Tittle Story : MAY (Me And You)

Author : ParkHyerin6194

Cast : Park Chanyeol, Do Kyungsoo.

Rate : T

Genre : drama maybe

Story is mine.

Jika ada kesamaan atau alur cerita itu tidak disengaja mungkin aku terinspirasi oleh ff yang pernah aku baca.

Don't plagiat , jika tidak suka dengan pairingnya silahkan tinggalkan dan tidak perlu dibaca.

Abaikan typo yang bertebaran!

.

ParkHyerin-present.

Me And You

.

.

.

GS For uke.

Happy Reading!

.

.

.

.

.

Harum masakan tercium di indera penciuman seorang gadis yang terbangun dari tidur cantiknya. Ia membuka mata cantiknya dan melihat kasur di sampingnya telah kosong, mungkin orang itulah yang menyebabkan bau masakan tercium begitu menyengat hingga menyebabkan gadis itu terbangun. yeoja itu beranjak dari tempat tidurnya tidak lupa untuk mengambil kemeja biru dongker kebesaran yang tergelatak di atas lantai, kemeja itu hanya mampu menutupi tubuhnya sampai setengah pahanya saja untuk menutupi tubuh telanjang nya.

Ia menggulung rambut panjangnya sampai ke atas setelah sebelumnya mencuci mukanya serta menggosok giginya dan langsung bergegas menuju ke arah dapur dimana ada sesosok orang yang begitu ia cintai sedang sibuk dengan peralatan dapurnya.

Yeoja itu tersenyum ketika melihat punggung tegak orang yang dicintainya itu membelakanginya. Ia langsung menerjang punggung tegak itu dari belakang, memeluknya dan mencium aroma tubuh orang itu.

"Morning" sapanya dengan tersenyum manis ketika namja itu—orang yang dipeluknya memutar kepalanya ke belakang untuk melihat wajahnya.

"Morning baby" balasnya tersenyum lalu kembali sibuk dengan masakannya.

"Kenapa meninggalkanku sendiri di kamar? Aku kira kau sudah berangkat ke kantor" yeoja itu lalu mempoutkan bibirnya membuat namja itu terkekeh lalu membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke yeoja yang tengah memeluknya itu.

"See? Aku sedang memasak, dan aku melihat tidurmu begitu nyenyak, mungkin karena semalam kau begitu lelah karena kita melakukan tiga ronde, jadi yah aku tak tega untuk membangunkanmu" jelas sang namja sambil mengelus pipi chubby yeoja yang tengah merajuk itu.

"Yakk! Park Chanyeol, Apa yang kau bicarakan, kenapa kau terlalu blak blakan sih" ucap yeoja itu dengan mencubit perut nama itu pelan dan muka yang terlihat sedikit memerah.

CUP

Yeoja itu, kyungsoo—melotot terkejut karena chanyeol yang tiba tiba saja mencium bibirnya sekilas, pipinya semakin merona dan itu membuat chanyeol terkekeh pelan.

"Aigo, kau lucu sekali jika tersipu seperti ini, aku jadi ingin menggigitmu" ujar chanyeol gemas lalu dengan cepat menggigit pipi gembul kyungsoo yang terlihat memerah itu. Chanyeol langsung lari sebelum terkena amukan kyungsoo setelah sebelumnya mematikan kompor karena memang masakannya telah matang.

"YAK! PARK CHANYEOOOOLLLLL MATI KAUUU!"

.

.

.

-MAY-

.

.

.

Kyungsoo kini tengah duduk dipangkuan chanyeol, beginilah setiap pagi, kyungsoo pasti menyempatkan diri untuk bermanja manja dengan kekasihnya itu, kyungsoo yang telah segar seusai mandi tadi langsung menghampiri chanyeol yang terlihat sedang duduk di sofa, chanyeol belum berangkat ke kantor karena siang hari akan ada meeting dan ia akan langsung menuju kesana tanpa harus ke kantor terlebih dahulu, jadilah ia di apartemen mewahnya hanya menonton tv di pagi hari dan tak lupa ditemani dengan wanitanya—Do kyungsoo.

"Yeol"

"hmm?"

"Kapan kita menikah?" tanya kyungsoo menatap mata sang kekasih yang tengah memeluk erat pinggangnya kini.

"Hmm, ini sudah ke lima kalinya kita membahasnya kyungsoo-ah" balas sang namja terlihat tidak tertarik dengan topik yang dibicarakan kyungsoo, karena memang mereka pernah membahas ini sebelum sebelumnya.

Kyungsoo terlihat melonggarkan pelukannya di leher chanyeol. Ia menunduk tak berani menatap sang kekasih, Kyungsoo terlihat sedih? Entahlah, ia merasa seperti wanita murahan yang segera minta untuk di nikahi. Chanyeol paham betul dengan perubahan raut wajah sang kekasih, ia lalu menarik dagu kyungsoo untuk menatap wajahnya, mencium bibir kyungsoo dengan lembut, membawa yeoja itu ke dalam ciuman yang begitu memabukkan, bunyi berkecipak begitu terdengar di ruangan itu serta lenguhan dari bibir mungil kyungsoo terdengar mendominasi dari ruang tamu ber-AC itu.

Chanyeol ingat betul bagaimana pertemuannya dengan kyungsoo, hingga menyebabkan sebuah hubungan yang ber embel status sebagai kekasih, namun dengan kyungsoo yang seperti alat pemuas baginya. Setiap hari atau bahkan seminggu sekali mereka melakukannya, bahkan yeoja itu tengah mengandung janin dari hasil sperma miliknya.

Jujur, chanyeol bingung jika harus menjawab jika kyungsoo bertanya mereka kapan akan menikah?

Menikah?

Chanyeol bahkan belum memikirkan untuk menikah di usianya yang ke dua puluh lima tahun ini.

Lagipula apa kata keluarganya nanti?

Ia akan menikahi seorang gadis yang kemungkinan besar akan di tolak oleh keluarganya.

Yah chanyeol mencintai gadis ini.

Gadis yang ia temui di bar.

Gadis yang tadinya hanya menemaninya satu malam, namun di malam malam berikutnya ia kembali dengan gadis itu untuk memenuhi nafsunya.

Gadis itu telah menjadi candunya.

Bahkan gadis itu telah mencuri hatinya.

Hingga membawanya masuk ke dalam kehidupannya.

Tentu saja gadis itu bukan dari kalangan baik baik.

Kehidupannya lah yang memaksanya seperti itu.

Dan chanyeol detik itu bersumpah untuk mengikat gadis itu agar tidak menjadi wanita tak terpuji lagi atau mungkin karena memang ia tidak rela jika wanita itu bercinta dengan namja lain.

Karena dia sendiri hanya ingin yeoja itu bercinta dan berbagi kasih dengannya.

Yah gadis itu seorang pekerja seks atau sebagai alat pemuas dari lelaki hidung belang di luaran sana.

Dan chanyeol lah salah satunya.

Chanyeol bahkan jatuh cinta dengan gadis itu.

Hingga mengikatnya dalam sebuah hubungan namun tetap ada unsur nafsu di dalamnya.

Dan mereka telah menjalin hubungan itu selama setengah tahun.

Mereka saling mencintai, dan kyungsoo pun yakin jika chanyeol merupakan orang yang tepat, hingga akhirnya ia memilih untuk menumpukan hidupnya dan bersandar hanya pada chanyeol—namja yang begitu ia cintai.

.

.

.

-MAY-

.

.

.

"Aegi-ya, daddy berangkat ne. Jangan nakal, jangan membuat mommy susah di rumah oke" chanyeol kemudian mencium perut kyungsoo yang tengah hamil dua bulan setelah sedikit berbicara atau mengajak gumpalan darah yang mungkin saja belum terbentuk itu.

Chanyeol mengalihkan pandangannya ke wajah cantik kyungsoo. Ia mengecup pelan dahi kyungsoo dan tersenyum.

"Aku berangkat" ujar chanyeol lalu mengacak pelan rambut panjang kyungsoo sebentar.

"Ne hati-hati" balas kyungsoo ketika chanyeol beranjak untuk membuka pintu apartemennya.

"Saranghae" ucap chanyeol sebelum menutup pintu apartemennya.

"Ne, nado saranghae..."

"Park Chanyeol"

.

.

.

-MAY-

.

.

.

Chanyeol bersandar pada kursi kebanggaannya setelah selesai dengan meetingnya dengan beberapa kolega dari eropa itu, disebuah restoran jepang milik ibunya.

"huh hari yang melelahkan" monolognya sendiri sambil melonggarkan dasi yang melekat erat di leher jenjangnya.

Chanyeol mengingat pertemuannya tadi dengan ibunya. Ia sempat bertemu dengan ibunya di restoran jepang milik ibunya ketika ia menghadiri meeting tadi.

Ibunya mengatakan agar chanyeol harus ikut menghadiri pertemuan keluarganya. Katanya akan ada pertemuan dengan sebuah keluarga dari china yang berharga Xi Xi apalah itu namanya. Dan ibunya mengatakan jika anaknya itu merupakan sahabatnya semasa kecil saat tinggal di china dulu. Entahlah chanyeol tidak mengingatnya karena memang saat itu umur chanyeol baru sekitar enam tahun, dan dia sedikit payah dalam mengingat seseorang. Apalagi jika itu merupakan masa lalunya.

Ah memikirkannya membuat chanyeol pusing.

Lebih baik ia pulang dan beristirahat, atau mungkin bermanja manjaan dengan wanitanya tidak ada salahnya. Sebelum akhirnya nanti malam harus menghadiri pertemuan yang di rasanya tidak penting itu.

Chanyeol menyambar tas dan kunci mobilnya dan bergegas untuk pulang ke apartemennya.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tak lupa untuk mampir di sebuah supermarket membeli beberapa buah untuk kyungsoo serta makanan ringan, karena yah. Kyungsoo sedang doyan doyannya makan, ck- pantas saja pipinya itu semakin gembul dan tubuhnya sedikit berisi, membuatnya semakin terlihat montok saja—pikir chanyeol sambil tersenyum senyum sendiri membayangkan tubuh kyungsoo yang terlihat begitu menggoda di atas ranjang-upsss

'astaga dasar hormone sialan'

.

.

.

-MAY-

.

.

.

"Sayang, aku pulang" teriak chanyeol ketika sampai apartemennya dengan menenteng kantung belanjaan.

Kyungsoo menyambutnya dengan tersenyum senang, lalu menghampiri chanyeol dan memeluknya erat yang tentunya dibalas rengkuhan dari tangan kekar chanyeol di pinggangnya.

"Aigo, bayi besarku sudah mandi rupanya, padahal baru saja aku ingin sedikit bermain main dengannya" goda chanyeol di telinga kyungsoo, membuat kyungsoo mendongak dan melepaskan pelukannya.

"Apa kau pulang cepat hanya untuk bergumul di ranjang bersamaku?" ujar kyungsoo berkacak pinggang.

"Tentu saja, memangnya apalagi. Kau tahu bukan aku selalu candu dengan tubuhmu, dan aku tak tahan untuk bersama lama jauh darimu,baby" chanyeol menarik pinggang ramping kekasihnya itu untuk mendekat padanya. Kyungsoo langsung balas memeluk leher chanyeol.

"Hmm, akupun juga tak bisa untuk berlama lama jauh darimu chanyeol-ah" bisik kyungsoo tepat di bibir chanyeol.

Chanyeol langsung menggendong kyungsoo ke kamar seperti koala dan memberikan ciuman di sekitar leher kyungsoo yang terbuka karena kyungsoo hanya menggunakan tank top biru langitnya dan mengusap usap paha kyungsoo yang hanya menggunakan hotpants untuk menggodanya sedikit sampai akhirnya mereka sampai dikamar dan chanyeol menidurkan kyungsoo dengan tubuhnya yang menindih yeoja mungil itu.

"Kau siap sayang?" bisiknya seduktif mungkin.

"Hhmm" balas kyungsoo singkat, ia sedikit memalingkan wajahnya karena malu, meskipun mereka sering melakukannya tapi kyungsoo masih sulit mengontrol wajahnya yang tersipu saat chanyeol membuka kemeja kantor yang melekat di tubuh atletisnya.

"Mianhae karena mungkin kita hanya akan melakukan satu ronde, aku harus menghadiri pertemuan nanti malam, jadi mungkin akan melakukannya sedikit cepat dan ku pastikan kau akan menikmatinya" kerling chanyeol dengan sebelah matanya.

Kyungsoo terkekeh pelan, ia kemudian mengangguk dan menarik leher chanyeol mendekat hingga membuat dada telanjang chanyeol bergesekan dengan buah dada miliknya yang masih berbungkus tanktop birunya.

"Kau tahu benar aku yeol-ah, aku bahkan selalu mendesahkan namamu" ucap kyungsoo dengan berbisik pelan, nafasnya beradu dengan napas chanyeol.

"ohh shit, aku tidak bisa menahannya lagi" dengan cepat chanyeol mencium kyungsoo penuh napsu namun tetap dengan bermain lembut membuat kyungsoo mengerang kenikmatan, apalagi tangan nakal chanyeol telah menjalar menggeranginya tubuhnya dari atas hingga area sensitive nya.

Sore itu mereka habiskan dengan bercinta dan bergumul di kasur kingsize milik chanyeol, dengan rintik hujan yang sedikit membasahi kota Seoul ,menjadi saksi bisu kegiatan intim mereka di sore hari.

.

.

.

-MAY-

.

.

.

Chanyeol berjalan terburu buru, pasalnya ia sudah sangat terlambat, oh salahkan saja hormone nya yang sulit terkontrol jika sudah bersama wanitanya.

Ia bahkan melakukan satu ronde lagi dikamar mandi, menghianati janjinya sendiri jika hanya akan melakukan sekali ckk~ ia pasti akan mendapatkan amukan dari ibunya sepulang acara pertemuan sialan itu.

"Mian, aku terlambat" ucap chanyeol sambil membungkuk hormat ketika sampai di meja yang telah di penuhi oleh dua buah keluarga, yang satu adalah keluarganya dan satunya adalah keluarga tuan Xi, yah ibunya yang mengatakan itu tadi.

"Ah silahkan duduk, nak" balas tuan Xi, menyuruh chanyeol untuk duduk. Chanyeol tersenyum canggung lalu menduduki kursinya.

"Ah ini anakmu yang bernama Chanyeol, Haera-ya? Tak kusangka dia sudah sebesar ini dan tumbuh menjadi pemuda tampan" puji seorang yeoja paruh baya yang chanyeol yakini adalah Nyonya Xi, istri dari Tuan Xi.

"Ne, dia chanyeol. Piao Chan Lie—seperti itu dulu kau sering memanggilnya" kata ibu chanyeol—Jung Haera menyebut chanyeol dengan nama chinanya.

"Lalu dimana anakmu yang cantik itu Hyerin-ya?" tanya ayah chanyeol—Park Yoochun.

"Entahlah, gadis itu memang menyebalkan, ia mengatakan akan datang tapi sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya, akan aku jewer telinganya itu jika ia sampai nanti" ujar Yoona sedikit ber api-api. Tuan Xi tersenyum maklum dan menenangkan istrinya untuk tidak bersikap seperti itu.

Chanyeol hanya terdiam, ia sendiri bingung dalam situasi seperti ini.

Pertemuan antara dua buah keluarga yang membosankan.

Dan sialnya ia terjebak disini.

.

.

.

-MAY-

.

.

.

Bunyi bergemeletuk sepasang high heels kini memenuhi ruangan restoran yang telah di pesan oleh keluarganya untuk pertemuan dengan keluarga besar tuan Park, itu yang dikatakan ibunya tadi siang. Gadis itu sampai di sebuah restoran mewah bernuansa Eropa. Ia menggunakan gaun hitam sebatas lutut dengan bahu yang sedikit terbuka dan tertutupi mantel putih. Rambut hitamnya yang berbentuk ikal menjuntai dengan bebas, membuatnya terlihat sangat cantik dan anggun.

Ia memasuki restoran dengan langkah sedikit terburu-buru.

"Mian, aku terlambat. Jalanan sedikit macet" ujarnya sedikit membungkuk dan memberikan alasan ketika sampai didepan meja yang telah terpenuhi dua buah keluarga besar itu.

Pandangannya tertuju pada seorang namja yang duduk berjarak tak jauh darinya. Namja itu menatap lekat dirinya—membuatnya sedikit salah tingkah karena di tatap seperti itu, sampai akhirnya suara deheman dari sang ayah memutuskan kontak mata antara dirinya dengan namja itu.

"Cepat duduk dan beri salam pada keluarga Tuan Park" perintah ayahnya dan yeoja itu mengangguk singkat.

"Annyeonghaseo, aku luhan. Xi Luhan imnida" gadis itu membungkuk hormat setelah usai memperkenalkan dirinya.

'Luhan? Nama yang cantik' batin chanyeol tersenyum.

.

.

.

TBC/END (?)

HEI HEI, Aku comeback dengam ff baru wkwk~ pendek ? Ya gitu deh wkwk. Ini baru chapter awal—dan akan berlanjut kalau ff ini banyak yang respon xD.

Ini akan jadi pengganti MBA maybe, mengingat MBA kemungkinan sebentar lagi akan tamat =P

Dan maaf nih, nama aku nongol jadi mamanya luhan wkwk- #authornyanumpangtenar -_-v

Sekian cuap cuap dari aku.

Jangan panggil aku author ya, cukup hyerin saja.

See u next chap.

XoXo

ParkHyerin6194