Di fic kali ini, akan kujelaskan dari awal gimana si Len bisa pacaran dengan Kaito, yang udah baca You're Mine SPECIAL pasti udah tau.
Warning : Sho-ai, OOC, gaje, parah dll
Rate : T
Genre : Romance
Pair : Len x Kaito
Vocaloid © Yamaha
You're Mine © Ryutarou'Ichi'
++ AWAL KISAH CINTA LEN DAN KAITO ++
"Kyaa~ lihat itu.. Len-kun keren sekali.." teriak Miku kegirangan melihat Len dan tim-nya bermain sepak bola.
"Miku-chan, suaramu kencang sekali.. aku bisa tuli permanen kalau kamu teriak-teriak seperti itu terus" ujar Rin sambil menutup kedua telinganya.
"Tapi, kasihan ya.. Len-kun kadang terlihat pucat sekali, apa dia sakit?" kata Meiko tiba-tiba nimbrung dengan Miku dan Rin, diikuti Kaito di belakangnya.
"Ah, Meiko-san teliti juga ya.. aku sendiri sebagai saudara kembarnya tidak tau kenapa Len-kun kadang terlihat pucat" ucap Rin sambil melihat Len yang semangat bermain bola.
"Ah iya, aku tau lho.. gosip Kaito-san menyukai Len-kun" ujar Miku tersenyum jail ke arah Kaito.
"Eh.. i..itu kan hanya gosip?" jawab Kaito sambil menutup wajahnya agar rona merah di wajahnya tidak terlihat oleh Miku. Saat Miku sedang menjahili Kaito, Len mendatangi Rin untuk istirahat sebentar sambil meminum minuman yang sudah di persiapkan Rin.
"Len-kun, kamu tidak apa-apa?" tanya Meiko khawatir, lagi-lagi wajah Len terlihat pucat.
"Ah, tidak apa-apa aku hanya pusing saja" jawab Len sambil memegangi kepalanya.
"Aku permisi sebentar, ingin ke kamar mandi" ujar Len lagi, sambil menaruh minuman yang tadi dia pegang lalu berjalan menuju kamar mandi. Kaito yang khawatir juga melihat kondisi Len, diapun mengikuti Len ke kamar mandi.
x-x-x-x
"Len-kun, kamu tidak apa-apa?" tanya Kaito melihat Len terduduk didekat wastafel, wajahnya pucat sekali.
"Jangn kesini.. keluar" bentak Len.
"Gomen.. tapi, aku khawatir. Len-kun kenapa? Apa sedang sakit?" tanya Kaito berusaha mendekati Len.
"Kumohon, jangan kesini.. aku tidak mau melukaimu" jawab Len dengan mata memohon, bukannya Kaito keluar menjauhi Len, Kaito malah makin mendekati Len.
"Melukai? Apa maksdumu Len-kun?" tanya Kaito sambil duduk disamping Len. Len menatap mata Kaito, lalu pandangannya beralih ke arah leher kaito.
"Maafkan aku Kaito-san" jawab Len sambil menundukkan kepalanya.
"Maaf? Kenapa meminta maaf?" tanya Kaito bingung. Len tidak menjawab, tangan Len menyentuh kerah baru Kaito, membuka kancing atas kemeja Kaito.
"Len-kun.. a..apa yang kamu lakukan?" tanya kaito kaget dengan perlakuan Len. Tapi anehnya Kaito tidak mengelak saat Len membuka bajunya. Dengan cepat Len menggigit leher Kaito sampai berdarah, menghisap darahnya.
"Le..Len-kun, hentikan.. apa yang kamu lakukan?" tanya Kaito kesakitan. Len tidak mempedulikan Kaito yang kesakitan, dia terus menghisap darah Kaito.
"Len-kun.. he..hentikan" akhirnya Kaito berhasil mendorong Len menjauhi dirinya. Darah segar mengalir di leher Kaito, Kaito memegang lehernya yang berdarah akibat ulah Len. Len yang baru tersadar dengan perbuatannya langsung membersihkan sisa darah Kaito yang menempel di bibirnya.
"Maafkan aku Kaito-san.." ucap Len, lalu meninggalkan Kaito sendirian di kamar mandi.
x-x-x-x
"Ne~ Len-kun, apa kamu melihat Kaito? Aku ingin mengajaknya pulang bareng" tanya Meiko kepada Len yang sedang membereskan bukunya. Len hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Meiko.
"Hey, Len-kun.. kok diam? Oh iya, bukankah setelah kau bermain bola tadi Kaito masih bersamamu?" tanya Meiko lagi.
"Aku tidak tau dimana Kaito-san" jawab Len sambil melangkahkan kakinya keluar kelas.
"Meiko-san" panggil len begitu dia di depan pintu kelas. Meiko menoleh ke arah Len karena memanggil namanya.
"Kalau Meiko-san bertemu Kaito, tolong bilang kepadanya aku minta maaf" kata Len, lalu meninggalkan Meiko sendiri di ruang kelas.
x-x-x-x
"Tadaima~" teiak Len begitu memasuki rumahnya.
"Okaeri.. ne~ ne~ Len-kun, ada hubungan apa kamu dengan Kaito-san?" tanya Rin semangat begitu Len datang.
"Hubungan? Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan..Kaito-san" jawab Len dingin.
"Huu.. bohong, kalau tidak ada kenapa Kaito-san ke rumah kita?" tanya Rin lagi sambil mengngembungkan pipinya.
"Apa maksdumu Rin?" tanya Len bingung.
"Loh? Len tidak tau, sekarang Kaito-san ada di kamarmu.. tadi sewaktu pulang sekolah dia datang kepadaku katanya dia ingin betemu denganmu Len. Lalu dia bilang dia ingin menunggumu di rumah kita, makanya tadi aku dan Kaito-san pulang bareng" jelas Rin. Setelah mendengar penjelasan Rin, Len langsung menuju kamarnya yang terletak di lantai dua itu.
"Kaito-san? Ada apa kemari?" tanya Len begitu memasuki kamarnya dan bertanya seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka tadi pagi.
"Aku hanya ingin mengobrol sedikit denganmu Len-kun" kata kaito yang sedang duduk di tengah-tengah ruangan.
"Soal tadi pagi? Aku benar-benar minta maaf, biasanya aku bisa menahan hawa nafsuku untuk tidak meminum darah" ujar Len sambil meletakkan tasnya di ranjangnya.
"Apa maksdumu Len-kun?" tanya Kaito masih bingung dengan ucapan Len barusan.
"Aku tidak memaksa Kaito-san untuk percaya atau tidak, tapi sebenarnya aku vampire" kata Len sambil membuka dasinya dan membuka kancing atasnya, lalu melangkahkan kakinya ke kulkas kecil yang terletak di sudut ruangan.
"Vampir? Kalau begitu Rin.." kata Kaito tidak melanjutkan kata-katanya.
"Rin bukan vampire.. dia manusia, sama seperti Kaito-san" jawab Len sambil membawa botol berwarna hitam dari kulkasnya menuju tempat duduk dekat kaito.
"Kaito-san lihat? Ini minumanku.. darah" kata Len sambil membuka tutp botol itu, lalu menuangkannya ke gelas bening. Dari dalam botol itu keluar cairan berwarna merah darah.
"Tadi pagi aku belum meminumnya, sebenarnya sudah lama aku tidak meminum ini" kata Len lagi.
"Apa Rin tau tentang ini?" tanya Kaito merinding melihat darah yang Len minum.
"Tidak, hanya aku dan orang tuaku yang tau hal ini.. dan sekarang Kaito-san mengetahuinya" jawab Len sambil memasukan kembali botol yang berisi darah itu ke kulkas kecil.
"Jadi, itu yang membuatmu selalu terlihat pucat?" tanya Kaito
"Sebenarnya itu tidak akan terjadi kalau aku selalu meminum darah, namun darah yang selalu ayah sediakan untukku itu tidak enak. Jujur saja.. aku lebih suka dengan rasa darahmu Kaito-san, aku harap bisa terus meminum darahmu" jawab Len.
"Meminum darahku terus?" tanya Kaito kaget dengan ucapan Len.
"He? bukan.. maksudku bukan begitu.. Lupakan saja kata-kataku barusan" jawab len kaget, dia baru sadar hal itu tidak mungkin dilakukan mana mau Kaito memberikan darahnya untuk dirinya.
"Kalau Len-kun mau, aku bersedia memberikan darahku untukmu" kata Kaito, kata-kata Kaito barusan membuat Len kaget.
"Jangan bercanda Kaito-san" kata Len hanya menanggapi ucapan Kaito sebagai lelucon, dia duduk di kasurnya sambil menundukkan kepalanya.
"Aku serius Len-kun" kaito berdiri dari duduknya lalu melangkahkan kakinya ke arah Len, lalu duduk di samping Len. Len yang kaget karena tiba-tiba Kaito duduk disampingnya menoleh ke arah Kaito.
"Kenapa? Kenapa Kaito-san bersedia memberikan darahmu untukku? Seharusnya Kaito-san menjauhiku yang seorang vampire ini" tanya Len.
"Karena sebenarnya aku.. menyukai Len-kun" jawab kaito menutup wajahnya dengan sebelah tangannya supaya rona di wajahnya tidak dilihat Len. Len yang kaget dengan perkataan Kaito langsung tersenyum.
"Kaito-san" panggil Len sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Kaito. Tangannya menyentuh wajah Kaito, perlahan-lahan dia mendekatkan bibirnya ke telinga Kaito.
"Kalau ingin bercanda jangan denganku" bisik Len dingin, lalu melangkahkan kakinya menuju meja belajarnya.
"A..aku serius Len-kun.. aku sungguh-sungguh mnenyukai Len-kun" kata Kaito kaget mendengar jawaban Len. Hati kaito sakit mendengar jawaban Len atas pernyataan cintanya yang tulus.
"Aku tidak percaya" jawab Len dingin tanpa melihat ke arah Kaito. Len hanya sibuk dengan laptop yang dihadapinya.
"Tapi.. Aku.. sungguh-sungguh Len-kun.." kata Kaito terus meyakinkan Len. Len bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju Kaito hingga Len berdiri tepat di depan Kaito yang sedang duduk di kasur. Tiba-tiba Len mendorong Kaito hingga tertidur di atas ranjang.
"Len-kun.. kau mau apa?" tanya Kaito sedikit takut dengan sikap Len yang tiba-tiba berubah. Len tidak menjawab, dia melangkahkan kakinya menuju pintu lalu menguncinya kemudian dia kembali berjalan menuju ranjang yang ditiduri Kaito.
"Len-kun.." panggil Kaito pelan, Kaito masih ketakutan dengan apa yang akan diperbuat Len dengan mengunci pintu kamarnya. Len masih diam tidak menjawab panggilan Kaito, dia membuka bajunya lalu melangkahkan kakinya ke tempat Kaito.
"Len-kun.. mau apa?" tanya Kaito benar-benar sudah katkutan akibat sifat Len yang berubah mendadak begini.
"Diam" jawab Len dingin, lalu mengunci tangan Kaito dengan kuat. Dengan cepat bibir Len dan Kaito bersentuhan, Len memasukkan lidahnya.
"Ah..Len-kun.." desah Kaito berusaha melepaskan diri dari Len. Mendengar desahan Kaito, Len makin brutal mencium Kaito hingga bibir mereka berdua berdarah.
"Len-kun.. hen.. hentikan" kata Kaito yang sesak nafas akibat deep kiss yang dilakukan Len. Namun Len tidak mempedulikan kata-kata Kaito, dia terus menciumi Kaito. Kaito mengeluarkan air mata karena kata-katanya tida di dengar. Len yang sadar Kaito menangis menghentikan ciumannya.
"Kaito-san, kurasa sebaiknya kaito-san pulang saja" ucap Len dingin sambil memakai bajunya lagi. Kaito kaget dengan ucapan Len yang begitu dingin, dengan cepat dia melangkahkan kakinya pulang.
x-x-x-x
"Pagi.. Len-kun.." sapa Miku yang daritadi memperhatikan Len yang sedang mendengarkan Ipod-nya di sudut ruang kelas.
"Pagi.. Miku-chan" jawab Len tanpa melepaskan pandangannya dari Ipod kesayangannya.
"Suge~ Len-kun tau kalau yang memanggil aku, tanpa melihat ke arahku" ujar Miku gembira sambil duduk disebelah Len.
"Len.." panggil Rin sedikit berteriak dari depan pintu kelas. Len hanya memandang Rin sebentar lalu melangkahkan kakinya ke arah Rin, Miku mengekor di belakang Len.
"Ada apa?" tanya Len malas.
"Kamu dipanggil Kiyoteru-sensei tuh" jawab Rin sambil menunjuk Kiyoteru-sensei yang sedang berbincang dengan Meiko. Len hanya menghela nafasnya, menitipkan Ipod-nya keoada Rin lalu berjalan mendekati Kiyoteru-sensei. Namun, langkah Len diperlambat begitu melihat Kaito ada di sebelah Meiko.
"Ah, Len-kun.." panggil Kiyoteru-sensei.
"A..ada apa sensei?" tanya Len sedikit memalingkan wajahnya dari tatapan Kaito.
"Karena kamu ketua tim sepak bola, beritahukan kepada anggotamu nanti sore kita latihan untuk pertandingan minggu depan" jelas Kiyoteru-sensei.
"Iya baiklah sensei.." jawab Len singkat.
"Len-kun, sore ini aku temani latihamu ya~ oh iya, kamu suka cake rasa pisang kan? Kalau begitu akan kubelikan nanti untuk bekal latihamu" ucap Meiko sambil menyentuh hidung Len.
"Iya, terima kasih Meiko-san.." jawab Len tersenyum tipis. Len melangkahkan kakinya menjauhi Kiyoteru-sensei, Meiko, dan Kaito. Dengan secepat mungkin Len memberi tahu semua anggota tim-nya tentang latihan nanti sore.
x-x-x-x
"Len-kun.." panggil Meiko mendekati Len sambil membawa sekotak cake dan beberapa botol air minum.
"Ini untukmu.. supaya semangat bermain bola-nya" ucap Meiko memberikan cake dan beberapa botol minuman yang tadi ia bawa.
"Eh, ini semua untukku?" tanya Len kaget melihat barang bawaan Meiko.
"Ahaha~ tentu saja enggak Len, kamu harus berbagi dengan anggota yang lain" jawab Meiko sambil tertawa.
"Baiklah, kita mulai latihannya. Meiko-chan, tolong jangan mengganggu acara latihan ini" kata Kiyoteru-sensei sebagai pelatih tim sepak bola. Akhirnya latihan pun dimulai.
*kita skip aja sampe sehari sebelum pertandingan =='*
x-x-x-x
"Len-kun.. kamu tidak apa-apa? Kelihatannya kamu sedang tidak enak badan" tanya Kiyoteru-sensei melihat kondisi Len yang sedang tidak sehat. Wajah Len terlihat pucat lagi.
"Tidak apa-apa sensei" jawab Len singkat.
"Kamu harus istirahat dulu, lebih baik tidak usah ikut latihan dulu untuk hari ini" kata Kiyoteru-sensei khawatir.
"Aku masih sehat sensei.. aku bisa ikut latihan" kata Len memaksakan diri. Akhirnya Kiyoteru-sensei mengalah dengan membiarkan Len ikut latihan. Saat Kiyoteru-sensei meninggalkan Len sendiri di koridor tanpa sengaja Kaito berpapasan dengan Len.
"Len-kun.." panggil Kaito melihat kondisi Len terlihat aneh, Kaito langsung berfikiran mungkin Len tidak meminum darah beberapa hari ini. Len tidak menjawab panggilan Kaito, pandangannya kabur sampai akhirnya dia pingsan disana.
x-x-x-x
"Uhh.." ucap Len begitu sadarkan diri. Dia melihat sekelilingnya yang Nampak sangat ia kenal sampai akhirnya dia menyadari bahwa dia sedang berada di UKS sekolah.
"Len-kun.. kau sudah sadar?" tanya Kaito yang baru saja kembali dari lapangan untuk memberitahukan kepada Kiyoteru-sensei, Len sedang sakit.
"Sepertinya kamu belum meminum darah" kata Kaito sambil duduk di kursi dekat dengan ranjang Len.
"Ini semua gara-gara Kaito-san.." ucap Len tanpa melihat Kaito.
"Eh? Apa maksudmu Len-kun?" tanya Kaito bingung.
"Sejak aku meminum darahmu, aku jadi tidak bisa meminum darah yang ayahku sediakan. Setiap kali aku meminum darah itu, aku selalu memuntahkannya" jawab Len sambil menundukkan kepalanya.
"Kalau begitu.." ucapan Kaito terpotong.
"Kaito-san, mulai sekarang kamu milikku. Kamu harus bersedia memberikan darahmu untukku. Aku.. membutuhkanmu Kaito-san" kata Len sambil menatap dalam mata Kaito.
To Be Continue~
Yap~ gaje sangat =_=ll .. harap dimaklumkan saja..
R E V I E W .. PLEASEEEEE~~ o
