Fallen
Pair:
Kim Seokjin x Kim Namjoon
Kim Taehyung x Jeon Jungkook
Park Jimin x Min Yoongi
Rate: T (probably)
Genre: Fantasy, Drama, Romance.
Summary:
Tiga malaikat jatuh yang terlahir kembali karena jatuh cinta pada iblis kembali bertemu di satu tempat. Takdir mengatakan bahwa ketika ketiga malaikat jatuh itu bertemu dengan iblis yang sudah menariknya ke bumi dan kembali saling jatuh cinta, maka perpisahan yang menyakitkan tidak akan terelakkan lagi. / NamJin, VKook, MinYoon. AU.
Warning:
Fiction, AU. Inspired by Fallen by Lauren Kate and BTS Blood, Sweat and Tears Music Video and lyrics.
.
.
.
.
.
.
.
Prolog: The Beginning
It's all started at dawn.
Tiga malaikat turun ke bumi disuatu fajar dan bertemu dengan tiga iblis yang terpesona akan keindahan sosok mereka.
Tiga iblis yang menarik mereka ke dalam penderitaan tanpa ujung.
Konsekuensi jatuh cinta dengan iblis tidak pernah mudah. Terlebih lagi jika dirimu adalah malaikat, utusan Tuhan paling suci yang dihormati karena kemurniannya dan kepolosannya.
Tuhan menghukum mereka bertiga dengan hukuman terberat yang bisa diberikan pada mereka.
Sayap mereka terbakar dan mereka tidak lagi bisa terbang. Tuhan membuang mereka ke bumi dan membuat mereka berpisah dengan iblis yang sudah menjerumuskan mereka dalam suatu godaan terbesar yang bernama cinta.
Dan Tuhan memberikan janjinya, bahwa tiap kali mereka bertemu dan kembali jatuh cinta, maka perpisahan diantara mereka tidak akan terelakkan. Karena iblis mereka akan menjadi penyebab kematian dari ketiga malaikat jatuh itu.
Tapi cinta selalu menemukan.
Dan begitu pula dengan mereka.
Mereka selalu bertemu dan kembali jatuh cinta walaupun harus dipisahkan lagi dengan cara yang kejam. Setiap kali mereka bertemu dan mengingat jati diri mereka yang sebelumnya, kematian akan membayangi tiap langkah mereka. Tuhan menghukum mereka agar terus-menerus jatuh cinta dan dipisahkan berulang kali dengan sang iblis sebagai penyebab kematian sang malaikat jatuh.
Suatu hukuman yang tidak berujung dan selalu menyakitkan bagi mereka.
Karena setiap kali mereka dipisahkan, maka ketiga malaikat jatuh itu akan melupakan siapa iblis yang menjadi cinta sejatinya selama ini. Melupakan sosok iblis yang membuatnya rela membuang status malaikatnya dan tinggal di bumi.
Karena tiap kali mereka berpisah, maka ketiga malaikat jatuh itu akan mati dan hidup kembali menjadi sosok yang berbeda.
.
.
.
.
.
_Unknown place, Unknown time._
Mereka terluka, peperangan ini melukai mereka. Rambutnya yang sewarna langit malam bergerak berantakan tertiup angin yang diakibatkan dari peperangan di sekitarnya. Dia sudah terserempet panah malaikat dan darah mengucur dari luka di kulitnya yang putih pucat.
"Tidak bisa, aku tidak bisa bertahan.."
Sosok berambut dark blonde dihadapannya berlutut dan memeluknya, sayap hitam kelam milik sosok di hadapannya yang sama seperti warna rambutnya membungkus mereka berdua. Sayap besar yang selalu melindunginya itu terasa hangat di tubuhnya.
"Kau harus merelakan aku pergi, biarkan aku pergi."
Sosok berambut dark blonde itu menggeleng, "Tidak, aku tidak bisa.. tidak untuk kesekian kalinya."
"Biarkan aku pergi.. kumohon.." jemarinya terulur dan mengelus sayap hitam yang menyelubunginya, "Aku akan kembali.. aku akan selalu kembali padamu.."
"Jangan membuatku melakukan ini lagi.."
Mata yang berwarna hitam kelam dengan bias cahaya abu-abu itu menatap sosok di hadapannya yang memiliki mata berwarna hitam kelam dengan bias warna keunguan di hadapannya. Tangannya terulur dan mengelus rambut berwarna dark blonde milik pasangannya, iblisnya, cinta sejatinya.
"Kau harus membunuhku atau kita tidak akan dipertemukan lagi." Tangannya bergerak mengambil belati berwarna silver terang dengan ukiran rumit di bagian pegangannya. "Gunakan pisau malaikat milikku."
Iblisnya menggeleng, perpisahan mereka tidak pernah menyenangkan dan mereka harus mengalami ini berulang kali. Karena tiap kali mereka dipersatukan, maka Tuhan akan segera menghukum mereka dan memisahkan mereka lagi dan lagi.
"Lakukan,"
Iblis itu mengangkat pisau malaikat milik kekasihnya dan perlahan dia mengangkatnya dan menghujamnya tepat di jantung milik kekasihnya, malaikat jatuhnya.
"Temukan aku.."
Iblisnya menunduk dan mengecup dahi malaikatnya, "Selalu.."
.
.
.
.
.
.
_Venice, 1534._
Sosok berambut pink itu menatap sosok di hadapannya, "Kau.. milikku, kan?"
Sosok berambut abu-abu itu mengangguk, sayap hitam kelamnya terkembang di belakang tubuhnya. "Aku selalu menjadi milikmu.."
"Kalau begitu.. jangan tinggalkan aku lagi."
Mata berwarna abu-abu dengan bias cahaya biru itu menggeleng, membuat sosok malaikat berambut pink lembut di hadapannya kecewa.
"Kita tidak bisa bersama.."
"Kenapa tidak?"
"Karena cintaku akan membakarmu. Aku tidak butuh pisau malaikat untuk membunuhmu, kau tahu hukuman kita lebih berat dari yang lainnya."
"Jangan tinggalkan aku lagi.."
"Aku tidak ingin meninggalkanmu, melihatmu mati di hadapanku benar-benar menghancurkanku. Aku.. tidak bisa.."
Malaikat jatuh berambut pink itu berjalan mendekati iblisnya dan memeluknya, mengulurkan tangannya untuk mengelus sayap hitam kelam milik belahan jiwanya. "Kalau begitu jangan tinggalkan aku.."
"Aku tidak ingin meninggalkanmu. Aku tidak mau dan tidak sanggup melewati bertahun-tahun untuk menunggu sosokmu muncul kembali di hadapanku.."
Kekasihnya mendongak dan menatap matanya dalam-dalam, "Kalau begitu, aku akan di sini selamanya." Kemudian kekasihnya memajukan wajahnya dan menempelkan bibir mereka.
Iblis itu tergoda, merasakan tekstur bibir dari kekasihnya membuat hasrat iblisnya menggila. Tapi dia tahu dia tidak boleh melakukan hal yang lebih dari ini atau kekasihnya akan hancur menjadi abu.
"Cium aku.."
Bisikan kekasihnya yang begitu mengundang membuat iblis itu gelap mata. Dia mencium kekasihnya dengan penuh nafsu hingga kekasihnya melepaskannya karena dia mulai terbakar dan di tengah jeritan kesakitannya karena rasa panas yang menyiksa, dia memandang tepat ke dalam mata kekasihnya, iblisnya, belahan jiwanya.
"Temukan aku.."
Dan iblis berambut abu-abu itu tidak bisa mengatakan jawaban lainnya selain 'selalu'.
.
.
.
.
.
.
.
_England, 1642._
Senyuman kekanakkan sosok di hadapannya masih sama. Malaikat jatuhnya tidak pernah berubah, senyum kekanakkan itu akan tetap ada, tidak peduli sudah sejauh apa dia terlahir kembali dan kembali bertemu dengannya.
Pasangannya, malaikat jatuh dengan rambut berwarna coklat gelap itu tengah tersenyum padanya dengan gembira. Bunga yang bermekaran di sekitar mereka seolah menegaskan keindahan dari sosok malaikat jatuhnya.
Senyum tulus terbentuk di bibirnya, sebuah senyuman yang nyaris tidak pernah hadir di wajah iblis sepertinya, muncul hanya karena melihat sosok yang sudah membuatnya jatuh cinta. Benar-benar jatuh cinta hingga dia rela menukar sayapnya dan semua kelebihannya sebagai iblis hanya demi bersama dengan sosok malaikat jatuhnya.
Dia masih melihatnya, melihat sosok malaikatnya yang tertawa riang seraya mengitari padang bunga. Ketika malaikatnya berbalik dan menatapnya, malaikatnya menggerakkan tangannya agar dia menghampirinya.
Sang iblis memeluk pasangannya erat-erat. "Aku tidak bisa meninggalkanmu.."
Malaikatnya tersenyum, "Aku juga tidak.."
"Jangan pergi.."
"Tidak akan.." dia mengecup rahang iblisnya yang kokoh, "Aku tidak akan meninggalkanmu.."
Sang iblis memejamkan matanya, mencoba meresapi kehangatan malaikat jatuhnya. Hukuman yang diberikan pada malaikatnya terlampau kejam untuknya. Dia tidak bisa, bagaimana mungkin Tuhan menghukumnya untuk selalu menjadi penyebab dari kematian cintanya?
Malaikatnya terbatuk kecil dan sang iblis bisa mencium aroma anyir yang pastinya berasal dari malaikatnya. Perlahan dia melepaskan pelukannya, "Aku harus menjauh darimu."
Sang malaikat menggeleng, menarik iblisnya lebih dekat. "Tidak,"
"Aku akan membunuhmu jika aku terus memelukmu seperti ini."
Dia mendongak menatap iblisnya, "Dan aku tidak keberatan untuk mati berulang kali karenamu." Kekasihnya menarik wajahnya mendekat dan menempelkan bibir mereka.
Kekasihnya terbatuk lagi, memutus ciuman mereka dan memuntahkan darah segar dari mulutnya. Sementara sang iblis hanya bisa menatapnya dengan hati berdenyut sakit. Kekasihnya akan selalu sekarat saat berada di dekatnya.
Dia akan menjadi penyebab kematian kekasihnya, selalu seperti itu selamanya.
Kekasihnya mendongak, menatap mata iblisnya yang terlihat sedih. "Berjanjilah untuk selalu datang padaku tiap kali aku dilahirkan kembali. Berjanjilah untuk selalu mencariku dan mencintaiku. Berjanjilah untuk selalu mengingatkanku tentang cinta kita."
Sang iblis memeluk sosok rapuh kekasihnya, dia membungkus tubuhnya dan kekasihnya dengan sayap berwarna hitam kelam miliknya. "Ya, sayangku. Aku berjanji.."
Malaikatnya memberikannya senyuman manis dan setelahnya dia menghembuskan napas terakhirnya. Meninggalkan sosok belahan jiwanya yang menangis meratapi kepergiannya untuk yang kesekian kalinya.
.
.
.
.
Hukuman yang diberikan pada mereka seperti sebuah lingkaran takdir yang tidak bisa terputus.
Tiap kali sang malaikat jatuh mati, maka sang iblis akan merasa amat sangat kehilangan dan hampa.
Tapi mereka akan bertemu lagi, dan mereka akan jatuh cinta lagi.
Kemudian sang iblis akan menjadi penyebab kematian dari malaikat jatuhnya lagi.
Dan siklus itu akan terus berulang, tanpa akhir.
.
.
.
.
Siklus mereka saat ini sudah berakhir.
Tapi siklus mereka yang selanjutnya sudah dimulai..
To Be Continued
.
.
.
.
Wow, aku tidak menyangka aku bisa membuat prolog dengan bahasa semacam ini. hahaha
Di sini aku berhasil menggambarkan tokoh tanpa menyebutkan nama :')
Kuharap kalian mengerti siapa yang aku maksud dari tiap narasi prolog. Hehehe
.
.
.
Oke jadi ini dia fanfiksi yang terinspirasi dari MV barunya BTS.
Bagaimana menurut kalian? Kalian suka?
Btw, aku belum memutuskan apakah ini akan BL atau GS. Kalian maunya ini BL atau GS? ^^
Aku menunggu tanggapan kalian~
Kalau tanggapannya memuaskan, aku akan melanjutkan ini dengan senang hati. Hahaha
.
.
.
Review pleasee~ ^^v
