Original Story by: Jung Ji Shin
Pairing: Joshua x Reader x Vernon
Warning: Typo, alay, imajinasi berlebih
DON'T LIKE DON'T READ
Y/N=Your name
Chapter 1 Jembatan Perantara
Kedua mataku tak hentinya menatap sosok tampan diseberang meja perpustakaan yang tengah serius membaca buku dalam genggamannya. Sambil menyembunyikan separuh wajah ku di balik atlas besar, ku nikmati pemandangan indah yang langka ini.
Hong Ji Soo, adalah nama sosok itu. Sungguh ia adalah satu satunya pria yang membuatku selalu dimabuk kepayang tiap kali memikirkannya. Senyumnya yang lembut nan menawan, matanya yang teduh dan laku agung nya pada orang orang disekitarnya adalah daya tarik utama kenapa ia bisa menjadi salah satu pria populer disekolah kami. Ah jangan lupakan juga bakat bermusiknya yang luar biasanya. Meski tak sehebat Jihoon sunbaenim, ia tetap saja punya skill diatas rata rata.
Di sekolah ia punya banyak penggemar wanita. Aku salah satunya. Yah wajar memang siapa juga yang tidak terpana dengan sosoknya itu? Apalagi kalau ia pernah membantumu dan memberikan perhatian terlampau baik seperti yang terjadi padaku. Saat itu kelas olahraga dan wajahku terhantam bola voli sampai hidungku berdarah. Dan dia... LORD JI SOO ADALAH ORANG YANG MERAWAT KU SAAT ITU DI RUANG KESEHATAN YA TUHAN. Hanya ada kami berdua saat itu dan ia tampak begitu iba melihat kondisi ku kala itu. Karenanya ia pun membantu merawatku dan saat itu juga aku langsung jatuh hati padanya.
Tunggu tunggu tunggu! Apa aku sebodoh ini? Di depan itu Hong Ji Soo dan aku hanya diam saja? Tidak bisa! Momen ini harus kuabadikan! Perlahan tanganku mulai mencari cari pensil dan membuka tiap lembaran buku sketsa ukuran kecil yang sering kubawa bawa. Aku memang hobi menggambar, terutama menggambar dirinya. Dan berhubung pengunjung perpustakaan sedang sepi kurasa tidak akan ada yang sadar kalau aku menggambar sosoknya.
Goresan demi goresan pensil dari tanganku mulai saling bersinggungan membentuk sosok Ji Soo yang masih dengan elegannya duduk terdiam di seberang meja ku. Sesekali kulirikan kedua mataku untuk menyesuaikan pose yang ia lakukan dengan posenya gambarku. Ya tuhan kenapa ciptaan mu yang satu ini benar benar indah. Aku masih terus menggambar dirinya sebelum akhirnya seseorang menghampirinya. Seorang pria yang tampak sama tampannya dengan dirinya berjalan mendekat kearahnya dan menepuk bahunya. Dari yang kutahu lewat teman temanku dia adalah Hansol. Teman dekat Ji Soo yang sama sama populer dan sama baiknya juga. Hansol memberinya sebuah isyarat untuk pergi dengannya. Dan akhirnya mereka berdua pun pergi.
Gambarku nyaris saja selesai hanya kurang beberapa detail lagi dan sempurna. Ku amati lagi lembaran buku sketsa ku dari halaman pertama. Disana terpampang sketsa Ji Soo yang sedang bermain gitar, halaman berikutnya masih Ji Soo yang ku gambar sedang bermain basket, lembar berikutnya juga sketsa Ji Soo dan sejujurnya buku ini isinya memang semua gambar Ji Soo yang ku buat sendiri. Tanpa sadar aku mulai tersenyum tersenyum sendiri mengingat bagaimana perjuangan ku menggambar tiap gambar ini. Bersembunyi di balik tiang, berkamuflase dekat semak semak, berjongkok hingga kram di balik kursi taman, bertiarap tiarap ria di balkon kelas dan menyalin beberapa foto selca di instagramnya untuk ku gambar juga disini. Aku tau aku mengerikan seperti stalker tapi sungguh aku tidak tau harus bagaimana lagi melampiaskan kekaguman ku karena ia bahkan tidak mengenalku. Rasa kecewa dan putus asa mulai bangkit lagi tiap kali aku mengingat hal itu.
"Y/n!" seseorang menegurku dan membuatku kembali kedunia nyata. Aku langsung menutup bukuku menggeser buku itu jauh jauh, sambil menyahutinya.
"Ada apa?" tanyaku malas pada pelaku peneguran tadi. Ia Seo Jin, teman sekelas ku. Dengan wajah super panik dan napas terputus putus ia mencoba bicara.
"L-lee chan! Lee... chan! Ia berkelahi lagi!" Mendengar jawaban Seo Jin rasanya urat di dahiku langsung membentuk perempatan.
"Aishhhh ia selalu saja membuat masalah, Seo Jin~ah tolong bawa barang barang ku ke kelas. Akan kuhajar anak itu. Dimana dia?" tanya ku yang langsung bernafsu untuk pergi dan memukuli adikku itu.
"Di depan kelas 10-8. Ne, biar aku yang bawa. Kau pergilah. Hati hati, jangan sampai melewati batas." Aku hanya membalas nasehatnya dengan senyuman dan bergegas melesat ke lokasi Lee Chan.
--Unless--
Langkah kakiku terhenti di sebuah kerumunan siswa yang bersorak sorak mengompori perkelahian adikku dan temannya. Tanpa basa basi ku kumpulkan semua energi ku untuk berteriak.
"LEE CHAN-AH!!!" jeritku yang sukses membuat dunia terasa berhenti sesaat. Hening.
"Y/n sunbaenim!!! Selamatkan hidup mu!!!!" jerit salah satu dari mereka yang sukses membubarkan kerumunan tadi dalam hitungan detik. Sedangkan si pelaku perkelahian yaitu Lee Chan dan temannya hanya terpaku dan berusaha menahan diri.
"Mau apa lagi kau?!" bentak ku pada teman Chan. Tak berapa lama ia langsung lari terbirit birit.
"Kau ikut aku!!"
"Noona aku bisa jelaskan!"
"IKUT!!"
--Unless--
Usai memarahi Chan habis habisan aku kembali ke kelas dengan wajah kusut saking kesalnya. Pasalnya aku tidak mengerti dengan jalan pikiran adikku ia, apa ia sebegitu kekanak kanakannya sampai harus berkelahi karena seorang gadis? Memalukan. Dengan santai ku langkahkan kakiku memasuki kelas dan segera duduk di kursiku. Guru guru kami memang sedang ada rapat seharian ini sehingga kelas kami kosong tanpa guru tapi penuh tugas tugas random tanpa manfaat yang jelas. Hal itu lah yang membuatku sedari pagi duduk di perpustakaan dan memandangi Atlas dunia, ah ralat memandangi Ji Soo harusnya. Tapi tentu saja aku memandangi nya usai tugasku selesai.
"Seokmin-ah bagaimana data data yang ku kumpulkan tadi masi ada yang kurang?" tanyaku pada Seokmin, ketua tugas kelompok ku kali ini yang tampak sibuk menyalin sesuatu dari buku ku.
"Tidak ini sudah yang terbaik. Kerja bagus Y/n ah!!" ujarnya sumringah.
"Khehehehe..." Aku terkekeh bangga mendengar pujiannya.
"Seokmin-ah bisa lemparkan buku sketsaku?" pintaku padanya.
"Buku sketsa apa?" tanyanya tampak bingung.
"Buku sketsa merah maroon yang ada ditumpukan buku catatanku di perpustakaan tadi." jelasku dengan cemas. Awas saja kalau tidak ada.
"Amugeutdo. Hanya ada buku ini, buku ini, dan buku ini yang di bawa oleh Seo Jin." ucapnya sambil mengangkat buku ku satu per satu.
"Mwo?? Jeongmal?! Bagaimana bisa tidak ada?" aku benar benar panik dan langsung menghampiri meja Seokmin. Ku obrak abrik meja Seokmin dengan sadis hanya untuk menemukan buku itu.
"Tidak ada!!!" rengekku kesal.
"Mungkin tertinggal, coba kau kembali ke perpustakaan."
"Seo Jin kemana??"
"Molla. Ia langsung pergi setelah membawa barang barangmu."
"Ya!!!! Menyebalkan!!!" rutukku sambil berlari secepat mungkin ke perpustakaan.
--Unless--
Di depan pintu perpus aku mencoba menormalkan kembali nafas ku yang putus putus dan berjalan perlahan ke meja ku tadi.
Ada seorang pria disana. Pria yang tampak tak asing bagiku. Rambut coklatnya benar benar tidak bisa menipuku. Ia berdiri disana sambil memasang ekspresi yang sulit diartikan.
Aku berjalan mendekat ke arahnya. Ia memegang buku ku dan tengah membuka tiap lembarannya. Ya tuhan. Betapa bodohnya aku. Apa yang harus ku lakukan sekarang??? Aku benar benar malu!!
Ku beranikan diri untuk segera menegurnya sebelum ia membuka lebih banyak lembaran buku itu.
"Permisi" ucapku. Ia langsung menoleh ke arah ku.
"Y/n ssi?" tanya nya. God ia pasti membaca namaku di halaman depannya. Aishhhh memalukan seharusnya tidak perlu ku beri nama saja buku itu. Toh orang kan juga tidak tau aku yang menggambar isinya.
"Ne, maaf itu buku ku." ucapku cepat cepat. Ia langsung menyerahkan nya padaku sambil tersenyum lembut.
"Maaf membukanya tanpa izin. Itu pasti penuh privasi bagimu." ujarnya.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman dipaksakan.
"Aku minta maaf sungguh, adakah yang bisa kulakukan untuk menebusnya?" tanyanya dengan raut bersalah. Ah seharusnya jangan pasang wajah begitu, dasar laki laki!
"Gwaenchanayo." sahutku masih dengan wajah dipaksakan.
"Aku Hansol. Temannya Ji Soo. Jika kau mau mungkin aku bisa mengenalkan mu padanya. Anggaplah bentuk tebusan kesalahanku." mataku membulat mendengar ucapannya barusan. Ia mau mengenalkanku dengan Ji Soo? YA TUHAN TERIMA KASIH ATAS MALAIKAT YANG KAU KIRIMKAN INI!!
"Bagaimana?" tegurnya padaku yang masih tertegun dengan ucapannya. "Kau menyukainya kan? Tidak perlu malu untuk mengakuinya." tingkat kepekaannya tinggi untuk ukuran laki laki.
Aku hanya mengangguk pelan menanggapi kata katanya.
"Baiklah sebelumnya mari berkenalan dengan resmi dulu. Aku Choi Hansol dari kelas 12-1." ia mengulurkan tangannya untuk jabat tangan.
"Aku Y/n dari kelas 12-4 salam kenal." tangan ku menyambut hangat jabatannya sambil terseyum senang. Akhirnya ada titik terang dari kisah cinta suram ku terima kasih Hansol. Kau adalah jembatan perantara antara kami berdua.
TBC
Interview Singkat: Lee Chan aka Dino
A: Anyeong Lee Chan ssi.
C: Hm...
A: Kondisi mu tampak buruk.
C: Sudah sangat jelas bukan? Ah orang itu benar benar gila.
A: Kakakmu itu tampaknya menyeramkan ya?
C: Iya. Luar dan dalamnya memang menyeramkan.
A: Apa yang dilakukannya padamu tadi? Jika boleh tau.
C: Tidak boleh. Aku masih punya harga diri.
A: Ayolah, nanti kami beritahu rahasia kecil Noona mu itu.
C:...
A: Berubah pikiran?
C: Baiklah.
A: Jadi apa yang noona mu lakukan saat memanggilmu tadi?
C: Ia memintaku melepas seragamku.
A:... Lalu?
C: *melepas seragam. Ia mulai menampari punggung ku. Lihat cap tangannya masih ada T_T
A: Wahhh!! Benar benar ada. Lihat masih segar!
C: YA!! JANGAN DISENTUH!!!
A: Maaf maaf...
C: Jadi apa rahasia noona ku itu? Awas saja kalau tidak penting.
A: Ini tentang orang yang disukainya.
C: Pfftttt... Dia?? Menyukai sesorang? HAHAHA...
A: Aku serius.
C: Siapa?
A: Hong Ji Soo
C: APA?!!
A: Hmn dia orangnya. Ji Soo.
C: Wahhh... *seketika berlari pergi
A: Hei Lee Chan mau kemana? Interview nya belum selesai... Chan ssi!!!
C: ...
A: Baiklah sekian dulu interview kali ini. Sampai jumpa chapter depan. Ya!! Chan ssi!!! *ikutan lari
.
Absurd banget asli. Wkwkwk semoga kalian suka. Oh iya hampir lupa aku ada akun wattpad juga yang baru lahir. Cerita ini aku pos disana juga. Mari saling kenalan disana, hitung hitung tambah temen. Auto follback kok akun ku. Cari aja akun ku di et JungJishin. Oke see yaa...
