OoO

Kuroshitsuji Fanfiction

Diclaimer by Yana Toboso

Title : Ciel is Snow White

Couple pair : Sebastian M. and Ciel P.

Rate : T

Genre : Romance and Parody (?)

Warning : OCC, AU, TYPO.

Cerita ini di luar cerita asli dari Anime ataupun Manga-nya, kalau ada perbedaan sifat dan karakter harap dimaklumi, selamat membaca.


Pernakah kalian mendengarkan kisah tentang Snow White? Yah, gadis cantik yang berkulit seputih salju itu. Mungkin.. kalian sudah tahu bagaimana ceritanya, tapi tahukah kalian tentang Snow White yang ada dalam Fic ini?

...

..

.

Dahulu kala ada sebuah kerajaan yang disebut Phantomland Kingdom, walau kerajaan itu bernama Phantom-land.. tempatnya bukanlah sarang hantu atau apalah itu . Melainkan, kerajaan damai yang dipimpin pasangan muda Vincent dan Rachel Phantomhive.

Setelah dua bulan mereka menikah, Ratu Rachel pun merasakan gejala aneh dalam dirinya. Karena takut terjadi apa-apa terhadap istrinya, Vincent dengan segara memanggil tabib istana.

"Yang mulia Raja tak perlu khawatir.." ucap nenek yang memeriksa keadaan Rachel, "Ratu sedang mengandung.." lanjut nenek itu.

"APPPAAAAAAAAAA?!" Raja kaget dengan OOC-nya.

"Dari jumlah kontraksi yang dilakukan si bayi, kemungkinan besar Ratu mengandung bayi perempuan.." jelas si tabib pada pasangan muda itu.

Vincent pun memeluk istrinya dengan erat, "Anak kita pasti akan jadi Puteri yang imut.." ucapnya sambil mengencankan pelukannya.

"Vincent.. sesak.." protes Rachel sambil berusaha melepas pelukan suaminya.

Sang Raja pun nyengir sambil berkata, "Maaf sayang, aku terlalu bahagia.."

Tabib istana pun hanya bisa terdiam karena melihat tingkah Rajanya, "Baik yang Mulia, saya undur diri.." ucap si tabib. Namun, tiba-tiba saja Vincent menarik pundaknya.. "Mbah, kira-kira kapan anak saya lahir?" tanyanya polos..

Uap panas pun mengalir ke kepala si tabib, "Please jangan panggil saya Mbah, kesannya kaya Mbah dukun gitu.." jeda, "Saya juga ga tau, yang jelas manusia itu mengandung selama Sembilan bulan.." si Mba— eh, tabib meninggalkan kamar Ratu sambil membanting pintu.

BRRRRRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK!

Suara pintu itu pun menggema, "Dasar, nenek-nenek termpramental.." celetuk Vincent kesal.

"Dear, sudahlah.. pamali ngatain orang tua.." ucap Rachel sambil berusaha menenangkan suaminya yang OOC.

Setelah itu kerajaan Phantomland pun mengadakan renovasi besar-besaran untuk menyambut kelahiran 'putri' kerajaan itu. Warna soft blue dan pink merupakan warna yang dipilih Ratu untuk dinding kamar calon putrinya itu. Pasca kehamilannya pun Rachel tidak melakukan perkerjaan kasar dan hanya memakan buah-buahan supaya anaknya kelak menjadi gadis yang feminime.


Sekarang memasuki Desember, perut Rachel sudah membesar tapi belum ada tanda-tanda bahwa dia akan melahirkan. Di petang hari yang damai itu, Rachel duduk di kursi yang mengarah pada jendela sambil merajut. Dilihatnya salju berjatuhan di langit yang mulai menggelap itu.

"Kuharap kau memiliki rambut biru keabu-abuan seperti langit yang mulai menggelap—" ucapnya sambil mengelus perutnya, "Mata sebiru samudera yang membeku.." lanjutnya, "Kulit putih seputih salju.." ucap Rachel lagi sambil tersenyum.

Tak lama setelah itu, dihari ketiga belas pada bulan Desember pun Rachel melahirkan.

OEK OEK

Tangisan bayi pun menggema di ruangan itu..

Namun, sejam setelah melahirkan ia pun meninggal. Ratu dari kerajaan Phantomland itu pun berpesan, "Vincent.. dear, aku mohon.. besarkan anak kita.. menjadi Puteri yang baik.." ucapnya dinapas terakhirnya.

Vincent yang mendengarkan permintaan istrinya itu menangis sejadi-jadinya, "Rachel.." panggilnya sambil mengguncang-guncangkan tubuh Ratunya, "Hiks..Bagaimana bisa aku membesarkan anak LAKI-LAKI kita menjadi Puteri!" lanjutnya histeris tak karuan.

Penasihat istana, Pak Tanaka pun berusaha menenangkan sang Raja.. "Yang Mulia, Anda harus tenang.." ucap pak tua itu apa adanya.

"Tanaka, bagaimana aku bisa tenang?" tanyanya sambil meluk Tanaka (?)

SRRROOOTTT

"Cepat panggil tabib istana yang dulu bilang anakku itu perempuan!" titah Vincent sambil meperin ingusnya dibaju Tanaka.

Penasihat istana yang usinya lebih dari setengah abad itu pun berkata, "Orang itu sudah meninggal seminggu yang lalu, yang Mulia Raja.."

"APPPHHAAAAAAAAAAAAA?!" Vincent pun berteriak sejadi-jadinya.

Setelah kematian Ratu, Raja pun membesarkan anak laki-lakinya yang diberi nama Cielissnowwhite sebagai Puteri Phantomland. Karena itu permintaan terakhir dari istrinya tercinta, tapi supaya tidak membingungkan Ciel (nama panggilan Cielissnwowhite) dengan gender. Vincent pun membuat aturan baru kalau pria dikerajaannya harus memakai pakaian wanita.

Dan, peraturan itu sama sekali tidak diprotes oleh rakyatnya. Well, mungkin Vincent adalah pencetus budaya crossdress. So, jangan kaget ya.. kalau kalian melihat kakek-kakek tua seperti Tanaka memakai baju maid dan stocking belang-belang ala cosplay café. *plak*

Diusia lima tahun Cielissnowwhite, Raja pun mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi seseorang yang datang dari negeri seberang. Tentunya, pernikahan itu disetujui oleh Ciel yang kala itu sangat membutuhkan figure seorang ibu. Dan, orang yang dinikahi Vincent adalah seorang Madam pecinta warna merah..

Bernama Madam Grell Sutcliff , saat pertama kali melihat pendamping hidup baru Vincent seisi kerajaan porak-poranda. Pasalnya, mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang. 'Apa mata Raja udah rabun? Sampai ga bisa bedain mana wanita asli sama wanita jadi-jadian?'

Lalu, surai merah panjang itu mendekati Ciel.. "Aku Grell Sutcliff DEATH, mulai sekarang aku Mamah mu.." ucap Grell sambil nyengir.

Ciel melihat Grell dengan tatapan bingung, "Ih, tante.. giginya runcing-runcing.." ucap Ciel dengan polosnya. Dan..

"PFTT.. HAHAHAHHAHAHA" membuat seisi istana tertawa sejadi-jadinya. Sang Ratu baru itu pun ber-JLEB ria, 'Awas kau Cielissnowwhite, akan kubuat hidup menderita..' ucap Grell dalam hati kayak tokoh antagonis dalam sinetron.


A/N

ini cerita iseng dari saya.. Sebasu-nya belum muncul dichapter ini.. hwhw.. saya pusing sama uas plus jawaban konyol saya -"

saya mau minta maaf karena telah menistakan Tanaka-jiisan *ojigi + sungkem*

Nyah, Mind to Review aja deh..