.

.

.

Hold On Never Leave © mochijm

BTS belong to God, their parents, and Bighit

Warning: Taekook as Daddy for their children, fluff, typo(s), etc.

Terinspirasi dari Taekook AU di twitter bloomingtae

Enjoy!

.

.

.

"Halo? Ya, saya Kim Taehyung."

"Ah, bertengkar? Dia menangis?...Ah, baik-baik, saya akan segera kesana. Terima kasih."

Taehyung melemparkan tas kerjanya sembarang ke dalam mobil, kemudian duduk di kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya sesegera mungkin menuju Daycare dimana anaknya ia titipkan. Baru saja pengurus Daycare yang sudah ia kenal dengan baik menelponnya dan memberitahukan bahwa Louis bertengkar dengan anak laki-laki lain disana. Dan ini pertama kalinya Louis berbuat nakal.

Setelah sampai, ia segera masuk dan disambut oleh seorang wanita bergeragam yang menggiringnya menuju ke sebuah ruang bermain. Disana, beberapa anak kecil berkumpul melingkar dan ia melihat seorang anak lelaki menangis di gendongan ayahnya. Taehyung segera menghampiri anaknya, dan ketika anak tersayangnya tersebut menangkap figur sang ayah yang berjalan kearahnya, ia otomatis berlari sembari menangis.

"Ayaah! Aku bersumpah tidak berbuat nakal! Maafkan aku, Ayah, huwaa!"

Taehyung langsung mengangkat anaknya dan mengelus lembut punggungnya yang bergetar karena menangis. Lelaki yang anaknya diganggu oleh Louis tadi mendekat dan sedikit membungkuk pada Taehyung, dan ia melakukan hal yang sama.

"Maafkan anak saya, Kim Taehyung-ssi. Jungwoo, sayang, ayo minta maaf,"

Taehyung mengayunkan sebelah tangannya yang tadi mengelus punggung Louis di depan wajahnya. "Ah, tidak tidak, ini pasti ulah Louis. Anak ini sedikit keras kepala," Ia menjauhkan tubuh Louis dari dadanya dan menatapnya serius, "Louis, kau tidak boleh menyusahkan orang lain, apa yang Ayah bilang ketika kau berbuat salah?"

Louis mengusap air matanya dengan sebelah tangan sembari sesenggukan, telinga dan hidungnya memerah lucu. Ia mendongak dan menatap anak yang berada di gendongan ayahnya malu-malu.

"Jungwoo-ya, m-maafkan aku… dan Ayah Jungwoo, maafkan aku, paman…"

Pemuda tersebut tersenyum lembut dan mendekat kearah Taehyung, kemudian mengelus pelan ujung kepala Louis dengan senyuman yang memperlihatkan kedua gigi kelincinya. Taehyung telah menyadarinya sedari tadi, namun pemuda ini begitu cantik—rambutnya berkilau, pipinya tembam, dan bibirnya semerah ceri… Taehyung menampar dirinya sendiri dalam pikirannya. Bagaimana bisa ia memikirkan hal itu disaat anak mereka tengah bertengkar?

"Jungwoo—kau juga minta maaf pada Louis, ya?"

Jungwoo justru berbalik dan memeluk leher ayahnya. Ia menggeleng pelan dan semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher si pemuda kelinci. "Tidak mau, aku benci Louis."

Taehyung terkekeh mendengarnya, ia menatap anaknya sendiri yang sudah tak menangis namun masih menatap Jungwoo sedih. Ia mencium kening Louis dan tersenyum, ia yakin Louis tak akan berbuat nakal karena ia mendidiknya demikian. Mungkin hanya kesalahpahaman anak kecil yang wajar.

"Lihat, Jungwoo membencimu sekarang."

Louis mengerucutkan bibirnya. Ia meremas kemeja bagian dada milik ayahnya sembari berkata, "Aku kan sudah minta maaf… Aku tak akan mengulanginya, sungguh. Ayaah! Aku hanya mencium pipinya karena dia imut, a-apa itu salah?" ujarnya dengan mata berkaca-kaca—siap menangis lagi.

Kali ini kedua orang dewasa yang mendengar itu melebarkan mata terkejut. Taehyung memijit ujung hidungnya dengan tangan imajiner. Ia menghembuskan napas berat, jelas saja kultur asal cium yang berasal dari ibunya terbawa. Lagipula, sejak lahir Louis tinggal di Amerika dan ia baru pindah ke Korea setahun yang lalu.

Bocah tujuh tahun itu pasti berpikir bahwa ia boleh mencium siapa saja yang ia anggap lucu.

Sekali lagi, Taehyung melemparkan ekspresi meyesal pada Ayah Jungwoo yang dibalas gelengan pelan.

"Boleh saya minta nomor Anda? Sebagai ganti atas kenakalan Louis dan mungkin, agar Louis dan Jungwoo semakin akrab? Selain diluar Daycare?"

Pertanyaan Taehyung mengejutkan Jeon Jungkook—ayah Jeon Jungwoo, dan ia mengangguk kikuk. Mengeluarkan ponsel dari saku sambil masih mengendong Jungwoo. Taehyung menurunkan Louis dan menerima uluran ponsel pemuda tersebut. Ia segera mengetikkan nomornya dan mendialnya, setelah ponselnya sendiri berdering, Taehyung mengembalikan ponsel Jungkook.

"Kalau begitu, saya pamit dulu. Selamat tinggal, err—"

"Jeon Jungkook."

"Ah, ya, Jungkook-ssi."

Dan Taehyung melangkah menjauh dengan Louis di gandengannya. Jungkook tersenyum tipis.

.

.

.

"Louis, kemari jagoan Ayah."

Taehyung memanggil Louis yang sedang menyuapkan satu sendok terakhir makan malamnya. Ia meletakkan sendoknya diatas mangkuk dan berjalan menuju sang ayah dengan mulut penuh. Imut, Taehyung selalu melihat dirinya sendiri dalam refleksi diri Louis. Sebelum benar-benar menghampiri ayahnya, ia mengambil dahulu selembar tisu diatas meja kemudian duduk disamping Taehyung.

"Ya, Ayah?" Duplikat Kim Taehyung versi mini dengan sedikit campuran darah barat itu mengusap mulutnya dari sisa makanan yang ia makan tadi. Taehyung mengangkat buah hatinya dan meletakkannya di pangkuannya.

"Apa kau kenyang, sayang?"

Louis mengangguk. Ia masih menatap ayahnya penasaran. Sehingga Taehyung harus terkikik geli dengan ekspresi serius Louis yang sedari tadi ia tampakkan.

"Ayah hanya mau bilang jika kau tak boleh mengulang apa yang kau perbuat hari ini. Apa Ayah jelas?"

Louis membuang tatapannya ke bawah detik dimana Taehyung mengatakan tak boleh. "Aku tahu, Ayah…" sesalnya.

Taehyung menghela napas berat kemudian menangkup kedua pipi anaknya. "Kau hanya boleh mencium seseorang yang kau sayang, Louis."

"Tapi aku sayang Jungwoo…"

Taehyung menangkup kedua pipi Louis, menggesekkan kedua hidung mereka hingga membuat Louis terkikik geli. Taehyung tertawa keras hingga suaranya menggema ke seluruh apartemen. "Bagaimana jika kita bertemu Jungwoo dan Ayahnya? Terdengar asik?"

Louis mengangguk semangat dengan mata berbinar.

.

.

.

Kim Taehyung : Selamat malam, Jungkook-ssi :)

Jeon Jungkook : Malam, Taehyung-ssi.

Kim Taehyung : Sekali lagi, maaf untuk kejadian yang tadi.

Jeon Jungkook : Ah tidak, bukan hal besar. Jungwoo sudah baik-baik saja sekarang.

Kim Taehyung : Ngomong-ngomong, panggil Taehyung saja. Apa kau free weekend nanti? Louis ingin bermain dengan Jungwoo :)

Jeon Jungkook : Tentu, aku tidak bekerja di akhir minggu. :)

Kim Taehyung : Baiklah, sampai bertemu akhir minggu, Jungkook.

Jeon Jungkook : Ya, Taehyung.

tbc.

halooo!
ada yg ga asing dg nama Jungwoo? awalnya ga sengaja, tp pas nyadar eh ini kok kyak membernya nct ya.. yaudahlah :") anggep aja gitu huehehe

oiya, ini terinspirasi dari taekook au ditwitter. jadi aku kalo suntuk itu pasti pindah2 tempat baca(?), bosen di ffn ke ao3, bosen di ao3 ke wattpad, bosen di wattpad ke twitter. WKWKWK. aku suka taekook au di twt krn unik2 bgt temanya, kadang didukung sama fake chat yg seru jg. yg mau bisa follow twt aku zheemy_ langsung dm atau mt aja nnt aku follback XD dan kali aja bisa temenan HEHE

makasih yg udh baca, jgn lupa tinggalin jejak ya! terima kasih^^