Naruto © Masashi Kishimoto

Alternative Universe, (very) Out of Character, Sasuke's POV, Drabble, Typo(s), etc.

oOo

.

Aku mengagumi wanita itu. Wanita yang dengan segala sesuatu yang dimilikinya mampu membuat bibirku berkedut menahan senyum.

Dia tidak begitu cantik. Warna rambutnya aneh, dahinya lebar melampaui batas—baiklah, itu berlebihan, tubuhnya tidak berbentuk seperti biola Spanyol, dan suaranya tidak semerdu Mariah Carey.

Namun dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki wanita lain: Dia sangat meneduhkan dan menenangkan. Bagaimana saat tangan halusnya membelai lembut surai buah hatinya—buah hati kami—seraya menyenandungkan lagu pengantar tidur, bagaimana saat dengan kesederhanaan tubuhnya dia berdiri menyiapkan kebutuhanku dan anakku, bagaimana saat mata hijaunya mengerling nakal menggodaku, dan lainnya.

Melupakan semua kekurangannya, dia begitu indah... Begitu sempurna. Setidaknya di mataku.

Dia adalah istriku, Uchiha Sakura. Wanita yang tiga tahun lalu kupinang karena ketakutan. Perlu kujelaskan takut karena apa?

Takut jika ada pria lain yang mendahuluiku. Bahkan saking takutnya, aku bertunangan dengannya tepat saat dia lulus SMA dan menikah dua tahun kemudian di usianya yang kedua puluh.

Maka sudah jelas, bukan, jika ada yang bertanya padaku, 'Apa yang paling kautakutkan di dunia ini?' Jawabannya adalah, 'Takut kehilangannya.' Tidak ada lagi yang kupedulikan.

Oh, sial! Bahkan aku mendadak menjadi cerewet demi menceritakan sosok itu.

Selesai

Happy SasuSaku FanDay (yang aku tahu sangat terlambat).

Cirebon, 23 Februari 2013