*Our Mission*
Fairy Tail : Hiro Mashima's property
Waring: OOC, Miss typo
*Normal POV*
Malam itu terlihat cerah di kota Magnolia. Walau hari telah gelap, tetapi tak ada yang beristirahat di guild yang baru saja kembali setelah 7 tahun menghilang dari peradapan. Masih terdengar suara orang mengobrol, suara music, canda-tawa dan suara-suara aneh lainnya yang menghancurkan keheningan malam. "Berhentilah membanggakan dirimu, bodoh!" teriak seorang laki-laki dengan boxer hitam dan rambut metal blue dengan glarenya, dia dikenal dengan nama Gray Fullbuster. "Siapa yang kau panggil bodoh, idiot!" jawab laki-laki dengan rambut salmon sambil mengadukan kepalanya dengan Gray dan dia biasa dipanggil Natsu Dragneel. "BERHENTILAH KALIAN BERDUAAA!" Teriak 'monster' wanita berambut merah panjang yang berhasil membungkam kedua laki-laki tersebut bahkan membuat mereka berpelukan yang bisa melakukan itu tak lain hanya Titania Erza seorang. "AAH! Mereka berisik sekali! Kepalaku makin sakit!" keluh seseorang berambut pirang yang diikat dua yang sedang duduk dibar, dia adalah Lucy Heartfillia.
"Apa kau mau aku memeriksa mu, Lucy-san?" tanya Wendy dengan wajah khawatir mendengar Lucy. "Eh? T-tidak apa Wendy, aku baik-baik saja. Terimakasih ya!" Jawab Lucy sambil tersenyum dan membuat Wendy tersenyum lembut. "Natsu! Berhentilah bertarung!" kata seorang dengan rambut silver sambil menarik tangan Natsu. "Ugh! Lisanna! Lepaskaan!" kata Natsu sambil berontak dari genggaman Lisanna, "Kalau kau tak berhenti bertarung, aku akan menyebarkan apa yang terjadi saat kita menginap dulu!" Ancaman Lisanna berhasil membuat Natsu diam dengan wajah yang memerah dan mengundang tawa semua orang diguild.
"Apa yang kaulakukan, Natsu?" Goda Gray dan membuat Natsu ingin menghanjarnya walau wajahnya sedang semerah rambut Erza. "Kau sangat lucu saat blushing! Hahaha" tawa Lisanna yang hanya membuat Natsu makin memerah. Tetapi, dilain sisi Lucy menghela nafasnya sambil mengalihkan perhatiannya dari Natsu dan Lisanna. "Ada apa Lucy? Apa kau sakit?" tanya Mira sambil membersihkan gelas ditangannya. Lucy menggengleng lalu tersenyum, "tidak Mira-san, aku baik-baik saja. Aku hanya…akan pulang, ya." Lucy bangkit dari duduknya lalu melangkah pergi keluar guild.
Saat diperjalanan kerumahnya, Lucy berjalan sambil menusuri pinggiran sungai sambil bersenandung. "Haah~! Mereka terlihat seperti pasangan bahagia ya,…" kata Lucy sambil mengingat kejadian yang tadi. Lucy menghela nafasnya lalu menghentikan langkahnya, dia menatap langit yang penuh bintang lalu menundukan kepalanya, "Kenapa aku merasa ada yang menganggu ya?" Pikirnya sambil menatap kakinya. Saat Lucy sampai, dia merasakan ada yang aneh didalam rumahnya. Dengan cepat Lucy masuk kedalam rumahnya dengan kunci Virgo ditangannya, Lucy melihat sekeliling yang terlihat gelap. Keringat mulai turun dari pelipisnya, dia mencoba meraba saklar lampu lalu meyalankannya dan…
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"OKAERINASAI LUCY~!" Teriak Natsu dan Happy yang ternyata sudah bersantai ditempat tidur. Lucy melempar koper kearah Natsu yang entah dia dapatkan darimana dan dengan tepat mengenai wajahnya, "BERHENTILAH MASUK KERUMAHKU SEENAKNYA!" Teriak Lucy dengan wajah kesal dan membuat Happy menutup kupingnya sedangkan Natsu sedang mengelus hidungnya yang 'dicium' oleh koper besar Lucy.
"Kau harus berhenti berteriak dan melempariku tau!?" Natsu melipat tangannya kesal menatap Lucy. 'Kenapa jadi kau yang kesal?' pikir Lucy dengan sweat dropnya. Saat Lucy melihat kearah Natsu, dia tiba-tiba teringat kejadian diguild tadi. Lucy terdiam. Dia merasa ada yang aneh dihatinya, ada yang menganggunya dan membuatnya merasakan emosi yang tak karuan.
"Pulang lah!" Bisik Lucy dan membuat Natsu menoleh kearah Lucy yang sedang menundukan kepalanya."Oy, Luce,kau baik-baik saja? Kau terlihat seram." Tanya Natsu dengan wajah bercanda berharap Lucy akan tertawa, tetapi…"sudah diamlah, bodoh! Lagi pula ini sudah malam! Pulang lah!" Jawab Lucy ketus dan membuat Natsu terdiam. "Lucy~ apa kau habis makan ikan busuk?" tanya Happy nimbrung dengan ikan ditangannya. Lucy menghentakan giginya dan mengepal tangannya kencang. Dia merasa dia ingin marah dan menangis tetapi dia tak tahu kenapa. "Luce, apa ada-"
"Berhentilah megangguku! Kau hanya membuatku bertambah membecimu, tahu!" teriak Lucy memotong Natsu. Dia tak berani mengangkat kepalanya dan hanya memejamkan matanya erat. Natsu yang merasa kaget dan juga sedih menatap Lucy dengan wajah serius lalu dia bangkit dari duduknya. "Ayo Happy, kita pualng." Katanya sambil melompat keluar dari jendela kamar disusul oleh Happy yang terlihat sedih. Saat Natsu dan Happy pergi, Lucy jatuh dilututnya dan badannya terasa lemas, dia merasakan nafasnya sesak. 'Maaf, Natsu, Happy..' katanya dalam hati. Air mata hangat mulai turun dari matanya.
*Time Skip* (Lucy POV)
Esoknya, aku berjalan keguild dengan perasaan yang masih tak karuan. Aku masih mengingat kejadian kemarin, walau aku tak melihat wajahnya aku tahu pasti kata-kata itu menyakitinya. 'Baka watashi!' kataku dalam hati sambil membuka pintu. Saat aku baru saja masuk, aku sudah melihat Natsu yang sedang dirayu Lisanna tetapi sepertinya tak berefek pada Natsu. "Natsu, ayolah! Setidaknya kau harus makan siang!" kata Lisanna sambil menggoyang-goyang bahu Natsu.
Natsu hanya menghela nafasnya dan tidak mempedulikan Lisanna. Saat dia mengendus udara, dia langsung melihat kearah pintu guild dan menatapku. Aku tahu dia pasti sudah mengenali 'bau' ku ya? Aku menatapnya tetapi tak ada kemauan untuk menyapa walaupun aku merasa tak enak padanya.
Yang kulakukan malah berjalan menuju meja yang sudah dipenuhi oleh Erza, Canna, dan Mira. Aku tahu Natsu pasti kesal karena aku bisa mendengarnya menghela nafas. Aku duduk dimeja bersama mereka lalu menghela nafasku. "Lucy, apa yang terjadi diantara kau dan Natsu?" tanya Mira lembut, Aku hanya menggeleng. "Apa dia melakukan sesuatu? Biar aku beri pelajaran!" Timbrung Erza yang baru saja menelan potongan terakhir cheese cakenya, aku hanya ber-sweat drop mendengarnya.
"Kau cemburu ya?" Kata Canna tiba-tiba yang membuatku terlonjak kaget. "C-cemburu? Pada Natsu? U-untuk apa?" Cana menunjukan senyum kemenangan sambil mengangkat sebelah alisnya. "Canna kan tidak menyebutkan nama 'Natsu' , Lucy…" kata Mira yang membuat pipiku memanas, aku melirik Erza yang sedang tersenyum penuh arti."K-kalian itu apa-apaan s-"
Tiba-tiba Natsu datang kearah mejaku dengan tatapan kesal dan penasaran. Dia mulai mengendus rambutku dan mendekatkan wajahnya padaku, "kau tak tercium sedang mengalami 'itu'. Kenapa kau bertingkah aneh ?" Aku memukulnya dengan. "JANGAN MENGATAKAN HAL ITU DI GUILD BODOH!" teriakku membuat Natsu tertawa kecil. "A-apa yang kau tertawakan?!" Dia menoleh kearahku lalu menunjukan grinsnya, "kau kembali!" Kata-kata itu membuatku tercengang.
Aku terdiam diposisiku, aku merasakan pipiku memanas tetapi aku sangat ingin tertawa. 'P-perasaan apa ini? Ugh! Aku tak bisa mengontrolnya!' teriakku didalam pikiranku. Aku menatap Natsu yang sedang tersenyum ria dan kembali seperti biasa dan aku hanya tersenyum lembut.
"Erza, kau dan teammu dipanggil master kekantornya sepertinya ada yang ingin dia bicarakan." Kata Mira saat aku, Natsu, Gray, Wendy, Happy dan Charle sedang duduk bersama. Kami masuk kedalam kantor master dan melihat master yang terlihat tenang-tenang saja walau ada perasaan waspada.
"Kau memanggil kami, master?" tanya Erza, master mengangguk lalu duduk dimejanya. "Aku ingin memberikan tugas pada kalian. Aku ingin kalian menghancurkan dark guild. Tetapi…" master menjelaskan pada kami tentang dark guild itu. Aku menoleh kearah Natsu yang tersenyum girang dan Gray dengan tampang coolnya, dan Erza yang tersenyum, "kami tak akan mengecewakanmu, master." Kami merasa percaya diri, walau sebenarnya aku...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku merasakan, akan ada hal buruk yang terjadi…
Tadaa~! Aku nyampah lagi disini! *plaak*
Hehehehe, aku harap kalian suka ya X3
Sebenarnya, ini cerita yang aku buat sudah lama sih.. tapi masih perlu aku perbaiki! Mohon reviewnyaa X3d
