hehe ini fict keduaku
nyoba bikin yang agak panjang semoga nggak mengecewakan
thanks buat yang udah ripiu "new teacher in school"
this is it my new story
APAKAH INI CINTA YANG SALAH
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : T
Pair : Narusasu/Sasunaru
Warning : AU, OOC, Shounen Ai... dun like dun read
chapter 1
Broken Heart
Naruto melewatkan liburan musim panas bersama saudaranya di vila musim panas keluarga Namikaze yang ada di Sunna. Sebenarnya saat itu Naruto sedang patah hati, karena baru putus dengan Sakura, gadis yang sudah 6 bulan jadian dengannya.
"Naru-nii, tolong beliin aku Ramen!" pinta Ino pada Naruto yang sedang melamun di teras Vila.
Naruto melirik Ino sambil menghela napas, "Di mana?"
"Biasa, di kedai Ichiraku," kata Ino ceria.
"Kenapa tidak telepon Ayame nee-chan saja?" tanya Kyuubi yang tiba-tiba muncul dari dalam vila. Sulung keluarga Namikaze ini memandangi adik-adiknya.
"Ah, tak apa-apa, aku juga mau jalan-jalan,"kata Naruto sambil melangkah pergi.
Kakak dan adiknya memandangi pemuda itu melangkah pergi.
"Kayaknya makin parah" komentar Ino.
Kyuubi tak menjawab, ia hanya menghela napas sambil selojoran di kursi panjang dan membaca komik science fiction favoritnya. "Biarin aja."
"Tapi kasihan kan, kalo Naru nii jadi gila cuma gara-gara Sakura chan." Kata Ino sedih.
"Salahmu juga, kau kan yang nyomblangin mereka." Jawab Kyuubi ketus.
"Ya, mana aku tahu kalau dia sudah punya tunangan." Kata Ino sambil menggembungkan pipinya. Ia sebal sekali pada kakaknya yang suka memojokkannya itu.
"Naruto tak selemah kelihatannya. Cepat atau lambat dia akan kembali seperti semula lagi. Hanya tinggal menunggu waktu sampai kau tak punya pesuruh lagi,"
"ANIKI!"
Naruto POV
Kalau berpikir hidup ini cuma sekali, aku berfikir akan menyenangkan bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki saat-saat yang menyakitkan. Yah itu adalah hal yang mustahil. Terkadang saat frustasi aku memang suka memikirkan hal-hal yang gila.
Kakiku melangkah di tengah jalan yang sangat aku kenal. Sunna, kota kecil yang sangat indah, telah lama menjadi objek wisata karena keindahan panoramanya. Selama musim panas tempat ini selalu ramai dengan wisatawan yang berlalu lalang untuk menikmati suasana danau, perbukitan, perkebunan stroberi dan langit berbintang di malam hari. Suasana yang sangat romantis bagi pasangan kekasih untuk menghabiskan waktu di sini. Andai saja Sakura masih ada di sisiku.
Dari kejauhan aku bisa melihat panjangnya antrian di depan Ichiraku, membuatku mengurungkan niatku ke sana, tidak ada mood untuk berjejalan dengan begitu banyak orang.
Kuayunkan langkahku ke arah danau, ke satu tempat yang istimewa, tempat yang indah, nyaman dan tersembunyi di salah satu tepi danau. Tempatku dulu sering menghabiskan waktu musim bersama sahabatku, sahabat yang kini entah ada di mana.
15 menit kemudian.
"Hmmm, masih sama seperti dulu," gumamku lelah.
Kini aku selalu berpikir jika saja aku bisa merubah apa yang telah aku lakukan dulu. Menyakiti hati orang yang mencintaiku sepenuh hati. Jika aku merubah saat-saat itu, Mungkin aku tidak akan mendapat rasa sakit seperti ini. Dia dulu pun pasti merasakan hal yang sama. Bahkan mungkin lebih sakit hati daripada diriku saat ini. Apa ini yang disebut karma tuhan? Apa ini balasan atas apa yang telah kulakukan padamu...Sasuke...
End Naruto POV
Flashback
"Ayo, Sasuke...! Pesta kembang apinya mau mulai..." teriak Naruto, di depan pintu vila yang tidak jauh dari vilanya sendiri.
"Hn... aku malas Dobe, kita nonton nanti saja." Kata cowok emo yang muncul dari dalam vila dengan kaos oblong biru dongker dan celana pendek hitam kesayangannya.
"Aaaah... aku sudah janji pada Ino akan membawamu ke sana..." kata naruto memelas.
Sasuke menatap naruto horror. "Jangan bilang kau menjadikan aku bahan taruhan lagi!" katanya setengah kesal.
Naruto nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. "Aku janji membawamu untuk kencan pesta kembang api dengannya, saat aku kalah main monopoli tadi pagi."
"Aku tidak mau.!" Kata Sasuke kesal.
Ini bukan pertama kalinya Naruto menjadikannya hadiah taruhan konyol yang dilakukan Naruto dan adiknya Ino. Setiap kali ia menolak. Tapi setiap kali pula ia akhirnya menuruti kemauan anak kedua keluarga Namikaze itu. Semua selalu penasaran bagaimana Naruto bisa membujuk Sasuke yang terkenal dingin dan cuek, bahkan pada kakaknya sendiri.
Seperti kali ini, Naruto lagi-lagi berhasil membujuk Sasuke pergi kencan dengan Ino.
Tak ada yang tahu alasannya, kecuali Sasuke sendiri. Bagi Sasuke, Naruto adalah teman pertama dalam hidupnya. Sebelum bertemu Naruto, Sasuke tidak suka dekat dengan orang lain. Ia tak mengenal yang disebut persahabatan, karena orang-orang yang ada di dekatnya selalu datang untuk mencari keuntungan darinya, dari anak kedua keluarga Uchiha yang terkenal kaya dan berkuasa di negara Hi.
Tapi Naruto berbeda, mereka bertemu tanpa tahu latar belakang masing-masing. Naruto yang hyperaktif berusaha menjadikan Sasuke sebagai sahabatnya. Berat. Tapi Naruto bukan orang yang gampang menyerah, toh ia sejak awal berpikir kalau Sasuke adalah orang yang bisa menjadi sahabat yang tepat untuknya.
Persahabatan yang kental pun terjalin di antara keduanya. Apalagi ternyata kedua orang tua mereka adalah teman lama yang sangat akrab seperti keluarga. Namun entah sejak kapan, Sasuke tak lagi bisa menganggap Naruto sebagai sekedar sahabat, ia ingin hubungan yang lebih dari itu. Karena perlahan namun pasti, Sasuke menyadari dirinya telah jatuh cinta pada sifat kekanakan Naruto, cara Naruto tertawa, cara Naruto marah, cara Naruto memohon, cara Naruto yang selalu menjaganya. Segala yang ada pada diri Naruto membuatnya jatuh cinta.
Namun Sasuke menyadari, cinta yang ia rasakan tak akan bisa ia raih. Karena pada kenyataannya ia dan Naruto adalah sama-sama lelaki, dan cinta yang ia rasakan seharusnya tak pernah terjadi, karena cinta itu adalah cinta yang terlarang. Namun Sasuke tak dapat menepis semua itu begitu saja, Naruto adalah segala hal dalam hidupnya, tak mudah menarik tanaman yang sudah kokoh dari dalam tanah, meskipun bisa pasti ada sisa-sisa yang sewaktu-waktu dapat tumbuh kembali.
Akhirnya Sasuke pasrah dengan keadaan dan menjalani kebersamaanya dengan Naruto selama ia masih sanggup untuk menahan perasaannya.
"Ino-chan" teriak naruto ke arah gadis blonde yang berdiri tak jauh dari pintu gerbang festival musim panas, gadis itu mengenakan yukata biru bermotif bunga matahari yang sangat cocok dengannya.
"Naru-nii, Sa... sasuke-kun..." sapa Ino gugup. Meski sering 'kencan', Ino selalu gugup berhadapan dengan Sasuke.
TBC
Gimana?...
Ok nggak?
Ripiu ya...
