[ LoveStory ]

Genre : Drama. Romance. Action. Adventure. Martial arts weapon. Shoujo. Kingdom.

Pair : SasuSaku.

Naruto Masashi Kishimoto.

Rate : T or M.

[ Sifat Karakter Asli ]

Alur cerita tentang kerajaan nuansa China.

Opening

POV SAKURA HARUNO

Aku bukalah Raja tetapi Ratu. Aku memimpi kerajaan kecilku sangat adil sebisaku dan semampuku, semua pencapaian ini butuh pengorbanan besar dari perasaan, rasa sakit, maupun airmata. Kerajaan kecilku ini aku berinama mirip dengan Namaku. 'Sakura' dulu aku tinggal dipinggiran kerajaan Uchiha yang sangat terkenal dari segi pedagangan juga perang, pendidikan dan kemiskinanya.

Saat usiaku 6 tahun. Aku hanyalah gadis kecil yang lemah ingin makanpun aku harus mencuri menyedihkan bukan? Namun kini aku harus bertempur ingin mempertahankan wilayahku!! Dari kerajaan bodoh Uchiha yang cinta perang itu.

"Sakura!!" Aku menoleh ke arah asal suara yang aku lihat saat ini adalah Naruto Uzumaki yang menjadi sekutu terkuatku dia adalah jendral dari kerajaan Hyuuga. Dulu aku dan dia selalu bermain bersama dan mencuri bersama, kini juga begitu tapi berbeda kami bertarung bersama!!

Traaang!!

Sreeekkk!!

Aku mengayunkan tombak kesemua yang ada dihadapanku. Aku tidak peduli yang dihadapanku ini siapa asalkan mereka dari kerajaan Uchiha berarti mereka harus mati!!

Jauh di depan mataku, aku melihat 10.000 pasukan yang tersisa dari 50.000 pasukan awalnya.

"Sakura!! Mundur kita kalah jumblah!! Pasukan kita tinggal 200!!"

Naruto memaksaku, untuk mundur dari medan perang karena kami kalah jumblah. Aku hanya bisa menarik nafas dan berkata "Kita ada dimedan perang bukan ada disebuah pertandingan jika kalah dan tidak mampu harus menyerah! Naruto apa kau, mau menolongku sampai akhir?"

"Tech tentu saja!!" Naruto menebas semua prajurit Uchiha yang kini ada didekatku. Dia sangat kuat walau kami kalah jumblah dia bisa membantai 20 prajurit sangat mudah.

Aku hanya bisa menyungingkan senyum saat aku melihat Sasuke yang memimpi prajuritnya, dia bukan teman dan bukan sekutu kerajaanku. Dia adalah musuh sekaligus Raja di kerajaan yang menjadi musuhku!!

Heh.. Kenapa aku tidak di ajak berpestaaa!!" Teriakan teman baik yang diikuti ayunan cepat dari sebilah pedang yang terayun sangat cepat menebas prajurit musuh yang mencoba menyerang aku dan Naruto.

"Maaf aku terlambat lagi." Aku dan Naruto hanya bisa memberi senyum untuk Sai Shimura yang selalu saja membuat kejutan saat aku terdesak seperti sekarang.

"Sai, Ratu bodoh ini tidak mau mundur apa perlu kita tarik ya?"

"Memangnya kau, mau di penggal oleh Ratu?"

Trang!!

Trang!!

Kami bertiga bertarung semampu kami hingga akhir yang tertulis sangat menyakitkan. Aku, Naruto dan Sai harus bertekuk lutut dihadapan Sasuke Uchiha.

"Hnn.. Kalian pilih menjadi sekutuku. Atau berakhir ditempat eksekusi!"

Aku dan kedua temaku, hanya bisa berlutut di tengah kepungan prajurit bejirah hitam dan dihadapan Raja yang gila perang ini. Aku pernah mengenalnya dulu saat usia kami berdua masih 16 tahun. Aku mendonggak menatapnya intens. "Kau pikir aku takut dengan ancamanmu?" Aku bertanya pada Sasuke yang langsung memberiku tatapan murka. "Cih!! Bawa kedua laki-laki ini lalu penggal kepala mereka bedua!!"

"Sasuke!!!" Teriaku untuk menyadarkan Raja bodoh ini.

"Hnn..?"

"Jangan penggal temanku"

"Berarti kau mau menjadi sekutuku? Juga menyerahkan kerajaan kecilmu?" Sasuke mendekatkan wajahnya ke wajahku diikuti senyuman menjijikanya. Entah apa yang membuatnya berubah seperti itu? Dulu dia seorang pangeran yang baik sampai-sampai aku mencintainya sampai sekarang. Aku jadi mengingat semua masa laluku dan semua usahaku selama ini.

Next Chapter 01

(Gadis kecil pencuri apel)

Chapter satu ini nyeritain Sakura sebelum jadi Ratu. Flash Back dulu ya..

Maaf kalo Openingnya gaje biar jelas kita buat awal mula dulu!! Ok!!

[ LoveStory ]

Genre : Drama. Romance. Action. Adventure. Martial arts weapon. Shoujo. Kingdom.

Pair : SasuSaku.

Naruto Masashi Kishimoto.

Rate : T or M.

[ Sifat Karakter Asli ]

Alur cerita tentang kerajaan nuansa China.

Chapter 01

[ Gadis kecil pencuri apel ]

POV SAKURA HARUNO

Kupu-kupu sangatlah indah begitu banyak corak warna unik disayapnya. Seperti hari-hari yang telah aku lalui hanya mengamati kupu-kupu yang sedang hinggap di bunga jenis Zennia ada berbagai warna, merah, orange, ungu dan putih yang berada di hutan. "Cantik" aku hanya bisa bergumam dan menikmati corak kupu-kupu.

Aku memetik bunga yang berwarna merah dan membawanya sambil mengamati bunga Zennia yang cantik ini hampir mirip seperti mahkota. "Kenapa banyak kupu-kupu yang menyukaimu?" Aku hanya bisa membatin penuh tanya dibalik senyumku ini.

"Hei, Zennia namaku Sakura Haruno. Usiaku baru 6 tahun salam kenal ya."

"Sakura, kau kenapa suka sekali bicara pada bunga" aku menoleh ke arah kanan. Naruto sedang asik mengigit apel yang entah dia dapat dari mana? "Apel?"

"Kau, mau?" Naruto bertanya padaku.

"Cuma ada satu, aku tidak mau makan sisamu!!"

Kregh..

"Enaaakk.." Naruto menikmati apelnya dan seakan memamerkan bahwa apel itu lezat. "Aku mintaaaa!!" Sai menerjang Naruto dan akhirnya mereka berebut apel sampai berkelahi hanya karena satu apel itu. "Berhenti! Untuk apa kalian berdua bekelahi karena apel bodoh ini?"

Wusshh..

Aku melepar jauh apel yang baru saja aku ambil dari atas rumput. "Bodohh!! Kenapa kau buang!!" Naruto dan Sai membentakku dan menunjuk ke arah wajahku dengan telunjuk mereka.

"Ini karena kalian!! Bertengkar! Itukan hanya apel!!"

"Sial" ucap kesal Naruto.

"Cih!" Sai mendecih.

"Apa kalian marah? Itukan hanya apel?" Naruto dan Sai menatap ke arahku dengan pandangan malas. "Aku mengambilnya susah payah. Kau malah membuangnya" ujar Naruto.

"Tech... Hilang sudah apel yang lezat tadi" gumam Sai.

Mereka berdua terus menyalahkanku, yang paling membuatku kesal adalah Naruto, dia sampai menceramahiku sepanjang jalan setapak dihutan.

"Sudah cukup!! Akukan sudah mintaa maaf!!"

Mereka berdua hanya menghela nafas lalu memaafkanku lagi. Naruto dan Sai adalah temanku yang berharga, kami bertiga tidak memiliki orangtua akibat perperangan di wilayah kerajaan yang kami tinggali. Terkadang aku bingung kenapa orang dewasa suka sekali berperang apa enaknya berperang?

"Naruto, kau tadi dapat apel itu dari mana?"

"Aku ambil saja ditempat jualan apel di pasar kan banyak apel yang lezat" Aku berbalik menatap tajam ke arah si bodoh pirang ini. "Pencurii!! Apel!!"

"Woahh.. Naruto si pencuri apel" Sai langsung mengatai Naruto.

"Apa salahnya mencuri? Akukan lapar dari pada lapar lebih baik mencurikan? Mintapun percuma para pedagang di pasar tidak akan memberikan apelnya secara gratis" ujar Naruto.

Tak..

"Dasar bodo!! Kenapa kau, berpikir begitu? Mencuri tetap saja mencuri jangan membela diri dengan alasan lapar!!" Aku membentak Naruto, setelah aku menjitaknya.

Kriukk..

"Aku lapar" gumam Sai terdengar lesu.

"Aku juga masih lapar" gumam Naruto.

"Kalian ini."

Memang usia mereka berdua lebih tua dariku. Naruto 7 tahun. Sai 8 tahun tapi sikap mereka berdua seperti lebih muda dariku yang masih 6 tahun.

Naruto ingin mencuri lagi di pasar dan Sai ikut dengan Naruto. Padahal aku sudah melarang mereka bedua tetap saja ingin mencuri.

"Diamlah Sakura, aku ini sedang lapar! Sai juga lapar. Apa kau, tidak mau mengerti keadaan kami berdua hah!!"

Aku hanya bisa tertunduk menerima semua kata-kata Naruto yang terus saja memojokanku. "Iya, tapikan mencuri itu tidak baik" ujarku.

Naruto tidak peduli dengan kata-kataku dan kini dia merencanakan sesuatu untuk bisa mencuri apel.

Sai yang tadinya ragu mulai setuju dengan tujuan Naruto. Mau tidak maupun aku ikut dengan rencana Naruto.

Kami bertiga bergegas menuju ke pasar yang terletak dipinggir ibu kota disana sangat ramai bukan hanya penjual apel ada juga penjual ikan dan daging. Kerumunan orang banyak sampai-sampai kami harus menyusup dikerumunan para penduduk yang sedang sibuk berbelanja dan sibuk dengan tujuanlain.

Naruto berhasil mengambil apel yang ada di rak tempat biasanya untuk memajang buah-buah apel itu. Sai mengikuti cara Naruto mengambil apel tinggal meraih apel saat ada kerumunan orang yang sedang membeli apel.

"Mereka berhasil?"

Aku bisa bernafas lega saat melihat mereka berhasil mencuri apel. "Sakura sekarang gilirangmu" ucap Naruto saat didekatku.

"Mm.. Mmm.. Cobalah" ujar Sai.

"Tapi aku tidak bisa" jawabku.

Setelah Naruto mendesaku, akupun memutuskan mengikuti saran Naruto. Mencuri apel dengan cara yang sama walaupun perasaanku tidak enak, bagaimana nanti kalau ketahuan?

"Apa tidak bisa lebih murah?"

"Maaf nyonya, ini sudah harga pas."

Aku menyelinap diantara kerumanan pembeli yang sedang menawar apel. Aku mencoba meraih apel yang paling dekat denganku, lalu aku menyembunyikan apel ini dibalik baju putihku yang sebenarnya sedikit lusuh. 'Aku berhasil juga!'

Aku melangkah terburu kembali ke arah Naruto dan Sai yang kini bersembunyi dan mengintipku. Saat aku, Naruto dan Sai berkumpul ditempat kami bersembunyi. Naruto memamerkan 3 buah apel yang dia curi tadi. "Aku 3 buah.. Hehe.."

"Aku 2" ucap Sai.

"Aku cuma 1"

Naruto dan Sai membelai rambutku diikuti kata-kata pujian dari mereka berdua membuatku tersenyum. Memanglah ini perbuatan yang salah tapi aku berjanji suatu hari nanti aku akan membayar perbuatanku ini.

Kami bertiga memutuskan kembali ke hutan disana ada rumah kecil yang sudah lama tidak ditempati. Kami bertiga sudah tinggal ditempat ini kira-kira 2 minggu setelah kedua orangtua kami bertiga meninggal dunia.

"Tadi seru sekalikan?" Naruto berbaring di tanah yang dialasi anyaman jerami. Hampir semua lantai tanah ini kami beri anyaman jerami agar saat kami duduk tidak akan kotor.

"Jatungku hampir lompat saat mencuri apel" ujar Sai.

"Sakura, bagaimana denganmu?" Naruto terlihat bersemangat menanyaiku.

"Gugup" jawabku.

Hanya gugup?" Naruto dan Sai bertanya serempak dan menatapku penuh tanya.

"Iya, hanya gugup."

"Hebat!!!" Naruto berteriak tiba-tiba.

"Hebat?"

"Sakura kau, hebat hanya gugup, aku dan Naruto saja sebenarnya takut.

"Baiklah besok kita mencuri lagi!! Sakura kau mau ikutkan?!" Naruto tersenyum lebar menunjukkannya padaku.

"Pasti akan seru" gumam Sai.

"Mm.. Mau asalkan sama-sama ya?"

"Iya, kita akan sama-sama.. Benarkan Sai?"

"Mm.. Iya" jawab Sai mengiyakan pertanyaan Naruto.

Pikirku asalkan kami bersama, aku lupakan saja prinsipku untuk tidak mencuri, mungkin ini pilihan yang salah namun kalau tidak begini pasti kami kedepanya akan kelaparan bukan?

Next Chapter 02

[ Janji akan bersama sampai akhir ]

Maaf dikit ya? Biar bisa up aja tiap hari :v

Tar kalau gak sibuk atau pas chapter seru baru panjang