THAT IDIOT MAN I LOVE
Cast : YeWook
.Yesung as idiot namja
.Ryeowook as yeoja berandalan
Genre : Romance
Disclaimer : Yesung milik Ryeowook seorang, Ryeowook milik Yesung seorang, dan mereka berdua milik author seutuhnya, hahahaha #dibacok. Fict ini asli buatan saya 379%
Warning : hati-hati kalo berani jiplak ! Kubunuh kau ! *Devil mode on*
Nyeong, nyeong, nyeong, anyeong readers... #plak. Author comeback with new FF, ya walaupun lagi-lagi cast-nya YeWook lagi, YeWook lagi. Author bikin ni FF atas permintaan readers di fict Wait Your Love, Although Long, yg minta FF YeWook yg happy ending, ya udah author buatin. Daripada dengerin author nyang nying nyong, lebih baik mari kita langsung baca.
Good read... (?) *bahasa Inggris berantakan*
.Ryeowook POV
Plentang plentang plentang *nah loh bunyi apa'an tuh*
Itu suara kaleng yg sejak tadi aku tendang. Aku baru pulang sekolah, hari ini sungguh menyebalkan. Orang-orang sepanjang jalan pasti membicarakan aku. Tentu saja, dengan penampilanku yg lusuh, berantakan, baju kotor, lengan dan bibirku berdarah. bahkan darah yg ada dibibirku terlihat sudah mengering.
Itu wajar jika aku seorang namja. Tapi faktanya...
AKU SEORANG YEOJA !
Aku benci kenyatan ini! Aku ingin jadi seorang namja. Bisakah Tuhan?
Kalian pasti bertanya kenapa aku begitu kesal hari ini. OK akan kujelaskan. Faktor yg membuat aku kesal hari ini adalah :
kalah tawuran, itu sebab kenapa penampilanku berantakan.
kakak kelas yg tiba-tiba ngelabrak, itu sebab kenapa bajuku lusuh.
dihukum guruku karena tidak mengerjakan tugas, itu sebab kenapa bajuku kotor. Bagaimana tidak kotor, kalau hukumannya diceburin ke sungai. Padahal sungai-nya sangat kotor dan jorok.
terkena pukulan dari seorang namja brengsek dan lenganku terkena goresan pisau saat tawuran tadi, itu sebab kenapa bibir dan lenganku berdarah.
Sudah jelas? Sekarang kalian tahu siapa aku. Ne, aku seorang yeoja yg berandalan dan tak punya aturan.
Kulewati jalan menuju rumah dengan langkah yg malas dan masih menendang-nendang kaleng. Tiba-tiba aku melihat seorang namja yg duduk dipinggir jalan sambil menoel-noel aspal jalan. Tampangnya sungguh babo. Dia mungkin seumuran denganku, tapi kuperhatikan tingkahnya seperti anak TK saja. Mungkin dia pengemis. Dengan sisa uang yg aku punya, aku melemparkan koin didepan namja itu. Walaupun aku berandalan, tapi aku masih punya hati nurani. Lalu aku melanjutkan jalanku.
"Yesung bukan pengemis"
Eh, siapa yg bicara tadi? Kutengokkan kepalaku menghadap namja itu. Dia yg bicara? Suaranya indah. Tapi kalimatnya sungguh kekanakkan. Kulihat dia berdiri.
"Yesung bukan pengemis! Kau yeoja jahat" katanya sambil melemparkan uang yg tadi aku berikan kemuka-ku.
Hah? Dasar! Sudah baik aku memberinya uang, dia malah melemparkannya. Rasanya ingin sekali aku memukulnya sekarang. Sudah kusiapkan tinjuku. 1, 2,3...
"Hya..."
"Ah... kau yeoja, yeoja jahat! Yeoja jahat! Pergi! Pergi"
Ku hentikan serangan tinjuku yg hampir mengenai wajahnya. Lho? Dia menangis? Dia kan namja. Ah... aku tahu sekarang, dia mempunyai keterbelakangan mental, atau bahasa kerennya autis.
"Ya sudah kalau tidak mau, dasar autis!" kataku kasar sambil memungut uangku kembali. Lumayan bisa untuk membeli es. Kulangkahkan kaki meninggalkannya.
"Ahjushi, aku mau es yg rasa stroberi" ucapku sambil menyodorkan uang pada ahjushi penjual es di pinggir jalan. Hmm... enak sekali...
"HWA...!" teriakku kaget saat melihat namja pengemis tadi sudah ada dibelakangku. "Apa yg kau lakukan?"
"Yesung mau itu" menunjuk es milikku.
"Tidak bisa, ini punyaku"
"Sudahlah, berikan saja es itu pada namjachingumu, kasihan dia. Apa kalian sedang bertengkar?"
Apa yg dia katakan tadi? Namjachingu? Amit-amit dah punya namjachingu kaya dia. Eh, eh, es-ku direbut oleh namja itu. "Hey!"
"Mwo? Dasar yeoja galak."
"Apa katamu?" bentakku.
Sudahlah, sia-sia bertengkar dengan namja autis. Aku pulang saja, aku lelah.
Kubuka pintu rumahku yg sepi. Ya... appa dan umma bekerja diluar negeri, jadi aku tinggal sendiri. Sementara oppa-ku Donghae, ia sudah menikah dengan Hyukkie eonni dan memilih tinggal di Jepang daripada menjagaku. Dasar ikan setan! Apa lagi kau monyet...? Dasar pasangan aneh.
Aku memasuki rumah. Tapi sepertinya ada dua langkah kaki yg memasuki rumahku, yg satu suara langkah kaki-ku, yg satu...
"HWA!" lagi-lagi aku kaget karena namja autis tadi. "Mau apa kau disini?"
"Yesung mau masuk. Awas!"
"Hey, ini rumahku!"
"..."
Dia nyosor masuk. Kutarik dia dan kubawa keluar.
"Noona... biarkan Yesung masuk, diluar sedang hujan dan ini sudah malam."
Hah? Noona? Dia panggil aku noona? Wajahnya saja kelihatan lebih tua dariku.
JDER... *suara petir*
"Hah... Yesung takut" dia memelukku. Sangat erat. Sebegitu takutnya kah kau pada petir? Kau kan laki-laki?
Aku tak tega melhatnya, akhirnya aku membawanya masuk. Kusuruh dia mandi. Dia tidak lupakanbagaimana caranya mandi? Untungnya tidak. Kupinjamkan baju milik Donghae oppa. Setelah itu baru aku yg mandi.
.Normal POV
Setelah selesai mandi, Ryeowook berganti pakaian dan segera memasak. Memasak untuknya dan... untuk namja autis yg bernama Yesung. Ryeowook memang anak berandalan tapi ia sangat pandai dalam hal memasak.
Tok, tok, tak, tuk. Suara itu berasal dari dapur. Ya itu adalah suara yg sering terdengar saat Ryeowook memasak. Karena penasaran, Yesung yg tadi sedang menonton TV mengendap-endap masuk kedapur.
"Hwa... pisau, pisau, pisau, Yesung takut. Pergi pergi kau penjahat, jangan bunuh appa dan umma, Yesung dan Eeteuk noona. Pergi...!" jerit Yesung histeris saat melihat Ryeowook sedang memegang pisau. Ia berlari kesudut ruangan dan menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya.
Ryeowook segera meletakan pisau yg ia pegang. Dan berlari mendekati Yesung. Ia memeluk Yesung untuk menenangkannya.
"Gwaenchana Yesungie, ada aku disini" kata Ryeowook lembut. Belum pernah ia berkata selembut ini pada seorang namja, bahkan pada oppa-nya saja ia selalu berkata kasar.
Yesung segera balik memeluk Ryeowook. "Noona... aku takut..." katanya polos. Ryeowook hanya menepuk-nepuk bahu Yesung. Sekarang ia sungguh tampak feminim, berbeda dengan biasanya yg selalu tampak galak, sangar, berandalan, tidak teratur, dan arogan. Kemudian ia mengajak Yesung kembali keruang TV dan melanjutkan acara masaknya yg tadi sempat tertunda.
Setelah masakannya selesai, ia memanggil Yesung untuk makan. Yesung makan dengan lahap.
"Mashita?" tanya Ryeowook. Yesung hanya mengangguk cepat, masih terus makan dengan lahapnya.
Ryeowook hanya menatap Yesung iba. Yg ada dipikirannya mungkin Yesung kekurangan makanan selama ini. Dan yg ia herankan kenapa Yesung begitu takut saat melihat pisau.
Mungkin bagi Ryeowook hari ini adalah hari sialnya. Tapi satu yg menjadi penghiburnya, yaitu namja yg ia suka yg bernama Cho Kyuhyun. Namja tampan dengan otak genius dan tubuhnya yg tinggi kekar. Tadi pagi Kyuhyun memberinya gelang rantai perak dengan liontin kecil berbentuk huruf K yg menggantung. Ditatapnya terus gelang itu.
"Noona, aku sudah kenyang. Aku mau tidur." Kata Yesung. Akhirnya Ryeowook membiarkan Yesung tidur dikamar Donghae, toh kamar itu sudah tak terpakai lagi.
"Kau tidur disini saja, ne? Aku akan matikan lampunya agar kau bisa cepat tidur" kata Ryeowook sambil menyelimuti tubuh Yesung. Saat ia mematikan lampunya...
"Noona... aku takut gelap..." teriak Yesung. Ia menarik tangan Ryeowook kencang sampai Ryeowook jatuh keatas ranjang yg ditempati Yesung.
TBC
Readers... ampun ni FF gak mutu banget dan mohon maaf bagi Cloud, saya bikin bias kalian jadi idiot disini. MIANHE... *ala-ala diSHE's GONE*
Review ya, review. Kalo review banyak, author bakal ngelanjutin ni FF, klo enggak... ya tetep author lanjutin #bletak.
Tunggu chap 2 ya... Author will comeback soon
