Uwaaahhhhhh! Gak nyangka aku bakalan nulis first FanFic di netbook ini! Heheheheh….

Oh iya, aku lupa mengucapkan salam, ya? Hehehe maaf, ini gara-gara lagunya Kelun – Chu~Bura. Bagus banget sih… (Heh, kapan salamnya mulai-mulai?)

Oh iya, o yasumi nasai! Benri desu? Hn…..semoga baik-baik aja, ya?

Aku Ichimaru Tzukomie, panggil aja Ichimaru. Tapi kalo kalian mau visit Pen nameku, cari aja Ichimaru Dark Flame Reflection (di jadiin favorit author juga gak apa-apa! *plakk!*).

Um', oya, hari ini aku mau buat first fict. Tapi, awalnya gak tauk mau bikin fic yang kayak gimana. Tapi akhirnya, aku mutusin untuk bikin fanfic yang bergenre Romance, pake pairingnya HitsuKarin. Hadeeehhh….. Aku pake mereka, cause' menurutku mereka best couple! Daripada sama Momo. Kurang greget gimana gitu! *ditampar Momo*.

Huwahhh….. langsung aja, yah?

Summary: Ada malaikat salju yang mengembalikan syal kesayangan Karin yang awalnya hilang. Malaikat itu selalu datang pada malam hari dan selalu memberikan barang kesukaan Karin. Siapa sebenarnya malaikat salju itu? Gaje, aneh, de el el. Jika tidak suka fic ini, lebih baik hancurkan saja komputer anda menggunakan linggis! Muahahahahahaha….. Dan jangan lupa reviewnya! Jangan pernah meninggalkan fic saya tanpa melakukan review! Karena itu sangat "T-E-R-L-A-L-U" (nada Bang Haji Roma Irama 'do re mi').

Disclaimer: Iya…iya… Nenek salto juga pada tau kan kalo Bleach itu punya Tite Kubo! But, this is my fict! :p

Rated : T, HitsuxKarin, Romance

Snow Angel

Chapter 1

Musim dingin sudah tiba. Kristal es turun dari atas langit dan membekukan seisi kota Karakura. Putih dan dingin itulah yang sekarang sedang dialami kota Karakura. Karin Kurosaki seorang gadis berbola mata hitam itu keluar rumah untuk berjalan-jalan menyusuri kota Karakura yang beku ini. Walau Yuzu, kembarannya sudah melarangnya, namun Karin tetap bersikeras untuk berjalan-jalan. Dia mengencangkan syal yang melingkari lehernya, lalu ia melanjutkan perjalanannya. Sepi memang, karena ia seorang diri berjalan kaki menyusuri kota Karakura yang dingin. Tapi, tak ia hiraukan. Langkahnya terhenti ketika melihat sebuah bukit yang di tengahnyaterdapat pohon tua yang besar dan lebat dan daunnya putih karena lapisan salju. Karin mendekati bukit itu, dan duduk di bawah pohon tua besar itu. Ia bersender di batang pohon tua besar itu. Dipandanginya langit-lamgit yang menurunkan salju itu. Tiba-tiba, lamunannya berantakan ketika ia melihat seorang lelaki yang berdiri di depannya. Lelaki itu bermata emerald, dengan rambutnya yang seputih salju.

"Sedang apa kau disini?", tanya laki-laki itu dingin.

"Seharusnya aku yang tanya begitu!", Karin tak mau kalah.

"Hei, asal kau tahu saja, ya! Itu tempatku. Aku sering kesini untuk duduk di bawah pohon itu!"

"Hei! Ini bukan tempat kau saja! Ini tempat umum, Hitsu-kun!",Karin mengepalkan tangannya.

"Oke….oke…. Sekarang pohon itu milik kita bersama. Kau puas?", tanya laki-laki itu yang rupanya Toushirou Hitsugaya.

"Haii! Sangat puas!"

"Hah… Urusai!", Hitsugaya duduk di sebelah Karin. Tiba-tiba Karin langsung blushing.

"Um…. Bisa kau geser sedikit, Hitsu-kun?", tanya Karin seidikit malu-malu.

"Heh? Kau menyuruhku bergeser sedikit? Seharusnya kau yang bergeser!", Hitsugaya menolak.

"Haarrrgggg, Urusai! Aku juga tidak mau bergeser!", Karin tidak mau kalah lagi.

"Hei, hei, hei… Di sebelahmu itu, masih ada tempat yang luas, aku sudah sangat sempit tau!", Hitsugaya mendorong Karin pelan.

"Ah, tidak mau! Kau saja!", Karin mendorong Hitsugaya dengan keras.

"Aduh! Sakit tau! Aku kan hanya mendorongmu pelan!"

Ya, mereka berdua terus bertengkar karena menginginkan tempat yang luas. Tak ada yang mau mengalah. Hingga beberapa saat kemudian, Karin mulai meledak amarahnya dan memutuskan untuk pulang.

"Ah, aku pulang saja! Dari pada bertengkar denganmu terus!", Karin melangkah pergi meninggalkan Hitsugaya sambil menghentak-hentakkan kakinya di tanah. Hingga ia lupa akan syalnya sendiri yang tadinya ia lepas dan ia geletakkan di bawah pohon tempat Karin duduk. Hitsugaya pun melihat syal berwarna Blue ice itu. Awalnya, Hitsugaya ingin mengembalikannya, tapi karna Karin sudah pergi jauh, akhirnya Hitsugaya memutuskan untuk mengembalikan langsung ke rumah Karin besok.

"Hn… Bagus sekali syal ini. Kainnya halus dan…..ini warna kesukaanku", Hitsugaya mengelus syal itu.

Keesokan harinya di rumah keluarga Kurosaki. Karin berteriak-teriak dan berlari kesana sini seperti mencari sesuatu.

"Aduhhh…..Karin-chan ini kenapa? Pagi-pagi sudah bikin ribut", tanya Yuzu sambil mengusap matanya.

"Yuzu, aku sedang panik sekarang!", Karin menoleh ke arah kembarannya.

"Heh? Memangnya ada apa, Karin-chan?", tanya Yuzu penasaran.

"Syal kesayanganku hilang!", Karin kembali mengubrak-abrik lemarinya.

"Lho? Bukannya kemarin Karin-chan memakainya untuk pergi jalan-jalan"

"Eh? Benar juga! Pasti tertinggal di tempat itu!", Karin langsung pergi meninggalkan Yuzu dengan tergesa-gesa. Karin lupa menggunakan jaket ataupun baju hangat lainnya. Padahal sekarang masim musin dingin.

"Nee? Karin-chan! Kau lupa jaketmu!", teriak Yuzu. Tapi sudah terlambat, karena Karin sudah pergi jauh.

Salju terus menerus turun dari langit dan ditemani pula oleh angin kencang yang sangat dingin. Tapi, seorang Karin Kurosaki tak akan menyerah oleh salju dan angin seperti ini. Dia terus menerjang serangan dari angin dingin itu. Dan akhirnya Karin sampai di bukit yang pernah ia singgahi sebelumnya. Dan ia segera mencari-cari syal Blue Ice miliknya itu di bawah pohon besar yang ada di bukit tersebut. Tapi ia sangat kecewa karena syal kesayangannya tidak ia temukan. Walau terus menerus menelusuri seluruh permukaan bukit itu. Karin tidak menemukan barang ia cari. Kekecewaan Karin semakin bertambah, dan akhirnya ia duduk di bawah pohon sekarang ia rasakan dinginnya salju dan angin dingin yang kembali menerjang tubuhnya. Tubuh Karin semakin menggigil karena ia tidak memakai baju hangat sedikitpun. Hanya T-shirt putih tipis dan celana jeans ¾-nya yang menutupi tubuhnya. Karin semakin kedinginan, di peluknya tubuhnya sendiri untuk menghangatkankan tubuhnya. Walau Karin tahu bahwa itu tidak akan berpengaruh, namun ia malah mengeratkan pelukannya.

"Sial! Aku lupa membali jacket!", kesal Karin.

Tapi, tiba-tiba datang sesosok err….bisa di bilang anak kecil datang menghampirinya. Ya, laki-laki yang kemarin bertengkar dengan Karin di tempat itu juga. Laki-laki itu cengo melihat Karin yang sedang menggigil itu. Lalu ia melepas jaket tebalnya dan ia selimuti tubuh Karin yang menggigil itu. Karin langsung kaget setengah mati karena ia merasakan sesuatu yang hangat di tubuhnya. Lalu ia menoleh ke belakang, namun dia melihat laki-laki itu samar-samar. Ia mencoba mengedipkan matanya. Dan akhirnya, sedikit demi sedikit, laki-laki itu terlihat jelas.

"Hah? Siapa itu? Dia seperti malaikat salju", gumam Karin sambil melihat wajah laki-laki itu.

"Hei, Karin! Sadarlah!", laki-laki itu menggoyang-goyangkan tubuh Karin sambil berjongkok.

"Eh? Hitsugaya-kun?"

"Haii! Sedang apa kau disini tanpa menggunakan baju hangat? Disini kan dingin! Apa kau merasa kuat menahan dinginnya salju ini? Kau bodoh, Karin!", Hitsugaya tampak panik.

"Hei, hei, hei! Kenapa kau tiba-tiba menjadi marah-marah begini, huh?", tanya Karin bingung.

"Karena aku….."

"Kenapa?", Karin memotong perkataan Hitsugaya.

"Ah lupakan! Lebih baik kau pulang saja!", Hitsugaya memalingkan wajahnya karena memerah.

"Tidak mau! Aku tidak mau pulang sebelum aku menemukan barang yang aku cari!", Karin bersikeras.

"Nee? Memangnya kau sedang mencari apa?"

"Syal kesayanganku! Syal itu sangat berharga bagiku! Maka dari itu, aku tidak mau pulang sebelum menemukannya, Hitsu-kun!"

"Tapi kau harus pulang! Disini sangat dingin! Besok kita cari bersama-sama!", Hitsugaya meyakinkan Karin.

"Tapi…"

"Pulanglah, Karin! Aku akan mengantarmu!", Hitsugaya menarik tangan Karin dan akhirnya Karin beranjak bangun.

Sesampainya di rumah Karin…

"Tadaima!", Karin membuka pintu.

"Darimana saja kau ini, Karin-chan? Kau lupa membawa baju hangatmu!", tiba-tiba Yuzu menghampirinya.

"Tenanglah, Yuzu-chan. Aku baik-baik saja! Oh iya, arigatou, Hitsu-kun karena sudah mengantarku pulang", kata Karin sambil menoleh ke arah Hitsugaya.

"Hn… Do-itashimashite. Baiklah, aku langsung pulang saja. Jaa mate", Hitsugaya membalikkan tubuhnya dan beranjak pergi.

"Eh, tunggu, Hitsu-kun!", Karin menarik tangan Hitsugaya.

"Eh? Iya? Ada apa?", Hitsugaya kaget dan hampir blushing.

"Kau sudah berjanji akan membantuku mencari syal kesayanganku, kan?", tanya Karin.

"Hahh…. Iya…iya…", Hitsugaya menghela nafas.

"Baiklah! Jaa mate!", Karin masuk ke dalam rumah dan Hitsugaya berlalu.

"Siapa itu, Karin-chan?", tanya Yuzu.

"Oh….itu Hitsugaya", jawab Karin lalu ia berlalu.

Malam harinya, seluruh keluarga Kurosaki mengadakan makan malam. Yuzu sudah memasak makanan yang lezat dan sudah tertata rapi di meja makan. Ichigo dan Karin memakan makanan itu dengan lahap sekali. Yuzu dan Isshin hanya tersenyum kecil sambil sweatdrop.

"Huwahhh….. Kenyangnya!", kata Karin sambil meletakkan sendok dan garpunya di atas piring.

"Hn… Seperti biasa, masakan Yuzu sangat lezat", kata Ichigo sambil memegang perutnya.

"Ah, tidak kok….", Yuzu merendahkan diri.

"Ya sudahlah. Aku mengantuk. Aku mau tidur dulu… O-yasumi nasai", Karin pergi meninggalkan ruang makan dan beranjak ke kamarnya. Setelah sampai di rumahnya, Karin langsung merebahkan tubuhnya di kasur yang sangat empuk itu.

"Hn… Ada apa dengan Hitsu-kun, ya? Kenapa tadi ia begitu panik saat melihat aku kedinginan?", Karin melamun.

"Apa jangan-jangan dia suka denganku? Ah! Baka! Tidak mungkinkan Hitsu-kun menyukaiku? Bodohnya aku bisa berpikiran seperti itu!", sambung Karin.

Karin masih saja melamun. Sekarang ia melamunkan tentang syal kesayangannya yang belum kunjung ketemu. Lama-lama Karin mengantuk dan mulai tertidur. Udara begitu dingin. Karin menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal berwarna merah darah. Dan, Karin kembali tertidur pulas. Sangat pulas. Tiba-tiba, terdengar suara jendela yang terbuka.

"Zreeekkk…", suara jendela kamar Karin yang terbuka.

Rupanya ada seseorang yang masuk lewat jendela tersebut. Orang itu tampak samar-samar karena gelapnya malam. Rambutnya terkibas-kibas oleh angin malam itu. Orang itu menggunakan kimono hitam dengan jubah (eh? Bener ya namanya jubah? Auk ah!) tanpa lengan berwarna putih yang melapisi kimono hitamnya. Orang itu menaruh sesuatu di meja belajar Karin yang dekat dengan jendela. Apa itu? Entahlah. Benda itu tidak tampak karena gelapnya malam itu. Tapi, karena kecerobohan orang misterius itu, ia menyenggol tempat pensil yang terletak di meja belajar Karin sehingga terjatuh dan menghasilkan suara yang mengusik tidur Karin.

"Hn? Apa itu?", Karin tersentak kaget dan bangun.

"Hey! Siapa kau?", sambung Karin sambil melirik ke arah orang misterius itu. Lalu, orang misterius itu segera berlari keluar jendela dan lenyap di telan malam. Karin masih saja bingung atas kepergian orang misterius itu.

"Ce…ce…cepat sekali perginya? Sampai-sampai aku tidak meliha wajahnya", gumam Karin. Lalu Karin menghidupkan lampu kamarnya, dan ia melihat benda yang tergeletak di meja belajarnya.

"Sepertinya, aku kenal dengan benda itu", Karin mendekati benda itu.

"Hah? Inikan syal kesayanganku!", Karin langsung mengambil benda itu dan di peluknya.

"Huwaaa…. Tidak sobek sedikitpun! Pasti orang itu yang mengembalikannya! Tapi, siapa sebenarnya orang itu, ya? Aku belum sempat berterima kasih padanya", sambung Karin sambil terus memegan syal blue ice-nya itu.

Karin kembali ke tempat tidurnya, dan membaringkan tubuhnya. Dia masih penasaran dengan orang misterius yang mengembalikan syalnya itu.

"Ah! Aku tahu! Pasti dia malaikat salju yang baik hati!", Karin kembali berbicara.

"Tapi….mana mungkin di jaman sekarang ada malaikat seperti itu?", sambung Karin.

"Tidak! Itu mungkin saja. Buktinya, Ichi-nii seorang shinigami. Berarti, itu membuktikan bahwa hal magis masih ada walau di jaman seperti ini! Yah, berarti peri salju itu ada! Besok akan aku tanyakan sama Oya-jii!", Karin menyimpulkan. Dan akhirnya, Karin kembali tidur dengan memeluk syal kesayangannya itu.

Hiyahhhh… akhirnya selesai juga chapter 1 ini! Gimana, minna-san? Gaje kah? (Emang!). (Maaf kalo ada kata-kata yang salah. Mohon dimaklumi.).Tapi, tetep REVIEW-nya, ya? Jangan menodai fict saya ini tanpa review anda2 semua! Chapter selanjutnya akan saya usahakan secepatnya! Muahahahahahahaha….! XD