Meine Katze

.

.

.

Aku tahu bahwa jiwaku sudah takkan terus mendekap di dalam tubuhku dalam jangka dekat. Namun selama aku masih ada, aku akan terus melakukan yang terbaik untukmu.

Karena aku adalah "kucingmu".

.

.

.

Genre:

Angst, Hurt/Comfort

Pairing:

EreRi [Eren Jaeger x neko!Levi Rivaille]

Rated:

T

.

Disclaimer:

Shingeki no Kyojin/Attack on Titan and All Character © Hajime Isayama

Meine Katze © Arisa Morishita

Ide puisi ini berasal dari sebuah doujinshi –yang saya lupa judul dan siapa artist-nya.

.

WARNING!

Alternative Universe, Out of Character, possible Typo(s), Puisi pendek, Gajeness, One-Person Point of View, etc.

.

.


Gelap…
Dingin…
Sunyi…
Kaku…
Dimana kuberada?

Kumerasa ada bulir-bulir kristal kecil yang mengenai helaian hitamku
Kumencoba untuk menatap ke atas,
kelereng kelabuku menangkap sosok pemuda yang tak mampu
membendung bulir-bulir kristal dari kelerengnya

Bulir-buliran kristal itu terus mengenai helaian hitamku
hingga selulruh helaian hitamku hampir basah semua
Kutatap kelereng hijau bak hijau segarmu dengan kelereng kelabuku
Menatap datar padamu
Menyembunyikan rasa gelisah yang memaksa keluar

Kauraih tubuh kecilku dengan jemari rampingmu
Kau mendekap pelan tubuh kecilku
Menuangkan seluruh getaran perasaanmu lewat dekapan itu
Sedih, gelisah, khawatir, takut
Semuanya tercampur jadi satu

Perlahan, namun pasti
kugerakan tangan kecilku untuk memegang parasmu
Lalu cakar kecil dalam telapak tanganku
tidak sengaja membuat goresan tipis di parasmu
Buliran kristal yang jatuh dari celah kecil kelereng hijaumu kuhapus dengan lidahku
Seolah kumengerti rasa yang mendeka dalam hatimu

Kau berusaha untuk mengumpulkan kepingan-kepingan kesadaranmu
Lalu kau menatap sayup padaku
Kelereng hijaumu masih berkaca-kaca Bekas bulir kristal masih tertinggal bekas di parasmu

Aku bisa mendengar,
mendengar suara pecahnya tangismu
karena tak kuat menahan bendungan tangismu
Aku bisa mendengar,
mendengar suaramu
yang meratapiku
Aku bisa mendengar,
mendengar suara paraumu
yang mengkhawatirkanku
Aku bisa mendengar,
mendengar suara serakmu
yang meminta maaf padaku

Aku tahu bahwa jiwaku sudah tidak akan
terus mendekap dalam tubuhku dalam jangka dekat
Tapi selama hayat masih dikandung badan
Aku akan terus berusaha untuk berada di dekatmu
Aku akan terus berusaha untuk mengikutimu kemanapun
Aku akan terus berusaha untuk menuruti keinginanmu

Karena kau adalah Tuanku
Karena aku adalah Temanmu
Karena aku adalah Kucingmu


Authior's Note:

Iya, saya tahu kalau puisi ini banyak kekurangannya, tapi makasih banget lho karena kalian telah menyempatkan diri untuk membaca ini.

Semoga saja kalian suka dengan puisi singkat ini dan maknanya dapat kalian tangkap.

Mohon kritik dan sarannya! ^_^