Tittle: He's more than my hyung!
Rated: T
Genre: Friendship, Romance
Cast: ChangminXJaejoong,YunhoXJaejoong, other member DBSK and Suju.
Warning: Shounen-ai, boyxboy,,,,if you don't like, please don't read anymore and push back!
Enjoy reading,,,,
Chapter 1
Changmin pov
Apa kalian tahu, rasanya menjadi orang ketiga? Menjadi orang yang selalu berada' diantara'. Aku sangat tahu rasa itu. Karena perasaan itu selalu menghantui ku saat bersama 'mereka'.
Yunjae, pasangan yang selalu disebut sebagai pasangan paling manis. Paling romantis. Padahal para fans kami sangat menyadari, itu hanyalah fans service semata. Hingga saat ini pun couple itu masih saja dielu-elukan para fans. Tidak bisakah mereka memikirkan couple lain selain Yunjae? Minjae, misalkan.
Sadarlah, aku selalu ada diantara mereka. Dan itu kulakukan dengan SENGAJA.
Aku cemburu sekaligus iri pada Yunho hyung yang selalu tampil mesra dengannya. Siapa lagi kalau bukan pria tercantik di grup kami, Kim Jaejoong.
Aku mengaguminya, mengagumi segala yang ada di dirinya. Semuanya. Senyum malu-malunya, cara bicaranya yang lembut, bahkan bila dia diam pun terlihat begitu mempesona dimataku. Dan yang terpenting, Jaejoong hyung pandai memasak! *lah?*.
Masih segar dalam ingatanku, dalam sebuah interview di salah satu stasiun televisi swasta korea, host nya menanyai kami satu per satu dengan pertanyaan serupa, yaitu,,
'Seandainya , salah satu member TVXQ adalah wanita, siapa yang ingin kalian nikahi?'
Kuakui keberanian Yoochun hyung dalam menjawabnya. Dia dengan sedikit takut dan melirik was-was ke arah Yunho hyung, dan dengan suara pelan menjawab "Mungkin,,,,Jaejoong hyung." Yang sukses mendapat death glare mematikan Yunho hyung. Hei hyung, itu seandainya,,,bagaimana kalau itu benar terjadi. Bisa tamat riwayat Yoochun hyung saat itu.
Tapi hal itu tak menyurutkan tekad ku untuk terus mengganggu kebersamaan mereka. Aku selalu ada diantara mereka. Kalian pasti tau kan kebiasaan Jaejoong hyung yang suka mengelus paha orang yang ada disebelahnya. Kalau aku yang disampingnya, otomatis paha ku lah yang akan dielus oleh tangan lembutnya. Kesempatan yang tak boleh terlewatkan pastinya.
Changmin pov end
.
.
Changmin memasuki dorm dengan langkah gondai. Hari ini TVXQ libur. Jadi para member bebas untuk melakukan apapun dan kemanapun. Terkecuali Yunho, sebagai Leader tentunya banyak hal yang harus ia diskusikan dengan manajer mereka. Pagi-pagi sekali dia sudah pergi menuju kantor SMEnt. Changmin membuka pintu dengan sisa tenaganya karena lelah sehabis olahraga. Dia mengernyitkan alisnya, dorm mereka sepi. Bahkan suara lengkingan Junsu atau dentingan piano Yoochun pun tak ada. Kemana mereka semua? Changmin semakin melangkahkan kaki nya memasuki dorm. Tunggu, aroma Bulggoggi merasuki hidung mancungnya. Segera saja ia menuju dapur.
'Pasti Jaejoong hyung sedang memasak.' Pikirnya sambil menarik kedua sudut bibirnya.
'Berarti, kami tinggal berdua. Kesempatan.' Pikirnya lagi. Dan benar saja, begitu sampai di dapur kesayangan hyung cantiknya itu, Jaejoong terlihat sibuk menekuni kegiataan memasaknya.
'Memang tipe istri idaman.' Seandainya pemikiran terakhir Changmin sampai terdengar oleh Yunho, maka perang antar memberlah yang akan terjadi. Jaejoong menyadari kedatangan dongsaeng termuda itu saat mendengar suara deritan kursi yang ditarik.
"Kau sudah pulang rupanya." Sapanya lalu melanjutkan kesibukannya lagi. Changmin duduk manis di kursi makan mereka, dengan bertopang dagu. Dia hanya diam sambil memperhatikan punggung hyungnya yang sedang memasak. Punggung itu biasa saja padahal, tidak ada yang istimewa, tapi Changmin betah memperhatikan punggung itu.
'Inikan yang selalu dilakukan Yunho hyung setiap kali Jaejoong hyung memasak. Dan pasti yunho hyung akan jahil memeluk Jae hyung dari belakang. Seperti apa rasanya ya saat memeluknya? Pasti tubuhnya hangat.' Mengikuti pemikirannya,Changmin beranjak dari duduk dan berjalan perlahan menuju Jaejoong. Tanpa disadari hyung cantik itu, Changmin memeluk pinggang Jaejoong dan meletakkan dagunya dibahu kecil Jaejoong. Jaejoong terkejut, tentu saja.
"Minnie, ada apa?" tanya Jaejoong yang tak dibalas oleh dongsaengnya. Tampaknya Changmin masih tenggelam dalam pelukan hangat itu.
'Benar, tubuhnya hangat. Bahkan terasa pas dalam dekapanku.'
Changmin semakin melesakkan wajahnya ke leher Jaejoong hanya untuk menikmati aroma tubuh Jaejoong
'Wangi..' pikirnya lagi, seolah tak memperdulikan tubuh Jaejoong yang sudah menegang. Siapa sih yang tidak tegang bila diperlakukan tiba-tiba seperti itu. Biasanya Yunho yang suka seenaknya memeluk tubuhnya saat dia memasak, dan tidak ada member lain yang berani melakukan ini kalau memang mereka masih mau hidup. Dan Jaejoong terbiasa oleh Yunho. Tapi sekarang, bahkan dilakukan oleh dongsaeng termuda mereka.
"Mi.. Minnie..ada apa?" tanya Jaejoong sekali.
"Sekali ini saja hyung, biarkan aku memelukmu. Tubuhmu hangat sekali." Balas Changmin di sela-sela leher Jaejoong. Hembusan nafas Changmin saat dia berbicara membuat bulu tengkuk Jaejoong bergidik.
"tapi...aku jadi tidak bisa memasak."
"..." changmin diam tak menanggapi perkataan Jaejoong. Jaejoong menarik nafas dalam-dalam demi menetralisir perasaan gugupnya. Pelukan Changmin erat sekali, membuatnya hampir sulit bernafas.
'Mungkin dia sedang ingin di manja' pikir Jaejoong lagi, yang akhirnya membiarkan Changmin memeluknya.
15 menit berlalu
Dan Changmin masih saja memeluknya. Sungguh tubuhnya sudah gerah, dapat dirasakan peluh mengalir di belakang punggungnya. Tapi sepertinya, Changmin tidak juga mau melepas pelukannya.
"Minnie, bisa kau sudahi pelukanmu? Aku mau memasak, sebentar lagi Yunho, Junsu, dan Yoochun pulang. Sementara masakanku saja belum selesai." Ujar Jaejoong. Changmin menegakkan kepalanya dari leher Jaejoong. Dia berpikir sejenak.
"Masak saja hyung tapi biarkan aku tetap memelukmu." Jawabnya enteng. Jaejoong memukul kepala Changmin dengan spatula yang ada di tangan kirinya. Dia kesal sekali oleh jawaban seenak perut dongsaengnya itu.
"Lepas atau kau tidak dapat jatah bulggoggi dan jatah makan malam nanti." Ancam Jaejoong. Kekesalannya sudah diubun-ubun. Berharap ancamannya berhasil bila mengingat nafsu makan Changmin yang luar biasa. Changmin bergeming mendengar itu, dan melepaskan pelukannya.
"Hyung pelit." Ujarnya dengan wajah masam. Dasar kekanakan, pikir Jaejoong dan terkekeh melihat ekspresi nelangsa Changmin.
"Kalau tidak ku ancam,,bisa-bisa seharian kau memelukku."
"Tapi hyung membiarkan Yunho hyung memelukmu,"protesnya tidak terima. Terlihat wajah Jaejoong memerah dan salah tingkah .
"I,,,,itu,,,yah jangan membahas hal yang aneh-aneh. Aku mau memasak dan kau duduk saja di sana!" perintah Jaejoong sambil melanjutkan memasaknya. Changmin cemberut, tapi akhirnya mendengar juga perintah hyungnya untuk duduk. Demi bulggoggi dan jatah makan malamnya.
'reaksi hyung menyebalkan.' Rutuknya kesal.
Setengah jam sudah, Changmin tetap dengan posisinya, betah memperhatikan Jaejoong memasak. Dan tampaknya telah selesai. Jaejoong meletakkan masakannya di meja makan tepat di hadapan Changmin. Tampak asap mengepul membuat selera makan Changmin bangkit. Jaejoong menarik kursi dan duduk dihadapan Changmin.
"Kau makan saja dulu Min, sambil menunggu yang lain. Sepertinya kau sudah lapar,"
Changmin menyeringai, sebuah seringai setan.
"Aku mau makan asal hyung suapi."
Jaejoong menatap datar kearah Changmin. Walau dalam hatinya ingin sekali menghajar dongsaengnya itu.
"Ayolah hyung sekali ini saja, manjakan aku. Ya,,,ya,,," rengek Changmin. Seperti anak kecil yang ingin di manja ibunya saja. Jaejoong menghela nafas, sebagai hyung yang baik, Jaejoong menuruti permintaan Changmin.
"Hah, baiklah. Dasar manja." Jaejoong lalu mengambilkan makanan untuk Changmin kedalam piring. Dan bersiap menyuapkan.
Senyum Changmin langsung terkembang lebar. Senang dimanja oleh orang yang paling disayangnya itu.
'Sepertinya aku akan lebih sering bersikap manja demi mendapatkan perhatian mu hyung'
.
.
.
Di sebuah cafe, tampak seorang pemuda tampan nan jangkung serta memakai kacamata hitam duduk di bangku paling pojok. Sebentar-sebentar dilirik jam tangannya. Raut kesal tercetak jelas di wajah tampannya.
"Shim Changmin,kemana dia? kenapa si brengsek itu lama sekali!" rutuknya. Wajar saja dia kesal, hampir sejam dia menunggu di cafe itu
"Dia pikir dia saja yang sibuk!"
Tapi tak lama orang yang dikesalkannya datang juga. Changmin terlihat memasuki pintu cafe, mengedarkan pandangannya dan mendapati sahabatnya duduk dipojokkan. Sedikit takut unutk menghampiri melihat aura iblis berpendar diseliling tubuh sahabatnya itu. Dan itu karena keterlambatannya.
"Mian..mian..tadi aku ketiduran." Jawabnya sambil menggaruk-garuk kepala.
"Setengah jam dari waktu yang dijanjikan. Kau pikir aku tidak sibuk!"bentak sahabatnya yang tak lain adalah Cho Kyuhyun, salah satu dari member Super Junior. Pemuda yang tingginya tak lebih tinggi dari Changmin.
Changmin merapatkan kedua tangannya tanda meminta maaf. Sahabatnya itu kalau sudah marah susah dibujuk. Jadi ya, pandai-pandai Changmin untuk membujuknya, dengan kaset PS terbaru, misalnya. Dan biasanya itu berhasil, begitu juga kali ini.
'dasar maniak game' rutuk Changmin.
Keduanya lalu memesan minuman. 2 cangkir cappucino.
"Bagaimana perkembanganmu dengan hyung tersayangmu itu?" tanya Kyuhyun
"Tadi dia menyuapi ku makan" jawab Changmin bangga.
Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya saat mendengar jawaban bernada bangga dari sahabatnya itu.
"Cuma menyuapi? Itu saja? Seperti balita saja." Balas Kyuhyun meremehkan.
"Kukira kau sudah mengrape nya" lanjut Kyuhyun.
"Maunya sih gitu," ujar Changmin dengan membalas ucapannya sohib kentalnya itu. Bisa terlihat kecocokan diantara keduanya, sama-sama berotak mesum.
"Kau sendiri? Dengan Sungmin hyung bagaimana?" tanya balik Changmin. Terlihat wajah Kyuhyun muram.
"Tidak lebih baik darimu, dia cuma menganggapku dongsaengnya, malah sekarang Sungmin hyung nempel ke Siwon hyung." Jawab Kyuhyun lirih, dan Changmin berduka atas nasib malang sahabatnya. Yah, sebelas dua belaslah dengan nasibnya.
"Sepertinya, nasib percintaan magnae seperti kita sangat tidak beruntung ya." Kyuhyun mengangguk mengiyakan. Kalau dipikir-pikir benar juga.
"Padahalkan aku lebih tinggi dari Yunho hyung bahkan lebih tampan darinya, tapi Jaejoong hyung lebih memilih Yunho hyung! Kurang apa coba diriku ini!" ujarnya sedikit frustasi. Ungkapan yang sedikit narsis, menurut Kyuhyun.
"Aku juga, tinggiku bahkan menyamai Siwon hyung, tampan juga sama, kekayaan ku bahkan menyamainya, tapi Sungmin hyung sekarang malah lebih mesra terhadap Siwon hyung!" rutuk Kyuhyun.
Hah, tampaknya kedua sahabat ini cocok dalam segala hal, termasuk kenarsisan mereka. Lebih baik tinggalkan saja kedua magnae ini meratapi nasib mereka di pojok cafe sambil menunggu cappucino pesanan mereka datang.
.
.
.
Jaejoong duduk di sofa ruang tengah dorm mereka sambil menikmati teh hijau, di sore hari. Menikmati libur sehari mereka dari segala aktifitas melelahkan. Teh hijau bagus buat relaksasi bukan. Yunho yang melihat langsung menghampiri, menghempaskan tubuhnya di sofa yang sama. Dan langsung melingkarkan tangannya disekeliling pinggang ramping Jaejoong.
"Boo, rindu..." gombalnya, Jaejoong hanya tersenyum mendengarnya.
"Yunnie, Changmin dan yang lain kemana?"
"Junsu dan Yoochun pergi entah kemana, sedangkan Changmin, dia ada janji dengan Kyuhyun." Jawab Yunho.
"Pantas dorm sepi seharian ini."
Mendengar kata 'sepi' membuat Yunho menarik seringai di bibir tipisnya, Jaejoong menoleh dan mengernyit bingung melihat seringai Yunho.
"Ada apa? Kenapa kau tersenyum mengerikan seperti itu?"
"Jadi kita tinggal berdua ya,," perkataan Yunho menyadarkan Jaejoong akan tanda bahaya. Bahaya bila mereka HANYA berdua.
"Se..sepertinya ada hal yang harus kukerjakan,,"ujar Jaejoong terbata, dan ingin segera beranjak dari sofa itu, sayangnya saat dia akan berdiri, Yunho menarik tangan kanan Jaejoong dan membuat keseimbangannya goyah, tubuhnya limbung dan terjatuh tepat di atas tubuh Yunho.
'sial,,' rutuknya saat seringai Yunho makin lebar.
"Kau tidak bisa lari kemana-mana Boo, jadi mari kita habiskan waktu dengan hal-hal yang menyenangkan."
Wajah Jaejoong memerah mendengarnya dan terpaksa pasrah saat bibir tipis milik Yunho mencium bibirnya. Dan mereka tenggelam dalam ciuman manis nan mesra tanpa menyadari kehadiran Changmin yang membeku di depan terhenti karena adegan mesra kedua hyungnya itu. Hatinya sakit dan cemburu, memang selama ini mereka selalu tampil mesra. Juga sering berciuman, tapi hanya sebatas pipi. Tak pernah Changmin melihat kedua hyungnya berciuman TEPAT dibibir. Itu artinya, hubungan mereka sudah lebih jauh dari kata 'sahabat'. Dan berarti pupus juga harapannya untuk memiliki Jaejoong. Tubuhnya berbalik, tidak tahan melihatnya. Hatinya sakit bahkan hancur. Kemudian melangkahkan kaki nya menjauhi dorm mereka. Menutup pintu sepelan mungkin. Tepat saat pintu tertutup, tubuh jangkungnya merosot, kedua tangannya bergetar dan dia menangkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. Sebisa mungkin meredam tangis yang hampir pecah.
'aku mencintaimu hyung, tidakkah kau menyadarinya'
Dan air mata yang sedari tadi sekuat mungkin di tahannya, meluncur mengaliri di kedua sisi wajahnya.
T B C
a/n: Fyuh..*ngelap keringat* lagi-lagi harus tbc... pengennya oneshoot. Tapi tampaknya nih cerita gak bakalan tuntas hanya dengan oneshoot. Rasanya ini fict berkembang jauh dari plot yang direncanakan.
Udah lama saya menginginkan MinJae beraksi. Browse di google, tapi hasil yang saya dapatkan mengecewakan. Jadi sadar betapa minimnya fict MinJae *gomen bwt yunjaeshipper*.
Saya liat di youtube kalau Changmin SELALU ada diantara YunJae, dan hal itu yang menginspirasi saya membuat fict ini. Dan dia pemeran utama disini. Baca perjuangan Changmin dalam mendapatkan hati Jaejoong. Jadi bingung sendiri nih, apa tetap bakal jadi Yunjae... apa beralih jadi Minjae ini fict yah...#galausendiri.
Mind to review. Karena review dari kalian membuat saya semangat dalam membuatnya
Regards
-bie-
