Chapter 1 : Once Upon A Star

Fiore, Fairy Tail Guild, X795

Hari yang cerah, dimana burung – burung berkicau dan bernyanyi. Seperti biasa di dalam guild terkuat di Fiore, terjadi pergulatan yang cukup sengit antara anggota – anggotanya. Sebuah pergulatan kecil yang biasa terjadi dalam sebuah guild yang menyebut dirinya sendiri adalah satu keluarga. Natsu dan Gray saling bertarung seperti anak kecil; Lucy dan Levy yang sedang bercakap – cakap sambil membaca buku; Happy yang sibuk menggoda Charla; dan Gajeel yang sedang bersantai – santai sambil memakan sendok dan garpu di sekitarnya. Hari itu berjalan sangat cerah sekali. Berbeda dengan 3 tahun lalu, dimana para mage bertempur dengan sangat sengit di tengah badai keputus-asaan yang dahsyat.

Fiore, Fairy Tail Guild, X792

Pada tahun ini, seluruh guild mengalami masa persiapan menjelang Daimatou Enbu atau yang disebut dengan kompetisi mage terbesar di Fiore. Tim dari Fairy Tail mulai bersiap dan akan mengirim 3 tim untuk mengikuti kompetisi A yang terdiri dari Natsu, Gray, Erza, Lucy, dan Wendy. Tim B yang terdiri dari Laxus, Mirajane, Jellal (yang saat ini sudah menjadi penyihir Fairy Tail), Gajeel dan Juvia. Dan Tim C yang terdiri dari Elfman, Bickslow, Meldy (yang juga bergabung dengan Fairy Tail),Freed, dan Max.

"Eh, aku menjadi wakil Fairy Tail lagi? Kenapa harus aku lagi?"

"Aku juga kenapa diikutkan lagi? Bukankah tahun kemarin aku tidak bisa meraih poin sama sekali?" Wendy dan Lucy protes.

"Ah, tidak apa lah. Kenapa kalian protes? Kalian sudah kuat kok." rayu Mira dengan senyumnya.

"Ah, tidak terpilih lagi. Oji-san masukkan aku kedalam tim dong.." keluh Romeo.

"Tenang Romeo, kalau kau masuk ke dalam tim siapa yang akan menggantikan jika ada yang terluka? Ayahmu tidak bisa diharapkan kalau dalam pertarungan, jadi aku menempatkanmu bersama Cobra (yang bergabung bersama Fairy Tail), Levy, Alzack, Bisca dan Lisanna untuk menjadi pengganti." ujar Makarov dengan setengah mengejek Macao.

"Hei, siapa yang tidak bisa diharapkan?!"

"Kalau begitu kalian akan memulai latihan besok, untuk tempat latihan terserah kalian!" ujar Makarov menghiraukan Macao.

"Baik" jawab mereka serempak.

Tim A, B, dan C mulai merencanakan latihan mereka. Romeo yang sedang santai menanyakan kepada Mira sesuatu tentang Daimatou Enbu tahun lalu, dan Mira menceritakannya. Para mage pengganti juga mengikuti instruksi yang diberikan tentang kompetisi tahun lalu dari Mira sesuai dengan pertanyaan Romeo.

"Jii-chan, bagaimana kalau tim A ingin meminta Romeo menjadi pengganti untuk tim A saja?"

"Romeo-kun bisa kan menjadi pengganti untuk tim A nantinya?"

"Eh?!" Makarov dan Romeo sendiri terkejut dengan pernyataan Natsu dan Erza. Makarov melihat kepada Romeo yang tentu saja senang akan menjadi tim dengan idolanya yaitu Natsu. Makarov kemudian tersenyum melihatnya.

"Kenapa dengan kalian? Tentu saja bisa. Tapi untuk permintaan 'esklusif untuk tim A', itu yang tidak bisa. Seandainya dari tim lain ada yang memang butuh pengganti maka kita harus memberinya. Bukankah begitu?"

"Hmm, baiklah. Tapi untuk latihan kita bisa meminta Romeo-kun untuk berangkat latihan bersama kami kan?" tanya Wendy.

"Kalau itu sih terserah Romeo." jawab Makarov.

"Kalau aku sih mau saja, tapi apa tidak merepotkan Wendy-chan?"

"Tentu saja tidak, lagipula kau dan Wendy seumuran sekarang dan kita bahkan sering bersama dalam misi. Wendy pasti akan senang punya teman yang seumuran."

"Kau kan kuat, bisa menjadi latihan bagi kami untuk melawanmu. Lagipula ada 2 penyihir api dan itu akan sangat membantuku melatih sihir esku." Carla dan Gray menjawab pertanyaan Romeo. Dia ragu – ragu dan melihat Erza yang hanya mengangguk.

"Hey bocah, aku tau kau itu kuat. Bahkan mungkin kau hampir bisa menyaingi Gray dalam hal ini. Aku sebagai dragon slayer pun mengakui kau dan sahabat- sahabatmu di Guild lain itu sangat kuat dan bisa menahan serangan racunku. Kau sangat berbakat bocah, lebih berbakat dari ayahmu yang disana itu." Cobra meyakinkan Romeo sambil melirik ke arah Macao, dan kemudian tertawa.

"Muridku tidak mungkin merepotkan orang lain." Jellal meyakinkan Romeo. Beberapa hari hanya dibutuhkan oleh Romeo untuk akrab dengan 2 orang yang dulunya menjadi musuh Fairy Tail. Master Makarov dan semua penyihir kelas S kaget dengan akrabnya mereka. Mereka berdua bahkan mau menemani Romeo dan sahabat – sahabatnya dari 4 Guild lain sebagai teman latihan atau bahkan guru mereka dalam mengmbangkan sihir mereka.

"Baiklah, aku akan ikut." jawab Romeo dengan senyum mengembang.

Tiba – tiba Wendy merasakan pipinya sedikit merah ketika melihat Romeo tersenyum. Dia sendiri baru menyadarinya.

"Yosh, kita akan berangkat besok. Persiapkan diri kalian." sahut Natsu.

Hari mulai menjadi gelap, tanpa tahu kedepannya akan menjadi apa dalam guild ini. Bintang yang bersinar ditengah malam menjadi penanda kecerahan pada hari ini, dalam guild ini.