Oh Baby Bear

Genre : Romance/Family

Rating : M

Warning : Yaoi, Mpreg, Alur gaje, Typo(s), AU, Crack Pair, No Bashing Chara, Twoshoot, Pwp? Maybe, Fingering, Male Lactation

Special Request from My Twiny sistah..

Summary :

cerita mesum Oh Jongin yang menghadiahkan sesuatu untuk suaminya di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima.

.

.

.

.


"Mama"

Ibu muda yang tengah mengandung itu menoleh.

Oh...

Itu si kecil Haowen yang tahun ini sudah berusia 4 tahun.

Meski baru berusia 4 tahun, tetapi Haowen sudah menunjukan wajah tampan seperti papanya.

"Ada apa, baby?" tanya sang mama.

Haowen memasang ekpresi berpikir layaknya orang dewasa. Biar mirip papa, katanya.

"Apa mama tidak apa-apa kalau Haowen menginap di rumah glanny?"

Sang mama tertawa pelan. Ia usap lembut kepala putra sulungnya itu dengan penuh kasih sayang. Haowen langsung memeluk pinggang mamanya dan menciumi perut bulat sang mama.

Katanya adik bayi akan segera hadir ke dunia. Haowen tidak sabar untuk melihat adik bayinya lahir. Pasti lucu sekali seperti adik Ziyu, anaknya paman Luhan dan bibi Minseok.

"Kan ada papa yang akan menjaga mama dan adik bayi" kata mama.

Haowen mengerucut masam. Justru itu! Dia tidak percaya kalau papa yang menjaga mamanya. Soalnya waktu itu papa memakan bibir mama di kamar. Papanya jahat sekali kan?

"Sudah siap belum?"

Keduanya menoleh ke arah pintu kamar Haowen yang terbuka lebar. Di sana sudah berdiri papanya yang tampan dengan kemeja santainya.

"Sudah kok" sahut mama.

"Kebetulan sekali, paman Lee sudah sampai tuh"

Papa hendak mengangkat tas yang berisi perlengkapan Haowen. Kalau saja Haowen tidak menahan pergelangan tangan sang papa dengan tatapan masam.

"Papa jangan nakal sama mama selagi Haowen pelgi"

"Tentu saja, Hao. Papa pasti akan menjaga mama dan adik bayi"

"Janji?" Haowen mengacungkan jari kelingkingnya yang mungil.

"Janji"

*Pinky Promise*

"Jangan gigit bibil mommy lagi ya"

Papa tertawa salah tingkah. Mama juga tampak malu-malu.

"Yasudah, ayo berangkat! Paman Lee sudah di depan"

"Jaa, mama"

"Hati-hati, sayang" mama mengecup pipi Haowen.

...

Di ruang tengah rumah minimalis itu nampak foto-foto keluarga kecil yang begitu manis telah diabadikan dalam bentuk gambar yang dipajang dengan bangga di dinding.

Dari mulai pernikahan, bulan madu, hamil anak pertama, dan kelahiran putra pertama mereka pun juga ada di sana. Tampaknya mereka sangat bahagia atas apa yang telah mereka rasakan selama ini.

Well..

Namja tampan yang tengah sibuk menatapi layar laptop pribadinya itu bernama Oh Sehun. Usianya 27 tahun. Sementara namja manis yang tengah kepayahan berjalan dengan perut besar itu Oh Jongin, istrinya (25 tahun) dan kini sedang mengandung 8 bulan.

Oh Sehun segera membantu istrinya dan membuat namja itu berdecak pelan. "Aku bisa sendiri, Sehunie" ia sedikit merengek.

Pasalnya selama ia mengandung, suaminya ini sangat posesif padanya. Bahkan suaminya yang biasanya sangat mesum, akan berubah menjadi namja gentleman dan penuh perhatian. Ia akan menahan semua hasratnya selama nyaris 11 bulan penuh.

Ok, kecuali saat kehamilan pertama. Sehun yang masih tidak tahu ada bayi di perut Jongin pun main sodok saja. Tapi saat di periksa ke dokter kandungan, ternyata Jongin sudah hamil 2 bulan. dokter pun bilang kandungan Jongin lemah, dan melarang mereka berhubungan badan selama Jongin mengandung. Padahal baru semalam mereka terakhir bercinta. Makanya saat diketahui Jongin sakit, muntah-muntah Sehun buru-buru mengajaknya ke dokter dan memeriksa kandungannya. Dia hanya tidak mau mengulangi kebodohan untuk yang kedua kali. Dia nyaris kehilangan Haowen saat itu.

"Aku tidak mau kalian kenapa-kenapa, sayang" sahutnya. Seraya mendudukan tubuh sang istri di sofa. Ia pun juga ikut duduk di samping Jongin setelah menutup laptopnya.

"Rumah jadi sepi tanpa Haowen" Jongin bergumam. Padahal baru 2 jam Haowen pergi, tapi rasanya lama sekali. "Aku jadi rindu padanya"

"Kau mau menjemputnya?" usul Sehun.

Jongin menggeleng, "Ani..Hae umma pasti merindukan Haowen"

Sehun terkekeh pelan kalau ingat Ibu kandungnya yang kerap kali merengek menginginkan Haowen untuk menginap di rumahnya saat sedang liburan seperti ini. Maklum saja, karena Ziyu tinggal di Beijing, dan hanya beberapa bulan sekali saja mengunjungi sang nenek di Seoul.

Apalagi kalau ingat Daddy Kris dan Mommy Junmyeon (orangtua Jongin) yang tinggal di Kanada. Malahan mereka yang kerap kali berkunjung kemari. Padahal Sehun sudah melarang mereka, tapi yang namanya punya hobi jalan-jalan ya susah deh jadinya.

"Ughh" Jongin meringis saat merasakan tendangan di perutnya.

"Sayang?"

"Ahh, sakit sekali" ringisnya.

Sehun segera mengusap lembut perut buncit itu. Mengajak ngobrol calon buah hati mereka dengan melarangnya berbuat nakal lagi pada sang mama.

Jongin terbuai dengan usapan itu. Begitu lembut dan menenangkan.

Keduanya saling bertatapan. Tak lama kemudian Sehun pun membawa namja manis itu ke dalam ciuman yang memabukan. Ia memiringkan kepalanya, memperdalam ciuman mereka. Satu tangannya menekan tengkuk Jongin. Sementara kedua tangan Jongin melingkar di leher sang suami dengan begitu mesra.

Ciuman keduanya terputus ketika Jongin merasakan tendangan di perutnya lagi. Bahkan perut Sehun yang menempel di perutnya pun ikut merasakan tendangan itu.

"Ahh" Jongin meringis lagi.

Hahaha, keduanya tertawa bersamaan. Baby sepertinya tahu jika papa melanggar janjinya pada Haowen hyung.

"Maafkan aku, sayang" Ucap Sehun. "Aku nyaris kelepasan tadi"

Jongin dibuat kaget ketika Sehun merebahkan kepalanya di atas pahanya. Tangan pucat itu mengusap lembut perutnya sambil merapalkan kata maaf pada calon buah hati mereka.

"Itu pasti sakit ya" kata Jongin. Seraya mengusap rambut Sehun.

Sakit?

"Sakit apanya, sayang?"

Jongin mengulum senyum. "Sakit menahan selama nyaris 7 bulan"

Sehun tertawa pelan dan berkata jika itu terbayar atas kelahiran anak mereka dengan selamat pun sudah cukup baginya.

'Kasihan, suamiku' batinnya. Ia tetap memberikan usapan di rambut suaminya yang membuat namja itu nyaris tertidur karena terlalu nyamannya.

Tetapi ia tersenyum ketika mengingat 3 hari lagi adalah hari jadi mereka yang kelima. Dan selintas ide nakal membuat senyum manis itu menjadi sebuah seringai sexy.

'Oh Sehun, you gonna love me like you ain't love no body before'

...


Hari Pertama...

Sehun pulang kerja, ia merasa aneh ketika tidak mendapati istri manisnya menyambut dirinya pulang.

Rumah pun terlihat sepi, apalagi mengingat Haowen yang masih berlibur di rumah keluarga Oh.

Sehun melanglah ke dapur saat mendengar suara senandung sang istri dari sana.

Pasti Jongin sedang memasak, pikirnya. Ia dengan semangat melangkah dan sesuatu di depan sana membuat matanya melotot seolah akan keluar dari tempatnya.

"Astaga"

"Selamat datang, Sehunie" Jongin tersenyum manis.

Suara talenan yang beradu dengan pisau pun terdengar seiring sayuran yang diiris-iris di atasnya.

Jongin yang hendak memasak? Memang iya..Tapi ada yang aneh di sini. Aneh apanya? Well...

Sehun meneguk ludah kasar. Ia berusaha menenangkan hatinya ketika melihat tubuh sexy istrinya dengan perut bulat yang entah mengapa menambah kesan sexy itu hanya berbalut apron berwarna baby blue dengan renda-renda.

Bahkan ia bisa melihat niple merah muda yang mencuat di sana. Apalagi kalau mengingat dada sang istri yang terlihat agak montok mengingat satu bulan lagi ia melahirkan. Pasti ada susu segar di sana.

Apa Jongin sedang menggodanya?

Oh God!

"Sehunie kenapa diam saja?" Tanya Jongin, dengan muka dibuat se-moe mungkin.

Ia melangkahkan kedua kakinya ke arah sang suami dan melepaskan jas kerja suaminya yang hanya manut dengan ekpresi bodohnya.

"Sehunie mau makan dulu atau mau mandi?" Tanya Jongin, ia hendak melepaskan kancing kemeja Sehun. Namun namja tampan itu menahannya.

"Kau tidak apa-apa kan?" tanya Sehun. Seraya menempelkan punggung tangannya di kening Jongin. Wajahnya terlihat datar, padahal mati-matian ia menahan hasrat mengerjai tubuh molek itu.

Jongin menatap punggung lebar Sehun yang berjalan jauh dengan kerucutan di bibir. Dasar tidak peka!

Missi hari pertama, Gagal Total!

.

.

.

.


Hari Kedua..

"Coba kau berikan ini" Baekhyun, teman dekat Jongin berkata. Seraya menyodorkan sebutir permen bergambar strawberry ke tangan Jongin.

"Ini apa, Baekie?" Tanya Jongin. Matanya menatap polos teman dekatnya itu.

"Itu obat mujarab. Kau tahu? Aku selalu memberikan Zitao ini saat hendak bercinta"

Jongin menatap tak percaya. Mana mungkin permen unyu rasa strawberry ini bisa membuat hasrat para seme meningkat.

"Kau tidak percaya?"

Jongin menggeleng.

Baekhyun mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan video.

'Angghh..Ahhh...Yeollhh'

'Ohh..Shtt..sempithh sekalihh, Kyunghh'

Astaga...

I..itukan..

Chanyeol dan Kyungsoo. Kenapa Baekhyun punya rekaman bercinta sahabat mungil mereka yang kalem itu? Ya Tuhan...Baekhyun-_-

"Aku berikan ini pada Kyungsoo waktu Kyungsoo curhat tentang malam pertama mereka yang hanya tidur di kamar" kata Baekhyun.

Oh..

Jongin ingat...

Seminggu yang lalu Kyungsoo curhat mengenai kehidupan pernikahannya yang terasa membosankan. Dirinya yang pasif dan tak peka, Dan Chanyeol yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang musisi. Kasihan sekali, Kyungsoo.

"Dan berkat permen ini, mereka melakukannya, sayang" kata Baekhyun menunjuk-nunjuk permen di tangan Jongin.

"Ini bukan sembarang permen. Kau campurkan ke dalam air, buuussss..Air berbusa dan berikan untuk si ganteng itu, tadaaaa..Dijamin, berhasil!"

...

Makan malam mereka hanya berdua saja tanpa Haowen.

Jongin nampak ragu-ragu. Hanya sesekali saja ia menyendok, lalu kembali melamun.

Ia curi-curi pandang ke arah sang suami yang selalu lahap menyantap masakannya. Selain berwajah manis, Jongin memang pandai memasak meskipun masakannya tergolong aneh dan terkesan baru.

"Sayang"

"Ah..Iya?"

"Kenapa tidak dimakan?" Sehun menatap ke arahnya. "Apa kau sakit?"

Jongin menggeleng pelan. "Sudah kenyang kok. Tadi kan makan di restoran bersama Baekhyun"

Bibir Sehun membentuk huruf O dan kembali menikmati makanannya. Daging giling saus tomat namanya. Yah, seharusnya itu dimakan bersama pasta. Tapi tak ada pasta, nasi pun jadi.

"Sehunie mau jus strawberry?" Jongin menawarkan. Kebetulan ia membuat jus rasa strawberry seperti yang disarankan Baekhyun.

"Eoh? Ada? Mau deh"

Jongin tersenyum dalam hati. Ia pun segera beranjak ke arah kulkas dengan gelas berukuran medium di tangannya.

Ia menuangkan jus ke dalam sana. Dan tak lupa memasukan obat perangsang itu ke dalam jus.

...

Panas...

Tiba-tiba saja Sehun merasa panas. Ia menghentikan gerakan jarinya di atas keyboard laptopnya untuk sejenak.

Ia melihat ke arah AC yang menyala. Bahkan kaos putih oblongnya pun sedikit basah oleh keringat.

Ada sesuatu yang membuatnya curiga. Pasti ada yang tidak beres pada istri manisnya itu. Tapi Sehun menggeleng dan berusaha tidak asal menuduh sang istri dan segala macam keanehannya.

Ia pun memutuskan untuk ke dapur mengambil minum. Mungkin segelas air dingin bisa membuatnya segar.

Begitu sampai di dapur ia segera meneguk 2 gelas air dingin seperti orang kehausan. Ini panas sekali, dan sialnya ia merasa sesak. Ia berdecak kesal, berusaha untuk tidak menuduh sang istri.

Matanya pun tak sengaja melihat ke arah bungkus berwarna merah yang tergeletak begitu saja di atas meja bar dapur mereka. Ia mengambil bungkus tersebut karena merasa janggal.

"Paradise Candy" ejanya. Ada gambar hati dan strawberry di sana. Sial! Ternyata memang benar istrinya yang melakukan ini padanya.

Sementara di kamar. Jongin merebahkan tubuhnya. Ia hanya melakukan saran Baekhyun untuk hanya berbaring di atas ranjang dengan yukata tidur tipis yang mereka beli di toko perlengkapan tidur uke di sebuah mall.

Perasaannya campur aduk. antara takut, kalut, gelisah, tapi keinginannya untuk memberikan servis pada sang suami sebagai hadiah pernikahan mereka memang sudah menjadi tekad bulatnya. Lagipula dokter juga sudah mengizinkan, malahan menyarankan keduanya untuk berhubungan intim selama mendekati usia kelahiran calon buah hati mereka.

Brakk...

Pintu kamar terdobrak. Nampak wajah frustasi Sehun dengan rambut acak-acakannya.

Jongin segera terbangun, terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Yukata yang ia kenakan melorot sebatas bahu, membuat Sehun semakin yakin jika istrinya ini telah mengerjainya.

"Sehunie"

Greb..

Sehun memperbaiki yukata itu agar menutupi dada Jongin.

Ia tatap namja imutnya itu dengan tatapan datar.

Jongin ketakutan. Bahunya gemetar, pasti Sehun akan memarahinya setelah ini.

"Apa maumu sebenarnya, Oh Jongin!" Serunya. Nada suaranya naik dengan satu tangan meremat yukata di dada Jongin. Jadi terkesan seperti mencekik namja manis itu.

"S..sehunie Aku-"

"Padahal aku berusaha untuk menahan untuk tidak menggagahimu demi kebaikan kalian..Tapi kenapa? Kenapa Jongin"

"S..Sehunie-"

"Arrrggght" Sehun berteriak frustasi. efek dari obat ini sangat sulit diredakan sekalipun permainan sabun solonya di kamar mandi.

"Hiks"

Nah..kan..

Cengengnya ini lho yang masih tersisa. Hal yang sempat dicemaskan mommy Myeonie ketika keduanya memutuskan untuk menikah muda. Meskipun sudah menjadi seorang ibu, Jongin tetaplah Jongin Wu yang polos, manja, dan cengeng. Ini semua berkat kedua orangtuanya yang terlalu memanjakan kedua putra mereka dengan kasih sayang dan keposesifan luar biasa. Tapi secengeng-cengengnya Jongdae Wu, adiknya Jongin itu tidak secengeng kakaknya.

"A..Aku kan cuma ingin memberikan hadiah untuk Sehunie, hiks"

Sehun menghela napas berat. Kalau kayak gini jadinya kan, dia juga yang repot.

"A..Aku tidak bermaksud membuat Sehunie marah"

Namja tampan itu mendudukan bokongnya di samping sang istri.

"Ssstt..Jangan nangis lagi!" pintanya. "Aku yang harusnya minta maaf"

Jongin menatap suaminya dengan wajah sembab. "K..kenapa?"

"pokoknya kau tidak salah, Jongin!"

"Huh, mau bagaimana lagi" Sehun berkata. "Tadinya aku ingin menahan semuanya. Tapi kau sendiri malah yang menyodorkan dirimu seperti itu"

Apa boleh buat ya, Hun?

Sehun kan cuma seorang namja biasa. Digoda tubuh molek seperti itu siapa yang tidak langsung tegang coba?

Jongin merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia mengangkang sehingga pahanya yang mulus terekpose.

Sehun meneguk ludah kasar. Arrghhhttt...Sehun sudah tidak kuat lagi!


.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

A/n :

FF sweet unyu yang mengandung unsur Little House tanpa ada konflik-konflik berat di dalamnya. Seperti yang kamu minta ya my twiny. Hahahaha..Dan terimakasih juga buat doujinshi Sasu Teme dan Naru dobe yang lagi main sodok-sodokan. Apalagi Naru dobenya lagi Hamil. Dan dengan ekpresi datarnya Sasu teme main rekam-rekam gitu. Asli, terinspirasi dari situ*lol abis mikirnya ya..Hunkai mirip Sasunaru kok. Semenya yang mukanya datar,ukenya yang polos-polos oon gitu. Iya gak sih? Apa cuma imajinasiku aja kalo Hunkai itu mirip Sasunaru? Kasihan:( yasudahlah

Intinya ini lanjut? Cuma dua shoot doang kok..hahaha..Ketawa setan!