UNSPOKEN TRUTH
"MIKU!" teriak Kaito. Namun Miku tak juga muncul. Kaito sudah mencarinya seharian keliling kota, tapi hasilnya nihil. Setiap orang yang Ia tanya selalu menjawab tidak pernah mendengar tentang keberadaan Miku yang dicarinya. Kaito pun terduduk dibawah pohon Oak tempat mereka selalu bermain bersama saat mereka masih kecil.
"Miku… maafkan aku…"
…BEBERAPA HARI SEBELUMNYA…
Dari kamar 202 asrama SMA Gloucestershire mengalun lagu Aino Minako. Ketenangan kamar itu terganggu kala seorang gadis manis menerobos masuk.
"Hoy Kaito, sampai kapan kau mau terus tidur?" ucap Miku sambil menarik selimut yang masih menggulung tubuh Kaito.
"Huh? Uuh… sebentar lagi, Miku… sampai lagunya selesai…" ucap Kaito dengan nada malas. Ia pun langsung menarik kembali selimutnya dari tangan Miku.
Kesal, Miku pun melempar jam weker ke dalam selimut Kaito.
"Eh…? HAH? SUDAH SETELAT INI?" Kaito pun langsung melompat keluar dari tempat tidurnya. Setelah mencuci muka dan ganti baju, Ia pun langsung menyambar sepatunya dikolong tempat tidur. Miku hanya bisa menggelengkan kepala melihat sahabatnya yang selalu jadi pahlawan kesiangan.
"Ah… kenapa lagunya tidak selesai – selesai?" ucap Kaito kesal. Miku mendengus, Ia pun menunjuk ke arah tape milik Kaito.
"Kau mengaktifkan mode repeat, bodoh..." ucap Miku seraya mematikan tape milik Kaito.
"Eh? Ah iya ya, aku lupa ahahaha…" selesai memakai sepatu, Kaito dan Miku pun langsung berlari menuju ke gedung sekolah.
"Gara – gara kau, aku jadi ikutan telat!" gerutu Miku sambil mengganti sepatunya.
"Hey! Aku kan tidak menyuruhmu untuk membangunkanku!" ucap Kaito. Wajah Miku sedikit memerah. Sebelum Kaito sempat melihat, Miku langsung memalingkan wajahnya.
"Sudahlah, ayo cepat ke kelas sebelum Pak Kiyoteru datang! Aku tidak mau dihukum berdiri di koridor!" Miku pun langsung berlari meninggalkan Kaito.
"HOY! MIKU! TUNGGU AKU!" Kaito pun langsung berlari menyusul Miku yang sudah tidak terlihat lagi.
Dikelas, Miku dan Kaito sama – sama duduk dibarisan paling belakang. Miku duduk tepat dibawah jendela, sedangkan Kaito duduk dibangku sebelahnya. Kaito dan Miku sebenarnya merupakan teman dari kecil. Mereka terpisah saat keluarga Kaito harus pindah ke Sapporo. Tapi mereka senang bisa satu sekolah lagi ditempat mereka dibesarkan saat SMA. Bahkan mereka jadi teman seasrama.
"Anak – anak, sebelum kita mulai pelajaran, bapak ingin mengenalkan seorang teman baru untuk kalian. Silahkan masuk, Luka.." ucap Pak Kiyoteru. Pintu pun terbuka dan masuklah seorang gadis cantik ke dalam kelas itu.
"Selamat siang semuanya, namaku Luka Megurine salam kenal ya…" ucapnya.
"Nah, Luka hanya akan tinggal bersama kita selama 5 hari karena keadaan orangtuanya. Karena itu berteman baiklah dengan Luka selama 5 hari itu…" Pak Kiyoteru pun menjelaskan.
"Semua, mohon bantuannya ya…" Luka pun membungkuk dan tersenyum. Semuanya kembali berdecak kagum.
"Luka, duduklah disebelah Shinohara. Yak, mari kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku cetak kalian halaman 39, kita lanjutkan yang kemarin!" seusai pak Kiyoteru berbicara, semua anak sekelas serentak mengeluarkan buku.
Tidak seperti teman – teman sekelasnya yang lain, Miku tidak merasa kagum atau terpukau dengan kehadiran Luka. Tapi Kaito sebaliknya. Wajahnya memerah tiap Ia melihat Luka. Miku yang melihatnya merasa kaget karena sejak mengenal Kaito, Ia tidak pernah melihat ekspresi Kaito yang tersipu seperti itu.
Tak lama, bel tanda pulang pun berbunyi. Kaito, masih dengan wajah tersipunya, memandang Luka sampai Luka keluar kelas.
"Kau jatuh cinta padanya ya?" tanya Miku dengan wajah datar.
"Eh? Tidak! Hahahahaha… kau ini ada – ada saja! Ahahahahahahahaha…" ucap Kaito panik.
"Hou… tidak ya?" Miku tersenyum jahil. Merasa terpojok, Kaito pun mengaku juga.
"Ah… aku memang tidak bisa menyembunyikan apapun darimu, Miku!" Kaito pun tertawa kecil.
"Sudah terlihat jelas tahu dari ekspresi wajahmu saat memandangnya. Kau saja bodoh…" ucap Miku tanpa menoleh Kaito.
"Bodoh katamu? Wey, sudah berapa kali kau mengataiku bodoh hari ini?" ucap Kaito.
"Kau memang bodoh kan? Hanya orang bodoh yang tidak tahu kenapa Ia dikatai bodoh…" Miku pun berdiri dan beranjak pergi.
"Hei! Aku tidak bodoh tahu!" jawaban Kaito menghentikan langkah kaki Miku. Miku pun menoleh.
"Hoo… Kalau begitu, aku tidak akan mengataimu bodoh lagi…" ucap Miku. Kaito pun tersenyum. Miku pun kembali bicara.
"Tapi dengan satu syarat…"
"Apa itu? Katakan saja~!" tantang Kaito. Senyum jahil kembali tersungging diwajah Miku.
"Dalam waktu 5 hari kau harus menyatakan cintamu pada Megurine-san tanpa bantuan siapapun!" ucapan Miku langsung menerbangkan senyum Kaito ke awan. Miku pun meninggalkan Kaito yang terpaku diruang kelas sendirian.
"Sampai ketemu di asrama, bodoh…" sambil tersenyum Miku pun berlalu.
"Baiklaaaaaah~! Aku akan menyanggupi syaratmu itu Miku!" Kaito pun berlari menyusul Miku.
