【Summary : Kang Daniel awalnya membuat sebuah muffin extra amortentia untuk menjerat sang primadona Slytherin, Park Jihoon. Namun, bagaimana jika muffin itu justru salah sasaran, termakan oleh seorang siswa Ravenclaw, Ong Seongwoo?】

[Note] : Halo * ini FF collab aku yang pertama, BIG THANKS untuk Deliaflaminvaldez yang sudah ikut campur tangan (banyak banget) dalam pengerjaan FF ini. Sekedar info ya yeorobun, Deliaflaminvaldez itu bukan K-Popers :v tapi dia baik banget, tetap menghargai fandom musik apapun itu (termasuk K-Pop). Apalagi sampai mau collab FF sama aku, apalagi jelas ini FF yang menyangkut dunia K-Pop. Kita berdua adalah potterhead akut, tapi Deliaflaminvaldez ini lebih banyak paham tentang Harry Potter dan segala nya daripada aku :" , jadi dia bantu aku banyak banget (kayak keterangan tempat, dll.) sedangkan untuk penentuan tokoh, sifat karakter, beberapa hal tak terduga dan hal-hal mendramatisir lainnya itu bagian ku * , jadi semoga kalian bisa terhibur dengan FF ini ya Wannables! /kiss /kiss /kiss.

.

.

.

A OngNiel Story

by

Lillyana_18

collab with

Deliaflaminvaldez

.

.

.

Mereka, Daniel dan Jisung berada di lantai 7, lebih tepat nya berada di Room of Requirement. Sangat mudah menemukan Room of Requirement, syarat nya adalah, harus sering-sering bersikap baik kepada house elf, letak asrama Hufflepuff yang bersebelahan dengan dapur membuat Daniel sering bertemu dengan house elf dan bersikap sebaik mungkin kepada mereka. Di Room of Requirement, segala bahan dan alat yang dibutuhkan bisa muncul dengan sendiri nya, singkatnya, peralatan mudah didapat dan rahasia terjamin.

"Err Daniel, tidakkah satu sendok saja sudah cukup?"

Daniel tetap fokus mengaduk adonan kue muffin sambil memasang senyum mabuk cinta.

"Semakin banyak semakin bagus kan hyung, Jihoon akan semakin tergila-gila kepada ku." Kata nya sinting, sangat terobsesi dengan Jihoon. Tidak mempedulikan tatapan ngeri yang dilemparkan Jisung ketika Daniel kembali melanjutkan tuangan amortentia nya hingga satu botol penuh tadi habis.

.

.

.

Daniel melangkah semangat, setengah berlari kecil. Membawa satu muffin coklat ukuran sedang dengan taburan gula halus yang sangat menggiurkan. Siswa Hufflepuff angkatan ke-6 itu tersenyum riang membayangkan muffin extra amortentia itu dimakan lahap oleh Jihoon, primadona montok Slytherin pujaan nya.

"Pelan-pelang dong, Daniel yak!" Jisung mengekori Daniel kewalahan, kaki nya tidak sepanjang milik Daniel, oke itu tidak penting.

Daniel membungkuk hormat kepada Mr.Ha Sungwoon selaku penjaga perpustakaan. Ini adalah tempat tujuan nya, perpustakaan. Sedangkan Jisung, kawannya itu terengah-engah, mengais nafas lelah karena harus berlari untuk mengekori Daniel.

Dengan gerakan santai seolah tidak terjadi apa-apa, Daniel meletakkan muffin itu ke bagian meja perpustakaan yang biasanya digunakan Jihoon untuk membaca buku. Setelah nya, Daniel dan Jisung duduk di sisi lain, mengawasi muffin extra amortentia itu sambil menunggu kedatangan Jihoon dan memakan muffin itu. Oh, mereka juga tidak lupa mengambil buku untuk pura-pura dibaca.

.

.

.

[Seongwoo POV]

Aku memasuki perpustakaan dengan mood buruk karena stress melihat si blonde Guanlin dan si deep Baejin bertengkar lagi di kelas tadi, heol, dua orang playboy Slytherin itu duduk di bangku depan ku dan sumpah sangat berisik, membuat aku tidak bisa fokus konsentrasi pada apa yang dijelaskan oleh Profesor Jinseok. Lalu, aku melihat muffin coklat bertabur gula halus yang terpampang menggoda di atas salah satu bagian meja perpustakaan. Setidaknya, itu bisa mengobati mood ku. Langsung saja setelah memilih buku yang akan aku baca, cepat-cepat aku menduduki bangku dan menyambar muffin coklat itu.

Ketika aku membuka mulut untuk mengambil gigitan pertama. Aku menghentikannya. Lalu memandang curiga muffin coklat itu, aroma muffin itu seperti hujan, campuran dari bau lembab tanah dan sejuk basah nya air hujan. Aku sangat menyukai hujan. Padahal itu adalah muffin coklat, tetapi kenapa tidak berbau seperti coklat? . Seketika aku sadar, jika muffin itu dicampur dengan amortentia. Amortentia akan mengeluarkan aroma seperti apa yang kita sukai.

Aku menahan tawa karena kebodohan seseorang entah siapa itu yang meletakkan muffin extra amortentia di perpustakaan. Tanpa khawatir akan efek amortentia itu, aku melahap muffin coklat tersebut tanpa ragu. Itu karena aku menggunakan anting pemberian ayah, anting warisan dari keluarga ku- Ong yang bisa mematahkan efek dari amortentia. Ini lebih seperti tradisi keluaraga, dimana ada warisan yang akan diturunkan kepada calon kepala keluarga. Dalam beberapa kasus warisan ini biasanya berupa cincin. Tidak hanya efek amortentia, anting ini bisa mematahkan banyak efek sihir yang tidak baik bagi tubuh pemakai, seperti efek amortentia atau veritaserum.

Aku melanjutkan aktivitas ku, memakan muffin coklat itu dengan perlahan dan sangat menikmati, sesekali aku menggunakan buku untuk menutupi muffin ku ketika Mr. Ha Sungwoon melirik pandang ke arah ku.

[Seongwoo POV End.]

.

.

.

Beberapa menit berlalu, Daniel larut dalam bacaan buku nya, padahal niat awal hanya pura-pura. Fokus nya pecah ketika Jisung dengan brutal menggoyang sebelah lengannya.

"Daniel! Lihat itu!" Pekik Jisung dengan heboh.

Daniel mengira jika Jisung seperti itu karena Jihoon sudah memakan muffin nya, tapi...

Disana.

Iya.

Siswa lain, bukan Jihoon, sedang memakan muffin extra amortentia nya dengan khidmat. Mengunyah lamat-lamat kue itu, lalu menelan nya dan kembali mengambil gigitan besar.

Buku yang ada di genggaman Daniel terjatuh, sangat mendramatisir. Mulut nya menganga tidak percaya, mata nya melotot, tangan nya bergetar.

"Jangan diam saja Daniel!!! Ayo kita kesana." Jisung berteriak panik.

Maka, Daniel berdiri dari bangku nya, memasang tampang segarang mungkin, kepala nya di angkat dengan angkuh, langkah nya tegap dengan jubah Hufflepuff yang berkibar ganas. Siap memerangi siswa yang kini sudah membuka mulut nya untuk mengambil gigitan lagi pada muffin coklat itu.

SRET

Daniel menyambar muffin nya dari genggaman siswa itu, dilihat dari dasi dan simbol asrama nya, siswa itu berasal dari Ravenclaw.

"Hey, apa-apaan?! Apa maksudmu?! Tidak sopan sekali!" Seongwoo berdiri dari bangku nya, hendak merebut muffin coklat itu dari genggaman Daniel.

"Tidak sopan? Man, di sini yang tidak sopan itu kau! Muffin ini bukan untuk mu!" Balas Daniel tidak terima.

"Bukan untuk ku? Oh, jadi ini muffin milik mu? Jika memang mau diberikan ke orang lain, kenapa harus diletakkan di sini?! Mana aku tau, dasar bodoh!"

Daniel yang terbawa emosi, mengeluarkan tongkat sihir nya, hendak merapal mantra untuk laki-laki menjengkelkan di depannya, hingga-

"Ada masalah apa ini? Kenapa sangat ribut?!"

Hingga Mr.Ha Sungwoon datang menghampiri mereka, membawa ancaman, "Aku akan melaporkan kalian kepada Profesor Hwang."

.

.

.

"Kang Daniel, Hufflepuff. Ong Seongwoo, Ravenclaw."

Profesor Hwang membawa mereka ke ruang ramuan, penjara bawah tanah. Mata nya yang seperti mata kucing itu semakin ganas menatap Daniel maupun Seongwoo secara bergantian.

"Pengurangan 15 poin, untuk masing-masing asrama, Hufflepuff dan Ravenclaw."

Daniel berkeringat dingin, tangan nya tanpa sadar meremat-remat jubah milik Seongwoo yang berdiri di samping nya. Seongwoo sendiri risih, karena bagian jubah yang diremat Daniel itu dekat dengan pantat, sehingga Seongwoo memukul-mukul tangan Daniel.

"Berhenti berbuat hal konyol atau aku akan memberi pengurangan point lagi untuk asrama kalian."

Memang itu terucap dengan santai, seperti tanpa emosi, tapi itu sukses membuat Seongwoo dan Daniel tegang ketakutan.

"Kalian berdua, bersihkan cauldron tanpa menggunakan sihir."

"APA?!" Jawab Daniel dan Seongwoo bersamaan.

Daniel semakin heboh ketika Profesor Hwang menghampiri mereka, dan merampas tongkat sihir mereka, "Aku akan mengembalikan tongkat kalian setelah aku memastikan bahwa cauldron sudah benar-benar bersih. Sampai nanti."

.

.

.

Seongwoo mengusap keringat yang turun mengalir dari pelipis nya, dia menghentikan sejenak kegiatan menyapu cauldron. Menjatuhkan sapu lalu terduduk lelah. Di sudut cauldron yang lain, Daniel berdiri mematung dengan menggenggam gagang sapu, tapi tidak melakukan kegiatan menyapu. Sangat menyebalkan.

Pandangan mata Daniel kosong, seperti orang melamun, sekaligus... kecewa?

Seketika ada rasa penyesalan hinggap di benak Seongwoo karena memakan muffin extra amortentia milik Daniel. Pasti orang itu sangat spesial bagi Daniel hingga Daniel nekad menggunakan amortentia.

Beberapa detik kemudian Daniel tiba-tiba menatap dirinya, mata nya memicing curiga, "Kau, Ong Seongwoo, kenapa amortentia nya tidak bereaksi? Mantra penangkal apa yang kau gunakan, huh? Aku yakin tidak ada bahan atau langkah yang salah."

OH Astaga!, Seongwoo menelan ludah kasar, jadi ini yang dipikirkan Daniel. Tidak, Seongwoo tidak boleh mengatakan kepada Daniel jika amortentia nya tidak bereaksi karena efek nya dipatahkan oleh anting turun-temurun keluarga Ong yang dikenakan nya, karena hal itu adalah rahasia keluarga.

Maka, mau tidak mau, akhirnya Seongwoo melakukan sebuah hal gila. Hal gila yang Seongwoo sendiri tidak menduga jika dirinya akan melakukan ini,

Berpura-pura seolah amortentia itu bereaksi.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

Seongwoo bangkit, dengan wajah sayu mendamba, memuja tampan nya Daniel, mendekati siswa Hufflepuff itu, lalu memeluk nya erat-erat.

"Uhh... Daniel aku mencintai mu!"

Seongwoo bisa merasakan tubuh Daniel yang menegang dalam pelukan nya, dan dia mendengar jika Daniel berbisik, "Oh tidak. Ini bencana. Seharusnya aku biarkan saja amortentia nya tidak berekasi, karena dia bukan Jihoon."

Seongwoo sendiri mengatupkan bibirnya rapat-rapat untuk menahan tawa yang siap menyembur keluar,

Jadi muffin itu untuk Park Jihoon? Siswa Slytherin yang digandrungi banyak orang itu? Cih nekad sekali, aku tidak yakin dirimu bisa bersaing dengan Guanlin dan Baejin yang juga sama gila nya jika menyangkut Jihoon. -Batin Seongwoo.

Seongwoo mulai berpikir lain, menjahili Daniel dengan berpura-pura jika dirinya di bawah kendali efek amortentia tidak ada salahnya bukan?

.

.

.

TBC