Disclaimer : SMEnt

Main cast : Lee Sungmin & Cho Kyuhyun and Many other cast.

Gendre : Drama, Romance.

Theme : summer.

Leght : Prolog

Warning : Garing. Penuh typo. Alur berantakan. Bikin sarap kepala jadi tegang. Dan, DON'T LIKE DON'T READ. NO BASH my character in my fic.

Flame jangan tapi kalu konkrit sangat boleh. ^^

Shin SeounRa| Choco Momo

[Sweet Apple]

Presented

An Alternative Universe Fanfiction

Sweetheart!

Story presented by © Sora Yagami

Inspired by © Only Love_ Super Junior K.R.Y

Cast and anything in this story © They self and they parent

Prolog: Under the raindrop.

Sungmin menendang-nendang ban mobilnya yang tiba-tiba saja kempes tanpa alasan yang jelas. Sekarang bagaimana dia bisa pulang kerumah kalau seperti ini caranya? Ingin menghubungi supir untuk menjemputnya tidak mungkin karena dia ingat telah meninggal ponselnya diatas nakas. Memanggil taksi? Entah kenapa semenjak tadi-terhitung sekitar dua jam disertai dengan sumpah serapah dan rutukan kekesalan-sama sekali tidak ada satupun taksi yang lewat disekitar jalan ini.

Seakan menjawab gerutuan dan keluhan Sungmin, tiba-tiba saja rintik hujan mulai berjatuhan dari langit dan membasahi seluruh tubuh.

Sungmin terhenyak.

Dia berusaha masuk kedalam mobilnya untuk berteduh tetapi naas, ternyata dengan bodohnya dia telah meninggalkan kunci mobilnya tergantung begitu saja ditempatnya.

Apa mungkin dia bisa lebih sial daripada ini?

Porsche berkecepatan tinggi tiba-tiba saja melintas dan alhasil mencipratkan genangan air yang dilaluinya tepat mengenai seluruh tubuh Sungmin dengan lumpur.

Great!

Sungmin mengernyitkan kening ketika kedua bola matanya mendapati segerombolan gadis yang berlari penuh semangat ditengah derasnya hujan.

Heran.

Memangnya apa yang mereka harapkan dengan berlari dibawah guyuran hujan selain mederita flu keesokan paginya.

Penasaran. Akirnya dia memutuskan untuk mencari tahu apa yang membuat pada gadis itu mendadak menjadi dipenuhi kebahagaiaan.

Menyempilkan diri ditengah-tengah kerumunan para gadis yang sedang bergerombol mengelilingi sesuatu sambil sesekali berteriak histeris seperti orang kesurupan bukanlah hal mudah. Berusaha mencari celah dengan keadaan tubuhnya yang tidak bisa dibilang kecil, meskipun dia terhitung mungil untuk ukuran pria setengah dewasa.

"Permisi,"

bahkan tidak jarang dia bahkan hingga tidak sengaja menginjak atau mendorong seseorang dan menyebabkan banyaknya protes dilayangkan padanya.

Sungmin terdiam.

Seluruh tubuhnya terasa membeku.

Sekelompok namja yang sedang melakukan gerakan tarian yang menurut Sungmin terlihat begitu menggoda dan sexy sekaligus menampilkan sisi manly sebagai seorang pria ditengah derasnya guyuran hujan berhasil menarik perhatiaannya, lebih tepatnya hanya seorang namja diantara kelima penari yang sedang melakukan gerakan yang terhitung cukup sulit untuk para penari yang bahkan sudah berpengalaman sekalipun.

Seorang namja dengan berambut bruntte yang agak tersamarkan karena tetes air hujan yang membasahi seluruh permukaan tubuhnya dan jsutru malah semakin menonjolkan kesal menggairahkan.

Namja itu,

bagaimana Sungmin harus menggambarkannya.

Begitu mempesona dengan hidur mancung sempurna, kulit putih, bibir menggoda dan tatapan mata tajam yang menampilkan kesan nakal tetapi justru semakin mempertegas karisma dalam dirinya.

Entah kenapa detak jantungnya tiba-tiba saja berpacu dengan begitu hebatnya.

Inikah yang dinamakan cinta pada padangan pertama?

Sungmin nyaris saja menampar dirinya sendiri karena telah dengan begitu mudahnya jatuh dalam 1pesona seorang yang bahkan baru pertama kali dia lihat seumur hidupnya.

Banyak pertanyaan melintas dipikirannya.

Siapa namja itu?

Dia telah bertekat untuk mencari tahu segera.

Apa gunanya dia memiliki banya uang kalau tidak mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Ada untungnya juga jadi orang kaya, pikirnya.

Apakah dia telah memiliki seorang kekasih?

Sungmin menyadari bahwa dirinya tidak menyukai pemikiran yang satu ini.

Yakinlah kalau dia akan menyingkirkan siapapun yang mencoba menghalangi jalannya.

Gadis-gadis yang bergerombol dipinggir lapangan yang untungnya diberi pembatas pagar kawat berteriak histeris sambil dengan kalap menggoncang-goncang pembatas yang menghalangi mereka mendekat kearah para pemuda dengan wajah memikat. Bahkan hujan yang mengguyur bumi dengan derasnya justru malah terasa seperti undangan untuk mendatangkan lebih banyak mata penonton yang menyaksikan bukan hanya dengan tatapan kagum tetapi juga dengan banyaknya pernyataan cinta yang diteriakan diudara, bercampur histeria menggila.

"Hey, agashi!"

Terlalu asik dengan pikirannya sendiri membuat Sungmin seolah terjebak dengan dunianya hingga tidak menyadari kalau para gadis yang bergelombol telah menghilang entah kemana.

Orang itu melambai dihadapan Sungmin, tetapi Sungmin tetap tidak merespon.

Mengerjapkan kedua matanya beberapa kali hingga menyadari siapa yang sekarang sedang berdiri dihadapannya.

Rasanya jantungnya telah jantuh kelantai sekarang.

"Sebaiknya kau segera pulang, agashi. Tidak baik berada dibawah hujan terlalu lama meskipun ini musim panas."

Sungmin membeku, apa dia tidak salah dengar? Namja itu sedang berbicara padanya? Tapi tunggu dulu,

Apa yang namja itu sedang katakan?

Agashi?

Bukankan agashi sebutan untuk perempuan?

Dia kan laki-laki.

Namja,

berdada rata. Sudah jelas.

Seketika Sungmin meradang. Apa namja didepannya sama sekali tidak bisa membedakan antara yeoja dan dirinya yang jelas-jelas tidak memiliki tonjolan ditubuhnya.

"Ya, aku ini namja."

Kening namja berwajah mempesona itu berkerut bingung. "Benarkah? Tapi kurasa kau bahkah lebih manis dari yeoja."

Sial, ternyata selain berwajah tampan, mulutnya juga sangat berbisa.

Dan sepertinya Sungmin sama sekali tidak keberatan meskipun harus terjerat racunnya. Begitu manis dan mematikan.

Segera saja wajahnya dipenuhi semburat merah. Kemarahannya menguap entah kemana.

"Kau juga, kau tampan sekali." ucapnya malu-malu.

Kejujuran Sungmin justru malah mendatangkan tawa dari namja dihadapannya.

"Kau ini. Lucu sekali." ucapnya gemas sambil menggacak-acak rambut hitam Sungmin yang basah.

Seseorang melambai kearah mereka dan seketika itu pula berhasil menginterupsi kedekatan keduanya.

Sepertinya salah satu teman dari namja dihadapannya sekarang.

"Hey, Kyu. Ayo kembali." teriaknya.

Namja yang dipanggil dengan sebutan Kyu itu tersenyum pada Sungmin dan kemudian mencbit gemas pipinya gemas sebelum kemudian melangkah menjauh begitu saja.

Sungmin terpana.

"Kyu. Jadi itu namanya," gumamnya dalam hati.

Sebagian dari dirinya bahkan sudah nyaris melompat saking girangnya.

Setidaknya dia berhasil mengetahui nama namja yang telah berhasil menarik perhatiannya itu meskipun masih belum terlalu yakin.

So. keep countinued or delete?

A.N : Fic ini khusus dipersembahkan untuk ulang tahu Lee Sungmin Super Junior.

Happy Bithday Lee Sungmin.

Wish u all the best. always!