Cast: Chanyeol, Sehun
Type: drashit aka drabble shit
Chanyeol terbaring di ranjangnya, kali ini tidak bersama Baekhyun, melainkan bersama Sehun. Sehun sendiri tidak menyangka kalau dirinya saat ini sedang bersama Chanyeol –hyungnya yang paling menyebalkan-, menatap langit-langit kamar hotel, hampa.
Chanyeol menghela nafas berat, ditemani jarum jam dinding yang entah sudah berapa kali melewati angka 12. Sehun yang menyadari akan hal itu menarik salah satu sisi bibirnya, mengukir senyuman pahit.
"Wae geurae?", tanya Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya.
"Aniya", jawab Sehun, memunggungi Chanyeol.
Chanyeol menghela nafasnya, lagi. Kali ini lebih berat dari yang sebelum-sebelumnya.
Masih terbayang di pikiran Sehun, bayangan Luhan melakukan perform solonya di konser mereka untuk terakhir kalinya. Ia tidak pernah menyangka kalau 'we are one' akan menjadi salah satu bullshit belaka yang tidak pernah ingin ia dengar.
"Hyung, apa kau sudah berbicara dengan Baekhyun hyung?"
"Sudah"
"Lalu?"
"Kami hanya berbicara lewat pesan teks, sepertinya sekarang ia sudah tidur"
Chanyeol balik memunggungi Sehun, ia tidak menyangka pengoperan member antar sub-group ini bisa berakibat fatal untuk dirinya.
Padahal kami masih di grup yang sama
Seharusnya Chanyeol tahu, ia beruntung bahkan sangat beruntung daripada Sehun, yang notabene harus kehilangan Luhan.
Terlebih lagi sang panda, yang harus kehilangan seorang Kris, ia tentunya yang paling sakit karena Kris pergi dengan kasus yang tidak mengenakkan untuk image EXO di publik. Terlebih, untuk hati para masing-masing member.
"Aku.."
"Aku lebih suka kita sama sekali tidak bertemu daripada kita memiliki akhir seperti ini, hyung"
Chanyeol tertawa kecil, ia tidak menyangka childish dari seorang Sehun akan muncul di hadapannya.
"Jangan seperti itu, Luhan pergi bukan berarti kau kehilangan dia 'kan? Kita masih tetap bisa menghubunginya. Yah.. Walau tidak sebebas saat ia masih bersama kita sih"
Giliran Sehun yang tertawa, ia berpikir Chanyeol ada benarnya. Ia hanya memikirkan kepergian Luhan, melupakan kalau di sisi lain sebenarnya ia tidak benar-benar kehilangan Luhan. Luhan juga meminta Sehun untuk selalu mengabarinya, melupakan kalau EXO memiliki jadwal yang padat.
"1 hari, minimal 1 pesan. Jangan lupakan itu! Kalau sehari saja kau lupa, kau akan menyesal!"
Luhan yang menuntut dan manja. Sehun suka itu.
"Aku beruntung, Baekhyun tidak pergi", guman Chanyeol.
Ia mengambil ponselnya, membuka chat historynya bersama Baekhyun. Ia tersenyum membaca percakapan mereka. Ketika tur konser mereka selesai, Baekhyun akan segera dikirim ke China bersama 4 member EXO M lainnya, ia juga berjanji untuk selalu merindukan Baekhyun.
"Aku rindu Kris hyung"
"Ya, aku juga"
"Aku percaya Kris akan baik-baik saja"
"Tahu darimana?"
"...Ia memberikanku alamat e-mail pribadinya, yang tidak diketahui siapa pun selain dia dan teman-temannya di Kanada dan China"
Sehun tertawa, ia tahu benar Kris tidak akan meninggalkan mereka. Kris hyung memang yang terbaik.
Jam dinding berdenting menandakan jam 2 pagi, rasa gundah mereka kini telah pergi, hilang entah kemana. Walaupun masih saling memunggungi, mereka sama-sama tahu semua akan baik-baik saja, itu pasti.
"Yeol hyung"
"Hm?"
"Aku lapar"
"Aku juga, aku ada dadar gulung sisa tadi sore bersama Lay"
"Ayolah, kau menjijikkan"
"Bercanda, ayo cari makan"
