Disclaimer : KHR punya Akira Amano! Saya cuma punya OC saya.
Warning : OC, OOC (Mungkin), AU
Suasana pagi itu sangat tenang. Matahari terbit dengan perlahan dari ufuk timur dapat dilihat dengan jelas dari atap sebuah gedung tinggi. Kedamaian yang menyelimuti kota Venice membuat seorang gadis yang berdiri di atap gedung tersebut menutup matanya sembari menghela nafas panjang. Gadis tersebut amat kurus. Dia memakai kaos putih yang kebesaran untuk tubuhnya yang kecil dengan celana jeans sedengkul, sepatu kets, dan jaket hitam. Dia membuka matanya dan melihat ke pemandangan yang hanya bertahan sebentar saja itu.
'Kalau saja setiap hari bisa seperti ini,' batinnya. Ia melihat ke arah jam tangannya. Pukul 05.15. Hampir waktunya. Diambilnya backpack hitam yang sedari tadi tersandar di dinding dan ditinggalkannya gedung itu.
"T-tsuna-kun!" Sasagawa Kyoko memanggil cowok berambut coklat disampingnya.
"I-iya, Kyoko-chan?" Tsuna menjawab dengan gugup.
"Aku... aku su-"
DEG! Tsuna merasa degup jantungnya bertambah cepat.
BRAK! Jatuh deh si Tsuna dari tempat tidur karena tendangan home tutor-nya.
"Bagun, Dame-Tsuna! Kamu akan terlambat!" Ucap Reborn dengan santainya.
"Eh? HIE?! Sudah jam 07.45! Aku bisa terlambat! Uwah... Hibari-san akan meng-kamikurosuku!" Tsuna dengan kecepatan cahayanya (Real : Hoi, Life! Salah! Kecepatan cahaya mah adanya di Eyeshield 21!)(Life : Ehehe... maaf salah...) bersiap-siap dan lari ke sekolah.
'Namimori tidak berubah,' batin sesosok gadis yang berjalan perlahan menyusuri kota Namimori. Ia melihat anak laki-laki berambut coklat berlari ke arah SMP Namimori. Diamatinya sosok itu, kemudian dia tersenyum simpul.
"Tidak kusangka aku akan melihat Vongola Decimo secepat ini," gumamnya.
Hibari masuk ke ruang resepsi. Para herbivora sudah masuk ke kelas. Sekarang, waktunya mengerjakan laporan yang menumpuk itu.
"Hey," seorang gadis berambut hitam pendek sebahu menyapanya sembari berbaring di sofa.
"Mau apa kau di sini, omnivora?" Tanya Hibari tanpa melihat ke arahnya.
"Ada yang harus kulakukan. Masalah apa kurasa kau tak perlu tau," Ucap gadis itu dengan malas, "Oh, dan aku akan tinggal di rumahmu untuk sementara. Kau keberatan?"
"Lakukan sesukamu saja," Hibari duduk di depan meja.
"Kalau kau mau menggarap laporanmu, tidak perlu," ucap gadis itu sambil menguap, "Aku sudah menyelesaikannya."
"Hn. Aku akan mengeceknya lebih dulu, omnivora. Kalau sampai ada yang salah, kamikorosu."
"Hm. Jadi aku boleh numpang di rumahmu kan?" Gadis itu tersenyum simpul.
"Seperti kataku, lakukan sesukamu."
"Terima kasih, Kyoya."
Real : Chapter yang sangat pendek... -.-"
Life : Real, berisik! Readers, mind to review? Please~ *puppy dog eyes* *ditabok Real*
Real : Jangan maksa! Tapi, review ya, reader! Atau... *nyiapin katana*
Life : Kamu sama aja, Real! Tenangkan dirimu!GYAAAA!
Real : *tertawa jahat sambil mengayunkan katana* Kyahahahaha...! :D
Life : R&R, please! Review/kritik/flame, apa saja yang bisa membangkitkan semangatku dan Real untuk menulis (dan mudah-mudahan mencegah Real supaya dia tidak ngamuk-ngamuk)! Sekarang... LARI!
