Yuki: Yosh~ salam nista semuanya! Kami kembali dengan fanfic gaje kami yang terbaru!

Rin: Fanfic kami kali ini kami buat khusus untuk memperingati ulang tahun negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia!

Yuki: Dari pada banyak bacot, mending langsung cabut aja gan!

~###~###~###~###~###~

Title: Tujuh Belasan Hetalia Version (judul abal tanda author tidak kreatif)

Disclaimer:

Tujuh Belasan Hetalia Version © 2010 by Schneeglocke

Axis Powers Hetalia aka Hetalia World Series © Hidekazu Himaruya

Warning: Penggunaan nama-nama negara dalam bahasa Indonesia, OOC akut, banyak OC gaje dan nista, dan sumpah serapah dari karakter-karakter bermulut kotor, humor garing di sana-sini, dan sarat bumbu-bumbu kenistaan dan ke-lebay-an racikan dua author nan idiot.


Tujuh Belasan Hetalia Version

Chapter 1: PEMBAGIAN GRUP


Peringatan tujuh belasan yang sarat lomba-lomba semacam balap karung, makan kerupuk, panjat pinang, dan sebagainya? Sudah biasa.

Tapi tahun ini Indonesia bertekad untuk membuat acara yang tidak biasa untuk peringatan proklamasi kemerdekaannya.

Yaitu, mengadakan peringatan tujuh belasan dengan para nation-tan sebagai pesertanya.

~###~###~###~###~###~

"Jadi, semuanya. Aku minta partisipasi kalian dalam peringatan tujuh belasan minggu depan!" kata Indonesia.

Para personifikasi negara yang ada di hadapannya malah cengo.

"Maksudnya, kita harus balap karung dan sebagainya gitu?" tanya Gilbert.

"Iya," jawab Indonesia.

"Kayaknya asyik, da ze~!" kata Yong Soo.

"Hah, apaan tuh? Mending di rumah ngurus kuda poni," komentar Feliks.

"Zzzz..." Agaknya dari tadi Heracles tidak mendengarkan, tapi malah tidur.

"Tapi aku banyak kerjaan di rumah," kata Toris.

"Aku masih harus nyervis laptopku. Capslock-nya rusak," keluh Eduard.

"Aku juga sibuk," kata Arthur.

"Kolkolkolkolkol... Kurasa tidak ada salahnya berpartisipasi, да?" Ivan mengultimatum dengan aura hitam berkoar-koar di belakangnya.

Akhirnya semuanya tidak punya pilihan lain selain ikut memeriahkan acara tujuh belasan model baru itu.

~###~###~###~###~###~

"Karena semuanya sudah setuju, lebih baik kujelaskan sistematika dari acara tujuh belasan ini. Peserta yang terdiri dari empat puluh negara akan dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing terdiri dari sepuluh orang. Pembagian kelompok akan ditentukan melalui undian." jelas Indonesia.

"Nggak boleh milih sendiri?" protes Denmark.

"Nggak." jawab Indonesia pendek.

"Tambahan lagi," lanjut Indonesia, "kelompok yang kalah akan mendapat hukuman."

"Hukuman seperti apa?" tanya Raivis yang sudah gemetar duluan.

"Lihat saja nanti. Sekarang silahkan kalian mengambil undian."

Setelah semua mengambil undian, Indonesia dibantu Jawa Timur dan Sumatera Utara—dua adiknya yang khusus diseret untuk membantunya—mengumumkan hasil undian.

~###~###~###~###~###~###~

Grup A: Jepang, Korea Selatan, Belarus, Eslandia, Cina, Norwegia, Polandia, Swiss, Sealand, Yunani

"Hahaha! Grup apaan tuh! Gak awesome banget!" Gilbert tertawa meledek.

Langsung saja Vash menembakinya. Untung tidak kena.

"ANIKI!" Yong Soo langsung menerjang Kiku dan Yao. Untung keduanya tangkas mengelak sehingga terjangan Yong Soo berakhir dengan dirinya mencium lantai.

Natalya tidak mengatakan apa-apa. Tetapi dalam hati ia merutuki nasib yang tidak menempatkannya satu grup dengan Ivan.

Ivan, di sisi lain, menghela napas lega.

"ZZZzzzZZZzzz..." Heracles masih tertidur.

"Kenapa aku tidak satu grup dengan Papa, Mama, atau Raivis-chan?" tanya Sealand tidak kepada siapa-siapa.

"Nasibmu," gumam Feliks yang berharap bisa satu grup dengan Toris.

Norwegia mensyukuri fakta bahwa ia bisa sekelompok dengan Eslandia adiknya dan bukan dengan Denmark si anko uzai yang berisik itu.

Vash berjanji dalam hati bahwa kalau grup mereka sampai kalah, dia akan menembaki satu-satu anggota satu grupnya.

~###~###~###~###~###~###~

Grup B: Indonesia, Filipina, Kamboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam

"CURANG! MASA ASEAN SATU KELOMPOK?" Gilbert protes.

"Ya, mau gimana lagi, itu kan pakai undian," Indonesia menjawab sambil cengar-cengir tak jelas.

"Pasti ada apa-apanya," pikir yang lain.

"Cih, sekelompok sama Indon," gumam Malaysia.

"Bagus kan, Malon?" tanya Indonesia. Dalam hati dia sudah menyusun rencana untuk menggojlok habis-habisan adiknya itu.

Malaysia cemberut.

"Asyik, kita satu kelompok!" Laos, Filipina, Myanmar, dan Kamboja bersorak senang.

"Beruntung sekali, ana~" kata Thailand.

"Iya, beruntung," Vietnam menyetujui.

"Beruntung apanya, itu curang tahu," batin yang lain.

Singapura tetap asyik dengan iPhone-nya.

Brunei hanya bisa berharap adanya Indonesia dan Malaysia dalam grup yang sama tidak menyebabkan Perang Dunia III atau Perang Dingin II.

~###~###~###~###~###~###~

Grup C: Denmark, Prusia, Spanyol, Prancis, Austria, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Italia Selatan, Kanada

"LOVI! KITA SATU KELOMPOK!" Antonio langsung menerjang Lovino.

"MENJAUH DARIKU, MANIAK TOMAT SIALAN!"

"DENGAN ADANYA AKU, GRUP INI BAKAL JADI GRUP PALING AWESOME!" teriak Gilbert.

"GRUP YANG AWESOME SEPERTI INI SANGAT COCOK UNTUK HERO SEPERTIKU!" Alfred ikut menimpali.

"KARENA ADA AKU, KITA PASTI MENANG!" Denmark ikut nimbrung.

"JANGAN TERIAK-TERIAK NANTI CAPSLOCK AUTHOR RUSAK DAN KITA HARUS GANTI RUGI!" hardik Arthur.

Roderich bergidik ngeri membayangkan apa jadinya grup ini nanti. Bayang-bayang kekalahan tiba-tiba mengisi pikirannya.

"Abang senang sekali lho bisa sekelompok dengan kalian~" kata Francis.

Australia yang ada di dekatnya langsung menjauh ngeri.

"Cih, sekelompok dengan si bangsawan banci yang nggak awesome ini," Gilbert manyun melihat Roderich. Tidak mau kalah, Roderich pun ikut manyun melihat musuh bebuyutannya itu satu grup dengannya.

"Satu, dua, tiga, empat..." Australia menghitung jumlah orang dalam grup mereka. "...lima, enam, tujuh, delapan, sembilan... Tunggu! Kenapa cuma ada sembilan orang?"

"Benar! Cuma ada sembilan orang!" teriak Amerika.

"I-ini... Jangan-jangan ada mahkluk gaib di tengah-tengah kita..." kata Arthur.

"SERAM!" teriak Denmark dan Gilbert berbarengan. Mereka langsung berpelukan dengan gaya Teletubies.

"Ada aku..." kata Matthew.

"HUAAAA! SIAPA KAU?" Australia kaget.

"Aku... Matthew..."

"Siapa?"

"Matthew... Kanada..."

"Siapa itu?" tanya Alfred.

"Bego! Dia itu adikmu!" bentak Arthur.

"Kanada? Kanada itu ada di mana ya?"

"Kamu nggak tahu adikmu sendiri itu di mana?"

"Nggak," jawab Alfred polos.

"Dia itu ada di atasmu tahu! Coba lihat peta dunia!"

Alfred malah mengeluarkan peta negara Amerika Serikat (plus Alaska dan Hawaii).

"BEGO! ITU SIH PETAMU SENDIRI!" bentak Arthur. "LAGIAN KALAU ADA ALASKA KENAPA NGGAK ADA KANADA?"

"Sudahlah, tidak usah dibahas..." kata Matthew. Toh dia sudah terbiasa dengan respon seperti ini.

Malangnya nasibmu, Matthew.

~###~###~###~###~###~###~

Grup D: Jerman, Rusia, Swedia, Belanda, Hongaria, Lituania, Finlandia, Estonia, Italia Utara, Latvia, Hong Kong

"Haha! Gak awesome banget ini grup!" Gilbert ngakak nista.

Elizabeta langsung menghajarnya dengan wajan legendarisnya.

"Beruntung sekali kita bisa sekelompok, да?" tanya Ivan pada Trio Baltik, lengkap dengan aura kejam menghiasi udara di sekitarnya. Toris, Eduard, dan Raivis hanya bisa gemetaran.

"Kenapa aku tidak sekelompok dengan Nesia-chan saja?" ratap Belanda.

Indonesia langsung menghajarnya dengan bambu runcing. Tentu saja yang dipakai ujung yang tumpul, bukan yang runcing.

"Veee~ Doitsu! Doitsu! Kita sekelompok!" Feliciano langsung menggelayuti lengan Ludwig.

"Su-san, kita sekelompok," kata Tino.

"Nn." Berwald mengangguk datar.

Elizabeta menyiapkan kameranya untuk antisipasi terhadap momen-momen di mana dia bisa memuaskan fantasi yaoi-nya.

Hong Kong diam tanpa kata maupun ekspresi. Tidak jelas apa yang ada di pikirannya.

Toris hanya bisa berharap keberadaan Ivan akan mengintimidasi semua lawan mereka sehingga mereka menang.

Sealand memandangi mereka dengan iri. "Aku mau masuk grup itu."

"Aku juga," Feliks ikut nimbrung.

~###~###~###~###~###~###~

"Yak, itu tadi hasil pembagian kelompok. Kelompok yang sudah ditetapkan tidak dapat diganggu gugat." kata Sumatera Utara.

"Cih, apaan itu. Masa tidak bisa diganggu gugat. Bener-bener nggak awesome." keluh Gilbert.

"Bacot ae awakmu (1)," gumam Jawa Timur kesal.

"Kolkolkolkolkol... Buatku sih tidak apa-apa. Benar kan?" kata Russia pada trio Baltik yang masih gemetaran.

"Untuk lomba-lomba yang akan diadakan akan kami umumkan besok." kata Jawa Timur.

Dan dengan selesainya pembagian grup, pertemuan itu dibubarkan.

~###~###~###~###~###~###~

=TBCotNGC=

To Be Continued on the Next Gaje-er Chapter

*bahasa Inggris abalan*

~###~###~###~###~###~###~


(1) Bacot ae awakmu = Membacot saja kau (bahasa Suroboyoan)

Rin: Chapter ini garing ya? Maaf ya, lagi nggak ada mood nulis (tapi dipaksain demi Indonesia tercinta).

Yuki: Yah, pokoknya untuk chapter selanjutnya akan kami usahakan supaya lebih kocak deh!

Rin: Ngomong-ngomong, ada yang punya usulan untuk lomba apa yang akan dipertandingkan dan siapa yang ikut? Kalau ada, tolong tulis di review, ya!

Yuki: Sampai ketemu di chapter berikutnya!


~###~###~###~###~###~###~

OMAKE!

~###~###~###~###~###~###~

"Iggy."

"Apa?"

"Austria dan Australia itu beda ya? Aku baru tahu."

Arthur cuma bisa facepalm menyaksikan kebodohan Alfred.