Tittle : The Ghost

Cast : Park Jimin / Min Yoongi

Ichizenkaze

Fanfiction ini terinspirasi dari salah satu novel berjudul When She Went Karya Gayle Forman Kalau kalian sudah baca atau mungkin pernah menonton film If I Stay, When She Went adalah sequel dari buku If I Stay. Tetapi dalam fict saya, tidak ada kaitannya dengan If I Stay. It's just belong to When She Went and the story about how miserable Adam Wilde was when Mia Hall leaves him.

.

.

※Happy Reading※

.

.

.


"Without you, I can't breathe

I'm nothing without you"

(BTS - Hold Me Tight)


.

Jimin tidak mengerti kenapa langkahnya membawanya ke sini.

Lorong itu sepi. Dinding-dinding dingin dengan jendela tertutup rapat, tangga darurat yang berkarat dan kropos. Terdapat poster-poster band rock ternama yang sobek termakan cuaca, lembar stempel tentang opera lusa nanti yang mengelupas, juga berbagai jasa layanan antar makanan yang menguning. Jimin mendesah tipis, ia mempercepat langkah. Kupluk sweater menutupi kepalanya, juga kacamata hitam dan masker yang menyembunyikan wajahnya.

Jimin turun menuruni tangga menuju stasiun bawah tanah. Sedikit menyesali keputusannya tidak membawa ponsel. Ia bisa meminta Hoseok atau Jungkook menjemputnya. Ia tahu, perbuatannya ini bisa mengancam reputasinya. Jimin berjalan semakin cepat, namun seketika terhenti ketika matanya menemukan dia.

Min Yoongi.

Nafasnya merindukan sosok itu begitu dalam. Menggerogoti kewarasan dan pertahanan yang ia bangun susah payah. Jimin ingat botol-botol berisi obat penenang yang diberikan dokter pribadinya tiga tahun lalu. Jimin Melangkah kaku semakin mendekat. Obat-obat sialan yang kini berada dalam saku sweaternya. Ia yang selalu mati-matian dengan tangan bergetar mencari keberadaan obat tersebut.

Min Yoongi tampak indah dan memukau. Beberapa orang terlihat menghentikan langkah saat melihat Yoongi. Wajar saja, pemuda itu begitu mempesona. Kulitnya seputih susu. Auranya lembut dan tak tertahankan. Ia mengenakan pakaian sebiru laut. Cantik dan teramat sulit untuk dijangkau. Jimin mengeratkan kepalan tangannya, ia sesaat merasakan rambut Yoongi yang sehalus sutra. Jari-jarinya yang dulu menyukai sensasi lembut helaian Yoongi. jari-jarinya merindukan Yoongi. Tempat favorite Jimin menenggelamkan wajah dan menghirup aromanya yang mencengangkan.

Rambutnya kini platina, menyerupai kulitnya. Di sana. Dalam poster berlindung kaca tebal. Yoongi tengah memejamkan mata, memeluk cello-nya erat dengan jari-jari tegap memainkan senarnya. Di sana. Dalam kotak berukuran satu meter itu. Min Yoongi menikmati dunianya. Terlihat bahagia dan luar biasa tenang. Berbeda dengan Jimin yang terpuruk tanpanya. Yoongi terlihat hidup, sementara Jimin mati. Matanya yang sipit menuruti huruf-huruf yang terbaris di bawah poster.

YOUNG CONCERT SERIES PRESENTS MIN YOONGI

TONIGHT, 8 P.M

Ia berhasil. Jimin melepas sebelah tali maskernya. Tersenyum tipis. Yoongi selalu menginginkan sebuah konser tunggal. Dengan ballroom berisi pecinta musik sejati dan mengagungkan denyutan nada indah yang kaya dengan hamparan perasaan dan cinta. Jimin mengeratkan dagu, menggeleng tipis lalu berjalan mundur.

Kenangan menghantamnya. Bulan maret, tiga tahun lalu. Mereka selesai merayakan ulang tahun Yoongi. Jimin mengantarkan Yoongi ke bandara, berbagi ciuman tipis sebelum Jimin melepas jari Yoongi.

"Kau akan kembali, kan?"

Yoongi mengangguk. "Pasti."

Jimin menunggunya. Menunggu seperti orang bodoh. Menunggu setiap saat. Menunggu di detik ia selalu mengecek emailnya, menghubungi nomor Yoongi tak henti. Tak ada satupun yang direspon. Yoongi menghilang seperti angin. Meninggalkan Jimin yang susah payah mencari informasi tentang dirinya.

"Hei, bukankah itu Jimin?'

"Jimin?'

"Park Jimin, bodoh. Model terkenal itu."

Jimin terbangun dari kenangan. Ia segera memakai kembali maskernya, melirik untuk terakhir kalinya pada poster itu dan melesat turun menuju peron. Menyembunyikan diri dalam deritan pintu kereta yang terbuka dan membawanya menjauh. Tetapi matanya masih melekat pada Min Yoongi.

Min Yoongi yang ia rindukan.

Min Yoongi yang teramat ia cintai.

Min Yoongi yang dibenci Park Jimin dengan segenap hatinya.

.

.


To Be Continued


.

.

.

I'll post the next chapter as fast as i can! Hope you like this one as well!

I can't chill when MinYoon so clingy and touchy, I CAN'T ASDFGHJKL.

I appreciate reviews soo muuuuch, Yes? MinYoon shipper?