Sayaaa kembaliii ;) . haha siapaa kangen ? ;D . haha . kidding . lagilagi songfic GinRan . haha . saya terlalu addict untuk pairing ituuuu muaaahmuaaah . emm . terinspirasi dari lagu'a Avril yang My Happy Ending ;) slamat bacaa aja deh .

disclamier : bleach punya tite kubo , bukan saya .

Let's talk this over

It's not like we're dead

Was it something I did?

Was it something You said?

Don't leave me hanging

In a city so dead

Held up so high

On such a breakable thread

"Bisakah kita membicarakan hal ini sekali lagi, Gin ?"

Malam itu, satu malam setelah kepergian Gin yang menghianati Soul Society, Rangiku merenung sendirian dibawah langit yang berhiaskan bintang-bintang. Ia ingin membicarakan maksud kepergian Gin secara langsung dengan Gin sendiri. Rangiku tidak ingin ditinggalkan sendirian, menurutnya Soul Society tanpa Gin adalah mati. Ya, mati. Tanpa senyuman lelaki yang dia cintai.

You were everything, everything that I wanted

We were meant to be, supposed to be, but we lost it

And all of the memories, so close to me, just fade away

All this time you were pretending

So much for my happy ending

"Hanya dirimu yang aku inginkan, jika kita memang ditakdirkan untuk bersama itu sudah tidak mungkin. Kita telah menghapuskan takdir tersebut," ucap Rangiku pelan.

Rangiku menyesal telah membiarkan Gin pergi, membiarkan takdir terhapuskan sia-sia. Sangat siasia.

You've got your dumb friends

I know what they say

They tell you I'm difficult

But so are they

But they don't know me

Do they even know you?

All the things you hide from me

All the shit that you do

Rangiku tidak peduli dengan teman kejahatan Gin yang terus membuat Gin terpancing untuk pergi. Mereka tidak mengetahui siapa Rangiku. Bahkan tidak mengenal Gin lebih dekat dari Rangiku sendiri.

Sudah lebih dari 6 bulan Gin meninggalkan Rangiku sendirian. Ya, di tempat yang Rangiku anggap mati tanpa Gin. Rangiku berusaha melupakan Gin, Namun, tetap saja ada orang yang sesekali menanyakan hal tentang lelaki itu. Bahkan, terdengar desas desus bahwa Gin masih peduli terhadap Rangiku. Rangiku masih kesal terhadap Gin. Ia tidak ingin desas desus itu adalah kenyataan, ia tidak ingin jatuh cinta lagi dengan lelaki itu. Namun, apapun yang ia lakukan, Gin masih ia cintai. Rangiku tidak ingin mengakui perasaan itu, bahkan terhadap dirinya sendiri. Walaupun Rangiku merasa bahwa dirinya adalah satu-satunya yang penting didunia milik Gin. Rangiku tetap mengakui perasaan itu hanyalah kebohongan.

It's nice to know that you were there

Thanks for acting like you cared

And making me feel like I was the only one

It's nice to know we had it all

Thanks for watching as I fall

And letting me know we were done

"Aku senang mendengarmu berada disana. Terima kasih sudah berpura-pura bahwa kau masih peduli terhadapku," ucap Rangiku kesal. "dan, terima kasih kau sudah mengakhiri hal ini."

He was everything, everything that I wanted

We were meant to be, supposed to be, but we lost it

And all of the memories, so close to me, just fade away

All this time you were pretending

So much for my happy ending...

Hanya dia yang kuinginkan. Hanya dia. Tidak ada yang lain. Kita memang ditakdirkan untuk bersama, tapi kita telah menghapus takdir itu sia-sia. Semua memori yang ingin kuingat bersamamu menghilang begitu saja. Memori yang ingin kulupakan jauh-jauh justru semakin mendekat, termasuk saat kau berpura-pura masih mencintaiku.

You were everything, everything that I wanted

And we were meant to be, supposed to be, but we lost it

And all of the memories, so close to me, just fade away

All this time you were pretending

So much for my happy ending

"Sesungguhnya, aku masih mencintaimu," kata Rangiku pelan.

"Aku juga masih mencintaimu," ucap Gin pelan jauh dari tempat Rangiku berada.

haaaah , selese jugaaak ;) . haha . dalam suasana malaminggu yang sepii ga ngapangapain hahah . sori yaaa agak jelek ;D . belum menjiwai lagunya halah . hehe . review yaaah ;) . sankyuuuuu x)