Disclaimer: Masashi Kishimoto
Warning: ONESHOT DRABBLE, mungkin agak AR.
.
.
Alasanku
by Fei Mei
.
.
Kepada Iruka,
Kutuliskan surat ini untukmu dari dalam sel tahanan. Tidak, aku tidak menulis surat ini untuk meminta maaf atas apa yang telah kuperbuat.
Menjadi guru tidak pernah masuk dalam daftar cita-citaku sejak kecil, sungguh tidak pernah. Berteman denganmu pun juga tidak pernah kuinginkan.
Sejak kecil, hidupku begitu biasa saja. Ada orangtua dan keluarga lainnya. Orang-orang lalu lalang menyapaku seperti biasa. Tetapi kulihat kau tidak demikian. Kau kehilangan orangtuamu, lantas semua orang memerhatikanmu lebih dari anak yang lain. Apa aku harus kehilangan orangtuaku dulu, kemudian orang-orang baru mau memerhatikanku? Tetapi akutidak ingin menyumpahi orangtuaku hanya untuk alasan itu.
Kau seumuran denganku, sekelas pula. Semuanya memerhatikanmu oleh belas kasihan. Tetapi aku tidak pernah bersimpati padamu, malah aku yakin kau keenakan mendapat perhatian dari orang-orang. Dari situ aku berpikir bahwa aku bisa mendapatkan perhatian orang, bisa dilihat keberadaanku, jika aku dekat denganmu.
Lalu aku mendekatimu, berlagak sebagai seorang sahabat. Dan benar juga, semua orang yang mengenalmu pun juga ikut mengenalku. Kemana-mana, aku tidak lagi mendapat tatapan sebagai anak biasa, melainkan tatapan sebagai sahabat yang baik.
Seperti yang kubilang di awal, menjadi guru tidak pernah menjadi cita-citaku. Sampai sekarang pun begitu. Kau malah sangat ingin menjadi guru di sekolah dengan alasan ingin membagikan ilmu pada anak-anak kecil. Cih, menjijikan. Tapi kuikuti jejakmu yang menjadi guru itu. Kenapa? Karena jika aku terpisah darimu, aku tidak akan dilihat orang lain lagi. Karena itu, selagi kau masih hidup, aku harus memanfaatkanmu.
Tetapi tak berapa lama setelah kita menjadi guru, aku bertanya padaku, tentang alasan kenapa aku ingin mengajar. Saat itu aku bingung ingin menjawab apa, makanya aku tidak pernah menjawab pertanyaanmu itu. Aku tidak pernah ingin mengajar, sungguh, bahkan aku selalu merasa bahkan aku sangat payah dalam mengajar. Jadi, apakah alasanku memang hanya ingin membuntutimu saja?
Ternyata tidak. Ternyata aku punya alasan lain, alasan yang tidak ada hubungannya dengan kau sama sekali.
Waktu kecil, tidak banyak orang yang menanggapi keberadaanku. Setiap kali aku berbicara, tidak ada yang mau mendengar. Kemudian aku jadi malas bicara, sekalipun bicara itu hanya jika ditanya. Jelas, aku hanya angkat bicara jika hal yang kuucapkan adalah fakta, tetapi orang tidak menggubris. Ketika ternyata perkataanku benar, mereka jadi kewalahan dan seakan aku yang salah karena tidak memberitahu. Persetan.
Ketika bersamamu pun juga seperti itu. Orang mau mendengarmu karena berpikir kau butuh diperhatikan. Tetapi tidak ada yang mau mendengarku. Ini menjengkelkan. Dari situ timbullah alasanku yang ingin menjadi guru –setelah alasan membuntutimu-, yakni aku ingin orang mendengarku.
Dengan menjadi guru, orang-orang mendengarkanku, mau tak mau, walau mereka hanya anak kecil. Aku tidak peduli, asal mereka mendengarkan aku, itu sudah bagus.
Aku tidak berniat menjadi guru yang baik, aku hanya berniat membuat orang-orang mendengarku.
Nah, berarti hutangku sudah lunas, bukan? Pertanyaan tentang kenapa aku menjadi guru itu sudah kujawab, berarti aku tidak berhutang padamu lagi. Aku tidak akan minta maaf, karena aku memang tidak salah. Kuyakin Orochimaru akan segera membebaskanku dari penjara, kemudian membiarkanku melayaninya lagi.
Dari Mizuki
.
.
~END~
.
.
Kenapa Fei sekarang jadi berasa Mizuki itu mirip kayak Wormtail dari fandom HP ya? Nah loh ==
Review?
