Suki Kirai (Like Dislike)
Summary : Naruto seorang lelaki yang selalu dijuluki otaku oleh teman-teman sekelasnya, diam-diam dia menyukai seorang primadona sekolahnya. Dengan tubuh gemuk dan sebuah kaca mata yang membingkainya ia bertekat menjadi lelaki populer untuk merebut perhatian gadis yang disukainya.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Pair : NaruSatsu
.
.
.
Chapter 1: Bisakah kau memandangku?
Memandang waktu yang semakin memendek, seorang pemuda bertubuh gemuk dengan sebuah kaca mata besar yang bertengger di hidungnya menatap langit dengan pandangan bosan. Ini adalah tahun keduanya ia berada di Konoha Junior High School, itu tandanya ia hanya memiliki waktu satu tahun lagi untuk melihatnya.
Sebuah komik nampak tergeletak di atas mejanya, halamannya terbuka memperlihatkan sebuah gambar tokoh anime wanita dengan tatapan mata berbinar. Naruto, nama pemuda berambut pirang nyentrik itu menghela nafasnya. Kedua matanya kini terfokus kembali pada komiknya. Andai saja ia bisa menjadi tokoh pria tampan seperti di komik-komik yang sering ia baca, apakah Satsuki akan memperlihatkan ekspresi yang sama seperti tokoh anime yang tergambar di komiknya?
Sudut bibir pria itu terangkat, membayangkan Satsuki dengan rona merah yang menghiasi kedua pipinya membuat ia melayang. Bahkan kini ia merasa jantungnya berdetak sangat cepat.
"Heh.. jangan bilang kau sedang memikirkan yang tidak-tidak, Naruto."
Seketika bayangan Satsuki dengan rona merah yang menghiasi pipinya itu menghilang. Naruto mendelik menatap teman sebangkunya yang selalu membullynya. Namanya Kiba, pemuda pencinta anjing itu selalu saja menghancurkan khayalan-khayalan indahnya.
"Diam kau, kiba." Sungutnya kesal. Sekarang bayangan Satsuki benar-benar menghilang dari benaknya. Naruto menghela nafasnya lelah menghadapi tingkah menyebalkan temannya itu.
"Pfft haha, jangan-jangan memang benar ya? Hahaha..."
"Terserah kau saja..."
Kiba, pemuda dengan rambut coklat itu masih tak bisa menyembunyikan tawanya. Saat- saat menjahili teman sebangkunya ini sangat menyenangkan, terlebih karena tubuh gemuknya. Pemuda disampingnya ini terkenal dengan julukan Otaku. Dia benar-benar freak, terlebih pada sesuatu yang berhubungan dengan anime.
"Kau masih menyukainya?"
Naruto tersentak mendengar pertanyaan tiba-tiba dari teman sabangkunya itu. Ia pandang lelaki itu dengan pandangan yang sulit diartikan, sudah dua tahun tatapannya hanya dapat tertuju pada satu orang saja. Seorang gadis yang menjadi primadona di sekolahnya, siapa lagi kalau bukan Satsuki Uchiha. Gadis keturunan Uchiha itu berhasil memikatnya pada pandangan pertama saat upacara penerimaan murid baru. Rambut hitam panjangnya yang menjadi ciri khas dari gadis itu dan dari pengamatannya selama dua tahun ini, gadis itu tak terlalu banyak bicara. Tipe pendiam, ia rasa.
"Kau juga pasti tahu apa jawabanku..."
Kiba menatap Naruto dengan prihatin. Lihatlah tubuh itu, begitu gemuk sepertinya banyak lemak sapi yang menempelinya dan juga pipinya. Ditambah dengan kaca mata besar yang sukses menjadikan pemuda itu benar-benar termasuk kategori pria-pria standar. Menggelengkan kepalanya, ia sudah berfikiran yang jelek tentang sahabatnya sendiri. Tapi, ia memang harus menyadarkannya. Bagaimana pun juga Naruto bukanlah tipe pria yang mungkin akan dipilih oleh gadis semacam Satsuki.
Wanita itu, kalau tidak melihat tampang pasti hartanya. Kiba akui Naruto memang berasal dari kalangan yang bisa dikatakan berada atau malahan mungkin lebih. Tapi, penampilan pemuda itu terkesan biasa-biasa saja. Kiba menepuk jidatnya, pantas saja Naruto selalu menjomblo.
"Sudahlah lupakan saja Uchiha itu, aku tahu gadis semacam dia tak tertarik pada lelaki seperti kita."
"Tapi, aku mencintainya..."
"Haah.. yang penting aku sudah mengingatkannya, jadi jangan salahkan aku jika kau sakit hati nantinya." Sungut Kiba kesal.
Naruto hanya tersenyum kecil dan mengalihkannya pandangannya kembali pada jendela. Matanya sedikit menyipit tatkala menemukan seseorang yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan dirinya dan kiba. Diluar sana, nampak Satsuki tengah berjalan bersama pemuda berambut panjang coklat yang ia tahu bernama Neji. Sejenak ia berfikir, apakah perasaannya ini dapat terbalaskan?
'Bisakah, sekali saja kau memandangku?'
.
.
.
Naruto menatap papan pengumuman pergantian kelas itu dengan tatapan tak percaya, rasanya ia ingin berlari kembali ke rumahnya dan berteriak sekeras-kerasnya. Disana, sebuah kertas dengan tulisan kelas 9-2 itu tertulis namanya dan.. lihatlah, nama Satsuki Uchiha juga tertulis disana.
"Haha.. tak ku kira kita akan sekelas lagi, kau pasti sangat senang." Ucap Kiba sembari menepuk bahu Naruto. Sebelah alisnya terangkat saat tak mendapati respon apapun dari temannya itu.
"hei, apa kau sebegitu senangnya sekelas denganku sampai-sampai tak dapat berkata-kata.."
"Kiba..."
"Wow.. sekarang aku tahu kenapa kau seperti patung sekarang."
Naruto tersentak dan menatap temannya itu dengan air mata yang hampir terjatuh. Ia benar-benar merasa terharu, satu tahun terakhirnya ini ia bisa melihat Satsuki lebih dekat atau mungkin ia bisa mengajak bicara gadis itu nantinya. Membayangkannya saja kini membuat air matanya akan terjatuh, ia benar-benar bahagia.
"Kurasa aku akan mulai diet besok..." Ucap Naruto percaya diri.
"Ha?"
Kini pemuda bertubuh gempal itu berusaha menahan nafasnya, berharap perutnya akan sedikit terangkat dan tak terlihat buncit. Tepat di bangku kedua di depannya adalah tempat duduk Satsuki sampai kelulusannya. Lihatlah, gadis itu bahkan nampak lebih cantik bila dilihat lebih dekat.
"Perkenalkan nama saya adalah Kakashi Hatake, saya akan menjadi wali kelas kalian sampai kelulusan. Jadi, saya harap kalian dapat bekerja sama dengan baik, kalian mengerti."
"Ha'i sensei."
Seruan itu, ya jawaban serempak dari para murid membuat cetakan merah pada masing-masing pipi Naruto. Dari semua suara itu ia bisa mendengarnya, suara Satsuki yang membaur dengan seruan itu begitu jernih.
Dari kejauhan, punggung itu nampak begitu mungil untuk gadis seumurannya. Aah... rasanya ia ingin berhenti makan seharian ini, karena memandangi punggung gadis itu sudah membuat semangatnya menggebu-gebu.
"Pssst, Satsuki... lihatlah pemuda bertubuh gemuk itu melihatmu dari tadi."
Satsuki, gadis bersurai panjang hitam yang menjadi ciri khasnya itu mengalihkan pandangannya pada teman sebangkunya.
"Hn?" Sakura mendengus mendengar tanggapan dari gadis itu.
Sakura kembali mendekatkan tubuhnya pada Satsuki, suaranya ia rendahkan agar tak ada satu orang pun yang dapat mendengarnya kecuali Satsuki. Matanya mencuri-curi pandang ke arah belakang dan mendapati seorang pemuda blonde gemuk yang kini sama mencuri-curi pandang pada sosok Satsuki.
"Dari tadi lelaki gemuk yang disana itu mencuri-curi pandang ke arahmu." Bisiknya tak suka.
"..."
Mendengar penuturan sahabatnya itu Satsuki menolehkan kepalanya ke belakang dan benar... ia mendapati seorang pemuda blonde gemuk yang terlihat salah tingkah ketika pandangan mereka saling bertemu.
'Dia menatapku!' Jerit Naruto dalam hati.
TBC
Rasanya masih banyak ff yang belum saya lanjutkan #merenung
Kondisi tubuh udah agak membaik, tapi tekanan darah rendah.. hahhh... jauh di bawah normal -_-' cepat lelah jadinya. Tapi, pengen banget nulis hehehe..
Lanjut atau tidak? Review ok ^^
