"Beauty HaNemo"
Title : Breath Without You
Author : Han Yong In / HanY
Cast : Lee Hyukjae (Hyukjae) – Lee Donghae (Donghae) – EunHae
Sub cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Choi Siwon
Genre : Seperti biasa (YAOI, Hurt, Sad, Romance)
Rate : T
Length : Chaptered
.
Summary : "hati ini, cinta ini dan seluruh nafas ini, tetap bertahan disini untukmu. Tak berniat mengusik kehidupanmu tapi cobalah melihat ke arahku, berlarilah menujuku dan tenggelamlah didalam pelukanku lagi. Aku merindukanmu Lee Donghae"
.
Disclaimer : Hae is Mine ! But in this story, Hae is Hyuk's
.
.
.
.
.
-Breath Without You-
.
.
"Kau menyukainya Donghae?"
"Ya tentu aku menyukainya. Ta-tapi apa maksutnya"
Tubuh yang lebih tinggi darinya itu kemudian merendah sembari memegang tangan lembut Donghae.
"Ini ungkapan perasaanku untukmu. Melalui lilin-lilin kecil yang menghias disekeliling kita"
.
-Darr darr darrr-
.
Percikan indah kembang api menghias langit malam. Dan itu membuat Donghae sekejap mengalihkan pandangannya ke arah hitamnya malam yang kemudian disergap percikan cahaya kembang api yang sangat indah.
"aaa.. ini sangat indah Hyukjae. Kau yang menyiapkannya. Hmm?"
Tanya Donghae masih mengagumi pemandangan di atasnya.
"tentu dan ini semua untukmu Donghae"
"Untukku? Aku masih belum mengerti Hyuk"
Kini Donghae menatap ke arah Hyukjae yang sedari tadi sudah berlutut dan masih memegang tangan lembut Donghae.
"Donghae, maukah kau menjadi kekasihku?"
Tatapan penuh cinta Hyukjae memang tidak bisa disembunyikan lagi. Matanya benar-benar mengisyaratkan adanya cinta untuk sosok pria yang kini berada dihadapannya. Dan itupun membuat Donghae seketika menampakkan wajah bingungnya.
"Kekasihmu?"
Tiba-tiba Donghae melepaskan tangannya dari genggaman Hyukjae dan memilih untuk berjalan sedikit menjauh dari namja yang berlutut dihadapannya.
"Hyuk. Ini sungguh diluar dugaanku. Aku menghargainya. Dan jujur aku tidak bisa menolaknya"
Senyum Donghae mencekung diantara bibir tipisnya. Ia terlihat sangat menyambut perlakuan Hyukjae hari ini.
"Ja-jadi kau mau menjadi kekasihku Lee Donghae"
"Hehem" angguk pelan Donghae sambil terus menyajikan senyum terindahnya untuk sosok pria yang sudah resmi menjadi kekasihnya.
"Haaa Lee Donghae saranghae. Aku benar-benar mencintaimu Donghae-ssi"
"Nado saranghae Lee Hyukjae"
Dekapan Hyukjae kini benar-benar sangat hangat ia berikan untuk seseorang yang menjadi penyemangatnya. Dibawah bintang dan derapan angin malam itulah cintanya dibuktikan untuk Donghae.
.
.
.
.
-Breath Without You-
.
.
.
Pagi hari ini sangat cerah apalagi jika mengingat kejadian yang sangatlah indah semalam.
"Hoamm" bibir yang tidak tipis itu menguap sambil merentangkan kedua tangannya lebar.
"Good morning my baby. Have a nice day. Sampai ketemu nanti disekolah ya chagi. Flykiss for here chuuuu "
Send To Hae Baby
.
.
Pesan terkirim. Hyukjae merasakan kebahagiaan yang teramat luar biasa jika terus membayangkan senyuman manis dari Donghaenya semalam.
"Aku harus segera mandi dan menjadi tampan. Bagaimanapun juga hari ini berbeda. Hari ini aku sudah jadi hak orang lain jadi aku harus tampan"
.
.
"Good morning too baby. Hari ini sangat indah apalagi ketika aku sudah menjadi milikmu. Kekeke. Kiss Ummm"
Message from Hae Baby
.
.
Pesan singkat itu cukup membuat hati Hyukjae melambung sangat tinggi. Dan tubuh idealnya yang masih terbelit handuk sebatas pinggang langsung terhempas ke ranjang big size nya setelah membaca pesan singkat Donghae kekasihnya.
"Aaa My baby kau semakin membuatku tidak bisa melepaskanmu"
"Wait me baby"
"aku akan segera berangkat ke sekolah dan menemuimu"
.
.
.
-Breath Without You-
.
.
Sekolah Menengah Atas Seoul Art tampak Seperti sekolah pada umumnya, keramaian dan kegaduhan para siswa sudah tidak bisa dicegah lagi. Apalagi saat ini bel istirahat untuk kelas 3 sudah berbunyi, hampir semua siswa sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Mulai dari hanya membaca buku sampai meramaikan kantin. Tapi tidak dengan Lee Hyukjae salah satu siswa kelas 3B, dia memilih untuk beranjak dari keramaian dan melangkahkan kakinya ke ruangan kelas bagian belakang.
"Wait me wait me.. mmm" sambil merapikan kerah bajunya yang masih tampak rapi.
"Hmmm Hyukjae. Kau mau kemana, kau tidak mau ke kantin. Ada yang ingin ku Tanyakan padamu" suara itu menghentikan langkah Hyukjae dan akhirnyapun Hyukjae diam ditempat.
"A-aku ada urusan penting. Mau tau saja kau Minnie" jawab Hyukjae sedikit tertutup.
"Haha aku tau kau ingin kemana. Kau ingin menemui anak itu kan? Junior kelas 1A?"
Pertanyaan Sungmin berhasil membuat mata Hyukjae membulat 'Bagaimana Sungmin bisa tahu' itu yang ada didalam hatinya.
"Tenang saja Hyuk. Aku tahu dari status Instagramnya yang mengupload dinner kalian semalam. Itu sangat romantis Hyuk. Hahaha" tawa Sungmin menggelitik telinga Hyukjae.
"Wah.. benarkah dia mengunggah foto semalam di Instagramnya? Berarti Dia benar-benar menyukaiku dong Minnie?"
"Sepertinya begitu. Tapi Hyuk jangan terkuasai oleh perasaan cinta"
"Maksutmu Minnie hmm"
"Ahh tidak lupakan. Aku hanya ingin bilang, Ingatlah ibumu"
Sungmin berlalu meninggalkan Hyukjae yang masih berdiri. Kelihatannya perkataan Sungmin cukup menyita fikirannya saat ini. Ahh tapi lupakan saja! Sekarang Hyukjae harus segera menuju ke ruang kelas Donghae.
.
.
.
.
-Breath Without You-
.
.
Klap klap klap
Langkah sepatu menapak itu terdengar melewati depan ruangan kelas yang hening karena memang semua siswa memilih berkonsentrasi mengerjakan tugas ujian mata pelajaran bahasa Jepang hari ini.
Tapi mata Donghae tidak bisa dikontrol dengan baik, mata itu sibuk mencari siapa pemilik suara sepatu yang sedang menapaki lantai pada jam masuk siswa kelas 1.
"Lee Hyukjae.." bibir itu terbuka tidak lebar dan sangat lucu jika dipandang.
"Kenapa kau terlihat begitu tampan hari ini seniorku. Eh maksutku kekasihku" Batin Donghae yang kemudian meletakkan bolpoinnya di atas meja lekas menyangga dagunya dengan tangan mungilnya.
Lucu! Dia terhipnotis oleh sosok Lee Hyukjae yang memang sengaja menampakkan dirinya didepan ruangan Lee Donghae.
"Saranghae"
Ucap Hyukjae dari kejauhan yang hanya diberikan kedipan mata oleh Donghae.
"Kyaaa Donghae aku menjadi gemas terhadapmu" batin Hyukjae bahagia.
"Ya Tuhan, inikah sosok pendamping hidupku kelak? Dia sangat berkharisma. Dari kejauhan saja aku bisa merasakan hembusan hangat rasa sayangnya terhadapku."
Donghae terus memandangi Hyukjae yang masih berdiri disamping pintu didepan ruangan kelasnya agar saemnim tidak melihatnya.
"Tuhan senyumnya sangat indah. Bisakah aku terus melihat senyum lebarnya yang begitu menyejukkan itu"
Batin itu terus berbicara dan kemudian mata indah Donghae terpejam entah apa yang dia bayangkan saat ini.
.
-Taggggg-
"Aaa appoya?"
Sebuah jitakan bolpoin mengenai keningnya dan membuat bibir itu mengeluarkan suara mengeluh sakit.
"Manja sekali kau Hae mentang-mentang kekasih barumu memperhatikanmu dari luar"
"Aish ini benar-benar sakit Kyu"
Entah sejak kapan Donghae menjadikan jitakan bolpoin bisa memberikan rasa sakit berlebihan. Memang dasarnya Donghae mengharapkan perhatian dari Hyukjaenya yang masih berdiri ditempatnya dan memberikan senyum ketika Donghae merengek sakit.
"Waktu kurang 10 menit lagi. Kerjakan sebaik mungkin"
Hancur sudah! Itu suara saemnim. Bagaimana jika Donghae masih mendapatkan setengah dari ujiannya.
"Yak Kyu bisakah kau mengajariku. Bagaimana jika ujianku jelek nanti"
"Aku tidak peduli itu Hae. Jika memang kau tidak lulus ujian ini, ya jadikan ini pelajaran" Kata Kyuhyun teman sebangku Donghae penuh ketenangan tanpa beban.
"Ya Kyu kau memang setan sejati. Hiks" rengek Donghae imut.
.
.
.
-Breath Without You-
.
"Hyukie… aku sangat membenci Kyuhyun" Donghae merengek seperti anak kecil didalam pelukan Hyukjaenya melaporkan akan apa yang Kyuhyun perbuat kepadanya hari ini.
"Waeyo chagi. Aku tadi memperhatikanmu dan aku melihat Kyuhyun hanya menjitakmu dengan bolpoin bukan"
"Hiks aa Hyukie. Itu sakit"
"Mana yang sakit Hae. Biar aku sembuhkan. Umm"
Donghae menunjuk keningnya yang terkena jitakan bolpoin Kyuhyun. Tidak sakit tapi Donghae hanya mencari alasan agar Hyukjae memperhatikannya.
"Emmuaahhhh"
Donghae terperangap bahagia ketika bibir itu menempel dikeningnya.
"Apakah masih sakit" Tanya Hyukjae
"Hehem" angguk Donghae ringan
"Muuuuuaaahhh. Apa masih sakit chagi hmm" Tanya Hyukjae setelah berhasil menautkan bibirnya pada kening Donghae untuk kedua kalinya.
"Hyukie.."
"Iya Hae sayang"
"Sakitnya benar-benar sudah hilang permanen"
"benarkah? Apa aku perlu menautkannya lagi agar kau tidak merasakan sakit apapun Hae"
"tidak perlu seperti itu Hyukie. Aku hanya perlu kau menautkan dirimu untuk selalu dihatiku"
Donghae kembali hanyut memeluk Hyukjaenya yang masih melapangkan dada untuk memberinya pelukan hangat.
"Itu pasti Donghae ya. Jika mungkin aku tidak berada disisimu. Jangan pernah menganggapku pergi. Tapi anggaplah aku sedang mencari sesuatu yang berharga untuk ku persembahkan kepadamu. Dan jangan pernah berfikir aku meninggalkanmu, itu hanya sementara dan aku akan kembali"
Ucapan Hyukjae yang penuh ketulusan itu membuat air mata Donghae tidak berhasil dicegahnya mengalir. Rasanya ingin selalu didekap oleh tubuh yang selalu memberinya kenyamanan.
"Berjanjilah tidak akan meninggalkanku"
"Percayalah aku selalu disini dihatimu walau tak kau jumpai aku dihadapanmu. Aku benar-benar menyayangimu Donghaeku"
.
.
-Breath Without You-
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dan Hari ini? Jika digambarkan oleh seorang Lee Donghae, hari ini bahagia sekaligus kehancuran. Kenapa? Bahagia karena mendapat perhatian Hyukjaenya, mengadu dan mendapatkan kecupan kening yang sangat manis sore tadi dan hancur ketika nilai ujiannya tidak memenuhi standart nilai gara-gara Kyuhyun yang tidak mau memberikannya contekan.
"Akh Donghae paboyaa….. kenapa otakmu tidak pandai juga" hujat Donghae kepada dirinya sendiri sambil menyusuri jalanan kota sepulang ia mengikuti bimbingan bahasa inggris.
"bahasa jepang kau tidak bisa dan bahasa inggris kau sangat idiot Donghae dan masih perlu mengikuti bimbingan" masih berbicara dengan dirinya sendiri.
Langkah kakinya terus menyusuri setapak demi setapak jalanan yang masih licin akibat hujan yang tadi turun hanya sebentar.
Hingga langkah itu harus terhenti didepan sebuah gerbang rumah yang didalamnya terdapat pemandangan seorang anak laki-laki yang berusaha menggendong wanita paruhbaya dalam keadaan tertidur dan berusaha masuk ke dalam mobil putih. Ya itu adalah mobil ambulan.
"Hyukjae.."
Donghaepun segera menyembunyikan tubuhnya diantara tembok pagar besi hitam yang ternyata rumah Hyukjae kekasihnya hingga mobil ambulan itu melaju keluar dari gerbang rumah.
"Wa-wanita itu siapa dan kenapa"
Donghae hanya bisa bertanya didalam hatinya dan memilih untuk menyimpannya.
.
.
.
-Breath Without You-
.
.
"Sungminnie sunbae.." Donghae berlari mengejar sosok yang sudah berada lebih dari sepuluh langkah didepannya.
"Hmm ne.. kau yang memanggilku?" Sungmin terhenti
"Ada apa? Bukannya kau kekasih sahabatku Hyukjae"
"Iya sunbaenim"
"ada apa memangnya?"
"aku hanya ingin bertanya sebenarnya ada apa dengan Hyukjae? Dia bilang kepadaku bahwa hari ini dia tidak bisa masuk sekolah padahal dia sudah kelas 3 dan sebentar lagi kan ada ujian kelulusan"
Tanya Donghae penuh introgasi kepada Sungmin si sunbae di sekolahnya.
"Oh untuk masalah itu lebih baik kau Tanya sendiri kepada Hyukjae. Dia tidak meninggalkan alasan kepadaku tentang kenapa dia tidak masuk hari ini.
"Apa Hyukjae tidak bercerita apapun kepadamu Sunbaenim?"
"Mianhae Donghae ya. Aku benar-benar tidak tahu. Emm Aku permisi dulu aku harus segera masuk"
"Sungmin Sunbae" Donghae sedikit berteriak untuk menghentikan langkah Sunbaenya tapi sepertinya hasilnya nihil, Sungmin tetap melanjutkan jalannya.
Donghae sangat heran dengan sikap sunbaenya itu. Ada apa sebenarnya? Kenapa wajah Sungmin berubah seperti merahasiakan sesuatu?
"Ahh entahlah semoga Hyukieku baik-baik saja" harap cemas Donghae didalam hatinya.
.
.
.
.
-Breath Without You-
.
.
"Donghae sepertinya kita harus mengakhiri hubungan kita. Aku tidak bisa meneruskannya. Maafkan aku"
" Aku mohon jangan menangis Donghae. Aku tidak sanggup melihatnya"
"Kau tak ingin melihatku menangis tapi yang kau ucapkan tadi menjadi alasan yang cukup kuat untukku menangis? Ada apa denganmu Hyukie"
"aku tidak mungkin mendampingimu lagi, bersamamu lagi"
"Jika memang kau merasa tak pantas mendampingiku, kenapa kau menyatakan cintamu untukku dan ingin menjadi kekasihku seminggu lalu hingga akhirnya aku mengiyakan itu semua"
"Donghae.."
"Aku membencimu Hyukie.."
"Bi-arkan aku menjelaskan dulu Hae.. sebenarnya aaa-ku-uu…."
"Sudahlah cukup. Tidak perlu. aku tidak perlu penjelasan apapun. Aku rasa kau memang tidak pantas mendampingiku dan mendapatkan cintaku Lee Hyukjae"
Donghae meninggalkan Hyukjae dibawah rintikan hujan yang semakin lama menurunkan banyak butirannya.
"Ini karena aku benar-benar menyayangimu. Maafkan aku harus memilih jalan ini" batin Hyukjae lirih di iringi oleh air matanya yang semakin deras seiring derasnya hujan yang menghanyutkan bening air mata itu.
.
.
.
.
T.B.C
.
.
.
.
RnR Please !
Lagi seneng buat cerita berchapter. Kekeke
Di ff saya hanya akan menjadikan Hae the Real Uke. Walaupun saya kena bash sana sini. Terserah, I DON'T CARE !
Mari kita berteman sesame fujoshi / EunHae shipper / Hae bottom
Add fb saya di 'Hany Hae'
Follow Twt & IG hanyhae_
Senang berkenalan dengan kalian pecinta Eunhae. kekekeke
