Chiyo: "oke, oke… Chiyo akan memberikan penjelasan tentang summary tadi, fanfic crossover ini tidak memiliki bagian horror atau gore, jadi hanya humor…. disini Mekakushi Dan berperan sebagai pengubah takdir mereka, bagi yang tidak tahu apa itu 7 deadly sins, disetiap chapter diberi penjelasan siapakah mereka, dan apa peran mereka di 7 deadly sins kecuali Gumi yang tidak diketahui apa perannya, lalu penjelasan tentang para karakter akan muncul diakhir chapter"
Miku: "lalu, apa yang terjadi pada fanfic 'Kageroloid Gakuen' ?"
Chiyo: "ngga hiatus… hanya kehabisan ide… malah munculnya ide seven deadly sins, ya.. daripada hilang, ditulis saja jadinya.."
Rin: "jadi siapa yang ada di chapter pertama?"
Chiyo: "prolog"
Miku dan Rin: *ber-oh-ria*
Disclaimer: meski Chiyo nangis darah pun, Vocaloid tetap milik Crypton dan Yamaha, sementara Kagerou Project (Mekakushi Dan) hanya milik Shizen no Teki-P (Jin)
Warning: kemungkinan OOC 98%, Typo dan EYD yang ngawur bertebaran dimana-mana, garing, gaje, tidak ada bagian seru dan mungkin para readers sudah bosan membaca author's note diatas yang panjang lebar
~once upon an eye(?)~
"nee, Danchou… aku mendengar kalau didekat sini ada taman yang baru saja dibuka! Mumpung hari ini aku tidak ada jadwal konser, ayo jalan-jalan ketaman itu!" ajak Momo yang kebetulan memang "tidak memiliki" jadwal konser hari ini. "apa kau yakin? Bukannya hari ini kau memiliki 7 konser ya hari ini Momo?" Tanya Shintaro yang sebenarnya mengetahui rencana konser yang Momo batalkan karena alasan yang agak aneh. "apa maksudmu Kisaragi?(shintaro)" Tanya Kido. Shintaro pun menjelaskan
Flashback
"Onii-chan! Bantu aku! Permintaan konserku hari ini sudah menumpuk! Dan aku tidak mau konser!" Rengek Momo pada Shintaro. Entah apa yang merasuki Momo, ia meminta bantuan pada kakaknya, padahal, Shintaro tidak bisa memberikan bantuan pada Momo. Tentu saja, Shintaro itu kakak laki-laki, Shintaro juga tidak bisa bernyanyi. Jadi, sia-sia saja Momo meminta bantuan padanya. "Goshujin(master)! Bantulah adikmu ini goshujin!" kata Ene yang sedang berada didalam handphone Shintaro. "Apa yang harus kulakukan? Aku ini laki-laki! Aku tidak bisa bernyanyi! Aku bahkan tidak bisa menari!" Kata Shintaro dengan tatapan yang…. Gimana gitu….. Chiyo pun yang membayangkannya saat ini, tidak bisa mendeskripsikannya melalui tulisan maupun kata-kata.
"Yasudah! Aku akan membatalkan seluruh konserku hari ini!" kata Momo sambil pergi meninggalkan TKP yang tidak diketahui dimana(?)
"mou, goshujin! Padahal tadi kau bisa saja mengatakan padanya untuk membatalkan beberapa konsernya! Dan menyuruhnya untuk memilih 1 atau 2 konser! Selesai 'kan masalahnya?" kata Ene sambil memarahi masternya yang agak baka itu. "lalu…. KENAPA KAU TIDAK MENGATAKANNYA DARI TADI!?" balas Shintaro yang sepertinya terkena hipertensi. "sudahlah… yang lalu biarlah berlalu, lagipula, aku yakin, meskipun aku atau kau mengatakan itu pada Momo, dia tetap membatalkan seluruh konsernya…" lanjut Shintaro sambil meminum soda-nya. "wah! Tumben sekali otak-mu yang memiliki IQ 168 itu jala-eh! Goshujin! Soda itu sudah basi! Kau membukanya 3 minggu yang lalu!" kata Ene. Sontak, perkataan Ene membuat Shintaro menyemburkan seluruh soda yang ada didalam mulutnya. "ah! Iya aku baru ingat! Soda itu baru goshujin buka tadi… hehehe" lanjut Ene sambil menahan tawa.
"Ene….. kau..."
Flashback off
"Jadi Momo-chan membatalkan semua konsernya?"Tanya Marry. "Soal itu tanyakan saja pada ora-*JDUAK*" Tepat sebelum Shintaro menyelesaikan kata-kata terakhirnya(?), perut Shintaro disikut oleh Momo. "te-tenang saja Marry-chan, manajerku yang mengurus segalanya, dia juga bilang, hari ini aku boleh cuti!"Jawab Momo.
"Tadi kau bilang didekat sini ada taman yang baru buka, dimana tempatnya? " Tanya Kido sambil membuka peta kota yang baru saja ia dapat. "errm… itu… di…..di… disini!" jawab Momo sambil menunjuk sebuah titik yang berada di peta tersebut. "Jadi baa-san sedang MKKB? Atau kerasukan arwah anak? Tumben sekali seorang bibi yang sudah tua mengajak kami jalan-jalan ke taman…" kata Hibiya dengan nada meledek dan disertai dengan mukanya yang menunjukkan ekspresi meremehkan pada Momo. Tentu saja Momo merasa tertantang oleh ekspresi Hibiya yang sedang menunjukkan senyuman yang bermakna merendahkan dirinya. "Ohh… aku mengerti, kau takut untuk pergi keluar 'kan shota?" Balas Momo sambil menekan kata shota yang ia ucapkan.
"Sepertinya ada bibi tua yang kurang mengerti perkataanku ya?"
"ohoho! Shota yang takut untuk keluar dari rumahnya ya? Kurasa aku tidak perlu mengajakmu"
"lagipula siapa yang mau pergi dengan bibi sapi"
"APA KAU BILANG!"
.
.
.
.
.
"Jadi kapan kita berangkat?" Tanya Marry, sambil mencoba untuk melerai pertengkaran Momo dan Hibiya. "sepertinya Marry-chan sudah tidak sabar ya" kata Seto yang membantu Marry melerai Momo dan Hibiya. "Yasudah, ayo berangkat.." Kata Hibiya sambil berjalan kearah pintu markas Mekakushi Dan.
Dan para anggota Mekakushi Dan pun keluar dari Markas mereka menuju dunia luar yang panas dan garing, sebenarnya Hibiya sendiri memiliki alasan mengapa ia menolak untuk ikut 'ternyata ramalan cuaca selalu benar…. Hari ini memang sangat sangat sangat panas' batin Hibiya. Namun sepertinya panas matahari yang membahana(?) tidak menyurutkan semangat Momo dan Marry untuk tetap berjalan di barisan paling depan. Karena kita sudah tahu bagaimana keadaan Momo dan Marry, mari kita lihat keadaan yang lain.
Kido: memukuli Kano karena barusan ia diledek atau bahasa elit-nya dinistakan oleh Kano.
Kano: dipukuli Kido karena ia meledek Kido.
Seto: biasa saja, karena sudah terbiasa bekerja sampingan di hari yang panas.
Shintaro: meleleh(?)
Ene: di dalam Handphone Momo, nyaman dan aman, meledek Shintaro atau lebih tepatnya memaksa masternya berjalan lebih cepat. "goshujin! Kau lambat sekali! Kalau begitu, nanti semua file lagu goshujin akan kuhapus lho!"
"terserah lah Ene…. Aku….. aku sudah meleleh…" Jawab Shintaro dengan lesu sambil meregang(?) nyawa-nya yang penting itu.
Konoha: bingung sendiri, cengo, ngiler(?) setelah melihat negima (kebab) dijajakan di pinggir jalan.
Hibiya: meminum air es yang sudah disiapkan sebelum berangkat tadi sampai habis.
Yak! Sekian pembahasan keadaan para anggota Mekakushi Dan, saya Chiyo, melaporkan langusng dari TKP yang tidak diketahui dimana, kini kembali ke studio Kagerou deiz (?)
Ok! Setelah pembahasan gaje barusan, mari kita lanjutkan kisah "pengembara di tengah padang pasir : Mekakushi Dan"(?)
"Oi! Momo! Apakah masih jauh?" Tanya Shintaro yang sepertinya sudah sekarat. "ehh? Onii-chan, kau sudah lelah? Padahal masih ada sekitar…. 2-3 kilometer(?) lagi!" jawab Momo dengan polosnya tanpa ada rasa penyesalan sekalipun saat ia mengeluarkan kata-kata pedas itu dari mulutnya.
'kalau tahu jadinya begini, lebih baik tadi kita menolak saja…. Kalau begini terus nyawa pun terancam..' batin para anggota Mekakushi Dan kecuali Momo, Ene dan Marry.
Tanpa disadari mereka telah tiba didepan gerbang taman. "eeh? Kisaragi(Momo) kau bilang, jaraknya masih 2-3 kilometer lagi…. Kok rasanya tidak sejauh yang kau katakan?" Tanya Seto. "eehh? Memangnya tadi aku bilang begitu ya? Ehehe yang ku maksud adalah 200-300 meter lagi bukan 2-3 kilometer… ehehe hehe sepertinya aku salah bicara…." Kata Momo sambil menggaruk-garuk kepalanya yang berambut oranye tersebut. "Yasudah…. A-a-a-ayo masuk!" Kata Marry yang tidak entah ia kerasukan atau apa… Marry yang biasanya pemalu, ceroboh…. Kini berubah menjadi seorang gadis yang ceria dan percaya diri Ya… inilah yang disebut dengan OOC (ok! Semua orang tau itu…..lebih baik tidak usah dibahas lagi ya…) "sepertinya Marry-chan sudah tidak sabar ya…" kata Seto. Dan para anggota Mekakushi Dan pun memasuki gerbang taman tersebut yang bertuliskan "Sins Garden"
"tidak ada yang menarik untuk dilihat baa-san, ternyata firasatku benar, harusnya aku tidak ikut…." Kata Hibiya sambil menghela nafasnya. "Eeeh?! Ta-ta-tapi kan kau duluan yang membuka pintu dan keluar bukan?!" Bentak Momo.
"Tapi 'kan obaa-san duluan yang mengajak kita kesini bukan?!"
"Tapi kau duluan yang keluar markas shota!"
"APA KAU BILANG BIBI USHI(sapi)?!"
"SHOTA!"
"USHI!"
"SHOTA!"
"USHI!"
"SHOT-"
"eehh? A-a-apakah itu sebuah rumah? Atau mansion?" Tanya Marry sambil menunjuk-nunjuk sebuah bangunan di bagian paling dalam dari taman yang mereka kunjungi, sontak saja, Momo dan Hibiya langsung menghentikan perdebatan mereka dan langsung melirikkan mata mereka kearah yang ditunjuk Marry. "wah! Mata Marry-chan sangat jeli ya! Kau bisa melihat bangunan itu…. Sepertinya bangunan itu bangunan tua yang sudah ditinggalkan" Kata Seto. "Seto benar, sekarang kita sudah selesai jalan-jalan 'kan? aku yakin kalau bangunan tua itu bukan bagian dari tur kita ditaman ini.. ayo pulang.." Kata Kido sambil berjalan meninggalkan anggota lainnya. "eehh? Danchou(ketua) kau tidak boleh pulang!" Kata Kano sambil menarik jaket Kido. "Kau tidak keberatan kalau kita melakukan ekspedisi ke bangunan itu 'kan?" Tanya Kano sambil menunjukkan senyum khas-nya, tentu saja Kido mengerti apa maksud dari senyuman Kano, senyuman itu berarti sebuah tantangan. "t-tentu saja aku tidak keberatan!" Jawab Kido dengan nada gemetaran. "ooh… jadi sang ketua ketakutan y- *BUUK!(?)*" seperti biasa, Kano mendapat tonjokkan tepat diperutnya. Ingat Kano… Karma berjalan~(?)
Dan para anggota Mekakushi Dan pun berjalan memasuki rumah tersebut. Rumah tersebut tidak terawat, berantakan, banyak bagian yang sudah tidak dapat dikenali lagi. "tempat ini k-k-ke-kemungkinan menjadi markas p-pe-pen-penjahat…" Kata Kido untuk menyembunyikan rasa takutnya.
Tiba-tiba
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hey! Jangan lari kau Banci Terong Venomania! Kau sudah membuat Josephine-ku hilang!" Suara nyaring nan cempreng terdengar dari lantai 2 dari rumah tersebut.
"apa maksudmu?!" suara berat nan aneh juga terdengar dari lantai dua.
"K-Kano, jangan bilang kalau suara itu kau…."Kata Kido yang sepertinya sudah ketakutan. "M-mana mungkin aku bisa memanipulasi s-s-suara" Jawab Kano. Nah lho Kido, jangan-jangan hantu sungguhan….
Tiba-tiba terdengar hentakan kaki yang sangat cepat di tangga menuju lantai dua. Terlihatlah seorang wanita/pria berambut ungu berpakaian ala bangsawan yang juga serba ungu, dan dibelakangnya terdapat seorang gadis berambut kuning/blonde dengan gaun serba oranye yang sedang mengejar wanita/pria serba ungu tersebut.
"GYAAAAA!" Jerit para anggota Mekakushi Dan yang berada tepat didepan mereka.
BRUKK! GEDUBRAK! BUAAKK! NYAN(?)!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"a-aduh… sakit…. Terong, ini semua gara-ga- ehh? Ada tamu?" Kata gadis berambut blonde yang sedang duduk tepat diatas Shintaro, Kido dan Kano. "y-ya, kau boleh mengatakan apapun pada kami, asalkan… KAU MENYINGKIR DARI KAMI!" Bentak Shintaro. "a-a-ah.. begitu ya… maaf.. hehehe.." Kata gadis itu sambil mencoba untuk membantu Kido untuk berdiri. Gadis itupun melirik kearah wanita/pria ungu yang tadi dikejarnya. "Oi, Terong! Ayo bantu mereka berdiri!" teriak sang gadis, sang wanita/pria itupun membantu Kido dan Kano berdiri.
"ada perlu apa kalian datang kesini? Meminta ijin untuk merobohkan rumah? Meratakan rumah dengan tanah? Atau kalian adalah sekelompok anak-anak yang tersesat?"Tanya gadis itu. "ehh? So-soal itu, sebenarnya kami sedang jalan-jalan disebuah taman, lalu kami melihat sebuah bangunan tua, dan kami memutuskan untuk menyelediki apa yang ada didalamnya" Jawab Kido. Dan gadis blonde beserta makhluk yang ia panggil 'Terong' hanya Ber-oh-ria mendengar jawaba Kido.
"oh iya… mumpung kalian adalah tamu kami, kami akan melayani kalian, sebagai gantinya, nanti kalian harus membantu kami, ya!" kata gadis itu.
"errmm… kalau soal itu ka-GYAA!" tepat sebelum Kido menyelesaikan kata-katanya, Kido ditarik atau lebih tepatnya diseret oleh gadis berambut blonde tersebut kelantai dua, beserta anggota Mekakushi Dan yang lain dengan cara di gotong(?) oleh si makhluk yang serba ungu tersebut.
Setelah sampai dilantai dua, Kido pun melihat wanita berambut pink yang sedang menjahit baju, lelaki berambut biru yang sedang menghitung uang, gadis berambut hijau yang tertidur dan wanita berambut cokelat yang sedang memakan kue.
"eehh? Riliane-chan… siapa yang kau bawa? Hmm…. Bajunya modern… apa kau menculik mereka?" Tanya seorang wanita berambut pink yang tergerai panjang. "tentu saja tidak, Kayo-chan! Mereka adalah sekelompok anak-anak(?) yang tersesat, aku yakin mereka bisa membantu kita!" jawab sang gadis berambut blonde. "apa kau yakin mereka bisa membantu kita? Terakhir kali manusia yang mencoba untuk membantu kita saja tidak bisa membangunkan Margarita-chan…." Lanjut wanita berambut pink tersebut.
"tenang saja Kayo-chan! Aku yakin mereka bisa membantu kita!" Jawab si gadis berambut blonde.
Gadis itu pun berbalik kearah anggota Mekakushi Dan. "baiklah… aku akan memperkenalkan teman-temanku pada kalian.. namaku adalah Rilliane Lucifen D'Autriche, kalian bisa memanggilku dengan nama Rilliane" kata sang gadis berambut blonde tersebut.
"Lalu, wanita berambut pink yang sedang menjahit baju itu adalah Sudou Kayo"
"Hai! Senang berkenalan" kata Kayo sambil melambaikan tangannya kearah kamera(?)
"Gadis berambut hijau yang sedang tidur itu adalah Margarita Felix"
"pria yang sedang menghitung uangnya dan nangis-nangis sendiri itu namanya Gallerian Marlon"
"Tolong *hiks* berikan *hiks* aku *hiks* uang… HUWAAAAA!" tangis pria bernama Gallerian tersebut.
"Lalu, kau lihat 'kan wanita yang hobinya makan itu? Wanita itu bernama Banica Conchita"
"Haooo! Au bania koia! (Haloo! Aku Banica Conchita!)" Kata Banica sambil memakan kue yang ada didepannya sampai muncrat-muncrat.
"Dan yang terakhir adalah orang yang tadi membawa kalian kesini bersamaku adalah Sateriasis Venomania, tapi kalian bisa memanggilnya dengan nama 'Terong Banci Venomania'"
"Nah! kalian(Mekakushi Dan) sudah tahu siapa kami… sekarang adalah giliran kalian untuk memperkenalkan diri!" Kata Rilliane.
Baiklah! Ayo mulai perkenalan Mekaushi Dan!
Kido:
"Namaku Kido Tsubomi, tapi aku lebih nyaman bila dipanggil dengan nama Kido, hobiku adalah mendengarkan musik dan berdiam diri"
Kano:
"Namaku adalah Kano Shuuya!, kalian boleh memanggilku apa saja yang kalian mau! Hobiku adalah berbohong dan mengganggu orang!"
Seto:
"Aku adalah Seto Kousuke, kebanyakan orang memanggilku dengan nama 'Seto' hobiku adalah merawat hewan peliharaan"
Marry:
"errmm… Aku K-K-K-Koza-Kozakura Ma-Ma-Marry… kalian boleh m-me-mema-memanggilku d-de-dengan p-p-panggilan Ma-Marry a-atau K-K-Kozaku-Kozakura"
Momo:
"Namaku Kisaragi Momo, aku biasa dipanggil dengan nama 'Momo', aku Memiliki seorang kakak jones (jomblo ngenest) sejati yang bernama Kisaragi Shintaro, hobiku adalah menyanyikan lagu 'Nekomimi(?) Recital'!"
Ene:
"Aku Ene-chan yang selalu semangat, tersenyum, rajin menabung(?) taat pada orang tua(?) baik dan tidak sombong(?)!"
Shintaro:
"Seperti yang dikatakan Momo, aku kakaknya, Kisaragi Shintaro… Hobiku adalah membuat lagu, namun *hiks*tiada satu pun yang mau mendownload-nya*hiks*…." *shintaro pundung dipojokan..*
Hibiya:
"Aku Amamiya Hibiya…. Semua orang memanggilku Hibiya… hobiku hanyalah duduk diam"
Konoha:
"Aku Konoha….. aku sedang jatuh cinta pada negima(barbecue)"
Perkenalan Mekakushi Dan selesai~
"mereka unik 'kan Kayo-chan!" Tanya Rilliane. "mungkin…. Maka yang harus mereka lalui adalah Margarita-chan 'kan?" Kata Kayo diikuti oleh anggukkan Gallerian, Sateriasis (Terong banci) dan Banica.
"erm… apa maksud kalian?" Tanya Momo.
"Kami menantang kalian untuk membangunkan Margarita-chan… ini adalah tes yang special dan hanya diberikan pada orang-orang terpilih, jadi, maukah kalian mengikuti tes kami?" Tanya Banica. "ermm… kalau soal itu maaf kami harus me-" Kido tidak bisa melanjutkan kata-katanya begitu ia melihat anggota yang lain mengangguk-angguk. 'kenapa kalian menerima tantangannya?! Aku tau dia itu berbohong!' batin Kido. "b-baiklah… kami terima.."
"kalau kalian sudah membangunkannya, beritahu kami ya… kami akan menunggu dilantai bawah.." Kata Banica sambil berjalan menuruni tangga bersama yang lainnya (kecuali Margarita).
"Oi Seto!"
"apa yang harus kulakukan Kido?"
"gunakanlah kemampuanmu, carilah informasi sebanyak-banyaknya dari Margarita Felix, lalu Kano dan yang lain, persiapkan apa pun yang bisa kita gunakan untuk membangunkannya, sementara Seto mencari informasi tentangnya."
"siap, danchou!" jawab seluruh anggota Mekakushi Dan (kecuali Kido dan Seto)
Benda-benda yang mereka persiapkan adalah?
Momo: Toa dan Speaker
Kano: suling yang biasa digunakan untuk menghipnotis ular beserta pakaiannya
Marry: terompet
Ene dan shintaro: lagu gagal yang diciptakan oleh Shintaro
Konoha dan Hibiya: panggangan barbecue dan kipas sate
Percobaan !
Momo:
Momo pun menyetel suara dispeaker dengan tulisan 'full', dan berteriak "AAAAAAAA!"
Akibat teriakan Momo, semua anggota Mekakushi Dan hampir kehilangan kemampuan mendengarnya atau bahasa gaulnya 'budek'
Kano:
Kano duduk bersila dilantai sambil menyiapkan suling dan memakai property lainnya. "tula lulit tilutat(?) tilatul(?)~" bunyi sang(?) suling. Bukannya Margarita yang bangun, tetapi rambut hijaunya yang diikat dua itu bergerak-gerak dengan sendirinya bagaikan sang ular, semua anggota Mekakushi Dan pun ngeri dengan sendirinya(?).
Marry:
Marry pun membunyikan terompetnya…..
Tiada hal aneh yang terjadi… Margarita pun masih tertidur…
Ene dan Shintaro:
"Ayo goshujin! Nyanyikanlah lagu nista(?)mu!"
"baiklah! Aku mulai…
Akoehhhh! Benci kuciiiiiiiiiingh~
Aakooeehhh! Cintah sama Tooonoooohhhh~~
Akoeh~ ingin tinggal bersama~ KucingH dan Tonoh selamanya~"
Untuk nada nyanyian diatas… silahkan kalian pikirkan sendiri, yang pasti nyanyian Shintaro membuat para anggota Mekakushi Dan yang lain muntah-muntah (kecuali Ene). Dan Margarita? Dia masih tidur.
Konoha dan Hibiya:
"gunakanlah seluruh kemampuanmu Konoha!" kata Hibiya sambil mengipasi negima yang dibakar oleh Konoha. Alhasil, seluruh anggota Mekakushi Dan Ngiler… dan Margarita… masih tidur…
Percobaan: FAILED!
"sepertinya kita memang harus menyerah saja…" Kata Kido.
"ah! Aku baru saja menemukan informasi tentang Margarita-san" Kata Seto.
"apa ?!" Tanya Momo.
"dia perlu mendengar dan melihat suaminya, Caspar Blakenheim."
"ah! Ah! Ah! Danchou! Aku menemukan sample suaranya Caspar Blakenheim!" Seru Ene.
"baiklah.. suara sudah didapatkan! Sekarang tinggal sosok suaminya! Kano!"
"Siap!" Seru Kano.
Kano pun menggunakan eye ability-nya untuk berubah menjadi Caspar Blakenheim, suara Caspar Blakenheim pun diputar didalam handphone Shintaro. Margarita pun membuka matanya.
"eeh?... Caspar?.." tanya Margarita. Yap, dan para anggota Mekakushi Dan pun berhasil membangunkan Margarita!
"eeh? Ternyata kalian.. selamat~ kalian berhasil membangunkanku… aku akan bilang ke Riri-chan (Rilliane) kalau kalian sudah berhasil~" Kata Margarita sambil menuruni tangga.
"Kukira, kita akan gagal…." Kata Kido sambil menghela nafas.
"ternyata, rencana ushi obaa-san tidak terlalu buruk ya.." kata Hibiya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hebat! Kalian bisa membangunkan Margarita-chan!" Seru Rilliane. "Sekarang tugas kalian adalah mengubah takdir kami.." Kata Gallerian.
Hening… hening sekali….
"a-apa maksud dari mengubah takdir kalian" Tanya Seto.
"baiklah.. aku akan menjelaskannya, dulu kami hidup dan pernah melakukan suatu kesalahan yang sangat fatal, hal itu membuat kami-sama (dewa) marah, mereka mengutuk kami untuk hidup abadi sampai ada orang yang mau membantu kami untuk mengubah takdir… secara singkat, kalian akan mundur ke masa lalu…." Kata Sateriasis.
"memangnya kalian ini sebenarnya siapa?" Tanya Marry.
.
.
.
.
"sebenarnya…. Kami adalah the seven deadly sins" Jawab Margarita.
"tunggu dulu! Bukankah itu hal yang tidak mungkin?! Lagipula, jumlah kalian itu 6 bukan 7" Bentak shintaro.
"yang terakhir…. Dia tidak bisa ditemukan dimana pun…" Jawab Banica.
"Tapi, kita tidak bisa mundur ke masa lalu" kata Kano.
"Kami ber-6 memiliki kemampuan mistis… kemampuan kami bisa membawa kalian mundur kemasa lalu dan kembali ke masa kini" Jawab Rilliane.
"jadi, takdir siapa yang akan kita ubah duluan?" Tanya Ene.
"Aku!" (Gallerian)
"tidak, AKU SAJA!" (Margarita)
"Aku! Aku paling berdosa!" (Rilliane)
"Aku saja!" (Kayo)
"Aku! Aku Kanibal!" (Banica)
"Aku! Aku yang paling nista(?)!" (SATEriasis)
"STTTOOOOOOPP!" bentak Kido. Ok , semua Hening, merasa malu atas tindakan memalukan mereka yang kekanakanakan itu.
"bagaimana kalau kita tentukan dengan Hompimpa?" Usul Konoha.
"boleh juga… Ayo kita hompimpa" Kata Margarita.
Dan para anggota 7 deadly sins pun melakukan tindakan yang nista itu…. Sungguh memalukan…..
"Waaahh! Aku yang dapat giliran pertama!"
Chiyo: "akhirnya Chiyo menyelesaikan Chapter prolog ini…. Sesuai janji, Chiyo akan menjelaskan para karakter di 7 deadly sins!"
Rilliane Lucifen D'autriche : Kagamine Rin
Sateriasis Venomania : Kamui Gakupo
Sudou Kayo: Megurine Luka
Gallerian Marlon: Shion Kaito
Margarita Felix: Hatsune Miku Caspar Blakenheim: Kaito
Banica Conchita: Sakine Meiko
1 lagi yang misterius: Megpoid Gumi
Chiyo: "baiklah, sekian pembahasan tentang para 7 deadly sins, untuk chapter selanjutnya, Chiyo akan polling…"
Rin
Gakupo
Luka
Kaito
MIku
Meiko
(Gumi tidak dimasukkan karena, Chiyo pun tidak mengetahui alur cerita Gumi)
Sekalian tolong di review ya!
