Cast: Kim Ryeowook (yeoja)

Kim Jongwoon (Yesung)

Kim Kibum

Kim Youngwoon

Lee Hyukjae (yeoja)

It's my first FF. Jadi maap kalo banyak typo n alur ceritanya gaje.

Chapter 1

.

Ryeowook's POV

Namaku Ryeowook. Lebih lengkapnya Kim Ryeowook. Aku anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan sederhana. Meskipun begitu aku sangat menyayangi semua yang ada di panti ini. Apalagi aku anak tertua. Umma selalu mengandalkanku untuk menjaga dongsaengdeulku kalau umma sedang sibuk atau ada keperluan.

"Wookie..."

Aku menghentikan semua kegiatanku di dapur ketika mendengar suara umma yang memanggilku. "Nae, umma?" tanyaku pelan. Umma menepuk tempat kosong di sebelahnya. Mengisyaratkanku untuk duduk. "Ada yang mau umma bicarakan denganmu..." ucapnya sambil menatapku serius. Aku diam menunggu umma melanjutkan kata-katanya. Kenapa rasanya aku jadi gugup dan takut?

"Begini, Wookie... tadi siang ada keluarga yang datang kemari dan mereka ingin mengadopsi salah satu anak panti ini. Dan..." umma diam.

"Dan?"

Umma menarik napas panjang. "Dan mereka ingin mengadopsi kamu, Wookie..."

Sekarang ganti aku yang diam. Umma mengusap rambutku. "Bagaimana?"

"Umm... memangnya kenapa mereka memilihku, umma?"

Umma tersenyum. "Mereka sangat ingin memiliki anak perempuan tapi nggak pernah kesampaian. Saat ini mereka punya empat anak laki-laki..."

"Mwo?" aku membelalakkan mata tak percaya. Anak segitu banyak masih mau ngadopsi lagi?

Umma hanya tersenyum melihat kekagetanku. "Yang pertama usianya dua puluh tahun, anak kedua delapan belas tahun, anak ketiga tujuh belas tahun dan yang paling kecil usia enam belas tahun seumuran denganmu..."

Aku mendengarkan dengan serius penjelasan umma tentang keluarga yang ingin mengadopsiku itu. "Keluarga mereka yang selama ini membantu dan menyumbangkan dana ke panti asuhan ini..."

Umma menunjukkan sebuah foto kepadaku. Di sana ada sepasang suami istri dengan seorang anak kecil yang berdiri di tengah mereka. "Ini Kim Heejin dengan suami dan anak sulungnya. "Dia calon umma barumu, Wookie..." umma menatapku lembut. Aku tersenyum miris. Umma baru? Aku masih belum bisa memutuskan apa-apa. Lebih baik kembali ke dapur dan melanjutkan eksperimen resep baruku.

"Aku akan memikirkannya lagi nanti, sekarang aku harus menyelesaikan memasak makan siang. Umma mau ku buatkan apa?"

"Terserah kau saja, Wookie. Kalau begitu umma pergi dulu. Ada pesanan kue dari teman umma..." umma merapikan rambutnya sedikit dan berjalan keluar. Aku menghembuskan napas panjang. Terima atau nggak, ya...

Ryeowook's POV end

~o0o~

At school...

"Jadi bagaimana keputusanmu? Kau mau diadopsi oleh keluarga itu?" Hyukkie bertanya sambil sesekali mengaduk minumannya. Yeoja itu menatap Ryeowook penasaran. Yang di tatap hanya tersenyum.

"Kata umma hari ini keluarga itu akan datang lagi dan aku harus menjawabnya. Tapi sampai sekarang aku masih bingung harus menjawab apa..."

"Jam berapa mereka datang?"

"Jam lima. Temani aku, ya..." pinta Ryeowook memelas. Hyukkie mengacungkan ibu jarinya. "Sip!"

Keduanya sibuk dengan makanan dan pikiran masing-masing sampai akhirnya terdengar suara berisik dari arah pintu masuk kantin. Hyukkie yang penasaran langsung menoleh kearah suara berisik itu. "Wow..."

Ryeowook menatap heran kearah Hyukkie. Kenapa tadi Hyukkie bilang 'wow'?

"Ada apa, Hyukkie?"

'Weird Brothers!" hyukkie menunjuk kearah pintu masuk kantin dengan antusias. Ryeowook menengok kearah yang di tunjuk Hyukkie dan mengerti kenapa sahabatnya tampak seantusias itu.

Weird Brothers adalah julukan bagi tiga orang bersaudara yang ada di sekolah ini.

Kim Youngwoon atau yang biasa dipanggil Kangin adalah si sulung yang di kenal sebagai preman sekolah. Tinggi besar, sangar dan playboynya minta ampun. Seharusnya dia sudah kelas tiga, tapi karena banyak masalah yang dibuatnya di tambah lagi dengan nilainya yang di bawah rata-rata membuatnya harus mengulang lagi di kelas dua.

Kim Jongwoon atau yang lebih sering dipanggil Yesung karena suaranya yang merdu ini merupakan anak kedua. Sifatnya bertolak belakang dengan kakaknya. Cuek dan dingin. Ketua OSIS yang tegas dan sangat bertanggung jawab. Murid terpintar di angkatannya. Jujur saja, Ryeowook sangat mengagumi Yesung.

Kim Kibum. Si bungsu yang kepintarannya hampir menyamai Yesung. Pendiam tapi sangat murah senyum dan di juluki 'killer smile'. Teman sekelas Ryeowook dan Hyukkie. Usianya beberapa bulan lebih muda dari Ryeowook.

Ryeowook kembali sibuk dengan makanannya. Tanpa aba-aba, Hyukkie tiba-tiba mencengkram bahu mungilnya kencang. Ryeowook meringis menahan sakit. "Appo, Hyukkie...!"

"Wookie..."

Ryeowook menoleh kearah orang yang memanggilnya. Siapa yang memangilnya 'Wookie'? Yang jelas bukan Hyukkie. Yeoja itu masih diam mematung sambil mencengkram bahu Ryeowook.

Dan sekarang Ryeowook tahu kenapa Hyukkie menjadi seperti itu. Tiga bersaudara itu kini berdiri tepat di hadapannya dan yang memanggilnya tadi itu Kibum "Nae?" ia sedikit heran mendengar Kibum memanggilnya 'Wookie'. Selama ini Kibum memanggilnya 'Ryeowook-ssi' dan itu pun sangat jarang karena mereka memang sangat jarang berinteraksi satu sama lain. Tapi... ya sudahlah...

"Meja lain sudah penuh, boleh kami duduk di sini?" tanyanya seraya tersenyum lembut. Ryeowook mengangguk. Toh mereka hanya berdua, jadi masih banyak tempat kosong.

Hening. Kibum dan Yesung masih menunggu Kangin yang sedang memesan makanan, Hyukkie masih bertahan dengan posisinya yang seperti patung lengkap dengan keadaan mulut terbuka. Ryeowook menjejalkan kerupuk pangsit miliknya ke mulut Hyukkie untuk menyadarkan gadis itu. "Cepat makan..." ucap Ryeowook pelan. Gadis itu merasa seseorang sedang menatapnya dan itu membuatnya tak nyaman. Saat Ryeowook mendongak, tatapannya bertabrakan dengan sorot mata yang tajam dari Yesung. Ia menunduk lagi dan ingin segera menghabiskan makanannya secepat mungkin. Entah kenapa ia merasa takut.

"Yeoja mungil!"

Ryeowook mendongak menatap si preman sekolah yang barusan memanggilnya. 'Ha? 'Yeoja mungil'? Apa-apaan tuh?' batin Ryeowook kesal. Ia memang paling sensitif kalau menyangkut masalah tinggi badan.

Kibum yang menyadari perubahan ekspresi wajah Ryeowook nyengir. "Namanya Ryeowook. Panggil saja Wookie, hyung..." ucap Kibum mengingatkan. Kangin ikut nyengir. "Mian, Wookie... habisnya aku nggak tau namamu dan ditambah badanmu yang kecil. Hehe..."

Ryeowook tersenyum nggak rela. Hyukkie menutup mulutnya menahan tawa.

"Ini kubelikan jus. Kulihat kau makan tapi nggak ada minumannya..." Kangin menyodorkan segelas jus jeruk kepada Ryeowook.

"Eng...nggak usah... Saya udah bawa minum sendiri..." tolak Ryeowook.

"Terima aja, Wookie. Jarang-jarang Kangin hyung mau menraktir orang..." ucap Kibum seraya menyodorkan gelas jus yang tadi di tolak Ryeowook.

"Eh, umm... gomawo, Youngwoon sunbaenim..."

Kangin mengibas-ngibaskan tangan kanannya. "Jangan terlalu formal begitu. Panggil aja Kangin oppa..." Ryeowook mengangguk mengerti. Bibirnya sedikit menyunggingkan senyum.

"Tak usah pakai embel-embel oppa... Kau itu nggak pantas di panggil oppa..." sahut Yesung cuek dan langsung di hadiahi deathglare oleh Kangin.

Kali ini Ryeowook harus berusaha menahan tawa melihat ekspresi Kangin. Ternyata si preman sekolah tak seseram yang dibayangkannya.

.

.

.

Sore harinya...

"Wookie!Kim Heejin dan keluarganya sudah datang!" panggil umma dari pintu utama panti. Ryeowook yang sedang ngobrol dengan sahabatnya di kamarnya langsung bergegas menuju ruang tamu disusul Hyukkie di belakangnya.

Ryeowook duduk di antara umma dan Hyukkie. Dilihatnya seorang wanita paruh baya yang sedang tersenyum kearahnya. Di sampingnya duduk suami dan anaknya laki-lakinya yang bisa dibilang... cantik.

"Wookie, ini Kim Heejin dan suaminya Kim Sungjin juga anak sulung mereka, Kim Heechul." Jelas umma sambil menepuk punggung tangan Ryeowook. Yeoja itu mengangguk sopan kepada keluarga yang duduk di hadapannya. "Waaah~! Yeoja mungil yang cantik!" seru Heechul tiba-tiba. Ryeowook tersenyum dengan (sedikit) terpaksa. Mungkin Heechul bermaksud memuji, tapi kata-katanya ada yang salah.

"Mungil... hehehe..." gumam Hyukkie super pelan. Ryeowook yang mendengarnya ingin sekali menjitak kepala Hyukkie namun situasi tak memungkinkan untuk bercanda.

"Ngomong-ngomong anak kalian yang lainnya mana?" tanya umma penasaran. Heejin tersenyum. "Mereka menunggu di depan... Jadi bagaimana?"

Semuanya serempak menoleh kearah Ryeowook. Suasana menjadi tegang.

"Umm... saya bersedia di adopsi. Tapi apa saya masih boleh sering datang ke panti ini?"

Satu-satunya alasan Ryeowook bimbang adalah karena ia takut kalau tak bisa datang ke panti untuk menemui umma yang sudah merawatnya selama lebih dari enam belas tahun.

Kim Heejin dan suaminya tersenyum. "Tentu saja boleh. Kapanpun kamu mau, Wookie..." jawab Heejin antusias. Heechul mengangguk membenarkan ucapan ummanya. "Nanti akan kutemani kalau mau ke sini atau jalan-jalan ke tempat lain.."

Ryeowook tersenyum lega. Begitu juga dengan umma dan Hyukkie.

"Kalau begitu saya permisi dulu untuk membereskan barang-barang saya..." Ryeowook berdiri hendak kembali ke kamarnya.

"Biar ku bantu!" Heechul berdiri menyusul Ryeowook dan Hyukkie. "Asyiiiik! Akhirnya aku punya adik perempuan~!" seruan Heechul terdengar sampai ke ruang tamu. Tiga orang dewasa yang ada di sana tertawa.

Setengah jam kemudian Ryeowook dan yang lainnya kembali ke ruang tamu. "Kamu hanya bawa satu koper, Wookie?" tanya Heejin. Ryeowook mengangguk. "Saya hanya membawa barang-barang yang penting. Untuk yang lainnya biar nanti saya ambil lain waktu..."

Heejin berjalan mendekati Ryeowook. "Mulai sekarang panggil kami umma dan appa, ya?"

"I-iya... umma..." rasanya aneh sekali saat menyebut umma pada orang lain meskipun sekarang Heejin adalah ibunya.

"Ayo, yang lain sudah menunggumu..." Heejin menggandeng tangan Wookie.

Ryeowook berjalan keluar tanpa perasaan apa-apa, sampai akhirnya ia melihat tiga saudara barunya. Ryeowook menatap tak percaya. Begitu juga Hyukkie yang tak kalah kagetnya dengan Ryeowook.

Dua diantara tiga orang itu tersenyum. Salah satunya menyapa Ryeowook dengan tampang tak berdosa. "Hai, Wookie noona..."

"Ki..Kibum?" seru Ryeowook.

Oh my God...

.

TBC...

Anneyong~

Sebagai author baru saya minta kritik dan saran..

Komentar yang pedes juga ga masalah, asal masih berhubungan sama ff gaje bin abal-abal yang diatas…

Ok~! Sekian cuap-cuap dari author yang juga ga kalah gaje bin abal-abal bin gila ini~~

~gomawo~