The Destiny

Summary:: Takdir yang harus Kyuhyun dan Sungmin lalui kini tengah mempermainkan mereka. Kehidupan dan cinta mereka yang seharusnya berakhir bahagia, kini telah diubah menjadi hal yang sangat rumit. Tugas berat bagi cupid Leeteuk dan cupid Kangin yang harus diselesaikan dengan tuntas.

Pair:: Kyumin, Haehyuk, Kangteuk

Rated:: T

Genre:: Romance, sedikit Humor

Warn:: Gaje, Typo(s), OOC, BL

Annyeong~ FF baru dari author datang... Waktu dan zaman di FF ini mungkin akan agak sedikit rumit, ya… Harap maklum. ^^

Kali ini author pengen buat FF dengan alur yang nyesek(?). Tapi nyeseknya cuma diawal-awal saja kok, mungkin nyeseknya cuma dichap 1, sisanya dichap selanjutnya gak bakal ada nyesek-nyesekan(?) kok.

Ok, happy reading..

Enjoy~ ^^

#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#

"Ke-kenapa begini, Kangin-ah? Kenapa jadi begini? Seharusnya mereka bersatu, tapi kenapa mereka malah akan terpisah?" tanya seorang malaikat dengan sayap berwarna putih bersih bernama Leeteuk dengan tidak percaya.

"Takdir telah diubah, hyung." Jawab malaikat yang lain yang memiliki sayap berwarna hitam pekat, Kangin.

"Maksudmu apa?" tanya Leeteuk tidak mengerti. Kangin tidak menjawab, ia hanya mengalihkan pandangannya kearah 2 namja. Namja yang satu sedang terduduk menangis dilantai jalanan sambil mengusap kepala seorang namja lain yang terkulai lemas dilantai jalanan dengan darah yang mengalir banyak dari kepalanya.

Sepasang namja itu sebelumnya mengalami sebuah kecelakaan dengan sebuah truk besar dijalanan disiang hari yang sepi. Pengemudi truk itu lari setelah menabrak mobil yang dinaiki kedua namja itu. Kedua namja itu terlempar keluar dari mobil karena pengerem-an(?) yang dilakukan secara tiba-tiba. Salah satu dari mereka selamat dengan beberapa luka kecil, namun namja yang satu lagi terkulai lemas dijalanan dengan luka parah. Entah kenapa, tidak ada satupun orang yang ada di jalan itu. Daerah disekitar TKP itu merupakan wilayah yang sepi.

"Kyu, bertahanlah." Ujar namja yang terduduk dilantai itu. "Min-Minnie hyung. Meskipun kita tidak bisa bersama disaat ini, tapi dikehidupan selanjutnya kita akan bertemu dan bersama lagi. Jangan sedih, hyung." Jawab namja yang bernama Kyuhyun itu.

"Kyu, jangan mengatakan hal seperti itu. Kau pasti akan selamat, bertahanlah!" kata Sungmin seraya hendak berdiri dari duduknya mencari bantuan. "Ani, hyung. Jangan pergi." Kata Kyuhyun sambil menahan tangan Sungmin agar tidak beranjak dari sana.

"Tetaplah disini bersamaku hingga aku pergi, hyung." Lanjutnya. Sungmin merasa dadanya benar-benar terasa sangat sesak saat mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Kyuhyun.

"Ani, Kyu. Aku harus mencari bantuan." Dengan tangan gemetarannya, Sungmin mengambil ponsel dari sakunya. Tapi sialnya, baterai ponselnya telah kosong. Sedangkan ponsel Kyuhyun berada didalam mobil yang sudah tidak berbentuk lagi. Sungmin berusaha untuk berdiri mencari bantuan. Tapi lagi-lagi Kyuhyun menahan tangannya.

"Hyung." Mohon Kyuhyun. Air mata Sungmin mengalir semakin banyak saat Kyuhyun mengeratkan genggaman pada tangannya. Sungmin pun akhirnya menurut saja apa yang diinginkan oleh namjachingunya itu. Kyuhyun tersenyum saat melihat Sungmin kembali duduk memangku kepalanya.

Kyuhyun pun mengusap air mata Sungmin. Dada Kyuhyun terasa sesak saat melihat air mata Sungmin yang terus mengalir. Ia telah membuat Sungmin menangis, padahal Kyuhyun telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membuat Sungmin menangis karena dirinya. Tapi kini ia telah melanggar janjinya sendiri.

"Hyung, jangan menangis lagi. Aku akan sangat sedih bila melihatmu menangis seperti ini. Aku ingin melihatmu tersenyum, hyung." Suara Kyuhyun kian melemah karena kondisi tubuhnya yang semakin parah. Sungmin terdiam saat mendengar perkataan Kyuhyun namun beberapa detik berikutnya, dengan isakan kecil ia menampakkan senyum termanisnya sembari mengusap rambut Kyuhyun. Kyuhyun yang melihat senyum Sungmin pun ikut tersenyum.

"Hiduplah dengan baik, hyung."

Setelah mengatakan itu dan tersenyum manis kearah Sungmin, Kyuhyun pun menutup matanya dan pergi selamanya. Sungmin hanya bisa terisak menangisi namja yang telah pergi meninggalkannya.

"Kangin-ah, bagaimana ini? Mereka pada akhirnya tidak berjodoh, seharusnya mereka itu bersatu dan bersama selamanya. Tapi kenapa jadi seperti ini?" Leeteuk berusaha menahan air matanya agar tidak mengalir turun membasahi pipinya. Ya, selama ia menjadi cupid, ia tidak pernah melihat hal seperti ini. Dari sekian manusia yang menjadi tanggung jawabnya tidak pernah ada yang tidak berjodoh.

"Takdir telah diubah, hyung. Dan kita tidak bisa melakukan apa-apa selain menerima takdir itu. Dikehidupan selanjutnya, mereka pasti akan berjodoh dan bersama lagi." Jawab Kangin sambil berusaha menenangkan Leeteuk.

Didunia ini memang ada banyak cupid, dan Leeteuk tidak tahu apakah ada orang yang mengalami hal seperti ini juga. Yang seharusnya berjodoh tetapi terpisah dalam waktu yang singkat.

Tapi yang Leeteuk tahu adalah kini ia sedang dalam misi yang sangat sulit, yaitu mempersatukan kembali mereka dimasa yang akan datang. Takdir telah diubah, bukan? Ada kemungkinan bagi Kyuhyun dan Sungmin kesulitan untuk bersama kembali.

Kangin dan Leeteuk. Ya, mereka adalah malaikat jodoh atau yang biasa disebut dengan jodoh yang kali ini bertuga untuk mengurus dan mempersatukan Cho Kyuhyun dengan Lee Sungmin. Namun takdir yang seharusnya dimiliki oleh Kyuhyun dan Sungmin kini telah diubah oleh sang pencipta.

Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menerima hal tersebut.

"KYUUU!" Kedua cupid tersebut pun terbang dan meninggalkan namja yang tengah menangisi kepergian namjachingunya tersebut.

.

.

.

~#~#~#~#~#~#~#~#~#~

Dikehidupan selanjutnya

Seorang namja yang diperkirakan berumur 19 tahun menggeram dengan kesal.

"YA! Jangan pegang-pegang! Kau menijikan, tahu!" seru seorang namja kurus dan tinggi yang kita ketahui adalah seorang Cho Kyuhyun dengan nada marah. "Mi-mian, tapi aku benar-benar tidak sengaja." Jawab seorang namja manis yang juga berumur 19 tahun, Lee Sungmin. Sungmin tidak sengaja menumpahkan kopi ke baju Kyuhyun sehingga mengakibatkan Kyuhyun marah-marah seperti ini.

"Kyu, jangan kasar-kasar seperti itu dengan tunanganmu dong." Kata nyonya Cho, eommanya Kyuhyun seraya menenangkan Sungmin. "Cih, aku tidak sudi dijodohkan dengannya, eomma. Mengertilah sedikit, bagaimana dengan perasaan Seohyun yang jelas-jelas kucintai jika ia mengetahui aku akan menikah dengan namja seperti dia?"

"Kyu! Kau harus mengerti dengan perasaan Sungmin juga. Gadis itu bukan gadis baik-baik! Eomma jelas-jelas melihatnya bermesraan dengan namja lain ditaman semalam, Kyu! Percayalah." Kata nyonya Cho berusaha meyakinkan Kyuhyun. Kyuhyun tidak menjawab dan melangkah pergi dari ruang makan.

Sungmin hanya menundukan kepalanya berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia mencintai Kyuhyun, sangat mencintainya. Tapi perasaan Kyuhyun terhadapnya malah sebaliknya, Kyuhyun membenci Sungmin. Kyuhyun selalu saja bersikap dingin dan kasar terhadap Sungmin.

Mereka berdua dijodohkan karena Sungmin adalah anak dari sahabat Tuan dan Nyonya Cho. Kedua orang tua Sungmin telah lama meninggal. Dan selama itu Sungmin dirawat oleh keluarga Cho, dan selama itu pula Kyuhyun membenci Sungmin.

"Maafkan Kyuhyun ya, Minnie." Kata nyonya Cho. Sungmin hanya mengangguk.

.

.

"Ck. Lee Sungmin! Kenapa kau tidak menaruh laptop di tasku, hah? Aku jadi tidak bisa mengerjakan tugasku! Kau sungguh menyebalkan!" ujar Kyuhyun dengan kesal.

"T-tapi kau tidak menyuruhku untuk menaruh laptop di tasmu." Jawab Sungmin. "Aisshh! Seharusnya kau tahu kalau hari ini aku harus membawa laptop kekampus." Ujar Kyuhyun.

"Tapi aku benar-benar tidak tahu, Kyu." Kata Sungmin.

"Ck! Kau benar-benar menyebalkan! Aku benar-benar muak denganmu, seharusnya appa dan eomma tidak memungutmu dulu!" seru Kyuhyun sarkastik. Sungmin hanya tercengang mendengar perkataan Kyuhyun yang seolah menusuk perasaannya itu.

"Cho Kyuhyun! Apa yang kau katakan, hah? Kau sungguh tidak sopan!" seru Tuan Cho marah karena sikap anaknya yang tidak sopan itu. "Aku hanya mengatakan apa yang kubenci dari namja ini." Jawab Kyuhyun enteng.

"Kyu, kau hanya mencari apa saja yang kau benci dari Minnie, tapi kau tidak pernah mencari apa saja perbuatan baik Minnie yang selama ini ia berikan untukmu. Eomma tahu kau itu tidak membenci Minnie tapi kau hanya tidak ingin mengakuinya, Kyu." Ujar Nyonya Cho.

Kyuhyun tidak menjawab perkataan eommanya dan langsung pergi dari ruang keluarga itu.

.

.

.

Hari ini adalah hari dimana Sungmin dan Kyuhyun akan menikah. Kedua mempelai itu memakai tuxedo hitam dengan kemeja putih dan dasi biru kehitaman. Saat ini mereka sedang berada di altar gereja.

Wajah Kyuhyun kelihatan kusut saat sesi pernikahan itu berlangsung.

Saat pastor menanyakan janji ke Kyuhyun, Sungmin mendengar ada sesuatu yang berdecit diatas sana, saat Sungmin melihat keatas ternyata ada sebuah lampu besar tepat diatas Kyuhyun yang bergoyang pelan. Tali yang mengikat pada lampu itu hampir terputus.

"Ya, saya bersedi-"

"KYU, AWASS!" belum sempat Kyuhyun mengatakan bersedia menerima Sungmin sebagai istrinya-suami- yang tentu saja menjawab dengan ketidak ikhlasan, Sungmin tiba-tiba berteriak dan mendorong tubuh Kyuhyun menjauh. Sungmin yang belum sempat lari menyelamatkan diri pun tertimpa lampu besar itu.

Orang-orang yang berada didalam gereja itu pun berteriak kaget melihat kejadian itu. "Minnie!" Mrs. Cho berlari menghampiri Sungmin, begitu pula dengan Mr. Cho dan Kyuhyun. Kyuhyun berusaha mengeser lampu besar itu dari Sungmin dan mengecek denyut nadi Sungmin.

Seketika Kyuhyun terdiam. Entah kenapa hatinya terasa sangat sakit saat mengetahui bahwa denyut nadi Sungmin tidak berdetak lagi. Ia kembali mengecek denyut yang lain, dileher, jantung, dan hidung apakah masih bernafas atau tidak.

"Kyu, bagaimana?" tanya Mrs. Cho khawatir. Kyuhyun hanya terdiam. "Kyu." Desak Mr. Cho. Kyuhyun menggeleng sebagai jawabannya. Mrs. Cho langsung menangis didekapan suaminya saat mengetahui kondisi Sungmin. Sedangkan Kyuhyun, ia tidak sadar kalau sekarang ia tengah meneteskan air matanya.

"Minnie hyung, mianhae." Gumam Kyuhyun sembari memeluk tubuh Sungmin yang penuh dengan luka dan beberapa bercak darah.

"Kangin-ah. Kenapa begini lagi?" tanya Leeteuk yang masih shock melihat kejadian itu. "Takdir mempermainkan mereka, hyung." Jawab Kangin yang juga shock melihat itu
"Kenapa kisah hidup mereka harus seperti ini? Apa karena kita yang tidak becus menjaga mereka?" tanya Leeteuk. "Ani, hyung. Ini tidak ada kaitannya dengan kita. Kita sudah berhasil mempersatukan mereka, tapi takdir yang kembali memisahkan mereka. Takdir benar-benar sedang mempermainkan mereka, hyung."

"Tapi sampai kapan? Sampai kapan mereka terus dipisahkan seperti ini? Apakah dikehidupan selanjutnya mereka akan berakir seperti ini juga?" tanya Leeteuk lagi. "Entahlah. Kita hanya perlu mengikuti jalan yang sudah ditentukan." Kata Kangin. Kemudian kedua cupid itu terbang dan menghilang dilangit.

#~#~#~#~#~#~#~#~#

Dikehidupan Selanjutnya *lagi*

SM High School

"YA! Cho Kyuhyun! Apa yang kau lakukan?" seru seorang namja manis berumur 14 tahun dengan kesal. Wajahnya memang manis, tapi kalian tidak tahu kan bahwa ia adalah preman disekolahnya.*Kecil-kecil udah jadi preman? O.O*

Dan kini ia sedang murka karena seorang namja berumur 12 tahun yang juga berpredikat sebagai preman disekolah sekaligus musuh besar dari namja manis ini telah menumpahkan kuah ramyun ke seragamnya. *Yang ini juga, masih anak ingusan tapi udah jadi preman.* Dicekik ELF**

"Oopss, mian." Jawab namja yang dipanggil Cho Kyuhyun itu lalu melangkah santai tanpa menghiraukan perbuatannya tadi. "Ck. Ya! Kyuhyun!" seru namja manis itu lagi.

"Ada apa lagi sih, Lee Sungmin?" tanya Kyuhyun seraya menoleh kearah namja manis yang bernama Sungmin.

BHIURR!

Minuman yang Sungmin siram kearah Kyuhyun pun tepat mengenai dan membasahi Kyuhyun dari kepala hingga seragamnya. Kyuhyun menggeram kesal dengan kelakuan Sungmin.

"YA! KAU!" Kyuhyun mencengkram erat kerah baju Sungmin kemudian melayangkan satu tinju kearah pipi kanan Sungmin. Sungmin yang menerima pukulan itu pun kembali melawan Kyuhyun dengan tendangan diperut Kyuhyun.

Dan perkelahian itu pun berlanjut dan berakhir di kantor kepala sekolah.

"Saya sudah menelepon kedua orang tua kalian dan menyuruh mereka segera datang kesini. Kali ini kalian tidak bisa diampuni lagi. Kalian bersekolah disini dan terus berkelahi sejak SD dan sampai SMP pun kalian masih saja berkelahi seperti ini. Lihatlah, sudah berapa banyak luka-luka yang kalian terima dari hasil perkelahian ini." Omel SooMan sang kepala sekolah setelah ia selesai berbicara dengan wakil dari kedua muridnya ini.

"Ne, ne. Tapi yang luka itu kan kami bukan bapak, kenapa bapak yang sewot?" tanya Kyuhyun. Sungmin hanya mengangguk setuju dengan perkataan Kyuhyun. "Aisshh, kau ini. Sopanlah sedikit dengan kepala sekolahmu ini." Ujar SooMan kesal. "Ck, merepotkan." Gumam Sungmin.

TOK TOK TOK

"Ne, silahkan masuk." Kata SooMan mengijinkan.

"Annyeong, SooMan-shi." Sapa orang tua Sungmin dan Kyuhyun. "Ne, annyeong. Silahkan duduk."

"Saya akan mengatakan tentang kelakuan anak kalian selama disekolah. Hari ini mereka berkelahi lagi dan membuat seisi kantin menjadi heboh. Kami pihak sekolah sudah benar-benar tidak bisa menerima kelakuan mereka lagi. Dan saya dengan berat hati mengetakan bahwa mereka harus dikeluarkan dari sekolah ini. Dan akan diterima lagi disekolah ini bila sikap mereka telah berubah. Terima kasih atas perhatian kalian." Jelas SooMan panjang lebar. "Ne, maafkan anak kami SooMan-shi."

"Minnie, eomma sudah putuskan kau akan dipindahkan ke Canada dan akan satu sekolah dan tinggal dengan dongsaengmu." Ujar eomma Sungmin. "Yahh, kok disana sih?" protes Sungmin. "Disana kan ada Henry, Min. Kau akan lebih gampang tinggal disana dengan dongsaengmu." Kata appa Sungmin. "Hahh, terserahlah. Asalkan aku tidak bertemu dengannya lagi." Ujar Sungmin seraya menunjuk Kyuhyun, yang ditunjuk hanya melotot kearah Sungmin.

"Kau juga, Kyunnie. Kau akan appa pindahkan ke China dan tinggal bersama Zhoumi. Sepupumu itu pasti akan sangat senang kalau tahu kau akan pindah ka China dan bersekolah disana." Kata appanya Kyuhyun. "Ne, ne." Jawab Kyuhyun malas.

"Jeongmal mianhae kalau anak saya menggangguSungmin lagi, Mrs. Lee." Kata eomma Kyuhyun. "Ne, aku juga minta maaf atas kelakuan anak saya terhadap Kyuhyun." Kata eomma Sungmin. Ini bukan pertama kalinya kedua orang tua mereka bertemu mengingat permusuhan Sungmin dan Kyuhyun yang sudah terjadi sejak SD.

"Ne, baiklah. Sampai jumpa Mr dan Mrs. Lee. Kami pamit dulu, SooMan-shii." Ujar Mr. Cho seraya membungkukan badannya. "Ne, kami juga pamit dulu." Ujar Mr. Lee.

"Hm, kita tidak akan pernah bertemu lagi, Cho Kyuhyun." Ujar Sungmin dengan pandangan sinis kearah Kyuhyun. "Aku tidak pernah berharap akan bertemu denganmu lagi, Lee Sungmin." Kyuhyun tersenyum evil kearah Sungmin. "Cih." Sungmin memalingkan wajahnya dengan kesal dan segera beranjak keluar dari ruang kepala sekolah itu.

~TBC~

Wuahh, bagaimana neh kisah mereka? Apakah kali ini tidak bisa bersatu lagi? Tunggu chap depan ya.. *Padahal FF lain pada belum kelar*

*Pundung dibawah shower sambil ngitung hutang FF* Hiikkss~ Author ngutang 3 FF sama readers.. T^T

Mian kalau author buat FF baru lagi, soalnya nih ide muncul tiba-tiba, kan sayang kalau dibuang-buang jadi langsung author publish deh. ^^

Nih FF bisa muncul karena otak author tiba-tiba kepikiran tentang reinkarnasi. Setelah author ketik hingga selesai dan kembali membacanya, author merasa seperti pernah ada FF yang hampir sama seperti FF ini, adakah readers yang merasa seperti itu?

Hehehe, kalau FF 49 Days sudah tamat, author akan membuat FF tentang Haehyuk. Jadi mohon penungguannya(?) ya…

Ne, akhir kata.. Review, please~

Gomawo... ^^