Shingeki no Kyojin © Isayama Hajime

Cover image © Pixiv Id 5678029


Suara denting pedang disusul letusan pistol bersahutan dalam sebuah kamar apartemen. Dua orang mahasiswa serius memencet tombol-tombol konsol playsation.

Tugas bergaris mati besok ditelantarkan demi bersaing mempertaruhkan makan siang gratis.

Jean diwakili karakter pria gahar berdaya serang paling tinggi.

Eren memilih fokus pada karakter ramping yang mampu bergerak lincah.

Dalam layar terlihat nyawa jagoan Jean tinggal seperempat. Sedangkan, lawannya masih mempunyai separuh. Eren menyeringai sombong. Bayangan cheese burger yang biasanya hanya bisa ia nikmati awal bulan beterbangan dalam kepala.

"Kalah udah lu, Jean."

Satu sabetan mengenai karakter Jean.

Jean mendecih, putar otak mencari cara menjatuhkan lawannya.

"Sedikit lagi kelar, lu siapin uang sana. Gue kayaknya bakal beli lebih dari lima biji."

Ditatapnya Eren yang duduk di sebelah. Menyisir sosok itu dari atas ke bawah, mencari celah.

Akal Jean menyala. Perlahan, Jean mendekat menuju Eren.

"Ren, stik gue keras, nih."

Kata bernada rendah itu dibisikkan Jean tepat di telinga sahabatnya.

.


Konsentrasi Eren langsung buyar. Konsolnya jatuh tergeletak. Merah mulai menyelimuti dua sisi wajah.

Mengambil kesempatan, Jean menggerakkan karakternya balas dendam pada lawan.


GAME OVER

WINNER : JEAN


.

.

"CURANG LU! TANDING ULANG!"

Eren murka. Jean menanggapi datar saja.

"Apaan sih, emang ada aturan nggak boleh ngomong?"

"Lu ngomongnya begitu. Ambigu tahu!"

"Otak lu mesum, ren. Gue cuma bilang stik PS gue tombolnya keras jadi susah dipencet."

"Tadi lu beda bilangnya, dasar kuda! Ngomong jangan dipotong-potong!"

"Lagian ren, lu ngapain sih modus taruhan segala. Gue tahu uang lu habis buat fotokopi materi kuliah anak sekelas terus belum pada ganti uangnya. Lu lembek sih, ren."

Rasa marah Eren mendadak redam begitu mendengar ucapan barusan. Jean melanjutkan.

"Di kulkas gue ada semur daging. Lu ambil aja semuanya, bawa pulang, dipanasin dulu, baru lu makan."

Awalnya Eren diam kemudian cengiran lebar keluar, tangannya menepuk pundak Jean.

"Makasih banyak, Jean. Ternyata kuda bisa perhatian juga ya."

Jean balas tersenyum.

.

.

.

"Iya, soalnya gue sayang sama lu."


E N D


fic selamatan kelar uts. hidup jeanere.

-adnir-