Manusia itu penuh dengan kontradiksi. Pertama, mereka ingin mendominasi. Kemudian, mereka ingin didominasi. Mereka ingin menyiksa, dan kemudian ingin disiksa. - Tadayoedo Shizumazu Saredo Naki mo Sezu

Title: Contradiction

Genre: psychology, drama, hurt comfort

Rate: T (might change to M for later chapters)

Language: Indonesian

Warning: Yaoi, AU, might be OOC, and other stuffs

Disclaimer: Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Don't like? Don't read!

Kata mereka, Sasuke sakit.

Mencintai sesama jenis itu salah. Bermimpi untuk jadi pengantin wanita rekan satu club soccermu itu aneh. Berhasrat untuk dicumbu dan digagahi oleh pria lainnya itu tidak normal.

Tanpa diberitahupun, Sasuke sadar. Tetapi ketika hujatan-hujatan itu datang dan menghantamnya, ketika semua orang mendiagnosanya sakit dan abnormal, Sasuke merasa dunianya runtuh sepenuhnya.

Sebenarnya hak apa yang mereka punya sampai menjudge sebegitu parahnya? Sasuke manusia sama seperti mereka. Sasuke menghirup udara yang sama dengan mereka. Yang berbeda hanyalah kenyataan bahwa Sasuke suka pria.

Sasuke suka otot-otot kekar yang sering kali terlihat di gym; dan bau keringat rekan-rekan satu club soccernya terus terang menjadi hal tersendiri yang ditunggu-tunggunya sehabis latihan. Sasuke suka saat tanpa sengaja kulit tubuhnya bersentuhan dengan kulit lelaki lain; lebih suka dan senang lagi dia kalau yang bertukar kontak fisik dengannya itu Naruto. Wajahnya akan meronah dan jantungnya akan berdegub cepat sekali.

Awalnya Sasuke pikir itu cinta. Tetapi orang-orang di sekitarnya menyebut itu sebagai 'ketidaknormalan'.

Ya, ini kontradiksi.

'Sasuke sakit' adalah sebuah pernyataan yang disetujui oleh semua anggota keluarga Uchiha. Sasuke sakit. Jadi dia dikirim ke luar kota untuk berobat; agar jauh dari pria bernama Naruto itu; agar Sasuke tak dekat-dekat lagi dengan kawan-kawannya; agar Sasuke kembali normal.

Tetapi bagaimana kalau ini incurable? Bagaimana kalau ini bukan penyakit melainkan kutukan? Atau katakanlah ini penyakit mematikan yang menggerogoti si penderita hingga akhir hayatnya. Apa jadinya dia?

Mudah. Ayahnya hanya akan berpaling darinya. Ibunya tak akan jadi ibunya lagi. Kakaknya tak akan sudi dekat-dekat dengannya lagi. Dan Naruto akan hilang.

Sepanjang hidup Sasuke, satu-satunya hal yang tak bisa dibayangkannya tak ada dalam hidup hanyalah Naruto. Jadi akan dia korbankannya apapun itu agar Naruto tak hilang. Akan dilakukannya apapun itu agar dia tak sakit lagi.

Meski itu berarti dia harus menyangkal eksistensinya sendiri.