Hai semua! Disini Nacchan! Nacchan akan mempersembahkan FF tentang Lucy dan Lisanna. Ini FF pertama Nacchan, jadi maklum kalau banyak kesalahan. Mohon dimaafkan! Dan selamat membaca~

Me and You

.

.

Disclaimer: Always Hiro Mashima-sama

Genre: Friendship/Family

WARNING: OOC, Typo(s), Abal-abal, Gaje, dll.

.

.

Don't Like Don't Read

.

.


Lucy POV

Hah, pagi yang cerah! Aku membuka tirai jendela ku. Hari ini aku sudah siap berangkat menuju tempat dimana semua bersenang-senang, penuh canda tawa, kasih sayang dan sejenisnya, yaitu keluarga baruku, Fairy Tail. Aku berjalan menuju Guild dengan hati girang. Rencananya hari ini aku akan pergi jalan-jalan dengan para gadis.

Aku memasuki guild, "Ohayou~". "Ohayou Lu-chan!" seru si Kutu Buku yang Jenius, Levy-chan. Dia cantik juga jenius. Aku bergabung dengan Levy dan beberapa gadis lainnya. "Ohayou Lucy-san, sudah siap untuk jalan-jalan?" tanya Mirajane yang sedang mengelap gelas. "Sudah, tapi dimana Lisanna?" tanyaku. "Dia bentar lagi juga datang kok" seru sang gadis pemabuk, Cana. Cana adalah gadis pemabuk yang luar BI-NA-SA. Sehari dia bis amenghabiskan 1000 gentong bir.

"Ohayou minna-san!" seru seorang gadis yang suara sangat familiar denganku. Aku menoleh ke arah pintu. Disana terdapat gadis yang seumuran denganku dengan rambut pendek putih yang cantik. Dia berjalan menuju kami. "Ohayou, Lisanna-chan!" sapaku. "Ohayou Lisa-chan!" kata Levy. "Ohayou, Lisanna..." Cana meneguk segentong bir-nya. "Ohayou, Lisanna-chan" kata Mirajane. "Jadi kalian sudah siap?" tanya Lisanna. "Tentu sudah!" seruku. "Tapi Wendy-san dimana?" tanya Levy. "Dia sedang pergi jalan-jalan dengan..." Mira tersenyum licik. "Dengan siapa?" Para Gadis penasaran. "Dengan..." jawab Mira sambil mengelap gelas. Para gadis mendekat, "Ro-me-o" ucap Mira pelan.

"UWAAPPPAAAA!?" teriak Para Gadis sehingga menarik banyak mata. "Ada apa?" tanya Erza yang tadi tengah menikmati Strawberry Cake-nya. "Ada apa? Sepertinya Juvia ketinggalan informasi nih!" seru Juvia mendekat. Mirajane memberitahu informasi tentang RoWen kepada Erza dan Juvia. "Romeo...Wendy..." sekarang muka Erza semerah rambutnya. "Wah~ Selamat untuk Romeo dan Wendy~" seru Juvia. "Eh, kapan Romeo dan Wendy pergi?" tanyaku. "Sebelum Levy dan Cana datang" jawab Mirajane menaruh gelas yang sedari tadi dia lap. "Kamu datang kesini kapan Levy-chan?" tanyaku. "Sekitar..." Levy mencoba mengingat, "7 menit yang lalu".

Senyum jahil merekah di wajahku. "Ada apa Lu-chan?" tanya Mirajane. Aku membisikan rencana ku kepada Para Gadis. "Ide bagus Lucy! Ayo kita berangkat!" seru Erza bersemangat. "Aku tetap tinggal disini" kata Cana yang tengah mabuk. "Kenapa?" tanyaku. "Aku sedang ada urusan dengan pacar ku!" seru Cana mengambil satu gentong Bir lagi. "Oh, baiklah, ayo kita menuju Taman!" serku memimpin. "Ayo!" seru semuanya kecuali Cana.


~{SKIP TIME}~


"Hei lihat! Itu dia Wendy!" seru ku. Kami mengintip dari balik semak-semak. Kami semua memakai teropong. "Mereka...bergandeng...tangan" wajah Erza sekarang semerah rambut nya. "Kyaaa~ Itu romantis!" seru Mirajane jatuh *tapi gak pingsan*. "Mereka memang cocok" kata Levy. "Sangaaat Cuocok!" kata Lucy. "Eh, Romeo membawa Wendy kemana itu?" tanya Juvia memperhatikan gerak gerik Romeo yang menarik tangan Wendy sambil berlari. "Ayo ikuti mereka!" kataku mengendap-endap mengikuti mereka. "Ayo Mira-nee! Kita melihat apa yang mereka lakukan!" seru Lisanna membangunkan kakak nya itu. "Oke" seru Mira bangun.

Mereka meng-endap-endap mengikuti Romeo dan Wendy. Mereka sampai di sebuah tempat sunyi, sepi dan sebelahnya ada tembok bata. Ke-6 gadis itu bersembunyi di balik semak-semak. "Ada apa Romeo?" tanya Wendy. "A..aku..aku.." terlihat wajah Romeo mem-blushing, "a..aku..me..nyukai..dirimu..". Mendadak semuanya kaget dan Blushing. "A..aku sudah menyukai sejak lama, jadi..." Romeo menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dengan merah merona terpasang di pipi nya, "kamu mau jadi pacarku?".

Semuanya blushing, Wendy hanya berdiam diri tidak bergerak. Mungkin dia sedikit Shock mendengarnya. Wajah Romeo sedikit tertunduk dengan merah merona menguasai pipi nya. Lalu tiba-tiba bibir Wendy menempel di bibir Romeo. Sontak semua yang melihatnya kaget dan blushing berat, terutama Romeo. Wendy melepaskan bibir nya dari bibir Romeo, "aku mau".

Lalu keduanya berciuman lagi. "So Sweety~" seru Mirajane blushing dan pingsan. "Romantis~" Lisanna menyusul kakak nya yang pingsan. "Wendy...ternyata...punya...nyali...juga..." Wajah blushing Levy membuatnya pingsan menyusul kakak-adik Strauss. "Andaikan itu Juvia dengan Gray-sama, Ah~" Juvia akhirnya pingsan juga dengan blushing di wajahnya. Wajah Erza sekarang semerah, lebih merah dari rambutnya. Dia meledak dan pingsan dengan posisi duduk. Aku blushing berat melihatnya, tapi tidak pingsan seperti lainnya. Aku masih memperhatikan pasangan baru itu. "Wendy, aku duluan balik ke Guild ya! Nanti kalau bareng, kita di curigai" kata Romeo setelah melepas ciumannya itu. "Baiklah, Romeo-kun" kata Wendy. "Ja ne~" Romeo berlari menuju Guild. "Ja ne, Romeo-kun" kata Wendy tersenyum, "lebih baik aku pergi ke tengah kota! Kalau tidak salah Mira dan gadis lainnya berada disana!" Wendy berlari menuju tengah kota. Aku yang blushing berat melihat ke arah teman-temanku yang pingsan, "sekarang apa?".


~{SKIP TIME}~


Normal POV

Di tengah Kota...
"Hai Wendy!" sapa Lucy. "Hai Lucy, hai Mira,Lisanna,Juvia,Erza" kata Wendy, "kenapa wajah kalian merah?". "Ka..kami..ta..tadi.." ucap Erza tergagap-gagap. "Ta..tadi kami habis menonton film dan udaranya cukup panas, jadi wajah kami merah!" ungkas Lucy. "I..iya! Y..yang dikatakan..Lucy, benar!" kata Erza tergagap. "Kalau begitu, ayo kita kembali ke Guild!" kata Wendy berjalan menuju Guild. "A..Ayo!" seru semua tergagap.

Sesampainya di Guild...

"Mira~ Aku...minta..STRAWBERRY CAKE SEKARANG!" seru Erza terhuyung-huyung berjalan menuju bangku dengan Bar. "Ba..ik..Er-chan~" Mirajane yang terhuyung-huyung langsung mengambil Strawberry Cake yang sudah ia siapkan berlusin-lusin. "Ini dia" Mirajane memberikan Strawberry Cake ke Erza. Erza langsung saja melahapnya. "Hah...kepalaku cukup pusing" kata Levy menaruh kepalanya di atas meja bar. "Juvia harap, itu adalah Juvia dengan Gray-sama!" seru Juvia ber-khayal. "Kepalaku tidak cukup memuat rekaman tadi" kata Lisanna menaruh kepalanya di meja bar dan memiringkan ke arah Lucy. "Sama" Lucy melakukan hal yang sama dengan Lisanna, cuman menghadap Lisanna.

Lalu mata ke-6 gadis itu tertuju pada Wendy. Wendy berjalan menuju sebuah bangku dan duduk. Di sebelahnya adalah Romeo. Wendy dan Romeo berpegangan tangan dan bercanda tawa. Terlintas di pikiran mereka kejadian tadi. Sepontan wajah mereka blushing berat dan pada pingsan (Mirajane, Levy, Juvia, Lisanna dan Erza). "Kenapa mereka pingsan hah, Lucy?" tanya Cana yang habis meminum gentong Bir nya ynag ke-100. Lucy menceritakan semuanya pada Cana. Cana mendadak blushing, "UWAPPPA!?" teriakan Cana yang mengundang banyak mata. Cana lalu ambruk seketika seperti gadis yang lain.

"Ada apa Luce? Kenapa mereka semua pingsan?" tanya Natsu. "Kami habis menonton film yang SANGAAAAAAT romantis, tiba-tiba kami mengingatnya dan mereka semua pingsan. Cana bertanya dan aku menceritakan semuanya, dia langsung saja pingsan seperti yang lain, dan sepertinya aku juga~" Lucy pun ambruk. Semua heran melihat ke-7 gadis itu walau Lucy sudah menceritakannya. Wendy dan Romeo saling pandang bingung.


~{MALAM HARI DI APARTEMEN LUCY}~


"Hah..hari yang melelahkan" Lucy merebahkan dari di sofa empuknya.

"Yo! Luce!" seru Natsu yang datang dari Jendela, "jangan lupakan aku~" ucap si kucing biru.

"Uwaaaa~" Lucy terpengkal ke belakang, "mau apa kalian disini?"

"Kami lapar T^T"

"Ini bukan restauran, mengerti? Setahuku tadi pagi kalian pergi mancing!"

"Iya, kami mendapat 15 ikan BESAR SEKALI"

"Lalu mana ikan-ikan itu?"

"Habis kami makan"

GUUUUUUUUUBBBBBBRRRAAAAAAAAAAAKKKKK

"Ada apa Luce?"

"Kalian menghabiskan 15 ikan itu dalam waktu yang singkat!? Ya ampun"

"Ayolah, bikin makanan untuk kami" Kedua sahabat itu memasnag Puppy-Eyes.

"Oh tidak! Mata itu!" batin Lucy, "oh baiklah, tunggu di meja makan"

"Yokai!"

Lucy berjalan menuju dapur untuk memasak makan malam Natsu dan Happy. "Makanan siap~" Lucy membawakan masakannya menuju meja makan. "Hm...bau nya enak!" Natsu mencium bau masakan Lucy. "Ikan!" seru Happy girang. Natsu dan Happy melahap makanan itu sampai habis tidak bersisa. Lucy hanya sweatdrop melihat-nya.

"Okey Luce, selamat malam!" seru Natsu yang tiba-tiba sudah berada di kasur Lucy. "Hei! Ini bukan hotel tahu!" seru Lucy sewot. Dia berjalan menuju Natsu. Dilihatnya Natsu sudah terlelap, Happy? Dia sudah tidur di tempat biasa. "Geez, dasar Flamehead! Selamat malam" kata Lucy tersenyum ke arah Natsu.


~{PAGI NYA DI GUILD}~


"Pagi Luce!" sapa Natsu.

"Pagi, ada apa?" tanya Lucy yang meneguk Jus jeruk nya.

"Kami mau menjalankan misi, kamu mau ikut? Bayarannya lumayan, bisa bayar sewa-mu"

"Misi? Boleh? Kapan?"

"Besok pagi, tapi kita perlu satu orang lagi, tadi kami sudah ajak Juvia"

"Kan ada...Wen..dy.."

"Wendy sedang sibuk, jadi menurutmu siapa yang akan ikut?"

Lucy berpikir keras. Dia bingung mau mengajak siapa. "Ohayou Lucy, Natsu!" seru Lisanna. "Ohayou Lisanna" seru Natsu dan Lucy serempak. "Ada apa?" tanya Lisanna. "Ah iya! Kau bisa ikut Lisanna!" seru Natsu. "Ikut apa?"tanya Lisanna bingung. "Kami akan menjalankan misi, dan perlu seorang lagi untuk membantu, jadi...kamu mau ikut Lis?" tanya Lucy. "Boleh! Kapan kita berangkat?" tanya Lisanna bersemangat. "Besok! Kita kumpul di depan pintu guild!" jawab Natsu. "Oke! Besok pagi! Di depan pintu guild!" kata Lisanna mengerti. "Aku ke Erza dulu ya, mau ngasih tahu hehehe..." Natsu berlari menuju Erza.

Lucy memandang Lisanna sesaat. Lalu mengulurkan tangannya, "ayo kita bekerja sama". Lisanna membalas uluran tangan itu, "oke! Kita kan bekerja sama!". Terlihat senyuman tawa kecil di wajah mereka. Lucy dan Lisanna di kenal suka berantem seperti Natsu dan Gray (tapi gak separah si Flamehead dan Ice Brain itu).


~{ESOK HARI NYA}~


"Ohayou Minna!" seru Lucy melambai-lambaikan tangannya kepada teman-temannya. "Hoi Luce! Kau nyaris terlambat tahu!" seru Natsu. "Hehhe...gomen" kata Lucy. "Oke, sekarang ayo kita berangkat" seru Erza. "Yo!" seru semuanya.

Mereka berjalan menuju stasiun. Romeo sempat lewat ke arah mereka. Lucy dan Lisanna berjalan di belakang. Saat Romeo berjalan di antara kedua gadis itu, mereka berbisik. "Omedetou..." ucap kedua gadis itu lalu tertawa kecil. Romeo yang kaget langsung melihat ke arah kedua gadis itu, "a..apa..maksud kalian?".

"Selamat atas jadian kalian"

"Maksudnya?"

"Kau dan Wendy, pacaran"

"Eh, da..darimana..kalian..tahu?"

"Kami melihatnya"

"Me..melihat..apa?"

Lucy mengisyaratkan mereka bericuman dengan tangan. Lisanna hanya tertawa kecil.

"A..apa!? Dasar kalian!"

Lucy dan Lisanna tertawa kecil. "Hei! Itu Romeo!" seru Natsu melihat Romeo yang sedang marah dengan Lucy dan Lisanna. Erza langsung saja memanas dan meledak. Berdiam diri, mematung. "Hei! Kau kenapa Erza?" seru Natsu mengetuk-ngetuk badannya. "Ayo semua! Nanti kita terlambat kereta nya!" seru Lucy mendorong Erza. "Iya! Betul! Nanti kita terlambat kereta!" kata Lisanna. "Oh, baiklah!" kata Natsu dan Gray berjalan sedikit cepat. "Andaikan itu Juvia dengan Gray-sama~" seru Juvia ber-khayal. "Juvia!" panggil Lisanna. "Baik!" seru Juvia menyusul.


~{TO BE CONTINUED}~


Huaaaa akhirnya selesai juga Chapter pertama-nya. Cukup melelahkan, hehehe...

Bagaimana? Abal-abal kan? Maklum lah, namanya juga Author baru disini, hehehe...

Arigatou Gozaimasu udh baca smua~~~

Review plissss, sampai ketemu di Chapter slanjutnya, Bye-bye *lambai-lambai tangan*~