Sequel of I Need to Cry

Cast(s) : Baekhyun, Chanyeol, Daehyun, Luhan, Youngjae, Baekbeom, Yura, usw
Genre(s) : Romance, Family, Brothership, Drama
Warning : BL! GS for Youngjae! YAOI! OOC! GAJE! TYPO bertebaran! Bahasa babak belur! EYD gak tepat! Dan penyakit sejenis lainnya! XD

.

Whoaa! Aku gak nyangka respon reader sebaik itu! Aku senang! Meskipun Sider masih berjibun! Tapi gak apa, karena banyak yang mau jadi reader sejati juga! Terima kasih ne, karena readerdeul aku bisa tersenyum dan bangkit dari keterpurukan aku. KAMSAHAMNIDA! *bow

Karena banyak yang minta sequel, ini aku buatin tapi, maaf kalau hasilnya mengecewakan, ini cerita berchapter. Aku harap readerdeul suka dan sabar menanti kelanjutannya. Aku mau hiatus dulu sampai SBMPTN! Doain aku sukses yaa reader sayang~ ^^

Oh iya, readerdeul boleh usul pairingnya kok, mau CHANBAEK, DAEBAEK, atau LUBAEK!

Satu lagi, kalau mau baca jangan terlalu ngarap ada feel nyeseknya ya hehe

.

BIG THANK AND SPECIAL LOVE FOR :

[Dhea485]-[fuawaliyaah]-[Benivella]-[TrinCloudSparkyu]-[Majey Jannah 97]-[uwiechan92]-[Zimalaca-ELF]-[]-[]-[]-[DiraLeeXiOh]-[KaisooSAN]-[Baekhugs0420]-[EarthDO]-[SHINeexo]-[ndadila]-[HappyBaek99]-[Fangirl-nim]-[exindira]-[LuXiaoLu]-[LEETEUKSEMOX]-[D'Jung]-[Guest]-[Syuku]-[Tabifangirl]-[Nitha]-[mfayumu]-[Chanbaek]-[byunbaek]-[tuti handayani]-[Special bubble]-[4shizun]-[chanbaek]-[Maple fujoshi2309]-[]-[yongchan]-[Hwangyiu]-[kim]

.

Balasan review ^^

D'Jung:
Ada tuh lagunya, geregetan jadinya geregetan, aku harus bunuh chanyeol *eh?/plak :D
Aku muslim, iya makasih banyak ya, emang nangis di hadapan Allah yang terbaik ^^
Makasih banyak buat semangat, saran, dan review kamu ^_^
SEMANGAT '-')9

Guest:
Ini, udah dilanjut cantik ^^
Awas ya kalau gak baca keke ;)
Hoho aku aja baru sadar ternyata ceritanya narasi aja waktu selesai ngetik :v
Ah jinjja? Gomawoo~ *merona/plak
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

Syuku:
Hehe mian kalau perasaannya kurang nyata :(
Aku juga baru sadar kalau ceritanya hanya narasi waktus selesai ngetik
Ini, aku udah pos seq nya, harus baca lho hehe, awas klu gak baca XD *becandading
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

Tabifangirl:
Yah, it means you don't want to read this seq :( huhu ^_*
Makasih banyak udah baca dan review ^_^

Nitha:
Kalau kamu nangis, aku senyum :)
Ini cantik, aku udah pos seq nya, harus baca lho ;) awas klu gak baca XD *bercanda
Gak kok, baek gak bunuh diri, paling gak, belum bunuh diri hihi
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

Chanbaek:
Kenapa ya? Coba deh tanya sama tangan aku, habis dia yang ngetik hehe :v
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

Byunbaek:
HUAAA JINJJA? GOMAWOOO~ *ikutan kamu main * :D
Hihi ini udah ada seq nya ;) harus baca lho XD
Awas klu gak baca *bercanda :D
Permintaan kamu banyak, ntar aku kabulin pakai jin genderuwo *eh?/plak
Hehe mian, aku gak bisa upde kilat, lagi sibuk :(
Makasih banyak ya buat saran/req, baca, dan reviewmu ^_^

tuti handayani:
Hoho ini udah ada seq nya ;) harus baca lho XD
Awas klu gak baca *bercanda :D
Aigoo aku nurutin yang mana nih, sebagian minta happy ending, kamu malah minta sad ending keke ^^
Makasib banyak ya udah baca dan review ^_^

4shizun:
Ini, udah ada seq nya, harus baca lho XD
Awas kalau gak baca *bercanda :D
Kyaaa kenapa kamu tau lanjutannya?
Kamu baca pikiran aku ya? Yah, gak kejutan nih seq nya, udah ketebak :(
Gomawoo :) *merona/plak
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

Chanbaek:
Hehe kok bhs kamu agak logat" malay gitu ya? o.O
Chanyeol mah gak tega sebenarnya, cuma aku nya yang tega hoho
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

Kim:
Sudah cantik ^^ harus baca lho ;)
Awas klu gak baca XD *bercanda
Makasih banyak ya udah baca dan review ^_^

.

Happy reading ^^

.

"Setelah kelainan Baekhyun terkuak, SM mengklarifikasi bahwa kontraknya dengan Baekhyun telah diberhentikan. Pertunangan Baekhyun dan Chanyeol juga dikabarkan berakhir. Baekhyun menghilang sehari setelah berita tentang dirinya muncul. Chanyeol mengatakan bahwa ia tidak tau tentang menghilangnya Baekhyun, orangtua Baekhyun pun tidak tau apa-apa. Baekhyun tidak pernah memiliki teman dekat selama menjadi artis, tidak satupun tau di mana keberadaan lelaki mungil itu…"

Daehyun menekan tombol off pada remot televisinya dengan gigi mengatup. Tangannya mengepal erat, rahangnya menegang hingga beberapa urat muncul di pelipisnya. Ia menatap salah satu dari dua poster laki-laki yang tertempel di dinding apartemenya. Tatapan sengitnya mengarah pada wajah laki-laki berwajah tampan dengan senyuman yang lebar. Daehyun melempar remot televisinya ke dinding tepat mengenai wajah lelaki yang dia tatap penuh kebencian.

"Kau tidak tau sedang bermain dengan siapa brengsek! Akan kubuat kau menyesal telah menyakitinya!" geram Daehyun. Lelaki berbibir tebal itu menyeringai sebelum meraih ponselnya.

"Hyung, besok aku akan ke Korea!" ujar Daehyun setelah mendengar sapaan dari seberang sana.

"…."

"Arraseo. Aku akan membawa ramen yang banyak. Dasar rusa tengik, menyebalkan!" Daehyun tersenyum mendengar kekehan dari seberang sana.

"…"

"Hm, ne. Jangan lupa siapkan makanan yang banyak untukku!"

"…"

"Ye! Keuneon!"

Daehyun kembali menatap lelaki dengan senyuman yang –menurut Daehyun- sangat idiot itu, Daehyun menyeringan sebelum berkata, "Tunggu kejutanku, Park Chanyeol!"

.

.

"Oppa! Tersenyumlah! Atau setidaknya berbicaralah!"

Baekhyun tersenyum tipis pada gadis yang duduk di depannya. Gadis manis itu memanyunkan bibirnya, ia sangat kesal dengan Baekhyun. Sebenarnya tidak kesal juga, ia hanya tidak suka melihat Baekhyun seperti patung. Gadis manis itu atau sebutlah Youngjae, merasa cukup lelah mencoba menghibur Baekhyun, namun tidak ada perubahan yang berarti dari lelaki itu. Youngjae mendengus kesal, ia melirik ponselnya, berharap ponsel itu menyala. Ia semakin kesal karena orang yang ditunggu-tunggunya belum datang juga.

"Oppa sangat menyebalkan! Luhan Oppa juga! Kenapa dia belum datang?" gerutu Youngjae kesal, bibir tipisnya monyong beberapa senti. Ia menyeruput jus jeruknya dengan kesal.

"Jangan menggerutu terus, Cantik!"

Baekhyun mengambil tisu untuk mengusap wajahnya yang baru saja disembur Youngjae dengan jus jeruknya.

Youngjae memukul lengan Luhan –lelaki yang mengejutkanya- kesal. "Oppa!" pekiknya lengking. Youngjae beralih pada Baekhyun, ia membantu lelaki mungil itu membersihkan wajahnya.

Luhan merengut, ia mendudukkan diri di sebelah Youngjae.

"Dasar rusa tengik menyebalkan!" gerutu Youngjae sembari memukul bahu Luhan kesal. Luhan mengaduh kesakitan, adiknya itu benar-benar berniat memukulnya.

Baekhyun hanya memandang datar kakak beradik di hadapannya dengan wajah datar. Wajahnya boleh saja datar, tapi kalau kau ingin tau, sebenarnya di dalam sana ada yang berdenyut. Baekhyun mengakui ia iri melihat adegan di depannya. Ia juga memiliki kakak laki-laki , tapi ia tidak pernah seakrab Youngjae dan Luhan dengan kakak laki-lakinya. Jangankan seakrab LuJae, Baekbeom –kakak laki-laki Baekhyun- bahkan sangat jarang berkomunikasi dengannya kalau mengejek tidak dikategorikan berkomunikasi.

Luhan menghentikan pertengkaran konyolnya dengan Youngjae yang tidak tau akan berlanjut sampai mana kalau tidak segera dihentikan. Eits, jangan berpikiran yang tidak-tidak, Youngjae itu sangat manja, kalau dia lelah bertengkar dengan Luhan dan ia tidak menang, Youngjae tidak segan-segan menangis meraung-raung. Mau disembunyikan di mana wajah tampan Luhan kalau sampai adik manjanya itu menangis meraung-raung? Belum lagi mereka tidak berdua saja di meja ini.

Luhan yang tersadar bahwa ada orang lain di meja mereka sontak mengalihkan mata untuk menatap lelaki yang diceritakan adiknya kemarin. Youngjae melakukan hal yang sama. Baekhyun tidak sadar sepasang saudara itu memerhatikannya, karena ia menundukkan kepala.

"Oppa! Ini Oppaku. Luhan Oppa," kata Youngjae memecah suasana yang sempat hening beberapa detik.

Baekhyun menegakkan kepalanya, matanya langsung bertemu mata berbinar Luhan. Baekhyun sempat terpesona dengan mata indah itu.

Luhan tersenyum gugup pada Baekhyun. Astaga! Bagaimana tidak gugup. Kalian tau apa yang terjadi? Demi mata rusanya! Luhan saja tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya. Begitu matanya bertemu dengan mata lelaki mungil teman adiknya itu, jantungnya langsung berdebar-debar tak karuan. Mungkin saja itu efek terkejut melihat mata Baekhyun yang sangat kelam dan kosong. Hm, sepertinya memang begitu.

"Annyeong! Yoo Luhan imnida!" sapa Luhan lembut dan ceria. Ia tersenyum manis pada Baekhyun.

Baekhyun membalas dengan senyum tipis, ia memerhatikan kakak Youngjae itu sejenak. Lelaki sangat tampat dan imut. Wajahnya terlihat berwibawa dalam setelan resminya. Youngjae mengatakan pada Baekhyun, Luhan itu seorang presdir, Luhan menggantikan ayahnya yang baru saja melepaskan diri dari dunia kerja.

"Annyeong haseyo. Baekhyun imnida," ucap Baekhyun datar.

Luhan tidak suka dengan cara Baekhyun berbicara sebenarnya, ia paling benci mendengar orang berbicara dengan nada datar karena dari dulu ia terbiasa hidup di lingkungan ekspresif. Tapi pengecualian untuk Baekhyun, Youngjae menceritakan segala hal tentang Baekhyun padanya kemarin, Luhan tau menjadi Baekhyun itu sangat sulit. Luhan sama sekali tidak menyalahkan Baekhyun yang seperti mayat hidup.

"Jadi? Apa kau benar-benar mau menjadi sekretarisku?" tanya Luhan to the point. Youngjae sudah memperingatkannya kemarin agar tidak berbasa basi dengan Baekhyun karena takut Luhan salah bicara.

Baekhyun berpikir sebentar sebelum menjawab, "Aku sangat butuh pekerjaan Luhan-ssi. Tapi sebetulnya aku takut berada di tempat umum," ujar Baekhyun jujur.

"Tidak apa-apa, bukankah Youngjae sudah mengganti tampilanmu, tidak akan ada yang tau siapa kau."

"Luhan Oppa benar. Aku saja tidak akan mengenali Oppa kalau bukan aku yang melihat langsung proses pengubahan tampilan Oppa," sela Youngjae menyetujui perkataan kakaknya.

"Bagaimana?" tanya Luhan lagi.

"Terima kasih banyak, Luhan-ssi, Youngjae-ah. Aku mau. Maaf merepotkan kalian."

Luhan dan Youngjae tersenyum manis, "Tidak perlu sungkan!" jawab mereka bersamaan. Baekhyun benar-benar iri melihat mereka. Andai ia dan Baekbeom bisa semanis Luhan dan Youngjae, huh pasti sangat menyenangkan.

"Anyway, karena kau teman adikku, jangan berbicara terlalu formal, panggil aku 'Hyung'!"

Baekhyun tersenyum, kali ini benar-benar tersenyum, "Baiklah, Luhan Hyung."

Oh Tuhan! Seseorang! Tolong selamatkan jantung Luhan. Senyuman itu! Kenapa sangat manis? Bunuh saja Luhan! Dia sangat malu, jantungnya berdebar kencang untuk laki-laki! Oh no! Luhan sudah susah payah menyangkal ia gay, jangan hancurkan!

Luhan tersentak ketika merasakan tepukan di bahu kirinya. "Oppa! Kenapa melamun?" tanya Youngjae heran. Luhan hanya menggeleng pelan dan tersenyum gugup pada Baekhyun.

Youngjae menyipitkan matanya curiga, "Oppa! Kau gay?" tanyanya frontal pada kakaknya.

Luhan merengut, ia menatap adiknya penuh arti, "Sepertinya begitu," lirihnya.

Youngjae menepuk kening cantiknya, "Ini gawat!"

"Benar-benar gawat! Jantungku menggila, Young-ie!"

"Aigoo! Eotteohkke?"

Luhan menggeleng sok frustasi, "Molla."

Baekhyun mengernyit heran melihat Luhan dan Youngjae. Ia tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Ia juga tidak peduli sebenarnya, tapi mereka aneh.

"Oh ya, Daehyun akan ke mari besok," kata Luhan.

Baekhyun sedikit heran mendengar nama yang baru saja disebut Luhan, nama itu sama dengan nama seseorang yang membawanya ke jalur ini.

Youngjae menatap Luhan dengan mata berbinar-binar, "Jinjjayo?" pekiknya tanpa sadar.

Luhan mencibir, ia mengalihkan mata ke arah Baekhyun, "Kau tau? Setan kecil ini sangat senang mendengar pujaan hatinya akan ke mari."

Baekhyun tersenyum pada Luhan, ia tidak tau harus merespon apa, ini terlalu canggung baginya.

"Aish! Dia bukan pujaan hatiku!" Youngjae berkilah.

Luhan kembali mencibir, "Bukan pujaan hatimu karena cintamu bertepuk sebelah tangan," ejek Luhan. Ia dan Youngjae sudah terbiasa bergurau seperti itu. Ada kalanya Luhan membiarkan Youngjae menangis di pelukannya, ada kalanya juga ia mengejek adik manisnya itu.

Tiba-tiba Baekhyun bersuara, menginterupsi pertengkaran konyol sepasang saudara kandung itu, "Daehyun? Namanya sama dengan nama temanku dulu."

Luhan dan Youngjae menatap Baekhyun intens, mata mereka membulat, bibir mereka mengerucut. Kedua orang aneh menurut Baekhyun itu saling pandang sebelum Luhan berkata, "Patung bisa bicara!"

"Dunia sudah berubah!" balas Youngjae dengan ekspresi berlebihan.

"Aku bukan patung!" protes Baekhyun tidak terima. Luhan dan Youngjae semakin membulatkan mata melihat ekspresi merajuk Baekhyun. Oh! Baekhyun mempoutkan bibir mungilnya, kedua tangannya terlipat di dada.

Youngjae memekik girang sembari pindah duduk di samping Baekhyun, dipeluknya lelaki mungil itu dengan erat, "Oppa! Kau berekspresi! Kyaaa~ Kau bisa merajuk!"

Baekhyun tersenyum tanpa sadar, ia tidak tau dirinya telah merasakan emosi tadi. Menyenangkan berada di antara Youngjae dan Luhan, ia tidak tau apa yang hebat dari sepasang saudara itu. "Terima kasih, cantik!" kata Baekhyun sembari membalas pelukan Youngjae.

Luhan tersenyum tulus melihat kedua orang di depannya. Luhan tidak menyangka adiknya berteman baik dengan seorang artis mahal ekspresi. Youngjae sangat sulit dekat dengan orang nonekspresif, Daehyun saja dulu sangat susah mendekati Youngjae tapi, sekarang tidak lagi. Daehyun pintar berekspresi sekarang, dan semua karena Youngjae. Ia berharap Baekhyun terbantu seperti Daehyun dulu.

"Kau sangat manis kalau tersenyum, Baek!" gumam Luhan tanpa sadar.

"Oppa! Oppaku sedang terpesona!" bisik Youngjae. Baekhyun hanya tersenyum tipis menanggapi.

.

.

Chanyeol mengusak rambutnya kasar, ia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Sedari tadi, ia selalu ditegur, tidak saat menyanyi, saat dance, saat rapp juga. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, ia tidak pernah seperti ini sebelumnya, kecuali ketika publik menganggap ia gay dan perempuan berangsur menjauhinya. Saat itu, ia sama sekali tidak mempermasalahkan ketidakfokusannya pada pekerjaan, tapi sekarang?

Ayolah! Ini hanya tentang Byun Baekhyun! Kenapa ia memikirkan lelaki gay menjijikkan itu sedari tadi? Ah tidak! Gay itu telah mengganggu pikirannya dari kemarin.

Dua malam yang lalu, saat ia melihat Baekhyun menangis di depannya, saat Baekhyun memperlihatkan kerapuhan yang selama ini selalu ia tutupi, Chanyeol tidak tau kenapa dadanya begitu sakit hingga ia keluar rumah, mengunjungi kedai soju (*gak elit bgt artis terkenal ke kedai soju XD). Setelah menghabiskan 5 botol soju, ia tidak sadarkan diri. Suho, rekan grupnya yang menjemputnya. Malam itu Chanyeol tidur di dormnya.

Siang hari, ia pulang ke apartemennya dan Baekhyun. Awalnya ia mengabaikan rasa aneh karena melihat apartemen yang kosong tapi, setelah 1 jam di rumah, Chanyeol mulai jengah. Ia membuka kamar Baekhyun, jantungnya serasa berhenti berdetak saat melihat lemari pakaian yang kosong. Ia menelepon Baekhyun, ponsel lelaki mungil itu malah di atas tempat tidur. Ia menelepon orangtuanya dan orangtua Baekhyun, tidak satupun yang tau tentang kepergian Baekhyun.

Bukan apa-apa sebenarnya, ia tidak mencemaskan Baekhyun. Cih! Kalau pun iya, dia tidak sudi mengakui. Chanyeol hanya merasa kehilangan. Iya, dia kehilangan tukang masak, tukang bersih apartemen, dan juga tukang cuci gratis. Aha! Chanyeol tau sekarang kenapa ia selalu memikirkan Baekhyun. Baekhyun itu terlalu berguna untuk memperkecil pengeluaran Chanyeol. Iya! Chanyeol memang pintar! Berkilah!

"Sudahlah, Chan! Kalau kau merindukannya, cari dia! Jangan menjadi pengecut!"

Chanyeol melempar topinya pada lelaki berwajah kotak, Chen namanya, salah satu rekan Chanyeol. "Tutup mulutmu bodoh! Aku tidak merindukan gay itu!"

Chen mencibir, "Berkilahlah sampai kau merasa tidak bisa lagi berkilah! Someday, I will see you shed tears for him!"

"Shit! Jangan menyumpahiku, spongebob!" geram Chanyeol kesal. Ia berjalan kesal, meninggalkan rekan-rekannya di ruang latihan. Mereka semua menatap punggung Chanyeol prihatin.

"Dia terlalu sombong! Huh! Awas saja kalau EXO hancur karena dia nantinya!"

"Diamlah Black Jong! Ini semua berawal darimu! Kalau saja kau tidak memanas-manasi Chanyeol dengan hubunganmu dan Nana, semua akan baik-baik saja. Mungkin mereka berdua sudah menjadi sepasang kekasih benaran saat ini!" ketus Sehun sebelum berjalan keluar ruang latihan.

"Shit! Kenapa dia menyalahkanku?" tanya Jongin kesal entah pada siapa.

"I dunno!" balas Minseok acuh.

"Dasar hitam! Tidak peka sih!" gerutu Tao, ia juga mengikuti jejak Sehun.

"Ck! Kau pikir kau tidak hitam?" pekik Jongin.

.

.

"Oi Beom! Aku mendengar berita tentang adikmu! Cih! Kalau aku jadi kau, aku akan sangat malu pada siapapun!"

Baekbeom –kakak laki-laki Baekhyun- menatap kesal pada musuh bebuyutannya. Yura –gadis yang baru saja memancing emosi Baekbeom- mendecih remeh.

"Baekbeom! Aku tidak menyangka, seorang CEO ternama seperti kau memiliki latar belakang yang eum harus kusebut apa ya?" ejek Yura, ia menatap remeh tangan Baekbeom yang sudah terkepal. "Orangtua tidak tau malu, adik seorang psikopat! Aku beruntung pertunangan adikku dan adikmu telah berakhir!"

Baekbeom benar-benar ingin meninju wajah gadis menyebalkan itu, kalau saja ia tidak ingat dengan kenyataan Yura seorang perempuan, ia sudah pasti akan meninju wajah angkuh dan sok cantik itu. Baekbeom menyesal pernah mendonorkan ginjalnya untuk gadis tidak tau terima kasih itu.

'Ini semua karena Baekhyun bodoh itu! Anak sialan itu benar-benar! Aku akan membuat perhitungan dengannya saat aku sudah menemukannya. Karena dia, bisnisku hancur! Tunggu pembalasanku, Baekhyun!'

.

TaoBaekCiuman! XD

.

Huaaaaa mianhae lama bgt posnya, aku baru ada waktu. Gimana sequel INTC? Gaje? Udah pasti! Nyesek? Udah gak lagi! Huft frustasi sebenarnya, tapi aku harap readerdeul suka! Aku tau ada reader yang nanya", 'kok Chanyeol masih gak ngakuin perasaannya, bukannya di akhir INTC chan udah nyesal?'

Adakan yang nanya gitu kan, hehe aku tau kok tapi, aku gak mau jelasin, gak apalah, biar readerku berfantasi sendiri :D

Aku pos chap 1 dulu, ntar habis SBMPTN aku sambung lagi. Btw doain aku ya reader sayang~ biar sukses SBMPTN aamiiinn hehe

Bye~ tinggalkan jejak ne :) I looovee youuuu~