I'm yours!
By. Paula Nevada
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto.
Rated : M for mature content!
Pair : NejiSasu
Genre : Romance.
Summary : Sikap Neji yang lain dari biasanya membuat Sasuke khawatir. Tanpa dia sadari, hal itu telah membuatnya dengan mudah masuk perangkap Neji. "Aku sudah lama menunggu untuk menyentuhmu seperti ini, Sasuke," Warning! LEMON! YAOI! Don't like don't read! Twoshot!
.
Rated M pertama untuk yaoi. Entahlah, aku harap ini sedikit lebih baik. Let's enjoy it!
====000====
"Kau sudah sampai nomor berapa?" tanya pemuda berambut kuning yang kini sedang mengerjakan tugas di kamar kostnya.
"Delapan," jawab laki-laki di sebelah pemuda berambut kuning tadi.
Mereka berdua kini sedang berada di dalam kamar kost pemuda berambut kuning itu.
"Haaaah~ aku bosan. Kau saja yang mengerjakan. Aku mau tidur," kata pemuda berambut kuning tadi sambil menguap dan berjalan menuju ranjangnya.
Sementara laki-laki di depannya masih terus berkutat dengan soal-soal statistika yang belum selesai dia kerjakan.
"Sudah ku duga, kau pasti tidak niat mengerjakannya," dengus laki-laki berambut raven itu.
"Haha, jangan kesal begitu, Sasuke. Aku kan tidak menyuruhmu datang kemari sekarang. Kau sendiri yang minta mengerjakan tugas kelompok di kostku. Padahal sekarang aku kan sedang malas,"
"Cih, kapan kau tidak malas, Naruto?" sindir laki-laki yang dipanggil Sasuke itu.
Pemuda yang dipanggil Naruto itu hanya tertawa renyah menanggapi sindiran Sasuke. Perlahan dia menyamankan diri di atas ranjangnya dan bersiap untuk tertidur.
Kamar kost Naruto sama seperti kamar kost pada umumnya. Kamar ini ditempati oleh dua orang. Ada dua ranjang kecil ukuran single di sisi kanan dan sisi kiri kamar. Di tengah-tengah kedua ranjang itu ada dua buah meja belajar yang berjejer. Lalu diantara kedua ranjang itu diberi karpet besar yang digunakan untuk duduk saat ada tamu. Disitulah Sasuke sekarang. Duduk di atas karpet dan terus menulis angka-angka yang menunjukan kalau dia sedang sibuk dengan tugas kuliahnya.
Brakk!
Pintu kamar kos Naruto dibuka dengan kasar oleh seseorang. Hal itu membuat Sasuke dan Naruto mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu dimana seseorang yang tadi membuka pintu itu kini sedang berdiri mematung melihat Sasuke.
"Ada tamu rupanya," kata pemuda yang baru saja masuk itu sambil terus menatap Sasuke yang sedang duduk di atas karpet.
Pemuda itu bernama Hyuuga Neji, teman sekamar Naruto. Dari pakaian yang dia kenakan sekarang, sepertinya dia baru saja pulang kuliah.
"Kau baru pulang?" tanya Naruto pada Neji.
"Ya, seperti yang kau lihat," jawab Neji sambil tetap melirik Sasuke dengan ekor matanya.
Naruto bukannya tidak menyadari itu. Dia tahu kalau teman sekamarnya ini tertarik pada sahabatnya. Hanya saja dia tidak yakin apakah Neji benar-benar serius pada Sasuke atau hanya sekedar 'menginginkannya' saja.
"Naruto, pinjam penggaris. Aku lupa bawa," Sasuke bicara sambil tetap menatap soal-soal di depannya. Sasuke bukannya terlalu serius, tetapi dia hanya menghindari untuk bertatapan dengan Neji. Karena bagaimanapun juga, setiap mata perak itu menatapnya, tiba-tiba jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Dia sendiri sudah lama mengalami perasaan seperti ini. Hanya saja dia takut untuk menunjukan perasaannya pada laki-laki itu. Karena dari yang dia ketahui, Neji sudah mempunyai seorang kekasih.
"Di rak buku kecil di samping meja belajar, ambil saja sendiri," kata Naruto sambil bangkit dari posisi tidurnya. Kini dia duduk di pinggir ranjangnya.
Sementara Neji kini juga tengah duduk di pinggir ranjangnya menatap Sasuke yang kini berada di tengah-tengah mereka.
Sasuke melihat rak buku kecil di sebelah meja belajar milik Naruto. Letak penggaris itu berada di rak paling bawah, yang menyebabkan Sasuke merangkak dari tempat duduknya tadi ke arah rak buku yang tidak jauh dari tempatnya. Perlahan dia mengambil penggaris itu dengan posisinya yang masih menungging.
Tanpa disadari Sasuke, hal itu membuat Neji dan Naruto sedikit menahan nafas melihat posisi Sasuke sekarang. Mereka berdua menelan ludah melihat lekuk tubuh Sasuke dihadapan mereka yang kini sepeti sengaja memamerkan bentuk pantatnya yang indah.
"Kau lihat apa?" tanya Sasuke sambil menatap Naruto dengan polosnya tanpa merubah posisinya tadi.
'Damn it! Kau sengaja menggodaku, Uchiha?' teriak Neji dalam hati.
'Tahan Naruto. Ingat! Dia bukan Gaara yang bisa kau serang kapan saja,' jerit Naruto dalam hati untuk menenangkan dirinya.
Perlahan Sasuke duduk kembali ke tempatnya semula sambil menatap kembali tugasnya yang masih belum selesai.
"Aku mandi dulu," kata Neji sambil melangkah menuju kamar mandi. Kamar kost ini memang dilengkapi fasilitas kamar mandi dalam kamar. Sehingga mahasiswa yang kost di sini tidak perlu berebut untuk mandi.
"Sudah sampai nomer berapa, Sasuke?" tanya Naruto untuk sekedar basa-basi.
"Dua puluh empat," jawab Sasuke.
Sesaat keduanya terdiam, sampai perlahan mereka berdua mendengar suara desahan dari arah kamar mandi. Suara desahan yang sangat pelan. Hampir tak terdengar karena bunyi pancuran air keran yang dinyalakan.
Namun tiba-tiba suara itu berubah menjadi seperti seseorang yang menjerit frustasi. "Aaaaargh!"
Sasuke berhenti menulis. Dia tahu kalau yang baru saja berteriak tertahan di dalam kamar mandi adalah Neji.
"Neji-san kenapa?" tanya Sasuke yang masih dengan tampang polosnya.
"Egh!" Naruto agak kaget dengan pertanyaan Sasuke. Dia bingung harus menjawab apa.
"Err.. sepertinya dia sedang 'rindu' dengan kekasihnya," jawab Naruto.
Sasuke terdiam. Wajah Sasuke menunjukan kalau dia seperti tidak suka dengan yang baru saja Naruto katakan.
"Emm, kekasih Neji-san itu, orangnya seperti apa?" tanya Sasuke yang memang dari dulu penasaran pada kekasih Neji.
"Entahlah. Dia sering berganti-ganti pasangan sampai aku lupa kekasihnya itu siapa saja," kata Naruto yang mulai menyadari satu hal.
Wajah Sasuke kembali terlihat kesal.
"Tapi sepertinya beberapa minggu yang lalu, dia putus dengan kekasihnya," lanjut Naruto.
"Benarkah?" wajah Sasuke terlihat senang mendengarnya.
Naruto menyeringai. Dia sudah bisa menebak kalau sahabatnya ini menyukai teman sekamarnya.
"Ya. Benar. Tanya saja pada Neji kalau kau tidak percaya,"
Sasuke terdiam. Bagaimana mungkin dia menanyakan hal seperti itu pada Neji, sementara melihat wajahnya pun dia tak mampu.
"Kenapa, Sasuke? Kau malu ya?" Naruto sedikit menggoda sahabatnya itu.
"Ti-tidak, aku hanya.." muka Sasuke berubah menjadi merah.
"Haha.. akui saja, kau menyukai Neji kan?" tanya Naruto.
"Hah, kau sok tahu, Naruto!" jawab Sasuke sambil kembali menatap soal-soal di depannya untuk menutupi semburat merah di wajahnya.
Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat.
"Naruto, lalu kenapa kau bilang sekarang Neji-san sedang rindu kekasihnya? Bukankah tadi kau bilang dia sedang single?" Sasuke menatap kembali sahabatnya itu.
Naruto sedikit kaget dengan pertanyaan Sasuke. Haruskah dia bilang pada Sasuke kalau sekarang Neji sedang 'rindu' untuk menyentuh kekasihnya? Atau dengan kata lain dia akan memberitahu Sasuke bahwa Neji sedang ingin menyentuh seseorang. Haruskah dia mengatakan hal seperti itu pada si polos Sasuke?
"Err.. mungkin dia sedang menyukai orang lain," jawaban aneh kluar dari mulut Naruto. Jelas itu bukan jawaban yang pas atas pertanyaan Sasuke. Namun jawaban itu sukses membuat Sasuke penasaran.
"Benarkah? Apa aku mengenal orang itu?" tanya Sasuke dengan wajah gelisah.
Naruto hanya tersenyum kecil. 'Baka! Orang itu kau, Sasuke?' kata Naruto dalam hati.
"Mungkin kau akan tahu sebentar lagi," jawab Naruto.
Sasuke kembali menatap buku-buku statistik di bawahnya. Perasaan kecewa hadir di benaknya mengingat dia baru saja mendengar bahwa orang yang dia cintai selama ini sedang menyukai seseorang.
Keheningan kembali menghiasi kamar itu.
Tiba-tiba ponsel Naruto bergetar menandakan ada pesan baru untuknya. Perlahan diraihnya ponsel berwarna merah kesayangannya itu. Mata Naruto terbelalak membaca pesan yang baru saja diterimanya. Dia menghela nafas panjang setelah membaca pesan itu.
"Sasuke, aku mau pergi membeli makanan," kata Naruto.
"Hn," Sasuke hanya menanggapi singkat.
"Err, Sasuke, sabaiknya kau pulang saja sekarang," lanjut Naruto.
"Kau mengusirku?" tanya Sasuke.
"Bukan begitu. Tapi.. sebelum hal buruk terjadi padamu, aku sarankan kau pulang secepatnya,"
"Kau ini bicara apa sih? Aku belum selesai mengerjakan tugas kelompok kita,"
"Hh, yasudahlah, yang penting aku sudah memperingatkanmu. Aku pergi dulu,"
"Hn," jawab Sasuke sambil tetap mengerjakan tugasnya.
Naruto menghentikan langkahnya saat dia berada di ambang pintu.
"Err, dengar Sasuke. Kau jangan dekat-dekat dengan Neji untuk hari ini. Mengerti?" lagi-lagi Naruto memperingatkan Sasuke.
"Kau mulai aneh, Naruto," jawab Sasuke santai.
"Jaga dirimu, Sasuke," Naruto pun langsung pergi dari situ.
Kini Sasuke sendirian di kamar itu. Menatap bosan pada buku statistika di hadapannya. Tanpa dia sadari, ada bahaya besar yang akan menyerangnya.
====000====
Ps 1:
From : Hyuuga Neji
Bisakah kau meninggalkan Sasuke sendirian?
Aku ingin 'mencicipi'nya sekarang.
Jangan coba menghalangiku!
TBC
Ini two shot. Sebenarnya harusnya aku bikin one shot, tapi bagian endingnya masih dalam proses, jadi aku buat jadi 2 chapter. Chap depan Full Lemon and ending..
.
Arigatou 4 readingā¦
Review please⦠^ ^
