Title :

Family!

Disclaimer :
I don't own anything

Story :
©Rall Freecss

Cast :

Aomine x Kagami, Child Kuroko & Akashi, etc

Warning :

OOC, Yaoi, Newbie, Typo everywhere, GaJe, etc :v


"Yaa, Daiki?" suara itu terdengar dari sebuah rumah besar bercat kelabu.

Tampak dua orang –ehem- lelaki –ehem- tengan duduk di sofa, mereka tampak membicaran sesuatu yang sangat serius.

Lelaki bersurai biru yang dipanggil Daiki itu hanya diam tanpa suara. Sedangkan yang bersurai merah terus membujuk pasangannya itu.

Aomine Daiki, yang kini berstatus sebagai –ehem- suami –ehem- dari Kagami Taiga. Aomine menghela nafas

"Memangnya kenapa tiba-tiba?" tanya Aomine, Kagami juga ikut-ikutan menghela nafas

"Aku kesepian, aku kau tidak merasa sepi di rumah yang besar ini hanya di isi kita berdua yang juga besar?" jawab plus tanya Kagami –ohok- centil –ohok- Aomine menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Ia tidak bisa melihat sang –uhuk- istri –uhuk- terus bertingkah centil begini.

Yang dikatakan Kagami memang tidak salah, Aomine memang merasa kalau rumah ini terlalu sunyi, mereka memerlukan sesuatu yang bisa membuat rumah itu menjadi sedikit lebih ramai.

Ia kembali memandangi mata merah Kagami yang sedari tadi terus berbinar. Aomine menghela nafas panjang,

"Baiklah, baiklah." Ucap Aomine akhirnya, Kagami agak terkejut

"Benarkah?" tanya Kagami, Aomine mengangguk. Sebuah senyuman terukir di wajah Kagami.

Dan sebuah ciuman hangat mendarat pada bibir Aomine yang sekseh :v

"Arigatou, Daiki~ Aku mencintai mu~" sorak Kagami girang, oh iya, sekarang si Kagami uda nggak Tsundere lagi, uda tobat dia. Cukuplah si Midorima yang Tsundere.


Kini, Aomine dan Taiga telah tiba di sebuah panti asuhan besar bernama SeiShiHoYoZan [nama panti macam apa itu -_-] Kagami dan Aomine disambut oleh seorang pemuda bermata sipit dengan kacamata frame hitam.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" sambutnya ramah

"Yah begini, kami ingin mengadopsi anak. Ehm, apa bisa?" tanya Aomine ragu-ragu

"Tentu saja, tentu saja. Sudah banyak pasangan seperti kalian yang datang kemari untuk mengadopsi anak." Jawab plus imbuh si sipit,

"Ngomong-ngomong, anda siapa?" tanya Kagami, si sipit menoleh

"Aku Imayoshi, aku pengasuh yang bertugas hari ini" jawab si sipit, eh, Imayoshi.

Kagami ber-oh ria. Mereka bertiga berjalan memasuki panti, dan disambut oleh ribuan, bukan, ratusan, eh puluhan anak supel imut yang tengah bermain.

"Mereka semua adalah anak yang kami rawat," ucap Imayoshi. Mata Kagami berbinar-binar, ia takjub melihat anak-anak yang sangat imut-imut itu.

Tiba-tiba mata Kagami tertuju pada seorang anak berambut biru yang entah sejak kapan berada di sisinya.

"Kawaiii " pikir Kagami. Ia menarik pelan baju Aomine, mengisyaratkan sesuatu, Aominepun tersenyum. Ia berjongkok dan mengelus pelan kepala anak itu.

"Siapa nama mu anak manis?" tanya Aomine ramah, si anak menjawab dengan ogah-ogahan

"Tetcuya Kuloko" jawabnya dengan cadel, Kagami semakin gemas dengan anak itu..

"Dia Tetsuya Kuroko, usianya baru 4 tahun," jelas Imayoshi, Kagami ber-oh ria

"Kau menginginkannya?" Aomine berbisik pada Kagami, Kagamipun mengangguk.

Kagami masih terperangah memandangi Kuroko yang sangat mempesona baginya. Ia berjongkok, berusaha mendekati si Kuroko agar mau diadopsi.

"Bolehkah aku memegang pipi mu?" tanya Kagami malu-malu, Kuroko mengangguk pelan. Kagamipun mulai menjamah pipi putih Kuroko dengan tangan besarnya.

"Lembut sekalii~" gumam Kagami. SNIPS! SNIPS! SNIPS! Kagami terkejut, ia berdiri dan mundur beberapa langkah.

Seorang anak berambut merah dengan gunting ditangannya berdiri di depan Kuroko, ia tampak marah,

"Janyan centuh Tetcu!" seru anak itu, Aomine memegangi tangan Kagami yang sedikit terluka terkena gunting anak itu.

"Akashi, kamu tidak boleh begitu," nasehat Imayoshi, Akashi menggembungkan pipinya

"Ayo minta maaf!" Imayoshi melanjutkan kalimatnya.

"Aku minta maaf" ujar Akashi, ia tampak enggan melakukannya tapi akhirnya dilakukan juga. Aomine menghela nafas, kemudian berjongkok

"Kenapa Kagami tidak boleh menyentuh Tetsuya?" tanya Aomine –ohok- lembut –ohok-

"Kayena Tetcu punya Akachi. Ga boyeh diambiy!" jawab Akashi tegas,

"Akashi, mereka ini ingin mengadopsi Kuroko. Akashi tidak boleh begitu. Akashi ingin Kuroko bahagiakan?" ucap Imayoshi, Akashi memununduk

"Bagaimana Kuroko, kau mau ikut mereka?" tanya Imayoshi, Kuroko memandangi Akashi, dan secara tiba-tiba memeluknya erat,

"Potoknya calau Akachi tidak ikut, Tetcu tidak mau" ujarnya, Kagami yang melihat hal itu semakin gemas saja.

Ia mencolek bahu Aomine, yang dicolekpun menoleh. Aomine yang melihat ekspresi Kagami yang jarang-jarang terlihat seperti itu, tersenyum kecil.

Aomine menghela nafas, ia memegangi kepala Kuroko dan mengacak-acak rambut birunya. Mata biru laut Kuroko terus menatap tajam mata Aomine.

"Kenapa Akashi harus ikut?" tanya Aomine,

"Kayena Akachi celalu jagain Tetcu. Tetcu cayang Akachi." Jawab Kuroko polos, Ohh, Kagami semakin gemas saja melihatnya, ingin rasanya ia menelan anak itu, tapi sayangnya ia bukanlah serigala yang kelaparan melainkan –ehem- istri –ehem- Aomine.

"Kayau tidak boyeh, Tetcu dan Akachi akan peygi dan kawin layi! Tami atan membuat keyuayga tami cendili!" ceplos Kuroko, semua terperangah mendengar perkataanya. Entah belajar dari sinetron apa itu anak.

Atau mungkin ia meniru seseorang? Entahlah, sungguh tak jelas.

Air mata menggenang dimata Akashi, ia seperti terharu atas kata-kata Kuroko. Aduh, tunggu, kenapa malah seperti sinetron nih -_-

"Baiklah-baiklah, Akashi akan ikut. Akan jadi keluarga kami," ucap Kagami bersemangat

"Benaykah!?" tanya Akashi dan Kuroko bersamaan, Kagami mengangguk, Aomine menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Langsung 2 kah?" gumam Aomine, Akashi dan Kuroko tampak bahagia.

"Ciapa yang hayus Tetcu panggiy Mama?" tanya Kuroko polos, Aomine menoleh pada Kagami, kemudian kembali mengalihkan pandangan itu pada Kuroko lagi.

"Panggil dia Kaa-san" Aomine menunjuk Kagami, Kagami agak terkejut, tapi yah, ia juga tak keberatan. Kagami tersenyum damai.

"Kaa-san" Kuroko dan Akashi menghampiri Kagami, mereka mengulurkan tangannya, minta digendong oleh –ohok- ibu –ohok- baru mereka. Kagamipun menggendong keduanya.

"Ada apa? Tetsu-chan? Aka-chan?" Kagami tersenyum bahaaaaaaaaaaaaagiiiaaaaaaaaaaa~ Aominepun ikut tersenyum melihat Kagami.

Setelah mengurus semua surat atas hak asuh Kuroko dan Akashi, keluarga kecil itupun meninggalkan Panti.

"Dadah~ Oyang Cipit yang Aneh!" seru Akashi sambil melambarikan tangan pada Imayoshi, iapun hanya bisa ber-sweat drop ria dan membalah lambaian tangan Akashi mungil. Di sepanjang perjalanan, di dalam mobil biru itu, terdengar candaan dan tawa. Benar-benar keluarga yang damai.

"Kaa-chan, Kaa-chan, yumah kita cepelti apa?" tanya Kuroko

"Apatah becay?" tambah Akashi, Kagami mengangguk. Aomine yang tengah menyetir sesekali memandang Kagami yang tengah asyik mengobrol dengan anak mereka.

"Syukurlah" gumam Aomine, sebuah senyuman kecil terlukis diwajah maskulinnya.

THE END


O to the Ma the Ke, OMAKE

Sesampainya di rumah, Aomine memeluk Kagami dari belakang, kemudian ia mencium leher Kagami. Kagami terkejut, ia berusaha melepaskan pelukan Aomine.

Bukannya ia tak suka, hanya saja, Akashi dan Kuroko terus memperhatika mereka berdua.

"Aomine, lepaskan..." pinta Kagami, Aomine tersenyum licik, ia menggeleng dan memeluk Kagami semakin erat, ia menjulurkan lidahnya dan menjilat pipi Kagami.

Tak lupa, Akashi dan Kuroko masih memperhatikan dengan seksama. ._. aduh, anak kecil kok nontonnya begituan sih.

Aomine memiringkan kepalanya dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Kagami.

Sebuah ciuman panaspun terjadi disana dengan 2 bocah ingusan sebagai penonton.

Lidah Aomine mulai menelusuri rongga mulut Kagami, saliva tampak mengalir menuju dagu masing-masing. Kuroko dan Akashi melongo melihatnya.

Tiba-tiba, Akashi menarik baju Kuroko, bocah dengan mata sebiru langit itu menoleh.

"Ayo, kita juga" ajak Akashi, Kuroko dengan polosnya mengangguk. Keduanyapun berciuman seperti yang dilakukan Papa dan –ehem- mamanya –ohok- itu.


A/N : Ahay owari desu owari~ Tolong, siapa aja fentung kepala Author yang dipenuhi hal mesum ini Masa anak kecil yang polos kaya Akashi dan Kuroko dibikin jadi begitu yaa, Author ini emang uda saraf -_- /elap idung yang tiba-tiba nosebleed/ Jangan lupa Review nyaaa Ai-Shi-Te-Ru~ Minna~ *Author sarap*