Hay... Hay... Hay...

Ketemu lagi dengan saya sang Author Gaje.. hehehe

Entah dari mana saya dapat ilham untuk buat Fic kayak gini, di sela-sela Ujian Sekolah saya mencoba untuk membuat Fic yang gaje ini. Okeh langsung aja Cekidot^^

Pairing : Rukia X Ichigo

Disclaimer : BLEACH punya kang Tite Kubo bukan punya saya, saya tidak bisa membayangkan jika BLEACH ada di genggaman saya! gagagagaga

Rated : T

Genre : Friendship *Jujur saya bingung nentuin Genre, so readers kira-kira sendiri aja yaa*

Warning : OOC, Gaje, Typo (s), AU dan sejenisnya

HAPPY READING

Mentari bersinar dengan cerah, awan saling berarak sesuai arah angin yang membawanya. Menandakan bahwa hari ini adalah hari yang baik untuk bermain di luar rumah.

"Rukia!" panggil laki-laki dengan rambut coklat kepada seorang gadis yang sedang melamun di depan rumah.

"Ada apa Keigo?" tanya gadis bermata amethys itu.

"Main yuk," ucap Keigo dengan senyum gaje.

"Ehm, boleh juga. Pas banget aku lagi bosen nih," katanya sambil melangkah ke arah Keigo.

"Bagaimana kalo kita main di lapangan? Sepertinya di sana sedang ada permainan bola,"

"Pasti ramai ya?" tanya Rukia dengan nada lemas.

"Tentu saja ramai!" kata Keigo semangat.

'Ach, sebenarnya aku tidak begitu menyukai keramaian yang ada di tempat tinggalku ini. Aku juga tidak tau mengapa orang-orang di sekitar rumahku bersikap berlebihan kepadaku. Apakah karena aku seorang Kuchiki? Ya mungkin saja, Tousanku, Byakuya Kuchiki adalah seorang pemilik Kuchiki corp yang merupakan salah perusahaan berpengaruh dalam berkembangan ekonomi Jepang. selain itu Okaasanku Hisana Kuchiki adalah pemilik resto yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing dan orang penting. Tunggu mungkin sifat sopanku yang memang diturunkan dari keluarga Kuchiki dan prestasiku juga membuat mereka seperti itu.' Batin Rukia yang kemudian terbuyarkan oleh sebuah panggilan.

"Nona Rukia~~," panggil seorang ibu-ibu dari balik pagar rumahnya.

"Wah, nona Rukia memakai pakaian biasa tetap terlihat cantik ya," puji ibu yang lain.

"Silahkan mampir sebentar di rumah saya nona Rukia," ajak Ibu yang lain.

"Jadikan saya mertua Anda Rukia-san~," ucap Ibu yang lain lagi.

"Jangan! Aku saja ya Nona Rukia," kata Ibu yang lain dan akhirnya terjadi pertengkaran antara ibu-ibu itu.

"Ehm, sepertinya saya harus pergi sekarang. Terima kasih semuanya," ucap Rukia dengan senyuman. Yang alhasil membuat ibu-ibu itu berteriak histeris.

"Kyaaa, Kawaii~~," teriak mereka serentak.

'Hei hei bukankah itu terlalu menakutkan bagi segerombolan ibu-ibu?' pikir Rukia

"Keigo ayo cepet jalan," kata Rukia sambil menarik lengan Keigo.

"Hahaha, kau hebat Rukia bisa membuat ibu-ibu itu menjadi histeris, kau pake pelet apa? Bisa bagi padaku untuk membuat para gadis-gadis mendekat padaku?" jahil Keigo.

"Itu menakutkan Keigo! Kau tahu setiap aku keluar rumah aku pasti diganggu oleh oleh ibu-ibu, selain itu-"

"Waaah, kak Rukia! Main bareng yuk," ajak seorang gadis kecil dengan rambut berwarna pink.

"Ah, maaf Yachiru. Kak Rukia sedang ada tugas dengan kak Keigo. Jadi Yachiru bermain dengan yang lain saja yah," ucap Rukia sambil mengusap kepala gadis kecil yang dipanggil Yachiru itu.

"Dasar kak Keigo!" ucap Yachiru sambil memukul perut Keigo.

"Aduh! Kau apa-apaan gadis kecil! Sakit tahu!" geram Keigo yang membuat Yachiru lari.

"Haha, malangnya nasibmu Keigo~~," ejek Rukia.

"Ohya, tadi kamu mau bilang apa? Kayaknya kepotong deh," kata Keigo sambil melanjutkan perjalanan lagi.

"Ehm... Ohya, selain itu anak-anak cowok di sini juga berlebihan kalo ketemu a-,"

"Kak Rukia! Main bola bareng yuk," ajak anak cowok yang entah dari mana tiba-tiba berada di depan Rukia dan menarik tangannya untuk ikut bersama.

"Hei Hei, tunggu dulu. Keigooo," panggil Rukia yang sudah ditarik oleh anak-anak cowok untuk ke lapangan. Bukankah itu bagus, karena tujuan Rukia adalah memang ke lapangan. Dan itu akan mempercepat perjalanannya.

Sesampainya di lapangan Rukia langsung diajak lempar tangkap bola. Dan Rukia mengikuti permainan yang kekanakan tersebut dengan wajah lemas.

"Teman, sepertinya kak Rukia capek. Cepat belikan minum dan kipasi dia!" perintah salah satu anak cowok yang langsung membuat Rukia tegap.

"Tidak perlu, kakak hanya perlu istirahat. Kalian bisa bermain sendiri dulu kan?" ucap Rukia manis.

"Huwaaa, memang benar kata Ibuku, kak Rukia kalo senyum manis banget," kata salah anak cowok sarkatis. Dan berhasil membuat Rukia mrinding mendadak.

'Ternyata Ibu-ibu itu juga menghasut anak-anaknya!' batin Rukia.

"Ohya kak Rukia, sebelum kakak istirahat. Kita ambil foto bareng ya?" ajak salah satu anak cowok itu.

"Ta-tapi.."

"Yeeey, kak Rukia mau, teman-teman cepet kesini kak Rukia ingin foto sama kita," ajak anak tersebut kepada teman-temannya. Dan Rukia hanya bingung, bukankah mereka yang mengajak Rukia berfoto?

^*S*O*R*A*^

"Keigo, kamu enak banget cuma duduk di situ, temani anak-anak itu bermain sana," Kata Rukia menghampiri Keigo yang duduk di pinggir lapangan.

"Ah, males banget. Mereka kan sukanya sama kamu. Mending kamu aja yang nemani main," jawab Keigo males sambil ngliatin ke arah lapangan yang sedang ada latihan bola para murid SMA.

"Hei, kamu kan cowok. Ajari mereka agar benar dalam bermain bola. Cepat sana," ucap Rukia sambil mendorong punggung Keigo.

"Jangan salahkan aku jika aku mengajari yang aneh-aneh pada mereka," kata Keigo sambil berlalu.

"Terserah kau saja laah," ucap Rukia kemudian duduk di pinngir lapangan sambil memperhatikan orang-orang yang sedang berlatih.

"Bukankah itu si jeruk, ternyata dia juga bisa punya teman," gumam Rukia.

"Kak Keigo..." teriak anak cowok yang membuat Rukia kaget dan langsung menghampiri.

"Ada apa?" tanya Rukia bingung yang melihat Keigo terkapar di tanah.

"Dia terkena bola dari kakak itu," tunjuk anak cowok tersebut ke arah laki-laki SMA yang sedang mendekat kearah mereka.

"Dasar cowok lemah! Terkena dikit aja langsung pingsan," ucap laki-laki itu yang ternyata adalah si Jeruk alias Ichigo.

"Hei, kau harus tanggung jawab jeruk!" bentak Rukia yang melihat Ichigo hanya mengambil bola dan ingin pergi begitu saja.

"Kau! Beraninya memanggilku seperti itu!" kata Ichigo sambil memelototi Rukia. Namun tiba-tiba dia sadar.

"Tunggu, kau Rukia Kuchiki kan?" tanya Ichigo memastikan.

"Iya, memangnya kenapa I-chi-go-Ku-ro-sa-ki,?" katanya sambil memberikan penekanan pada setiap suku kata nama Ichigo.

'Dia tahu namaku?' batin Ichigo sedikit senang(?)

"Ck, kalo begitu aku akan membawanya ke rumahku untuk ku obati. Tapi ini karena kau!" katanya sambil menunjuk Rukia.

"Hah? Aku? Memangnya kenapa?" tanya Rukia bingung.

'Astaga, wajah bingung apa itu? Kenapa terlihat begitu manis.' Batin Ichigo yang melihat wajah bingung Rukia.

"Tentu saja karena kau terkenal di sekolah, dan aku tidak mau namaku terpampang di majalah sekolah hanya karena teman anehmu ini,"

"Oooooh," Rukia hanya ber'oh' ria. Kemudian Ichigo menghampiri teman-temanya untuk ijin mengantarkan Keigo.

^*S*O*R*A*^

Ichigo mengakat Keigo bagaikan kantong berisi manusia yang akan dibuang ke sungai di bahunya.

"Hei jeruk, kau tidak berat mengangkatnya seperti itu?" tanya Rukia yang berada di samping Ichigo. Kenapa Rukia ikut? Tentu saja karena dia khawatir dengan temannya yang malang itu.

"Aku kan laki-laki sejati. Dan jangan panggil aku dengan jeruk! Aku punya nama tahu! Panggil aku I-chi-go," ucapnya dengan wajah sedikit cemberut.

"Hehe, ternyata kau lucu juga," senyum Rukia. Dan hal ini membuat Ichigo berdebar.

'Apa-apaan debaran ini? Kenapa, aku berdebar seperti ini hanya karena melihat senyumnya?' tanyanya pada dirinya sendiri.

"Ichigo?" tanya Rukia yang melihat Ichigo diam.

"Hm," jawabnya singkat.

"Kukira kau tertidur hehe," canda Rukia.

"Tentu saja tidak. Hei boleh aku bertanya padamu?" ucap Ichigo.

"Tentu saja, selama itu tidak menyangkut yang aneh-aneh," jawab Rukia.

"Dari mana kau tahu namaku?" tanya Ichigo yang sepertinya dari tadi penasaran.

"Sepertinya hampir semua sekolah mengenalmu Ichigo. Kau..." ucapan Rukia terputus.

"Aku kenapa?" tanya Ichigo memandang Rukia, yang nampak bingung untuk melanjutkan kata-katanya.

"Kau terkenal karena kenakalanmu, kata orang-orang kau suka berkelahi. Tetanggaku juga banyak yang mengetahui itu, mereka takut melihatmu," kata Rukia lirih.

"Dan kau percaya?" tanya Ichigo takut-takut.

"Entahlah, aku tak begitu mengurusi hal-hal seperti itu. Ohya dan bagaimana kau tahu namaku Ichigo?" tanya Rukia balik.

"Hn? Tentu saja karena namamu sering tertempel di setiap sudut sekolah, dan itu membuatku gila," kata Ichigo dengan memutar kedua bola matanya.

"Hahaha, apakah aku begitu terkenal di sekolah?"

"Menurutmu?"

"IYA!" jawab Rukia semangat.

"Dasar narsis," ejek Ichigo sambil tersenyum.

"Menurutku kau tidak terlihat menakutkan Ichigo," ucap Rukia sambil memandang Ichigo.

"Hanya saja kerutan di dahimu membuat orang-orang kabur, haha," tawa Rukia.

^*S*O*R*A*^

"Kita sampai," kata Ichigo di depan sebuah rumah sederhana.

"Ayo masuk," ajak Ichigo.

"Sepi sekali, di mana keluargamu?" tanya Rukia ketika memasuki rumah Ichigo.

"Mereka semua sedang pergi," jawab Ichigo sambil meletakkan Keigo di sofa rumahnya. Dan mulai mengambil obat-obatan di sebuah ruangan.

"Kau punya banyak obat,"

"Itu karena Otousanku adalah dokter," kata Ichigo sambil membersihkan luka Keigo.

"Waaah hebat, tidak seperti anaknya ya?" ejek Rukia. Yang kemudian mendapat deathglare dari Ichigo.

Rukia hanya melihat Ichigo yang cekatan dalam mengobati Keigo.

'Dia keren sekali bisa terampil dalam mengobati orang. Apa karena dia sering terluka ketika berkelahi? Ah, tapi sepertinya dia bukan orang seperti itu. Tapi, mengapa orang-orang takut padanya? Tunggu! Orang takut padanya berarti dia jarang didekati oleh orang kan? Itu berarti dunianya tidak berisik? Dia tidak dipanggil-panggil oleh orang-orang? Ah, aku punya ide!' batin Rukia sambil tersenyum gaje.

"Kau kenapa?" tanya Ichigo yang heran melihat tingkah Rukia yang senyum-senyum sendiri.

"Ichigo..." panggil Rukia.

"Hn" jawab Ichigo yang masih mengobati Keigo.

"JADILAH PACARKU!"

TBC

Bagaimana readers? Anehkah? Gaje? Tentu saja!

Maaf chap ini pendek, karena memang sengaja. Ini cuma ada dua chap. Tapi saya tidak tahu chap yang kedua bakal di update kapan. Karena saya sedang sibuk dengan Ujian-ujian. Fic ini hanya untuk selingan di malam Minggu, istirahat bentar dari rutinitas ujian. Jika di respon dengan baik, saya akan berusaha untuk meng-update chap kedua. Okeh jadi bolehkah saya minta Review Anda semua? Review Anda adalah Semangat bagi saya! Arigatou…

REVIEW PLEASE