Title : Something Wrong

Genre : school life, romance, gender switch, AU

Pairing : HunHan, ChanBaek, KaiSoo, SuLay.

Rating : Teens

Length & type : Chaptered

.

.

Disclaimer : Cast murni bukan milik author tapi cerita ini milik author.

so...

DON'T BE SIDERS

DON'T PLAGIAT

DON'T BASH

.

.

WARNING! GENDER SWITCH & TYPO!

.

.

.

.

.

Summary :

Keinginannya untuk pindah ke Korea membuat ia bertemu dengan si namja 'beasiswa' yang selalu di bully oleh teman-temannya karena bersekolah di sekolah tempat orang-orang kaya. Namun apa yang akan mereka katakan jika ternyata si namja tampan 'beasiswa' itu ternyata anak kandung dari keluarga Oh -keluarga terkaya sedaratan Asia Timur-?

.

.

.

CHAPTER 1

Incheon Airport, October 14th, 2015.

11.13 a.m.

Seorang yeoja manis berambut ikal sepinggang berwarna coklat keemasan melangkah keluar dari pintu bandara dengan menyeret koper besar berwarna silver miliknya.

Dibalik kacamata hitamnya itu, mata nya menelisik ke semua arah mencari seseorang yang akan membawanya ke mansion keluarganya di Seoul.

"Permisi. Apakah anda nona Luhan?" Tanya seorang namja dari arah belakang Luhan dengan bahasa formalnya.

Yeoja bermata rusa bernama Luhan itu pun menoleh dan mendapati seorang namja berbadan kekar dan berparas 'cukup' tampan berdiri disana dengan menjunjung tinggi kesopanan terhadap dirinya. namja itu memakai pakaian serba hitam dengan communicator di telinganya. Tampak seperti seorang bodyguard bukan?

"Yes. I'm Luhan. Who are you?" Tanya Luhan dengan bahasa asing nya. Ia kelepasan berbahasa inggris di depan namja itu. Ia lebih dari mengerti bahasa Korea namun karena terbiasa mungkin dirinya jadi kelepasan berbahasa menggunakan bahasa sehari-harinya selama di Amerika.

"Saya Kim Jong Hyun. Supir pribadi keluarga anda yang ditugaskan untuk menjemput anda nona Xi Luhan" jawabnya dengan ramah juga dengan senyum menawan.

"Really? Kau tidak sedang berbohong kan?" Tanya Luhan yang memicingkan matanya dibalik kacamata hitam yang ia kenakan.

Namja bernama Kim Jong Hyun itu tertawa renyah namun tetap berwibawa lalu menunjukan surat perintah dari mantan Jendral pertahanan Korea Selatan -Byun Tae Hyoon- yang merupakan kakek dari Luhan sendiri.

"Oh baiklah. Kau memang tahu bagaimana cara meyakinkanku" jawab Luhan sambil melepas kacamata hitamnya membuat mata rusa itu menatap langsung ke arah Jonghyun "dimana mobilnya?" Tanya Luhan kemudian.

"Cukup jauh dari sini nona. Mari ikut saya dan bisakah saya yang membawakan koper anda, nona?" ujarnya sambil menatap koper Luhan.

"Yes. You can" jawab Luhan sambil melepas kopernya yang cukup berat itu.

"Mari ikuti saya, nona muda" ucap Jonghyun sambil menyeret koper Luhan diikuti oleh yeoja manis yang berjalan angkuh di belakangnya.

Kaki jenjangnya yang hanya dibalut oleh sebuah high heels berwarna krem itu berjalan dengan anggun membuat beberapa pasang mata melihat takjub pada kulit putih mulus milik yeoja bermarga Xi ini.

Luhan menganga tak percaya ketika Jonghyun memasukan kopernya pada bagian belakang sebuah mobil limousine mewah yang baru dirilis tahun 2015 ini.

Bagaimana Luhan tak terperangah? Dihadapannya saat ini tengah terpakir dengan angkuhnya mobil keluaran Mercedes Benz yang diberi nama Mercedes-Benz S-600 Pullman yang ia tahu memiliki harga berkisar 7,5 miliar.

"Omo! Jonghyun-sshi? Kau tidak salah mobil kan?" Tanya Luhan ketika Jonghyun membuka kan pintu mobil yang kedua untuk Luhan.

Jonghyun hanya tersenyum manis kemudian menyuruh nona manis nya yang banyak bicara itu untuk masuk kedalam mobil.

Luhan masuk kedalam mobil dengan tatapan yang masih tak percaya. Ia duduk di jok yang saling berhadapan dengan kursi yang sangat nyaman dan memanjakan pantatnya itu. Mobil ini sangat mewah dan elegan. Benar-benar cocok untuk para konglomerat.

"Mobil ini dibeli oleh tuan Byun beberapa bulan yang lalu tepat saat mobil ini dirilis di dunia. Tuan memesannya langsung dari German" ungkap Jonghyun sambil mulai mengendarai mobil mewah itu keluar dari bandara.

Banyak pasang mata yang sejak tadi memperhatikan mobil itu dengan tatapan kagum dan terpana.

"Apa alasan harabeoji membeli limousine mahal ini?" Tanya Luhan sambil me-relax kan tubuhnya dengan bersandar pada sandaran kursi.

"Tuan Byun bilang mobil ini dilapisi baja. Tahan dengan berbagai alat kecil militer seperti peluru, granat dan bahan peledak kecil lainnya jadi bisa menjamin keamanan keluarganya. Beliau juga bilang dengan Limousine ini beliau, istrinya, nona Baekhyun dan anda bisa bepergian bersama dengan nyaman" jelas Jonghyun tetap fokus mengemudi.

"Hmm.. keren juga pemikiran harabeoji" gumam Luhan sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu.

"LUHANIE!" Pekik yeoja berambut lurus hitam pekat sepinggangnya sambil berhambur memeluk Luhan begitu Luhan turun dari mobilnya dengan Jonghyun yang tentu saja membukakan pintu untuk nona muda nya itu.

"Baekhyunie" balas Luhan sambil balas memeluk yeoja bernama Byun Baekhyun itu.

"Aku merindukanmu Lu. Sangat" rajuk Baekhyun sambil melepas pelukan rindunya pada Luhan.

Luhan tertawa dan mencubit sekilas pipi Baekhyun yang menurutnya sekarang agak chubby.

"Aku juga rindu, Baek... berapa lama kita tak bertemu?" Tanya Luhan sambil berjalan bersama Baekhyun memasuki mansion megah milik kakek dari ibu nya ini yang kedepannya juga akan menjadi rumahnya.

"Emmm.. 2 tahun? Tiga tahun?" Tanya Baekhyun yang lupa kapan terakhir kali ia bertemu dengan sepupu cantiknya itu.

"Terakhir kitu bertemu saat natal kelas 2 smp kan?" Tanya Luhan yang kini duduk bersama Baekhyun di ruang TV.

"Berarti sudah lama sekali ya Lu? Ouhh.. aku merindukanmu" Baekhyun kembali memeluk yeoja peranakan China-Korea itu penuh kerinduan.

"Hahahaa.. banyak yang berubah ya sejak terakhir bertemu" tawa Luhan senang.

"Tentu saja Lu. Kau juga sekarang terlihat lebih dewasa" ujar Baekhyun sambil memperhatikan penampilan Luhan.

Luhan memakai dress yang dibuat dengan model payung berwarna atasan putih dan bagian bawahnya pink yang panjangnya hanya mencapai lutut. Sangat kontras sekali dengan kulitnya yang putih itu.

"Gaya amerika ya?" Tanya Baekhyun yang langsung mendapat jitakan dari Luhan sebagai jawabannya.

"Kau jahat sekali" rengek Baekhyun dengan wajah masamnya membuat Luhan memutar bola matanya malas.

"Dimana aku akan sekolah?" Tanya Luhan yang kemudian terpikir tentang sekolahnya nanti.

"Ditempatku tentunya. Tyrone senior high school. Sekolah swasta dimana anak-anak konglomerat ada. Sekolah itu milik keluarga Oh dan masih ada dibawah naungan Tyrania Group. Tyrone juga terkenal dengan anak-anaknya yang memiliki paras rupawan juga prestasi dari non akademik dan akademik yang tak dapat diragukan lagi" jelas Baekhyun membuat Luhan mengangkat sebelah alisnya. Ia tak tahu sebelumnya jila Baekhyun bersekolah di sekolah anak-anak orang kaya.

"Biar ku tebak. Pasti sering terjadi kasus pembullyan kan?" Tanya Luhan sambil memicingkan matanya.

"Emmm.. kau lihat saja nanti" bohong Baekhyun ragu.

"Ayolah ceritakan sedikit padaku, Baek! Aku tidak akan mengubah fikiranku untuk bersekolah ditempat yang sama denganmu kok" paksa Luhan yang dapat menebak isi fikiran Baekhyun.

Ia tahu Baekhyun sedikit enggan menceritakan keburukan siswa sekolahnya karena takut ia tak akan jadi bersekolah disana.

"Sebenarnya di sekolah ku hanya akan membully seorang siswa beasiswa, Lu. Dan disekolahku cuma ada satu siswa beasiswa. Dia tampan, putih, tak banyak bicara dan dia selalu mendapat peringkat pertama di angkatannya tapi dia itu dingin dan sayangnya para siswa disekolah selalu membully nya terkecuali Kai dan kawan-kawannya. Sebenarnya aku kasihan padanya tapi itu konsekuensi" jelas Baekhyun yang membuat Luhan terenyuh.

"Aku tak tahu jika disekolahmu ada perbedaan kasta seperti itu" ujar Luhan lemah.

"Tenang saja Lu. Kau akan masuk kasta orang-orang kaya. Tidak ada yang akan berani mengganggumu selama Baekhyun disini" ujar Baekhyun sambil tertawa ceria.

"Oh ya. By the way, dimana harabeoji? Aku belum melihatnya sejak tadi" tanya Luhan heran karena biasanya harabeoji nya akan langsung menyambutnya jika bertemu dengan Luhan apalagi mereka sudah 3 tahun tak bertemu.

"Soal itu.. kalau tidak salah harabeoji bilang dia menghadiri acara reuni bersama mantan tentara pertahanan di... entahlah aku lupa lagi" jawab Baekhyun sambil menggedikan bahunya acuh.

"Halmeoni juga ikut?" Tanya Luhan lagi.

"Tentu. Halmeoni selalu akan mendampingi harabeoji 'kan Lu?!"

"Benar juga" gumam Luhan.

"Kau percaya tidak? Aku punya teman dekat yang keluarganya dulu adalah kerabat dekatnya kerajaan masa dinasti Joseon" ucap Baekhyun ceria membuat Luhan memasang ekspresi tak percaya.

"Benarkah?"

"Tentu. Dia yeoja yang manis dan lugu. Satu lagi temanku, dia keturunan asli China, Lu. Matanya sipit dan ia sangat sangat baik juga lemah lembut. Kalau dia itu merupakan puteri dari menteri pertahanan China dan ibunya adalah seorang jaksa yang bekerja di Korea" jelas Baekhyun yang lagi-lagi membuat Luhan senang.

Mungkin di sekolahnya nanti akan lebih mengejutkannya lagi dengan berbagai anak-anak dari orang penting.

Dirinya sendiri merupakan puteri tunggal dari pengusaha terkaya kedua se-Asia Timur setelah keluarga Oh yang menduduki peringkat kesatu keluarga terkaya di Asia Timur.

Ayahnya memiliki perusahaan industri pembuatan senjata api untuk kepentingan militer di China sana dan juga pemilik sah dari Dominica Company yang menaungi banyak perusahaan dibawahnya.

"Banyak yang ingin kuceritakan padamu, Lu. Kurasa kau akan senang bertemu dengan 2 sahabatku itu. Oh ya soal seragam aku telah menyiapkannya jauh-jauh hari saat kau bilang 2 minggu yang lalu bahwa kau akan pindah kesini"

"Kau baik sekali Baek. Perfect!"

.

.

.

Luhan menyisir rambut panjang nya didepan meja rias sambil menatapi wajahnya lewat cermin.

Ia tengah sibuk memikirkan bagaimana sekolah baru nya dan bagaimana teman-teman yang kemarin Baekhyun ceritakan.

"kuharap ini lebih baik dari di Amerika" gumam Luhan bersama dengan selesainya menyisir rambut.

Luhan menatap lekat jas almamater berwarna biru dongker bermotif kotak-kotak yang kini melekat di tubuhnya lewat pantulan cermin kemudian menunduk melihat rok berwarna senada nya yang hanya 10 cm di atas lutut menampilkan kaki jenjangnya yang putih mulus itu.

Luhan pun mengambil tas gendongnya yang berwarna hijau toska kemudian memakainya di punggungnya.

Ia keluar dengan ceria menuruni satu persatu anak tangga mansion mewah kakeknya ini yang lantainya terbuat dari marmer.

Luhan menghampiri Baekhyun yang tengah menelpon di ruang tamu sambil duduk manis di sofa empuk yang ada disana, ia pun duduk di sebelah Baekhyun yang masih sibuk menelpon dan menguping sedikit pembicarannya bersama orang yang menelponnya di seberang sana.

"Aigo, Yeolie.. ayolaaaaahh.. aku ingin berangkat bersama sepupuku. Dia baru saja datang kemarin dan akan mulai bersekolah hari ini. Ayolah Yeolie... aku sudah 3 tahun tak bertemu dengannya" rengek Baekhyun kesal.

"Hahhhh.. yasudahlah. Kau jemput saja aku dirumah" ujar Baekhyun pasrah kemudian mematikan sambungan teleponnya dan menoleh pada Luhan dengan tatapan memelas.

"Maafkan aku Lu.. Yeolie akan menjemputku jadi aku tak bisa berangkat bersama denganmu hari ini" ucap Baekhyun sedih.

"Memangnya kau tak bilang jika kau akan berangkat bersamaku?" Tanya Luhan heran "dan lagi, siapa itu Yeolie?"

"Aku sudah bilang tapi dia tetap memaksa. Katanya ini terakhir kali sebelum ia pergi ke Jepang seminggu penuh. Dia Park Chan Yeol, kekasihku" jawab Baekhyun malu-malu.

"Mwo? Kau? Punya pacar?" Tanya Luhan tak percaya, Baekhyun hanya menggigit bibir bawahnya sebagai jawaban "memangnya harabeoji mengijinkan?"

"Yeah begitulah. Chanyeol telah diuji sebelumnya dengan menembak sasaran dari kejauhan menggunakan senapan laras panjang dan dia berhasil. Dan begitulah cara harabeoji menyetujuinya" jawab Baekhyun sambil tersenyum kaku.

"Aish! Jinjja! Arasseo.. tapi nanti di sekolah kau harus sudah bawa pancake untukku. Aku tidak mau tahu pokoknya harus! Harus pancake yang enak" cecar Luhan membuat Baekhyun nyengir kemudian mengacungkan kedua jempolnya tanda setuju.

Tak lama terdengar suara klakson mobil dari arah luar membuat Baekhyun dan Luhan terdiam sejenak.

"Nahh.. itu pasti si " ucap Baekhyun senang kemudian menggenggam tangan Luhan dan menariknya untuk mengantarnya keluar.

Luhan kembali terperangah melihat seorang namja tampan yang tengah bersandar disebuah mobil yang menurutnya lebih tampan dari namja itu.

"OMO! ZENVO ST1" pekik Luhan histeris sambil memegangi wajahnya.

Baekhyun hanya memutar bola matanya jengah kemudian menghampiri Chanyeol yang mengerutkan keningnya melihat kelakuan Luhan.

"Dia sepupumu?" Tanya Chanyeol saat Baekhyun ada di hadapannya.

"Hmm.. Xi Luhan. Abaikan saja dia, dia itu memang penggemar mobil sport. Coba saja kau tanya seputar mobil sport pasti dia tahu, Jonghyun oppa juga bilang jika Luhan sangat shock saat dibandara karena melihat Limousine keluaran Mercedes Benz yang baru dirilis beberapa bulan lalu itu" jelas Baekhyun sambil mengangkat bahu nya acuh.

Chanyeol tertawa kemudian mengacak pelan surai hitam Baekhyun "kau dan sepupumu sama-sama unik" ujarnya membuat Baekhyun nyengir.

"Tunggu saja sampai kau tahu keunikan lain yang dimiliki Luhan" balas Baekhyun sambil menatap Luhan yang masih kaget.

"I-ini mobilmu?" Tanya Luhan sambil menunjuk ke arah mobil sport berwarna merah di depannya.

"Tentu saja" jawab Chanyeol canggung.

"You're so fantastic! C'mon! Mobil ini cuma ada 3 unit di dunia. Bagaimana kau bisa..." ucap Luhan menggantung karena terlalu takjub.

"Ini hadiah ulang tahunku yang ke 17 kemarin" jawab Chanyeol sambil mengangkat bahu nya.

"Sudahlah Lu. Jangan berlebihan. Kau bisa-bisa pingsan melihat apa yang ada di garasi nanti" ejek Baekhyun "kaja Yeol kita berangkat" lanjutnya sambil membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya begitupun dengan Chanyeol kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Luhan yang masih mencerna maksud dari kata-kata Baekhyun barusan.

Brmmm.. Brmmm..

Luhan menoleh ke samping kanannya dan tubuhnya menegang luar biasa begitu melihat sebuah mobil berwarna perak yang sangat mengkilat dengan Jonghyun yang ada di dalamnya.

"A-apa ini?" Gumam Luhan tak percaya.

Mobil keluaran Lamborghini yang diberi nama Lamborghini Veneno Roadster yang menyandang gelar sebagai mobil 'termahal' dan 'tercepat' di dunia itu kini terparkir indah di hadapannya.

"Ba-bagaimana bisa mobil berkekuatan 750 tenaga kuda ini ada disini, Jonghyun-sshi?" Tanya Luhan tak percaya saat Jonghyun turun dari mobil seharga 41,5 miliar itu.

"Anda bisa menanyakannya langsung pada nona Byun atau tuan Xi, nona muda. Sekarang mari kita berangkat karena anda sudah cukup terlambat" jawab Jonghyun ragu setelah melihat arloji nya yang menunjukan 6.47 a.m.

Jonghyun pun membukakan pintu mobil itu untuk majikannya dan Luhan pun masuk kedalam mobil dengan perasaan berbunga-bunga.

CRAAAAATT

Seketika Luhan langsung meminta Jonghyun menghentikan laju mobilnya kala ia tadi melihat bahwa seorang namja yang menaiki sepedanya terkena cipratan air di jalan karena mobilnya.

Luhan pun turun dari mobilnya kemudian menghampiri namja yang memakai jas almamater sama seperti dirinya itu yang kini berhenti mengayuh sepedanya dan terlihat memejamkan matanya kesal karena kini seragamnya kotor dan basah.

"Aigo" gumam Luhan yang sedikit berlari kecil untuk menghampiri namja berkulit seputih susu itu.

"Neo gwaenchana?" Tanya Luhan khawatir.

Namja itu mendongak dan menatap Luhan datar. Ia tahu jika Luhan merupakan pemilik dari mobil mahal yang membuat baju nya kotor saat ini.

Ia terdiam dan mengacuhkan Luhan membuat Luhan heran. Luhan kemudian merogoh sapu tangan dari dalam saku nya dan memberikannya pada namja itu.

"Maafkan aku. Bersihkan saja seragam mu dengan ini. Aku tahu ini tak 'kan bisa membuatnya bersih kembali namun setidaknya noda kotornya akan berkurang" ujar Luhan lembut sambil menyerahkan sapu tangan kesayangannya di depan namja asing itu namun namja itu hanya menatap sapu tangan itu dengan datar dan tanpa minat.

Ia bisa melihat di sapu tangan rajutan itu terdapat nama 'Xi Luhan' yang mungkin saja adalah nama dari yeoja itu.

"Pergilah. Aku tak mau berurusan dengan orang kaya" decihnya sambil memalingkan wajah kemudian kembali mengayuh sepeda nya meninggalkan Luhan yang masih terdiam karena ucapan namja itu.

'Orang kaya? Apa maksudnya? Dia kan sepertinya siswa di sekolah baru ku juga, dan otomatis dia itu pasti juga orang kaya' batin Luhan yang tidak tahu apa-apa.

Luhan memutuskan untuk mengambil study bahasa yang ada di sekolahnya berbeda dengan Baekhyun yang mengambil study sains.

Tyrone bukanlah sekolah kejuruan yang menyediakan berbagai jurusan namun Tyrone adalah SMA swasta unggulan yang menyediakan 3 study yaitu Sains, bahasa, dan seni.

Yang paling diminati siswa adalah Sains dan yang paling sedikit di minati adalah bahasa dan itu artinya seni ada di angka normal.

Luhan sangat suka pelajaran bahasa. Bahasa korea maupun bahasa asing maka dari itu ia menguasai berbagai bahasa seperti China (bahasa utamanya), Korea, Inggris (british dan Amerikan), Jepang dan Belanda.

Kini pun ia tengah berada di hadapan 30 pasang mata lebih yang menatap fokus ke arah dirinya. Luhan masuk ke kelas 12 Language 1 karena kelas bahasa hanya memiliki 2 kelas.

"Silahkan perkenalkan nama mu" perintah sang guru yang tak ia ketahui siapa namanya.

"Annyeonghaseyo. Choneun Xi Luhan imnida. Aku pindahan dari Amerika" ujar Luhan dengan senyuman manisnya membuat semua siswa laki-laki dikelas itu terpesona sementara para yeoja merasa iri.

"Ada yang ingin bertanya pada Luhan?" Tanya seonsaengnim yang langsung saja ada beberapa siswa namja dan 2 orang yeoja yang mengangkat tangan mereka tanda ingin bertanya.

"Kenapa kau masuk ke kelas bahasa?" Tanya seorang namja.

"Karena aku suka bahasa"

"Kau bisa berbahasa apa?"

"Aku bisa berbahasa Korean, Chinese, English British, English American, Japanese, dan Belanda" jawab Luhan dengan senyum manisnya membuat seisi kelas kagum.

"Kenapa kau masuk ke sekolah ini?" Tanya seorang yeoja bermata sipit yang rambutnya di sanggul longgar membuat beberapa anak rambutnya tak beraturan.

"Karena sepupuku sekolah disini"

"Nugu?" Tanya nya lagi.

"Byun Baekhyun, 12 Sains 6" jawab Luhan membuat seisi kelas melotot tak percaya termasuk yeoja yang tadi bertanya itu.

'Dia sepupu yang Baek ceritakan?' Batinnya.

"Apa usaha keluargamu?" Tanya seorang yeoja dengan angkuhnya seakan meremehkan Luhan dengan usaha keluarganya. Ia tidak tahu saja jika keluarga nya merupakan keluarga terkaya kedua di daratan Asia Timur.

"Keluargaku memiliki perusahaan industri pembuatan senjata api untuk perlengkapan militer di Beijing dan ayahku pemilik sah dari Dominica Company di China" jawab Luhan yang seketika membuat yeoja angkuh itu mati kutu dan semua seisi kelas kembali terdiam kagum.

siapa yang tidak tahu perusahaan industri yang ada di China itu? Perusahaan itu adalah perusahaan industri persenjataan api terbesar di Asia dan telah mengeluarkan banyak jenis handgun dan berbagai jenis senapan juga peluru nya. Perusahaan itu juga telah bekerja sama dengan banyak negara, perusahaan besar dan para konglomerat yang telah memiliki ijin dari pemerintah untuk mempunyai senjata api.

Dan Dominica Company. Siapa juga yang tak tahu perusahaan itu? Dominica banyak menaungi berbagai perusahaan besar dan yang pasti nya adalah pemilik kedua usaha besar itu merupakan keluarga terkaya kedua di Asia Timur.

"Sudah jelas, bukan? Luhan ini adalah nona muda. Kalian harus menerimanya dengan baik. Nah sekarang, Luhan.. kau duduk bersama Yixing" seonsaengnim menunjuk meja Yixing yang berada tepat di tengah-tengah kemudian Luhan pun menghampiri Yixing dan duduk di sebelahnya.

"Zhang Yixing imnida" Yixing mengulurkan tangannya pada Luhan dengan ramah dan dibalas oleh Luhan dengan tak kalah ramahnya.

"Luㅡ"

"Aku sudah tahu" potong Yixing dengan senyum manisnya membuat Luhan hanya dapat tersenyum canggung "kau manis. Sama seperti sepupumu Baekhyun" puji Yixing membuat Luhan malu sendiri.

"Kau kenal Baekhyun?" Tanya Luhan tak percaya.

"Tentu. Dia sering berceloteh tentangmu dan yang menemani Baekhyun membeli seragam ini 1 minggu yang lalu adalah aku dan Kyungsoo" jelas Yixing membuat Luhan terperangah.

"Mwo? Benarkah? Jadi kau putri dari menteri pertahanan China dan jaksa terkenal Korea itu?" Tanya Luhan shock yang hanya dibalas senyuman oleh Yixing.

"Ternyata Baekhyun sudah bercerita padamu ya? Kau juga pasti akan senang bertemu dengan Kyungsoo nanti" ujarnya.

"ZHANG YIXING! XI LUHAN! BERHENTI BERDIALOG TIDAK PENTING! MASIH BANYAK WAKTU SETELAH PELAJARANKU UNTUK BERKENALAN!" akhirnya mereka berdua terkena semprotan pedas dari sang seonsaengnim yang mampu membuat keduanya bungkam dan menunduk minta maaf.

Break Time..

Yixing menarik Luhan menuju ke cafetaria sekolah mereka yang telah dipenuhi banyak siswa dan begitu mereka masuk kesana semua mata langsung tertuju pada keduanya.

Bagaimana tidak? Yixing adalah salah satu siswi yang berpengaruh di sekolah ini dan Luhan adalah siswa baru yang baru kali ini mereka lihat.

Keduanya begitu cantik dan memukau dan itulah yang menjadi pusat perhatian seluruhnya.

"XING! LULU!" Baekhyun berteriak dengan suara 6 oktaf nya sambil melambai ke arah Luhan dan Yixing yang celingukan mencarinya membuat perhatian beberapa yeoja teralih padanya dan menatap Baekhyun tak suka namun mereka tak bisa melakukan apapun karena tak ada yang berani pada Baekhyun.

"Kalian kenapa bisa saling bersama?" Tanya Kyungsoo heran sambil membulatkan matanya yang sudah bulat itu.

Ia tahu sepupu Baekhyun pindah karena tadi Baekhyun sempat memberitahunya.

"Kau tahu? Lulu yang manis ini sekelas denganku" ujarnya sambil duduk di hadapan Kyungsoo sementara Luhan di hadapan Baekhyun.

"Mwo? Jinjja? Kau mengambil kelas bahasa?!" Tanya Baekhyun sambil memelototkan matanya pada Luhan.

"Wae? Itu bebas kan?" Tanya Luhan innocent.

"Kau ingin pesan apa Lu?" Tanya Kyungsoo ramah.

"Ahh.. aku inginㅡ Yak! Bacon! Dimana pancake yang kupesan?" Tanya Luhan yang tiba-tiba mengingat bahwa tadi ia memesan pancake yang enak pada Baekhyun.

Baekhyun menjitak jidatnya sendiri kemudian menatap Luhan dengan tatapan shock "mianhae Lu, tadi aku terlalu asik mengobrol dengan Chanyeol sampai lupa pada pesananmu" ujar Baekhyun sambil menatap Luhan dengan pancaran mata polosnya.

"Aigo.. sudah kuduga" balas Luhan sambil memutar bola matanya.

"Jangan marah ne? Nanti sebagai gantinya akan aku pinjamkan AK-47 untuk menembak sasaran di tempat latihan" bujuk Baekhyun yang membuat Luhan berfikir sejenak.

"Sepuasnya?" Tanya Luhan menyeringai.

"Emm.. ne.. seharian penuh kesayanganku jadi milikmu" jawab Baekhyun pasrah membuat Luhan tertawa puas dengan jahatnya.

"Apa sih yang kalian bicarakan? AK-47 itu apa?" Tanya Yixing heran mewakili keheranan Kyungsoo juga.

"AK-47 itu senapan laras panjang yang sedang ngetop di kalangan penembak jitu dan kemiliteran. senapan ini tahan banting dan mudah dioperasikan. Kapasitas magazine 30 peluru, bisa melepaskan 600 peluru per menit dan kecepatan pelurunya sekitar 710 m" jelas Baekhyun semangat membuat Yixing dan Kyungsoo melongo.

Dua sepupu ini memang unik. Jika Luhan pecinta berbagai mobil yang utamanya mobil sport dan balapan mobil -meski ia tak pernah dan tak akan pernah mengikuti balapan mobil- maka lain halnya dengan Baekhyun yang merupakan pecinta dari senjata api.

Sejak SMP dia dan Luhan sering latihan menembak di tempat latihan khusus kemiliteran milik kakek mereka namun diantara mereka berdua yang paling minat dengan senjata api adalah Baekhyun sementara Luhan tetap pada kebiasannya yaitu mengagumi mobil sport.

"A-apa? Kau punya senapan?" Tanya Kyungsoo gelagapan.

"Tentu Kyung. Aku dan Luhan sudah memiliki ijin untuk memiliki senjata api tapi Luhan sepertinya kurang minat terhadap senjata api makanya dia tidak punya. Aku punya berbagai handgun dan senapan di rumah. Tentu nya dengan penjagaan harabeoji" jelas Baekhyun bangga.

"Aigooo.." gumam Kyungsoo dan Yixing bersamaan.

"Hay Yixing" Yixing terperanjat bukan main saat seorang namja berwajah angelic duduk di sebelahnya sambil tersenyum manis namun itu sungguh membuat Yixing muak.

"Kau lagi. Sudah kubilang berhenti menggangguku" desis Yixing sebal.

Luhan yang tak tahu apa-apa pun hanya dapat melihat pertengkaran kecil itu dengan bingung.

"Dia Kim Joonmyeon. 12 sains 1. Dia pintar dan president sekolah. Dia naksir pada Yixing tapi Yixing selalu menolaknya mentah-mentah" bisik Baekhyun dari seberang meja membuat Luhan menoleh dan menatap polos pada Baekhyun juga Kyungsoo yang mengangkat bahu nya tak peduli.

PRAAANG

Seketika semua mata tertuju pada seorang namja yang kini tengah tersungkur di lantai dengan pecahan piring di depan nya juga baju nya yang kotor karena bumbu gulai ayam yang ia bawa barusan.

Luhan dapat melihat tangan putih pucat namja itu berdarah dan itu membuat Luhan ngilu sendiri.

Luhan bisa melihat namja yang berdiri di hadapan namja itu tengah mencaci namja yang masih menunduk itu membuat Luhan muak karena tak suka melihat penindasan.

Tepat saat namja itu mendongakan kepala nya, Luhan sadar jika namja itu adalah namja yang tadi pagi terkena cipratan air di jalan karena ban mobilnya.

Namja itu bangkit dengan wajah datar tanpa ekspresi dan tidak menunjukan raut takut sedikitpun.

"Beraninya kau menatapku seperti itu!" geram namja tadi sambil mendorong bahu namja pucat itu namun ia sama sekali tak melawan dan hanya diam.

"Hoseok!" Namja jahat itu menatap temannya yang tengah duduk menonton drama life itu dan langsung berdiri begitu menyadari kode yang diberikan temannya itu.

"Dasar namja beasiswa" bisik Hoseok tepat di telinga namja yang lebih tinggi darinya itu kemudian menyiram namja tinggi itu dengan 2 gelas air es yang tentu nya pasti terasa menyengat kulit.

Semua siswa yang ada di cafetaria pun tertawa mengejek terkecuali dia dan ketiga temannya dan jangan lupakan Joonmyeon yang hanya menatap kejadian itu dengan datar.

Luhan bisa melihat namja itu menahan nafasnya dan memejamkan matanya erat terlihat seperti menahan sesuatu.

Luhan hendak berdiri untuk menolong namja malang itu namun Yixing langsung menahannya membuat Luhan menatap Yixing penuh tanya.

"Dia Oh Se Hoon. Namja beasiswa. 12 Sains 1. Jangan coba ikut campur Lu, atau kau akan mendapat masalah dari siswa-siswa disini" ujar Yixing untuk memperingati Luhan.

"Tapi kenapa? Apa salahnya dengan anak beasiswa? Itu bagus kan?! Berarti namja itu memang pintar" bantah Luhan gusar. Ia tak pernah suka dengan penindasan seperti ini.

Apalagi saat melihat teman-temannya diam saja tak melakukan apapun. Dan apa lagi itu? Joonmyeon juga hanya diam tak berkutik. Bukankah Baekhyun tadi bilang jika Joonmyeon itu president sekolah? Lalu apa gunanya Joonmyeon jika kejadian seperti ini ia biarkan begitu saja padahal kejadian ini berlangsung tepat di depan kedua bola mata angel nya itu.

"Siswa disini sangat bergengsi, Lu. Tidak cukup dengan pintar saja untuk dapat diterima dengan baik disini" ujar Kyungsoo lemah.

"Dia yang kuceritakan kemarin Lu" ujar Baekhyun lirih.

Baekhyun juga kelihatannya tak suka namun Baekhyun kemarin bilang ini adalah konsekuensi dari seorang namja beasiswa.

Tanpa seorang pun sadari, seorang namja di luar cafetaria yang hanya dibatasi kaca tebal itu menatap namja yang bernama Oh Sehun itu dengan tatapan lirih.

Ia mengepalkan tangannya kencang sehingga membuat buku-buku jarinya memutih.

Ia sangat tak suka melihat kejadian ini namun ia sudah berjanji tak akan melakukan apapun jika melihat hal seperti ini.

Namja bersurai pirang itu pun membalikan badannya dan berjalan menjauh dari cafetaria sekolah yang mampu membuat dadanya sesak akibat kejadian barusan.

"Ini tidak adil! Kenapa mereka harus memperlakukannya seperti itu?" Tanya Luhan geram.

"Kau akan terbiasa melihat hal seperti ini beberapa hari kedepan" balas Joonmyeon tanpa menatap Luhan kemudian bangkit dan berjalan keluar cafetaria melewati Sehun dan namja itu begitu saja.

.

.

.

Gangnam Gu, 20.00 p.m.

Seorang namja pucat bersurai hitam dengan penampilan acak-acakan menuntun sepedanya memasuki gerbang belakang mansion mewah yang terletak di Gangnam Gu itu dengan wajah datar namun hatinya sangat dongkol.

"Sehun oppa!" seorang yeoja berambut caramel sebahu berjalan riang ke arahnya membuat jantung namja yang ternyata adalah Sehun itu berpacu tidak jelas karena kaget

"Sehyun.. kau selalu saja mengagetkanku" gerutu Sehun.

"OMO! Apa yang terjadi dengan seㅡhhmmmmmfft" pekiknya tak jelas karena Sehun dengan cepat menutup mulut cerewet adik perempuannya ini agar tak didengar orang lain.

"Kau jangan bawel! Diam saja dan bantu aku masuk kedalam dan menyerahkan seragam kotor ini ke bibi Jung" ucap Sehun pelan setelah melepaskan tangannya dari bibir cerewet Sehyun.

"Tapi... oppa kenapa?" Tanya Sehyun sedih.

Ia sudah menebak pasti oppanya ini dibully lagi di sekolahnya. Sebenarnya ia sangat kesal dan tak suka jika oppa nya menyembunyikan jati dirinya seperti ini terus karena Sehyun tak tega melihat oppanya setiap hari harus berantakan seperti ini sehabis pulang sekolah karena di bully.

"Sudahlah Sehyun-ah. Ini tidak penting. Cepat bantu aku. Appa tidak dirumah kan?" Tanya Sehun memastikan sambil berdiri di dekat pintu belakang rumahnya yang menghubungkannya dengan dapur.

"Tidak. Appa belum pulang. Dan.. dimana Kai oppa?" Tanya Sehyun sambil membuka pintu itu dan menengokkan kepalanya kedalam yang ternyata kosong. Ia pun memberi isyarat pada Sehun untuk mengikutinya.

"Kai mungkin masih disekolah. Kelas seni memang selalu punya jadwal tambahan" jawab Sehun dengan keadaan waspada karena takut ada maid atau lebih parahnya ada tuan Seo -asistennya yang bertugas mengawasinya- yang melihat keadaan nya yang seperti ini.

"Astaga tuan muda! Apa yang terjadi dengan anda?!" Sehun memejamkan matanya erat dengan ekspresi masam -kebiasannya saat tak bisa melakukan apapun-

Sehun berbalik dan menatap tuan Seo dengan tatapan yang seolah berkata 'jangan beritahu appa tentang ini atau aku akan mencungkil bola matamu'.

"Aku baik-baik saja, tuan Seo. Sungguh"

.

.

.

Luhan masuk kedalam mansion mewah kakeknya dengan wajah masam dan lesu, berbeda dengan yeoja di belakang nya yang terus bersenandung ria -Byun Baekhyun-.

"Luhan.." sapa harabeoji Byun senang kemudian berdiri dari sofa dan merentangkan tangannya minta agar Luhan memeluknya.

"Harabeoji!" Pekik Luhan girang dan seketika raut wajahnya berubah cerah. Ia pun berlari menghampiri sang kakek kemudian memeluk namja paruh baya itu dengan erat.

"Aigo.. cucuku.. kau semakin cantik saja" ujar harabeoji Byun sambil mengelus surai coklat keemasan milik Luhan.

Malam ini harabeoji Byun langsung membawa istrinya dan kedua cucu cantiknya untuk makan malam di sebuah restaurant Belanda yang terletak di sekitar daerah Myeong Dong dan tak tanggung-tanggung, ia langsung memesan ruang VIP.

"Jadi.. bagaimana hari pertama di sekolah baru mu?" Tanya harabeoji Byun sambil menyuapi istri tercintanya.

"Aku... cukup terkesan dan yeah.. banyak hal baru" jawab Luhan menekankan kata 'terkesan'-nya membuat Baekhyun yang tengah menyantap salad langsung tersedak.

"Benarkah? Apa kau punya teman baru?" Tanya halmeoni Byun sambil tersenyum manis ke arah cucu tersayangnya itu.

"Aku hanya berteman dengan teman-temannya Baekhyun, halmeoni. Yeah kau tahu kan? Putri mentri China dan putri kerabat keluarga kerajaan" jelas Luhan sambil menyeruput teh nya.

"Harabeoji, Lulu masuk kelas bahasa. Seharusnya kan dia masuk sains sepertiku" adu Baekhyun dengan rengekan nya.

"Eii.. itu bagus Baekie.. Luhan kan memang jago nya berbahasa" balas harabeoji Byun sambil tersenyum bangga.

"Oh ya Lu. Akhir minggu ini kau dan Baekhyun akan study ke perusahaan cabang ayahnya Luhan di Macau. Dan minggu depannya lagi kita akan berkunjung ke mansion Oh karena di undang"

"Uhukkkkk" kini giliran Luhan tersedak "a-airhhh.. ahh..irrhh" ujar Luhan sambil memegangi tenggorokannya yang terasa tercekat.

"Ini Lu" Baekhyun menyerahkan segelas air putih pada Luhan dan tanpa basa-basi langsung ditenggak oleh Luhan.

"Kau ini kenapa sih Lulu? Ada yang salah dengan ucapan harabeojimu?" Tanya halmeoni Byun khawatir melihat cucu nya terbatuk-batuk.

"A-ani halmeoni. Tapi... untuk apa kita ke mansion keluarga itu? Maksudku... ayolah, mereka keluarga nomor 1 di Asia Timur. Ada urusan apa kalian dengan mereka?" Tanya Luhan tak percaya.

"Hanya sejedar kunjungan makan malam" jawab harabeoji Byun santai.

"Kalian tak berniat menjodohkan seseorang di antara kami kan?" Celetuk Baekhyun dengan mata menyipit.

"Ini bukan abad 20-an, sayang. Tentu kami tahu itu. Lagipula kan kamu sudah punya Chanyeol. Chanyeol itu kan masih kerabat nya keluarga Oh juga" jawab halmeoni Byun sambil terkekeh lucu.

"Itu artinya..." ucap Luhan dengan nada menggantung.

"Ani..ani.. tidak kau juga Lulu.. kita hanya akan sekedar makan malam dan kami akan mengenalkan kalian berdua sebagai cucu kami" jelas harabeoji.

"Andai Kris juga ada disini" desah halmeoni kecewa.

"Aiiihhh.. aku hampir melupakan angry bird gege" celetuk Luhan yang langsung mendapat tatapan heran dari ketiganya.

.

.

.

cklek ~

"Eo?! Kai? Ada apa?" Sehun yang tengah tiduran di ranjang King Size nya lantas mendudukan dirinya ketika melihat saudara tirinya itu memasuki kamar bergaya classic nya ini.

"Kita harus bicara" ucap Kai rendah namun tatapan nya sungguh mengintimidasi.

Tiba-tiba saja Sehun merasa atmosfer di sekitarnya menjadi gelap karena aura kelam yang di pancarkan oleh Kai saat ini.

Kai duduk di kursi meja belajar yang tak jauh dari ranjang King Size Sehun lalu menatap namja yang sama dinginnya dengan dirinya itu dengan lekat.

"Tidak bisakah kau melawan?" Tanya Kai dengan rahang mengeras dibalas dengan wajah datar Sehun.

"Untuk apa? Mereka malah akan semakin menyiksaku" jawab Sehun datar.

"Kau fikir aku suka melihat saudaraku dibully di depan mataku sendiri?" Tanya Kai mulai emosi.

"…"

"Aku rasanya ingin menghajar orang-orang yang selalu menertawakanmu Sehun-ah! Mereka tidak berhak berbuat seenaknya padamu! Kau itu adalahㅡ"

"Apa yang kau pedulikan? Kita bahkan tak punya hubungan darah setetespun!"

JDEEEER

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Kai merasa semua isi dunia ini runtuh dan menimpa dirinya.

"Kau..." ucap Kai tak percaya dengan nada menggantung.

"Wae? Aku benar kan?" Tanya Sehun dingin.

"Meski kita bukan saudara kandung tapi kita tetap saudara Oh Sehun! Kita telah bersama sejak umur kita 10 tahun!" Hardik Kai sambil bangkit dari tempat duduknya dan menatap Sehun nyalang sambil jari telunjuknya menunjuk-nunjuk wajah Sehun dengan emosi.

"Bagaimanapun juga kita akan tetap jadi saudara tiri. Meski kita bersama 100 tahun pun kenyataan itu tak kan berubah bukan?!"

-To Be Continue-

Next Part :

"Kai oppa. Kau kenapa? Ketularan Sehun oppa ya? Kenapa wajahmu jadi ikutan masam begitu?"

"Kemarin tuan muda Sehun pulang dengan keadaan seragam yang kotor dan penampilan yang acak-acakan"

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

"Wae? Jangan bilang kau menyukai namja beasiswa yang miskin itu, Krystal Jung?"

"Oh ya.. apa yang terjadi sebenarnya hingga mereka membakar sepedamu?"

"Cium saja dia agar membuka bibirnya"

"I-itu.. ada kecoak. Aku takut Sehun..."

"Hey.. sudahlah.. hentikan air matamu itu! Aku jadi terlihat seperti seorang namja brengsek yang memperkosa siswi SMA"

"Kau tidak tahu ya? Pagi tadi Luhan dan Baekhyunㅡ ahh lebih tepatnya Luhan menolong Sehun yang kembali di bully"

"Tentu saja. Dia juga peranakan sepertimu. Hanya saja dia peranakan Jepang-Korea seperti Baekhyun"

'Sial.. sial.. sial.. Apa yang harus aku Presentasikan? Berdiskusi saja tidak'

'Apa tujuanmu menyamar seperti ini Oh Sehun?'

NOTE :

Ini FF GS pertama author, dan ini sebenernya dibuat semenjak beberapa bulan yang lalu namun Author belum berani publish.

Sebenernya juga ya, Author punya banyak fanfic CUMA ff nya 80% bukan Yaoi ataupun GS jadi author bingung mau publish dimana dan gak tahu juga disini bisa atau enggak nya ngirim ff yang main cast nya bener-bener lawan jenis REAL. Makanya author baru berani sekarang ngirim fanfic itu juga karena genre nya GS.

Untuk para pembaca, tolong review ff ini ya karena Author belum berpengalaman dalam publish ff dan juga butuh semangat dari kalian supaya bisa lanjutin ff ini.

Author udah niat kalau misalnya ada beberapa yang review ff author ini meski itu cuma 10 atau 20 orang pun Author bakal publish chapter selanjutnya tapi kalau misalnya gak ada yang review author terpaksa bakal berhenti publish. ︶︿︶

Maaf bukan apa-apa, Author cuma butuh semangat karena Author masih baru dan juga pengen tahu aja seberapa banyak yang minat sama ff author yang gaje ini.

See you..

Zyyeoliee fict.