The Invoker
Disclaimer : Naruto © Mashashi Kishimoto
Author : Namikaze Fansboy
Rated : T
Genre: Fantasy/ Romance/ Other
Pair : [Naruto X Sakura]
.
.
.
Summary : Bercerita tentang dunia yang penuh akan kekuatan magis dimana terdapat dua kubu yang saling berselisih yaitu pihak manusia dan elf, akankah ada kedamaian bagi dunia ini disaat semuanya terasa jenuh? Narusaku let gets read.
~XXX~ Chapter 1 : The Intro ~XXX~
Tampak sesosok pemuda bersurai pirang dengan iris saphire sedang menatap pemandangan pemukiman yang ada dengan pandangan teduh.
"Jadi seperti ini suasana diluar hutan?" Gumamnya seraya menikmati keramaian yang ada.
"Mulai dari sini aku akan memulai langkah dan kehidupanku sebagai Invoker seperti yang dibilang paman Kael" Lanjutnya sembari mengingat perkataan pamannya sebelum meninggal.
[Flashback]
Disebuah rumah yang berada ditengah hutan nampak diatas sebuah ranjang terdapat sosok laki-laki berumur 40-an tahun sedang berbaring dengan wajah pucat.
"Naru.." Panggilnya pelan pada pemuda pirang didepannya.
"Ada apa paman? ada yang bisa Naru bantu?" Tanya Naruto dengan wajah cemas mengingat wajah orang yang sudah merawatnya sejak kecil nampak pucat.
"Waktunya untuk dirimu keluar" Naruto hanya dapat memiringkan kepalanya pertanda tidak mengerti yang diucapkan oleh Kael.
"Apa maksud paman?" Tanya Naruto.
"Waktunya bagi dirimu untuk mencari jati dirimu yang sebenarnya sekaligus melanjutkan perjuanganku sebagai Invoker" Jawabnya membuat Naruto terkejut.
"Tap-..." Ucapan Naruto tak terselsaikan karena Kael sudah memotong ucapannya.
"Ini bukan permintaan tapi perintah karena kau adalah pewaris semua kekuatan sihirku maka dari itu kau akan menjalani takdir sebagai Invoker... walau kau bukan elf tapi kau tetap adalah pewarisku" Ucap Kael menjelaskan.
"Tapi paman sendiri tahu aku tidak bisa menggunakan sihir seperti paman" Ucap Naruto berusaha meyakinkan Kael.
"Kadang tidak semua kekuatan diraih dengan hanya mengandalkan pikiran... kekuatan Invoker berasal dari jiwa dan perasaan dan aku mewariskan semua itu padamu" Ucap Kael yang sama kerasnya dengan pendiriannya.
"Tapi kenapa harus aku? masih banyak manusia dan Elf diluar sana"
"Karena kau memiliki jiwa dan hati yang bersih yang tidak dimiliki oleh semua kebanyakan manusia dan elf termasuk aku... dan aku yakin kau akan menjadi Invoker yang bijak melebihi diriku" Ucapnya dengan tersenyum kearah Naruto.
"Jika itu keputusan paman aku akan berusaha menerima, Lalu kemana aku harus pergi?" Balas Naruto.
"Bagus, kau tidak perlu bertanya karena hatimu sendiri yang akan menuntunmu dan kau tahu aku sedikit bisa melihat masa depanmu"Ucap Kael membuat Naruto bingung.
"Masa depan?" Tanya Naruto tak mengerti.
"Ya, kebahagianmu tidaklah didapat dengan mudah, banyak proses yang harus kau jalani hingga dimana titik kau ingin merasa menyerah... tapi disitu juga kau memiliki orang yang berarti untukmu yang dapat membuatmu bangkit" Jawab Kael sambil tersenyum.
"Siapa?" Tanya Naruto yang hanya mendapat gelengan dari Kael.
"Aku tidak tahu! namun ada dua hal yang harus kau tahu" Ujar Kael dengan wajah serius.
"Apa itu?" Naruto terlihat antusias.
"Pertama dihari aku menemukanmu disana terdapat bekas pertempuran besar dan ada kemungkinan orang tuamu masih hidup... dan yang kedua adalah Lich King raja dari Dire Kingdom, aku minta kau menghindari darinya sebelum kau merasa dirimu siap karena Lich King adalah salah satu terkuat di bangsa Elf" Ucap Kael pada Naruto yang membuat Naruto terkejut.
"Kenapa aku harus menghindar?" Tanya Naruto tak mengerti.
"Kau akan tahu nanti kenapa aku memintamu menghindar disaat dirimu siap, dan pesanku selanjutnya adalah jangan sampai jatuh kedalam kebencian.. dan sepertinya aku melupakan sesuatu bahwa aku seperti melihat sebuah pesta pernikahan" Lanjut Kael dengan tawa kecil diakhir katanya.
[Flashback end]
Naruto hanya tertawa kecil mengingat perkataan dari pamannya itu karena itu adalah hari dimana mereka terakhir berbincang karena keesokan harinya Naruto mendapati pamannya sudah tiada.
"Aku harus melangkah, pertama aku harus mencari tahu dengan insiden dimana aku ditemukan oleh paman kael sekaligus mencari tahu apa orang tuaku masih hidup atau tidak dan selanjutnya aku bertekad menghancurkan kekuasaan dari Dire Kingdoom dan Lich King" Ucap Naruto penuh keyakinan kemudian melangkah kearah kepemukiman warga yang nampak ramai karena bersisihan dengan pasar.
~XXX~ The Invoker ~XXX~
Tampak seseorang yang memakai kerudung sedang berlari dengan nafas terburu sesekali ia menengok kebelakang dan ternyata ada beberapa orang yang memakai baju prajurit sedang mengejarnya, ia tidak tidak mengamati sekitar dan entah sudah berapa orang yang sudah ditabraknya karena suasana di sini ramai karena pasar.
Brak!
Laju lari dari orang itupun terhenti kala ia menabrak seorang pemuda bersurai pirang dengan iris saphire yang tidak lain adalah Naruto.
"Ini tempat ramai jadi jangan berlari" Gerutu Naruto pada orang didepannya ini.
"Maaf tap-..." Belum selesai ia mengungkapkan rasa maafnya tiba-tiba terdengar sebuah teriakan dari arah belakangnya.
"Siapa mereka?" Tanya Naruto pada orang bertudung yang menabraknya tadi.
"Akan kujelaskan nanti lebih baik kita pergi menghindar dari prajurit itu" Ucapnya kemudian menarik Naruto untuk berdiri kemudian berlari bersama.
'Sebenarnya apa yang terjadi? aku tidak merasa bersalah lalu kenapa aku juga harus menghindar dari para prajurit? ini hari pertamaku keluar dari hutan dan kenapa harus mendapat kesialan seperti ini' Batin Naruto penuh ketidak mengertian.
"Jangan lari!" Teriak para prajurit yang membuat Naruto dan orang bertudung tadi semakin mempercepat larinya.
"Tsk... Kenapa aku harus ikut berlari, apa kau seorang pencuri?" Tanya Naruto yang masih sambil berlari.
"Jangan bicara sembarangan, aku bukan pencuri" Ucapnya pada Naruto, sedangkan Naruto hanya dapat terus berlari menghindar dari prajurit.
"A-..." Naruto siap mengajukan pertanyaan lagi tapi seperti tadi ucapannya terpotong.
"Nanti aku jelaskan, sekarang kita mencari tempat persembunyian" Ucapnya pada Naruto.
Lama mereka berlari menghindari kejaran para prajurit akhirnya mereka menemukan tempat yang cocok sebagai persembunyian, setelah memastikan keadaan aman Naruto dan orang bertudung tadi keluar dari persembunyian.
"Akhirnya mereka pergi juga" Ucap orang bertudung tadi yang nampak lega.
"Memang kau ada urusan apa dengan mereka? dan siapa kau?" Tanya Naruto pada orang disebelahnya.
Pluk!
Orang tadi melepaskan tudungnya dan ternyata dibalik tudung tadi tersimpan sosok gadis cantik bersurai Soft Pink dengan iris Emerald yang terlihat seumuran dengan pemuda didepannya, sedangkan Naruto sendiri hanya mengerutkan dahinya karena sedari tidak menyadari bahwa orang bertudung tadi adalah seorang gadis.
"Kenapa kau mengerutkan dahimu?" Tanyanya pada Naruto.
"Ahhhh tidak... hanya saja aku tidak mengira kau itu perempuan mengingat staminamu dan kau siapa?" Tanya Naruto pada gadis didepannya yang mendapat balasan pelototan dari gadis didepannya.
"Kau sungguh tidak mengenalku?" Tanyanya yang hanya mendapat gelengan pelan dari Naruto yang masih memperhatikan gadis itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Kalau begitu perkenalkan namaku Haruno Sakura dari Teritori Haruno" Ucapnya sambil bersalaman pada Naruto.
"Namaku Naruto" Balas Naruto pada Sakura.
"Hanya itu?" Naruto mengerutkan dahi pertanda tak mengerti.
"Maksudku kau berasal dari Teritori mana?" Tanya Sakura mengoreksi pertanyaannya.
"Apa itu Teritori?" Tanya Naruto yang memang tidak mengerti perihal yang ditanyakan Sakura.
"Sebenarnya kau itu tinggal dimana sehingga tidak mengerti apa itu Teritori? Teritori adalah kawasan sebuah keluarga di wilayah manusia" Ucap Sakura tak habis pikir dengan Naruto.
"Memang aku tidak tahu Teritori, dan selama ini aku hidup di hutan" Jawab Naruto jujur.
"Di hutan kenapa?" Tanya Sakura penasaran.
"Huh... kenapa kau yang jadi bertanya padaku? bukankah kau yang akan menjelaskan perihal kau dikejar prajurit hingga menabrakku tadi?" Tanya Naruto yang nampak cukup kesal, sedangkan Sakura hanya cengengesan tanpa dosa.
"Hahaha.. Maaf" Ucap Sakura sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Jadi?"
"Aku adalah putri dari pimpinan dari teritori Haruno yang dipaksa dijodohkan dengan penerus dari keluarga Uchiha dan aku menolak itu makanya aku kabur dari kejaran para bawahan Uchiha itu, sedangkan kau sendiri apa yang kau lakukan di teritori Uchiha?" Tanya Sakura pada Naruto.
"Aku hanya lewat saja" Jawab Naruto santai.
"Memang kau sebenarnya mau kemana?" Tanya Sakura yang mendapat kedikan bahu dari Naruto.
"Apa maksudmu mengedikkan bahu?" Tanya Sakura lagi.
"Aku tidak tahu aku harus kemana karena aku hanya mengikuti langkah kakiku yang ingin membawaku kemana dan hati sebagai petunjuk arahku" Jawab Naruto sambil tersenyum teduh pada Sakura.
"Kau itu aneh! Sebenarnya apa yang kau cari?" Sakura kali ini benar-benar penasaran dengan sosok Naruto yang menurutnya aneh.
"Mungkin jati diri siapa diriku dan darimana diriku berasal" Jawab Naruto.
"Ano..." Ucap Sakura yang nampak gugup membuat Naruto menautkan alisnya.
"Ada apa?" Tanya Naruto.
"Bisakah kau membawaku bersamamu?" Sontak saja ucapan dari Sakura membuat Naruto melotot karena merasa apa yang diucapkan Sakura sulit dipercaya.
"Tidak, lebih baik kau kembali ke keluargamu, lagipula menjaga diriku sendiri saja aku belum tentu bisa apalagi jika kau ikut bersamaku" Tolak Naruto secara halus pada Sakura.
"Kumohon, aku bisa menjaga diriku sendiri karena aku menguasai sihir... dan jika aku kembali ke keluargaku maka apa yang harus kukatakan pada mereka? lagipula aku bisa memasakkan makanan untukmu" Sakura masih nampak membujuk dengan pandangan memohon kearah Naruto.
"Baiklah... Tapi ingat pertama jangan membawa namaku jika kau dicari oleh keluargamu dan yang kedua kuharap kau tidak menyesal karena sudah ikut denganku" Ucap Naruto dengan menunjuk kearah Sakura.
"Kenapa aku harus menyesal?" Tanya Sakura heran.
"Aku tidak tahu aku akan kemana dan akupun juga tidak tahu apa dan siapa yang menunggu kita didepan tapi aku yakin satu hal bahwa perjalanan ini tidaklah semudah yang kau pikirkan, maka dari itu aku melarangmu karena aku tidak ingin terjadi apa-apa pada dirimu" Ucap Naruto menjelaskan.
"Walaupun begitu aku lebih baik ikut bersamamu daripada harus menerima perjodohan yang tidak aku inginkan" Balas Sakura yang masih teguh pada pendiriannya, sedangkan Naruto diam-diam tersenyum tipis.
"Baiklah jika itu keputusanmu, kuharap kau tidak menyesal nantinya" Ucap Naruto.
'Karena aku juga tidak tahu apa yang menjadi takdirku sendiri' Lanjut Naruto dalam hati.
Setelah itu keduanya keluar dari tempat persembunyian dan mulai berjalan kearah utara mejauhi daerah Uchiha, dan mengingat hari mulai sore Naruto dan Sakura bergegas agar mereka menemukan tempat yang cocok untuk bermalam.
~XXX~ The Invoker ~XXX~
Malam telah tiba kini sang raja siang sudah pergi dari peraduannya seiring datangnya sang cahaya malam, nampak disebuah gua dimana disana terdapat sepasang manusia yang sedang berbincang atau lebih tepatnya Sakura yang menceritakan tentang kehidupan didunia ini yang tidak diketahui oleh Naruto.
"... Ya dulu didunia ini adalah 5 Teritori kekuasaan yaitu Uzumaki, Senju, Uchiha, Haruno, dan Hyuuga. Namun itu dulu karena sekarang keluarga Uzumaki dan Senju hanya tinggal segelintir orang saja" Naruto menautkan alisnya mendengar ucapan Sakura.
"Kenapa itu bisa terjadi?" Tanya Naruto penasaran.
"Aku tidak tahu pasti, tapi menurut berita yang beredar di daerah kedua teritori itu terjadi serangan yang sampai sekarang tidak tahu siapa yang berada dibalik penyerangan itu" Jelas Sakura pada Naruto.
"Lalu apa kau tahu tentang kehidupan bangsa elf?" Tanya Naruto.
"Aku tidak tahu banyak, yang aku tahu di kalangan elf terbagi menjadi dua daerah yaitu Radiant Kingdom dan Dire Kingdom, dan untuk kekuatan mereka aku masih kurang tahu karena bisa saja tingkatan sihir mereka berbeda dengan kita manusia" Pungkas Sakura.
"Memang ada berapa tingkatan sihir?" Tanya Naruto yang semakin penasaran dengan apa yang ada didunia ini.
"Kau itu banyak sekali pertanyaan, apa sebelum ini kau tidak tahu menahu tentang sihir?" Tanya balik Sakura.
"Aku memang tidak tahu tentang apa yang terjadi didunia ini karena semenjak kecil aku hidup dihutan" Balas Naruto.
"Huh... jadi didunia manusia ada kekuatan sihir berupa Healing, Illusion, Element, dan Excircosin. kekuatan Excircosing adalah kekuatan yang berasal dari bawaan keluarga seperti aku yang memiliki kekuatan Releasing Illusion dan Guardian Deffending yang merupakan kekuatan dari keluargaku" Jelas Sakura panjang lebar.
"Seperti itu.. ternyata kau pintar juga ya?" Ucap Naruto sambil menggaruk tengkuknya.
"Makanya tidak ada salahnya membawaku pergi bersamamu"
"Ya ya terserah apa katamu" Sakura tersenyum mendengar ucapan Naruto yang terdengat seperti gerutuan.
"Ngomong-ngomong besok kita akan melakukan perjalanan kemana?" Tajya Sakura kemudian.
"Hmmmm... entah kenapa aku penasaran untuk datang kewilayah Senju dan Uzumaki" Sakura langsung menautkan alisnya mendengar jawaban Naruto.
"Untuk apa kesana, lagipula daerah itu kebanyakan sudah diambil oleh teritori terdekat" Tanya Sakura.
"Entah aku juga tidak tahu yang pasti hatiku berbicara aku harus pergi kesana dan sebaiknya kau tidur karena pagi sekali kita akan memulai perjalanan" Ucap Naruto mendapat anggukan oleh Sakura yang langsung mengambil posisi berbaring di atas sebuah alas yang terbuat dari bulu binatang meninggalkan Naruto yang masih menatap langit-langit gua.
'Maaf aku masih belum dapat menceritakan siapa aku sebenarnya Sakura, tapi jika waktunya sudah tepat aku pasti aku akan memberitahumu' Batin Naruto yang kemudian menyusul Sakura yang sudah terlebih dahulu tidur dengan membaringkan tubuh dengan bundutan baju sebagai bantalan kepala.
~XXX~ The Invoker ~XXX~
Embun pagi terasa dingin di pagi yang cerah ini namun disebuah gua nampak dua sosok yang masih tertidur pulas, namun tak berapa lama karena terangnya sang surya pagi yang mengintip lewat mulut gua membuat sang pemuda menggeliat dari tidurnya.
"Ugh... Sudah pagi rupanya" Sang pemuda nampak masih mengumpulkan kesadaran tampak dari matanya yang sayu.
Kemudian ia menoleh kesamping mendapati sosok gadis berambut soft pink sepunggung yang masih tidur, dan tanpa sadar Naruto tersenyum melihat wajah damai Sakura yang masih tertidur.
'Manis' Batin Naruto
"Sakura..." Panggil Naruto setelah puas melihat wajah Sakura.
"Enghhhh... jangan ganggu aku ini masih pagi"
Ctak!
Ucapan Sakura atau lebih tepatmya igauan membuat perempatan muncul didahi Naruto dan langsung tanpa basa-basi Naruto menggulingkan tubuh Sakura yang sontak membuat sang empu terlonjak dari tidurnya.
"Kenapa sih inikan masih pagi, jadi ada apa?" Tanya Sakura setengah sadar.
"Kau masih tanya memgapa? dan justru ini masih pagi makanya kita harus bergegas berangkat" Ucap Naruto setengah kesal dan menyesal tadi memikirkan gadis pemalas ini manis.
Sakura diam terhenyak dan sesaat kemudian ia sadar kenapa ia bisa bersama pemuda yang tadi membangunkannya.
"Maafkan aku Naruto" Sesal Sakura.
"Sudahlah tak apa, lebih baik kita lekas bergegas!" Ucap Naruto kemudian.
Setelah beberapa lama mereka mempersiapkan barang bawaan mereka akhirnya keduanya melanjutkan perjalanan dengan tujuan teritori Senju baru kemudian Uzumaki. Dalam perjalanan keduanya nampak saling berbicara akrab seolah sudah lama berteman, dan untuk kali ini Sakura lah yang lebih banyak berbicara karena ia menceritakan perjodohannya.
"Kalau dia tampan kenapa kau menolaknya dan lebih memilih pergi bersamaku yang notabennya jauh darinya?" Tanya Naruto tak habis pikir dengan Naruto.
"Yah mungkin jika dikipikirkan semua akan bertanya seperti itu, tapi jika dirasakan dengan hati tidak perlu pertanyaan karena jawabannya sudah pasti disana" Jawab Sakura seraya tersenyum teduh kearah Naruto.
"Sasuke memang terlihat sempurna tanpa celah, namun bagiku entah kenapa terasa kurang dan itu sangat menganggu karena seolah aku tidak bisa menjadi diriku sendiri dan tidak dapat mengekspresikan perasaanlu disaat itu juga, dan kenapa aku bisa bersamamu itu mungkin sudah takdir bahwa aku akan menemanimu selama perjalanan" Lanjutnya membuat Naruto terperanggah dengan ucapan Sakura.
"Kau terlihat seperti seseorang yang sedang melankolis" Ejek Naruto pada Sakura.
"Enak saja kau mengatai aku melankolis sedangkan kau sendiri tampak tidak memiliki tujuan" Balas Sakura.
"Percuma berdebat dengan dirimu Sakura karena itu hanya membuang wak" Ucap Naruto sambil menghela nafas panjang.
"Terserah, oh ya Naruto apa kau mengetahui kisah petarung terkuat dari bangsa manusia yaitu The Legion Commander?" Tanya Sakura yang mandapat gelengan dari Naruto.
"Tidak memang dia siapa?" Tanya Naruto yang mulai terlihat antusias tetapi terus melanjutkan perjalanan mereka.
"Dia adalah seorang yang berasal dari keluarga kecil yang berada di bawah naungan teritori Uzumaki, ia dikenal karena memiliki kekuatan kilat dan kecepatannya yang sangat cepat hingga ia dijuluki sang kilat kuninh dan beruntungnya lagi ia dan sang putri dari klan Uzumaki saling mencintai" Sakura menggantungkan ucapannya seraya menghadap kelangit.
"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Naruto.
"Serangan terhadap daerah Uzumaki mengakibatkan entah apa yang terjadi pada keduanya tapi pernah beredar kabar mereka sudah menikah" Jawabnya pada Naruto.
"Lalu apa yang kau harapkan setelah menceritakan hal ini padaku?" Tanya Naruto memancing.
"Seperti putri dari klan Uzumaki bahwa aku juga ingin menikah dan menghabiskan seluruh hidupku bersama orang yang aku cintai bukan berakhir dengan perjodohan" Jawabnya seraya mendudukkan diri diatas sebuah batu di pinggir jalan setapak.
"Kalau begitu aku akan membantumu" Ucapnya seraya duduk disamping Sakura.
"Jadi jangan bersedih lagi karena kau lebih terlihat manis jika sedang tersenyum" Sakura terapaku mendengar ucapan Naruto tapi akhirnya ia tersenyum.
"Terimakasih Naruto"Sakura tidak dapat menahan senyum dan hanya dapat berucap terimakasih.
"Sama-sama lagipula kau sudah cukup membantuku sejauh ini" Balasnya.
Cukup lama mereka berbincang akhirnya mereka melanjutkan perjalanan awalnya menuju daerah Senju.
~XXX~ The Invoker ~XXX~
Sedangkan jauh ditempat dari posisi Naruto dan Sakura nampak disebuah ruangan besar nan mewah namun terkesan suram nampak pria paruh baya berambut putih dan memiliki mata berwarna merah sedang duduk disebuah singgahsananya.
"Jadi berita apa yang kau bawa untukku?" Tanyanya pada prajurit didepannya itu.
"Hamba membawa kabar yang mungkin kabar gembira dan buruk" Jawabnya.
"Jangan bertele-tele ada berita apa?" Tanyanya lagi dengan tak sabar.
"Kael sang Invoker sudah mati dan ia menjadikan seorang pemuda manusia menjadi Invoker selanjutnya dan sekarang pemuda itu sedang melakukan perjalanan, itu yang bisa saya sampaikan paduka Lich King" Jelasnya pada sosok yang dipanggil Lich King, sedangkan Lich King yang mendengar itu langsung bangkit dari singgah sananya.
"Ini tidak bisa dibiarkan bagaimanapun juga aku harus membunuh manusia itu" Desis Lich King.
"Apa yang harus kita lakukan paduka?" Tanya sang perdana mentri pada sang raja.
"Bagaimanapun caranya kita harus membawa dia untuk datang kehadapanku" Ucapnya seram.
"Hamba akan laksanakan paduka" Ucap sang perdana mentri.
"Gunakan segala cara dan bawa dia dalam keadaan hidup karena aku ingin melihat keputusasaannya, kita lihat sejauh mana kemampuannya" Sebuah senyum remeh terpampang diwajahnya sebagai pertanda berakhirnya perintah.
"Aku tidak tahu apa yang ada dikepalamu Kael karena mewariskan kekuatanmu pada seorang manusia, tapi jika kau ingin ia menjadi Invoker terakhir maka aku akan membunuhnya dengan senang hati" Gumamnya seraya kembali mendudukkan dirinya di singgahsananya kembali.
Plok! Plok!
Lich King menepuk kedua tangannya yang tak lama kemudian muncuk pemuda bertopeng rubah dengab surai merag darah yang berdiri tak jauh dari posisinya.
"Ada apa paduka memanggilku?" Tanyanya pada Lich King.
"Aku ingin kau membawa seorang pemuda manusia penerus dari kael sang Invoker dengan keadaan hidup" Perintahnya yang menadapay jawaban berupa anggukan penuh keyakinan.
"Hamba akan menerima perintah ini dan akan menjalankan sebaik-baiknya" Jawabnya yang kemudian sudah menghilang dari posisi semula.
Diatas singgahsananya nampak Lich King tersenyum karena tujuannya yang sudah ia tunggu selama ratusan tahun ini akan segera tertuntaskan karena jika ia sudah berkeinginan maka sampai nerakapun akan ia kejar. Sedangkan Naruto dan Sakura tidak tahu bahwa bahaya besar sudah menunggu mereka didepan namub keajaiban atau miracle siapa yang tahu.
~XXX~ Tobe Continued ~XXX~
Yo minna .. sudah lama tidak bertemu dengan author Namikaze Fansboy sesudah chapter terakhir dati Indiscriminate Love hehe... dan kini saya hadir lagi dengan cerita dan inspirasi yang berbeda karena fict ini bergenre utama yaitu Fantasy... dan sedikit banyak saya terinspirasi dari karakter pada Game Dota 2... yah cukup enjoy sih tapi masih ada satu fict lagi dan jika reader member dari grub fanfiction narusaku indonesia pasti tahu hehe... dan yang pasti Narusaku karena pair Favorit Narusaku dan dilain mungkin ada NaruRias, LuffyNami, Dan NatsuLucy dan kuharap tidak ada yg protes dengan pair yg aku buat karena disaat aku nyaman dengan pair maka dengan enjoy aku aka menulisnya.
Dan yah menurut kalian fict ini gimana? untuk chapter pertama sih masih intro atau pengenalan tapi untuk kedepan akan lebih spesifik lagi... kalau begitu Jaa Nee XD...
DONT FORGET FOR...
R
E
V
I
E
W
(y)
