Play That Song

Author: Summer Choi

Cast: Kim Jaejooong dan Jung Yunho

Rating: T

Genre: Romance, Drama

Disclaimer: Kim Jaejoong milik Jung Yunho. Jung Yunho milik Kim Jaejoong. Park Yoochun milik saya. MUTLAK(jk, hehe^^V)

Warning: Jangan panggil author karena saya masih dalam proses berlajar untuk menjadi seorang author. Call me Meymey atau Myea;;). Typo bertebaran. Mungkin cerita mononton. BUTUH KRITIK DAN SARAN! Jika tidak menyukai cerita harap mengklik tanda 'X'. Gamsahamnida *bow*

.

Suara ketukan antara sepatu dan lantai menjadi irama yang indah. Sosok menawan itu menyentuh gramophone usang. Sosok itu tersenyum getir ketika memori lama yang sudah dipendamnya menampakkan diri lagi. Ia mendudukkan dirinya disalah satu sofa diruangan itu. Mata doe-nya menjelejah, merenungkan apa yang dulu pernah terjadi. Matanya terhenti saat melihat kotak berdebu diatas nakas.

"Kau suka?"

"hmm, joah"

"Aku harap kau memakainya saat pernikahan kita, Boo"

"Aku tentu akan memakainya. Gomawo Yunnie."

"Saranghae"

Jemari lentiknya terulur membuka kotak berwarna coklat itu. Ia hanya melihat benda yang berada dalam kotak tanpa ekspresi. Semua yang dikatakannya hanyalah kebohongan. Bagaimana ia bisa tertipu dan masuk kedalam rayuannya? Entahlah, ia sendiri juga tidak dapat menemukkan jawabannya.

Matanya tak sengaja melihat bungkus piringan hitam yang masih apik dengan bungkus yang belum terbuka. Perasaan kecewa membucah dalam dadanya. Dibukanya bungkus yang masih menyegel piringan hitam tersebut. Ia menaruh piringan hitam diatas gramophone tak lama terdengar melodi indah dari gramophone.

"Yunnie, kita harus mendengarkan lagu ini. Melodinya sangat indah."

"Lagu apa, Boo? Tapi aku sedang sibuk"

"Ini lagu klasik Yunnie. Tadi Joongie mendengarnya saat sedang belanja, karena melodinya enak didengar, Joongie membelinya untuk kita dengar Yunnie"

"Tapi aku sedang sibuk, Boo. Lain kali saja yaa"

"Hmm, Joongie akan menunggu sampai Yunnie tidak sibuk agar kita dapat mendengarkannya bersama. Joongie tidak akan mendengarkannya jika tidak ada Yunnie."

Ia tertawa miris mengingat betapa bodoh dan polosnya ia dulu. Lantunan piano dan biola terdengar saling mengiringi. Ia memejamkan matanya, tak terasa liquid turun dari mata indahnya. Dulu, ia berjanji akan mendengarkan melodi indah ini dengan Yunnie-nya, tetapi semuanya tak dapat ia lakukan saat salah satu dari mereka mengkhianati janji cinta mereka.

Ia tak menyesali apa yang telah terjadi. Ia tak menyesal hubungan cintanya berakhir ditengah jalan. Ia tak menyesal mengenal Yunnie-nya. Ia juga tak menyesal telah berhubungan dengan Yunnie-nya. Tak ada yang perlu disesali jika didalam kenangan itu terdapat banyak kenangan bahagia yang tak akan bisa dilupakan, bukan?

It called back memories with you.

How are you doing these days?

This moment, this space, this music has been filled with memory of you.

Gonna play that song without you.

The song that I should listen with you.

END