.
For #12GaaInoFics 2018 [4]
Melt
Disclaimer: Masashi Kishimoto
.
Siang itu sangat indah kalau saja Ino yang sedang berjalan-jalan dengan kekasihnya itu tidak mendengar suara mengaduh terdengar bersamaan dengan suara benturan.
"ARGH!"
Ino terkaget mendengar suara tersebut lantas menengok ke sumber suara. Ia terbengong saat tahu bahwa suara tadi berasal dari sebelahnya. Sang kekasih, Gaara yang kini jatuh terjembab sembari memegangi keningnya yang baru saja terbentur tiang yang entah bagaimana ada di depan sang pemuda berambut merah itu.
"Dear, kau terbentur?" Tanya Ino seraya membantu sang kekasih berdiri.
Gaara mengangguk menahan sakit, sementara Ino tertawa terbahak.
"Hahahaha!"
"Kenapa kau tertawa? Tidak lucu tahu!" Gaara sewot sembari mengusap keningnya yang sempat mencium tiang. Orang-orang yang berjalan di sekitar memerhatikan dua sejoli ini; tepatnya gadis pirang yang terbahak menertawakan si pacar yang terbentur lalu terjembab ke tanah.
"Sini dear, lebih baik kita duduk dulu di bangku itu lalu kau ceritakan padaku kenapa bisa kau menabrak tiang padahal kau dari tadi baik-baik saja berjalan di sebelahku."
Gaara kesal diminta bercerita namun ia menurut saja ajakan Ino. Keduanya kini duduk di bangku yang terletak tidak jauh dari tempat kejadian perkara tadi.
"Jadi bagaimana kronologisnya, dear?" Ino menatap Gaara dengan ekspresi yang sulit diartikan Gaara; intinya ingin sekali Gaara cubit kedua pipinya hingga bengkak karena tadi sudah berani menertawakannya di depan umum dan menjadi pusat perhatian banyak orang.
Gaara memutar bola matanya malas, lalu menghela napas berat. "Aku malas bercerita."
"Ih Gaara-kun ku, tsundere!" Jawaban Ino membuat Gaara makin kesal dan mau tidak mau bercerita.
"Iya-iya baiklah, tadi aku sedang mengecek email di ponselku selagi berjalan denganmu, tapi tidak tahu ada tembok di depanku lalu, ya, begitulah kau pasti sudah tahu kelanjutannya." Jelas Gaara bercerita ohag-ogahan.
"HAHAHAHA!" Ino lagi-lagi tertawa tidak tahu tempat dan sukses membuat pandangan orang-orang di sekitar mereka tertuju padanya.
"Bagaimana? Kau puas sayang pirangku?" Gaara menghela napas, menyesal sudah bercerita pada kekasihnya itu.
"Ampun my dear, maafkan aku." Ino berusaha mengendalikan dirinya dengan menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan agar berhenti tertawa. "Sekarang apakah keningmu masih sakit, dear?" Tanya Ino seraya mengusap pelan kening Gaara yang masih terlihat memerah.
"Menurutmu?" Gaara masih sewot.
Ino tersenyum lalu memerhatikan sekitarnya.
"Tunggu sebentar di sini ya dear. Aku akan segera kembali."
"Kau mau kemana?" Tanya Gaara.
"Mencari obat untuk keningmu yang tadi terbentur, dear."
"Tidak perlu-" Baru saja Gaara akan menyelesaikan kalimatnya, gadisnya berlari entah kemana dan tak lama ia kembali membawa dua cone eskrim cokelat favorit mereka.
"Ini sebagai permintaan maaf karena sudah mentertawakanmu, dear.." Ino menjulurkan eskrim cokelat untuk Gaara yang diterimanya dengan cuek. "Lalu ini agar rasa sakitnya hilang." Ino melabuhkan sebuah kecupan singkat di dahi Gaara yang sempat terbentur tadi lantas menikmati eskrim miliknya tanpa mempedulikan tatapan orang-orang yang terkaget dengan aksi Ino.
Gaara kaget dan tersipu, bibirnya melambungkan tersenyum tipis, "t-thanks dear.." Rasa kesal Gaara lantas hilang karena perlakuan manis sang kekasih yang selalu saja bisa melelehkan sikap dinginnya.
.
Fin
