Beberapa orang nampak bergerak waspada di malam yang dingin, sembari berjalan mengendap-ngendap memasuki wilayah Drester Of Dead sebuah tempat kuburan Robot terbesar diwilayah Attasia, sembari membawa sebuah gundukan tas besar seukuran tubuh manusia, yang diangkut dari 3 orang, bersamaan beberapa Army bersenjata Nampak menemani mereka.
"Buang disini, sebelum ada yang menyadari kita berada ditempat ini!,"
Semua mengangguk bersamaan, lalu membuang sebuah robot Automata, dengan kondisi yang Nampak terlihat masih baik, namun dibuang dengan sengaja, tak hanya itu pula beberapa orang itu sengaja menguburnya dengan barang rusak lainya seolah, agar benda itu tak ditemukan untuk selamanya.
"Ayo pergi!,"
Semua yang suka Vocaloid pasti mengenal perusahaan Crypton Yamakura
perusahaan yang sukses mengeluarkan berbagai Vocaloid yang begitu apik dan memukau.
Mereka bukan lagi sebuah perangkat Lunak dasar yang hanya ditatap disebuah computer di jaman 2006 menyanyi dan menari dalam monitor dengan bantuan seorang User.
Kini mereka telah bergerak dan menjadi Diva dunia, bukan hanya aktif dibidang Hiburan ia juga Aktif dalam unit keamanan, bahkan segala kebutuhan,
Dan kalau soal menjadi Diva
Tak seorangpun tak mengenal mereka, mereka telah hidup di atas panggung di Tahun era dunia maju tahun 3098.
Tapi benarkah seorang Vocaloid dizaman era maju ini hanyalah Robot yang hanya bergerak untuk kepuasan program.
Benarkah mereka tak memiliki hati?
Atau mereka hanya sebuah mahluk ciptaan tampa dasar.
"Selamatkan aku,"
卍oOoOo卍卍卍Ooo=[0]}{{{{{o}}}oOo[0]}{{{{oOo}}}}oOo[0]}{{{{o}}}}}{[0]=ooO卍卍卍oOoOo卍
"卍-_-_-Kau memiliki Hati-_-_-卍"
By
"卍-_-Ligthting Shun-_-卍"
Chapters : 1
Ven Almatica (Triener Recoond Robot)
Syuh Kazami seorang (Pro Assashin)
Kagari Rain (Pro Hacker)
Watari Shinnosuke yang menjadi (Pro Gunmakers)
卍oOoOo卍卍卍Ooo=[0]}{{{{{o}}}oOo[0]}{{{{oOo}}}}oOo[0]}{{{{o}}}}}{[0]=ooO卍卍卍oOoOo卍
Selasa - Januari – 3098
Terlihat sesosok pemuda, berambut panjang sepinggang, berwarna hitam, dengan tinggi badan 180, dengan model diikat tunggal (Long-hair) Nampak mengenakan Jacket jins biru sepaha, dan celana tebal berwarna Hijau, dan sepatu Bots hitam penahan dingin, memasuki Drester Of Dead. Ia Nampak datang seorang diri kempat itu. Ketempat kuburan para Robot akan dihancurkan.
"Mencari Onerdil atau Sirkut lagi Nak?," Tanya Seorang penjaga Gerbang dengan ramah, ia menyapa lelaki itu dari beranda pos dekat gerbang.
"Selamat malam Zee,"Ucap Pemuda itu Nampak tersenyum, mendekati post lalu membungkuk sebagai symbol rasa hormat, pada orang yang lebih tua.
"Selamat malam juga!,"Ucap Zee dengan nada ramah.
"Ia Paman Zee, seseorang tetanggaku memiliki anjing Robot Keluaran 2045 dan onerdilnya rusak parah mungin aku dapat mencari partikelnya disini."Ucap Pemuda itu menghelah nafas.
"Oh Robot keluaran 2045 ya? Susah bagi kita mencarinya apa lagi jika, membeli part-part dipasaran benda itu sangat langka, cari saja disana sepertinya banyak Sampah robot yang baru dikirim kemari semalam, mungkin kau bisa menemukan part yang cocok, sebelum besok akan di hancurkan,"ucap Sagawa pada pemuda itu.
"Terimakasi Paman,"Ucap Pemuda itu.
"Kau tahu? jarang bagi Orang Zaman sekarang yang masih memikirkan Robot-Robot tipe lama, seperti dirimu, Ven"Ucap Paman Zee Keduanya berjalan sambil menatap tumpukan-tumpukan robot yang mengunung tinggi disekitar mereka.
"Lihatlah! sangat banyak Robot dari berbagai wilayah atau kalangan terbuang disini, mungkin. Kau bisa mengunakan mereka,"Ucap Zee menunjuk gunungan-gunungan Robot terbuang, dengan berbagai kondisi ada yang masih utuh ada pula, yang hancur tak beraturan.
Ven menghelah nafas menatap wilayah itu, karna ia telah terbiasa memasuki area ini untuk mencari alat-alat yang masih layak di gunakan, ia juga berteman baik dengan penjaga tempat ini (Zee) karna merupakan sahabat almarhum Ayahnya yang meninggal 12 tahun yang lalu. Zee lalu meninggalkan Ven kembali kepostnya dan membiarkan mekanik muda itu mondar-mandir mencari alat yang dibutuhkan, tempat ini memang kuburan terbesar para Robot diwilayah Attasia, akan tetapi ini juga surga para mekanik membuat barang elektronik para mekanik dari berbagai wilayah kadang kemari dan mencari part-part yang hancur, untuk kebutuhan mereka, lagi pula tak mengambil barang disini bayar
.
Ven mulai menatap robot-robot yang kebanyakan memiliki tubuh yang sudah tidak sempurna, ia memeriksa selama berjam – jam, berkeliling-keliling mencari part yang dibutuhkanya, meski mendapat benda yang dibutuhkan usaha keras. Kesibukan matanya berhenti beralih saat ia melihat sebuah tangan Nampak terlihat dalam gundukan robot rusak, yang menghimpitnya, membuat Ven penasaran dengan robot yang ada disana, saat Ven mencoba mengali untuk mencari tahu, sebuah Robot merupakan RH yang utuh didalam tumpukan Robot-Robot lainya. Sebuah RH (Robot Human) berjenis kelamin pria, berambut Teal, dengan kira-kira berusia 17 tahun, dan bertubuh 165, Ven lalu mengali, dan mengeluarkan Robot itu dari himpitan tumpukan Robot yang lain.
Ven Nampak terdiam melihat sosok robot manis, seolah Nampak tak berdaya dalam rengkuhanya, rautnya Nampak begitu terlihat menderita, tak ada luka luar dari tubuh luarnya, apa dia dibuang karna luka dalam atau kerusakan komponen dalam, Ven yakin jika pembuat RH ini sangatlah mendetail dan harga mereka jauh dari harga 1 miliar Yen, wajahnya sangat mirip manusia pada umumnya, yang berbeda dia dari manusia rambutnya yang Teal sangat halus dan indah.
#30 Menit kemudian
"Paman Aku ambil ini, dan ini" Seru Ven mendengkus puas, dengan hasil kerjanya ia meletakan hasil pencarian partnya di atas meja Post milik Zee. Kini dia sudah mendapatkan barang-barang ia cari, yaitu ini seperangkat onerdil dan beberapa bahan yang dibutuhkanya sudah dia dapatkan, termaksut Robot yang tadi baru ditemukanya.
"Sesukamulah! Ven, Tapi tunggu sebentar sebaiknya kuberi kau plastic untuk mengangkut benda-benda kecil"Ucap Zee lalu bergerak dari kursi kekuasaanya menuju laci dan memberikan Ven beberapa plastic membungkus barang – barang yang Ven dapatkan dari pencarianya.
Ven atau Ven Almatica adalah Seorang TRR (Triener Recoond Robot) sebutan bagi seseorang Teknisi yang biasanya memperbaiki dan mengutak-atik robot, Ven belajar mekanik secara otodidak semasa dia SMP. Ia juga membuka sebuah tempat servis kecil-kecilan dengan harga lumayan terjangkau murah, untuk golongan kelas rendah dipinggir kota Japan.
Ven menaiki sebuah mobil opent-kamp tua, dan meninggalkan wilayah tersebut setelah Ia berpamitan dengan Zee, menuju sebuah perumahan sederhana jauh dari wilayah kecil dipinggir jepang, setelah menempuh perjalanan selama 15 menit ia memasuki wilayah perumahan sederhana yang meyoritasnya dari golongan biasa, mobil melaju perlahan memasuki wilayah memasuki rumahnya yang sederhana.
Rumah Ven memiliki lingkungan yang lumayan asri dengan hutan yang memang sengaja dibiarkan tumbuh dilingkungan ini, berlantai dua dengan tampilan visual era rumah tahun 2017, dengan atap yang terbuat dari sang-merah dan tembok tak terlalu tebal berbeda dengan era sekarang, yang Nampak sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas indah terbuat, dari titanium, atau besi baja pelindung yang aman dari gempa. Ia lalu memasuki Rumahnya dan disambut dengan Long-longan seekor ceria seekor Anjing. dengan riang lalu menerjangnya pingangnya dengan kaki depanya dengan penuh suka cita, sebut saja namanya Clow. Seekor Anjing Dark wolf, bulunya berwarna Gray yang hanya ditemukan diAmerika utara, dizaman sekarang banyak manusia beralih keanjing mesin dari pada Anjing biasa, karna lebih gampang bagi mereka bekerja tampa makan/minum, dan mengunakan tenaga matahari dan uap gas sebagai bahan bakar, sedangkan anjing asli tidak.
"Guk-Guk-Guk!,"Racaw-nya dengan ceria.
"Halo Clow, bisa kau menyalakan lampu? Aku tak bisa melihat dengan jelas? Kedua tanganku penuh." Ucap Ven tersenyum, mengisyaratkan ia butuh bantuan pada Anjingnya dan Clow sepertinya mengerti, anjing itu lalu berlari menaiki kursi sofa, dan mendekati tombol lampu tombol lampu mengunakan kaki depannya.
"GuK-Guk-Guk"Jawabnya merong-rong senang.
Usai lampu ruang menyala Ven Lalu meletakan beberapa onerdil temuanya di atas meja lalu ruang tamu, lalu kembali focus mengendong tubuh Robot hasil temuanya dan, ia dibaringkan diatas sofa tamu panjang lalu, Ven membiarkan dia disana, Ven duduk disofa sampingnya ia lalu melirik, anjing kesayanganya, tengah mengusap-ngusap kaki depanya di pahanya, yang sepertinya ada yang bermasalah padanya.
"Ada apa Clow?,"
"Guk!," Clow melirik Ven dengan raut meringis, ia mengayun-ngayunkan kaki depanya, yang ternyata kaki palsu yang terbuat Platinum.
Clow adalah Anjing yang Cacat, 3 tahun yang lalu, Clow ditemukan oleh Ven anjing nyaris tewas akibat pemburu liar. Induknya mati dan dikuliti untuk kebutuhan fasion. Ia melarikan diri dan selamat - namun kakinya harus diamputasi karna luka bakar akibat peluru panas yang parah. Lalu Ven-lah yang memeliharanya dan menciptakan Automail buatan,buat Clow agar bisa bergerak.
"Guk-Guk-Guk!?," Clow melong-long sambil melirik tuanya, sepertinya dia penasaran dengan kakinya, yang terasa begitu aneh.
"Tenanglah Clow sepertinya Mur Automail pada kaki kananmu hampir lepas, aku akan memperbaikinya sekarang,"Ucap Ven tersenyum, lalu berjalan kearah laci terdekat dan mengambil obeng-bunga dan beberapa sekrup, lalu memperbaiki Automail Clow hingga normal kembali.
"Guk!,"Ucap Clow sepertinya mulai nyaman lalu melirik Robot yang berada di-Sofa dengan raut bingung yang lucu. "Guk!?,"Long-longnya lagi, dan nampaknya Ven mengetahui apa yang menjadi kebingungan Clow.
"Dia kutemukan, dikuburan Robot, saat aku mencari barang bekas disana,"jelas Ven, mungkin aneh jika manusia bicara dengan binatang, namun jangan heran karna Clow adalah Anjing pintar yang mengerti kata-kata manusia, melalui kata-kata dan isyarat yang Ven ajarkan selama ini.
"Guk-Guk-Guk," Clow mendekati Robot dengan nada penasaran, lalu mengusap pelan Robot berambut teal itu lalu- "GUK!," ia melong-long mencoba memanggil serta membangunkan robot tersebut namun tak bangun-juga dan Anjing pintar itu mengusap-ngusap baju yang dikenakan oleh sang Robot berambut teal tersebut terdapat tulisan, Ven lalu menyadari membacanya.
"Vocaloid Mikuo, Hatsune Mikuo?," Begitulah yang tertulis disana, Ngomong-ngomong Vocal-Vocaloid sepertinya nama itu tak begitu asing bagi Ven. Ven terdiam kembali setelah membaca nama RH pada bajunya itu. Ia lalu mengangkat tubuh Robot itu kekamar mandi membersikanya dari sampah dan kotoran yang menempel pada tubuh Mikuo, Ia melepas baju yang dikenakan Mikuo dengan hati-hati, dan memandikanya sehingga tubuh Mikuo benar-benar bersih.
RH adalah Robot berbentuk manusia yang memiliki fungsi dengan Luar biasa sangat tinggi, (Butuh orang dari mekanik robot terlatih untuk membuatnya apa lagi memperbaikinya) Tubuhnya yang terbuat sangat menyerupai manusia pada umumnya, memiliki Akal serta kepintaran mengunakan system dan akal sempurna, bagi para Robot-robot manusia sejenis RH diluar sana. Bisa dibeli. Dangan harga Miliaran Yen atau Dolar, apa lagi Vocaloid siapa pun pasti akan merogok uang pada dompet untuk membeli mereka.
Lalu apa yang membuat Robot Vocaloid ini dibuang?
Entah apa yang dipikirkan mereka?
Setelah Ven selesai membersikan Mikuo, ia lalu ia mengeringkan tubuh Mikuo, dan mengendongnya kembali menuju kamarnya. Diambilnya kaos putih dan celana jins pendek dari lemari miliknya, dan mengenakan baju itu pada tubuh Mikuo.
"Hum…Selesai sekarang saatnya memeriksa apa yang rusak pada Sirkuitnya!," Ven mendengkus lalu kaget, sebelum menatap Anjinngnya yang pintar sudah membawakan dia sekotak alat-alatnya mengunakan giginya pada pegangan kotak, membuat Ven tersenyum.
"Saatnya bekerja Clow," Ven tersenyum tipis, Anjingnya melompat disamping kasur Ven memutuskan menemani Tuanya bekerja, lalu Ven mengambil Alat-alatnya dan memasang X-ray Spxc Hollogram untuk memeriksanya secara sekeluruhan tubuh Mikuo dari dalam.
Apa kau tau, mesin bukanlah sebuah barang yang hanya dinilai kerusakanya dari luar tapi terlihat dari keseluruhan dalamnya, untuk mencari sumber kerusakan Mikuo ini maka dibutuhkan ketelitian yang sangat ketat, dan dicari sumber secara berulang-ulang.
"Kita menemukanya!,"
oOoOoOo
Sementara ditempat lain :
"Terimakasi Profesor luka lenganku sudah sembuh,"Ucap seorang pemuda berambut kuning-madu dihadapan seorang yang dipanggil Profesor, pemuda imut itu tersenyum sembari melihat tanganya yang sudah sembuh tampa bekas kerusakan sama sekali.
"Sama-sama Len,"Ucap Profesor itu dengan senyuman ramah pada Vocaloid bernama Len, setelah itu mereka sedikit bercengkrama, dan akhirnya Len memutuskan kembali keruanganya lalu meninggalkan Sang Profesor sendirian diruanganya.
"Masih Sibuk Nagawa?,"Panggil seseorang dengan suara seksi yang mirip lonceng.
"Ah...masuk Cristy"Jawab Profesor yang dipanggil Nagawa, yang Nampak memutar kursi menatap, sosok wanita yang berdiri diambang pintu.
"Kau masih memikirkan si Produk Gagal itu ya?,"Serunya melipat tangan dibelakang dada, dengan wajah tak nyaman.
"Aku memang sedikit memikirkan itu, Saat aku dan dia menciptakanya pertama kali,"Desis Nagawa menghelah nafas.
"Dia? Lupakan saja soal 'Dia' dan soal Produk gagal itu? Ada apa denganya?,"Tanya Cristy menyengit tak suka.
"Dia adalah salah satu 3 dari Automata bergender Lelaki yang baru kubuat bersama dia dan Profesor lainya, secara khusus contonya Mikuo, Akaito dan Luki, namun saat proses pembuatan entah mengapa hanya tubuh Mikuo terkontaminasi sebuah kegagalan system tidak seperti yang kita inginkan, dan tak bisa kuperbaiki," Ucap Nagawa.
"Tak bisa Bernyanyi, bahkan memiliki tak memiliki sesuatu istimewa seperti Vocaloid lainya, yang tak bisa menghasilkan popularitas dan uang, Rugi jika mengingatnya! Lupakan saja Benda gagal itu, dia merupakan aib yang tak boleh diketahui oleh media-masa" Ucap Cristy cetus.
"Kau benar dia pantas hancur, benda gagal hanya berakhir pada tempat pembuangan,"Desisnya.
卍oOoOo卍卍卍Ooo=[0]}{{{{{o}}}oOo[0]}{{{{oOo}}}}oOo[0]}{{{{o}}}}}{[0]=ooO卍卍卍oOoOo卍
[Bersambung]
[{Lightning Shun + Erlangga 186 }]
[Awal 2012 Remek 2017]
