Just Once In My Life

"I'm Running Away"

Hei! Cookie's here!

Makasih buat para readers yang udah mau buang-buang waktu baca fic gaje ini

Harap diingat kalo ini fanfic pertama cookie dan pasti 100% ga bagus-bagus amat

Cookie nggak bisa bikin genre humor jadinya bikin yang agak serius dikit, kalau para reader ngrasa fic Cookie garing, membingungkan, jelek, dll. Tombol back masih setia menanti anda

Pairing: Ocx? (ada ide?)

Warning: gaje, genre ga jelas, tema berat, bahasa ala Cookie yg aneh bin ajaib, OOC, timeline lompat-lompat, n' beberapa tema yg Cookie ambil dari anime/manga lain, slow update (jangan salahin cookie, salahin tugas n' ulangan yg bejibun!)

Disclaimer: KHR n anime/manga yg disebut-sebut disini bukan punya Cookie! Kalo punya Cookie tsuna udah kujadiin cewek trus kupasangin ama hibari (fangirls jerat-jerit dibelakang). Tapi OC n' storyline Cookie yg punya!

'blah' dibatin

"blah" diomongin

Italic : sound effect, flashback

Bold : etc


Tap tap tap

Sesosok bayangan berlari di kegelapan malam menembus lebatnya hutan. Dia memegang pundaknya yang terluka, berusaha menghentikan pendarahan. Sakit? Tentu saja, tubuhnya penuh luka, dan ia baru saja menarik keluar pisau yang menancap di pundaknya.

'Kh, mereka keras kepala sekali'

Tap tap tap

Seharusnya ia berhenti dan beristirahat, menyembuhkan lukanya

"Berhenti! Jangan kabur kau perempuan!"

Tapi itu tidak bisa dilakukan sekarang, mereka masih mengejarnya.

Tap tap tap

'Kalau diteriakin begitu mana ada orang yang mau berhenti bodoh' batin si 'perempuan', sosoknya tak terlihat jelas di kegelapan. Para 'pengejar' nyaris kehilangan jejaknya di balik rimbun pepohonan

Tapi tampaknya dewi fortuna tidak berpihak padanya, tanpa disadari dia berlari menuju batas wilayah itu. Tebing, lereng, dan jurang menanti di depannya

"Sial, aku terperangkap!"


'Pengejar' POV

"Kenapa perempuan itu cepat sekali larinya, kalau begini terus kita bisa kehilangan dia" kata salah satu pengejar, kita panggil saja pengejar A

"Jangan khawatir perempuan itu tidak akan bisa kabur" jawab temannya, si pengejar B

"Perempuan itu ahli, kukira tidak semudah itu menangkapnya" sahut pengejar yang lain

"Dasar orang-orang bodoh coba lihat ke arah mana perempuan itu kabur. Dia menuju perbatasan, tidak ada orang yang bisa melewati tempat itu sebelumnya. Pada akhirnya, semua yang dia lakukan sia-sia belaka" Pengejar B menyeringai, pengejaran ini tidak lama lagi akan selesai.

Dua orang rekannya tersenyum puas menyadari apa yang pengejar B katakan. Wilayah perbatasan bukan cuma lereng dan jurang biasa, wilayah itu disebut perbatasan karena terdapat sobekan dimensi membatasinya. Berbeda dengan pintu dimensi yang merupakan jembatan antar dimensi, sobekan dimensi seperti lubang tanpa dasar yang akan memerangkap orang yang jatuh kedalamnya di ruang hampa antar dimensi. Atau dalam kasus tertentu melempar mereka ke antah berantah dengan keadaan 'berbeda' sebelum mereka masuk (orang terakhir yang ditemukan berakhir seperti spaghetti, badannya melilit dan terpuntir tak karuan)

Perempuan itu berhenti berlari, dengan ragu-ragu ia melihat ke dalam perbatasan. 'Gelap' ia membatin. Pilihannya cuma dua, di depannya ada kegelapan tanpa dasar yang ia tidak yakin bisa selamat melewatinya, belum ada yang bisa.

"Berhenti juga kau, eh perempuan. Jangan harap kau bisa lari lagi kali ini." Para pengejar akhirnya bisa menyusulnya

Di belakangnya ada para pengejar, yang tidak diragukan akan menyeretnya lagi ke tempat itu, ke keadaan yang tidak ingin ia pikirkan lagi. Tanpa sadar ia melangkah ke belakang dan nyaris terjungkal ke perbatasan. 'Apa sebaiknya aku menyerah saja, kembali, lalu mencari kesempatan lagi untuk kabur? Tidak, aku tidak mau kembali kesana, semua akan sia-sia jika aku melakukannya'

Ini seperti memilih neraka mana yang akan ditinggali, tak ada yang lebih baik dari yang lain ' kenapa aku tidak pernah punya pilihan?' untuk terakhir kalinya ia melihat ke perbatasan dan membulatkan tekad

"Yah, kayaknya mulai sekarang juga aku harus terbiasa dengan situasi seperti ini" ia menggumam. lalu,

Terjun. Menuju kegelapan dengan entah nasib apa yang menantinya

Para pengejar POV


"Perempuan gila, dia lebih memilih melompat ke perbatasan? Itu namanya bunuh diri!" salah satu pengejar berteriak, tampak seperti berbicara pada seseorang yang tidak kelihatan

"Sepertinya ada sedikit kesalahpahaman disini. 'itu' bukan perempuan, 'itu' bukan manusia, 'itu' hanyalah suatu alat, benda rendahan yang bahkan tak pantas disebutkan" sosok misterius itu bersuara, pelan, tegas dan berbahaya

"mohon maafkan ketidaksopanan dan kegagalan kami Tuan. Tidak seharusnya kami membiarkan 'itu' kabur begitu saja" pengejar B segera menyahut, bagaimanapun ia tidak ingin menjadi sasaran kemarahan tuannya

"hmph, aku tidak mengharapkan lebih dari kalian, bagaimanapun 'itu' satu-satunya yang bisa bertahan,," sosok misterius itu berhenti sementara seakan telah mengatakan sesuatu yang salah "aku cukup terkejut kalian berhasil menyegel kekuatannya, 'itu' tidak akan bisa melakukan apa-apa sementara ini" dia melanjutkan

"Terimakasih atas pujiannya Tuan, kami tidak berhak atas itu. Rencana andalah yang membuat kami bisa melakukannya" kali ini giliran pengejar C berbicara

"Cukup, aku tidak ingin mendengar kalian menjilat lagi. Pergi dan beri perintah pada seluruh anggota, segera cari dan bawa kembali 'itu'. Kita tidak bisa kehilangan benda yang seefektif dia"

"Baik Tuan!" ketiga pengejar menjawab dan beranjak pergi

Sosok misterius itu diam sejenak dan berkata dalam hati 'kau tidak bisa lari, tempatmu hanya ada disini. Karena kau cuma alat untuk mencapai keinginanku'

TO BE CONTINUED


Tadaaah! Itu tadi cuma prolognya, cerita sebenarnya baru bakal dimulai habis ini

Mohon maaf kalau banyak istilah juga jalan cerita yang gak jelas, kalau ada yg ga mudheng silakan bertanya dan cookie bakal jawab di chapter berikutnya

Kalau ada yang punya usul buat pairing-nya nanti cookie siap mendengarkan! Mulai dari chapter berikutnya mungkin nanti cookie jadiin song fic, moga ga jelek-jelek amat. Dan pemberitahuan untuk penggunaan bahasa, nanti ada yang campur bahasa inggris n' jepang soalnya cookie ngrasa ada beberapa kalimat atau frase yang kalau pake indo jadinya aneh/ga pas/ga cocok. Contoh: catchphrase-nya hibari "i'll bite you to death" ato "kamikorosu" kalau diterjemahin jadi "kugigit kau sampai mati", Cookie rasa agak aneh gimana gitu.

Kritik yang membangun sangat dihargai, tapi cookie bakal mengabaikan flames, dan jangan lupa RnR please *puppy dog eyes