Story : Love Couple

Author : Uchiha Aime-Chan

Detective Conan/Case closed Gosho Aoyama


A/n : Ini cerita spesial buatanku. Ini CO. Karena tokoh Naruto akan tampil disini. Mereka adalah.......


Chapter 1 : Awal Pertemuan

Di sebuah taman yang ramai, grup detektif cilik sedang bermain petak umpet.......

"Hya... Conan jaga!!" teriak gadis cantik yang menjadi teman Conan.

"Hhhh... kenapa aku harus mengikuti permainan konyol begini" gumam Conan saat dirinya di paksa untuk ikutan main petak umpet.

"Sudahlah, terima saja. Toh sekarang kau yang jaga kan?" ujar Ai, gadis kecil yang bersikap seperti orang dewasa.

"Kita kan sudah sepakat kalau yang kalah suit harus jaga" timpal Genta, juga sahabat Conan yang suka makan.

"Tapi kalian kan memaksaku. Aku tidak mau!" Protes Conan.

"Kau harus mau, kalau tidak kau tidak akan selamat sampai rumah!" ancam Mitsuhiko. Yang juga terlihat dewasa dari kata-katanya yang tajam.

"Hhhh.. baiklah. Tapi untuk kali ini saja ya!" ujar Conan pada akhirnya setelah berkali-kali mengeluh.

"Ye... Conan memang hebat" puji Ayumi sambil jingkrak-jingkrak. Conan yang melihatnya hanya bisa pasrah.

"Ok. Aku harus ngumpet dimana sekarang?" tanya Conan setelah sekian lama diam.

"Di pohon ini saja" tawar Ai.

"Ya, pohon ini cukup besar untuk dipakai ngumpet" jawab Mitsuhiko.

"Hitung sampai 50 ya" perintah Genta yang mengaku sebagai ketua grup ini.

"Ya....." jawab Conan lemah. Ia menuju pohon dan menelungkupkan muka di pohon itu. Mereka lalu berhamburan setelah Conan menghitung.

" 49...50.." ujar Conan dan berbalik setelah selesai menghitung. Ia memperhatikan sekeliling. Hening.

"Kemana mereka?" ujar Conan. Ia sangat tidak suka permainan ini.

"Haruskah aku mencari mereka?" ujar Conan malas, "Aku pulang saja ahh..." kata Conan pada akhirnya.

"Toh nanti kalau sudah bosan, mereka pasti pulang" ujar Conan lagi. Akhirnya keputusannya bulat. Pulang kerumah dan makan siang buatan Ran.

"Ahh.. senangnya.." kata Conan membayangkan Ran akan menyambut kepulangannya dengan senyuman. Conan berjalan keluar dari taman itu. Sebelum langkahnya genap 50, Conan melihat seorang cewek manis sedang duduk sendirian sambil makan es krim.

"Wuihh... manis sekali cewek itu" tanpa sadar Conan bergumam. Niatnya untuk pulang batal gara-gara ia melihat gadis cantik di tengah jalan. Conan segera menghampiri gadis itu. Niatnya sekarang adalah untuk berkenalan.

"Hai, boleh aku duduk disini?" tanya Conan pada gadis itu yang hanya bisa mengangguk.

"Sedang apa kau disini?" tanya Conan lagi. Cewek itu hanya memandangnya heran.

"Apa urusanmu? kau sendiri sedang apa disini?" cewek itu balik bertanya. Cona jadi salting.

"Kenapa gelagatmu seperti itu,memangnya tampangku menakutkan ya?" tanya cewek itu heran.

"Eng.. aku... anu.... aku hanya ingin berkenalan" jawab Conan dengan terbata-bata. Mukanya sudah semerah udang rebus.

"Oh, hanya bicara itu saja mukamu sudah merah. Kau lucu juga" kata cewek itu sambil tersenyum. Conan jadi makin salting.

"Ma...makasih" jawab Conan terbata lagi karena gugup.

"Iya... namamu siapa adik kecil?" tanya cewek itu.

"Namaku Edogawa Conan. Aku biasa dipanggil Conan" jawab Conan dengan bangganya.

"Conan? nama yang aneh ya?" gumam cewek itu sejurus kemudian. Lagi-lagi muka Conan semerah udang rebus.

"Ng.. itu karena orang tuaku penggemar serial Sherlock Holmes. Conan adalah nama pengarang tokoh fiksi itu" jelas Conan.

"Ow ya?? wah hebat dong.. pasti orang tuamu bangga punya anak hebat sepertimu" jawab cewek itu lagi sambil tersenyum manis. Conan hampir meleleh melihatnya. Sama seperti es krim cewek itu yang sudah meleleh sampai tangannya yang putih bersih.

"Anu... es krimnya meleleh tuh" kata Conan mengingatkan.

"Ah, iya.. aku keasyikan ngobrol sampai lupa kalau aku sedang makan es krim" jawabnya sambil menjilat es krim yang meleleh ditangannya itu. Air liur Conan menetes. Dirinya sekarang juga sedang haus.

"Ng... anu.. bolehkah aku minta es krimmu?" pinta Conan malu-malu. Cewek itu berhenti menjilati es krimnya. Ditatapnya Conan lekat-lekat. Heran bercampur bingung. Itulah gambaran yang dilihat Conan dari balik mata indahnya.

"Boleh ya! aku sedang kehausan" pinta Conan lagi, kali ini sambil berlutut di bawah kaki cewek itu. Lagi-lagi cewek itu memandang Conan bingung. Akhirnya cewek itu tersenyum.

"Kau haus ya? aku belikan es saja ya?" tawar cewek itu.

"Aku maunya yang ada ditanganmu" jawab Conan bersikeras pada pendiriannya.

"Hmm... baiklah" jawab cewek itu. Ia menyerahkan es krim yang udah meleleh itu pada Conan dan Conan mengambilnya dengan antusias.

"Terima kasih...."jawab Conan senang, "Ngomong-ngomong, nama kakak siapa?" tanya Conan setelah ia menyikat habis es krim tersebut.

"Namaku?" tanya cewek itu. Conan mengangguk.

"Tenten, yang artinya langit. Orang tuaku menamaiku seperti itu karena mereka ingin aku bersinar seperti bintang yang ada di langit. Aku juga sebenarnya menyukai bintang" jawabnya senang.

"Nama yang sangat indah" puji Conan tulus. Tenten tersenyum senang.

Tiba-tiba, setelah es krim itu sudah tinggal bungkusnya saja, Tubuh Conan mengejang. Keringat dingin mengucur deras dari pelipisnya. Tenten yang kaget melihat tingkah Conan jadi panik.

"Hei Conan, kau tidak apa-apa?" tanya Tenten cemas.

"Ya.. aku baik-baik saja" jawab Conan dengan napas tersengal. Tubuhnya seperti terbakar. Panasnya menusuk kulit.

"Kau sepertinya kesakitan, ada apa?" tanya Tenten lagi. Conan tidak menjawab. Ia merasakan tubuhnya tiba-tiba saja memuai dan dalam sekejap Conan kecil sudah berubah menjadi sosok cowok tampan yang membuat Tenten tercengang.

"Ka...kau... kau siapa?" tanya Tenten tergagap melihat perubahan aneh di depan matanya. Conan yang merasa bingung dirinya sudah berubah seperti apa menjadi semakin bingung saat melihat Tenten yang tercengang.

'Gawat... aku harus bagaimana? dia sudah melihat aku berubah seperti ini'

"Tenang, aku akan menjelaskan semuanya. Sekarang kau duduk dulu" perintah Shinichi setelah melihat Tenten akan beranjak dari duduknya. Tenten menurut, ia ingin tahu mengapa kejadian aneh yang berlangsung di depan matanya itu bisa terjadi. Itu adalah hal yang mustahil terjadi.

"Begini...." kata Shinichi. Ia berhenti berkata karena bingung apa yang harus ia katakan pada cewek yang dikaguminya itu. Hal ini sangat penting untuk keselamatannya juga cewek itu.

'Aku harus bagaimana?' batin Shinichi bingung.

"Hey.. cepat ceritakan" pinta Tenten tak sabaran. Shinichi menarik napas panjang untuk memulai cerita yang sangat menakutkan baginya.

"Baiklah....." kata Shinichi manyap.

"Cepat..." kata Tenten.

"Ceritanya......."

x x x x x x x x x x

-

To Be Continue......


A/n : Akhirnya selesai juga nih. maaf kalau minna-san ada yang nggak tahu tokoh Tenten yang berasal dari anime Naruto ini. Ai-chan hanya ingin memasukannya karena Tenten itu imut banget. R & R ya.....!!!!!!!