Yo, kembali lagi dengan saya si baka nesiachan author gak berbakat yang gebleknya gak ketulungan. Ok, daripada nanti saya malah mengumbar kejelekan saya sendiri, mari kita baca fic yang di bawah ini aja deh. XD

.

.

Summary : "kamu akan jadi anak yang blak blakan,""kek ada upil."

Warning : OOC, gaje, abal, typo-jika ada-, pendek, alur kecepetan, fic terilhami dari sponsor AX*IS, "DON'T LIKE DON'T READ."

Disclaimer: Masashi Kishimoto (setelah ini Naruto akan diberikan ke saya) #digampar

.

.

.

BLAK BLAKAN ITU SUSAH

.

.

"Oi Teme, maen bola yuk!" Teriak seorang anak berambut durian yang sangat –ralat- agak bego di depan sebuah rumah besar –Naruto-. (Naruto: Lu aja kale yang bego…

Author: Ya maap….)

"…" tidak terdengar suara apapun dari dalam rumah besar -besar bukan berarti orangnya juga lho, wong orangnya aja seayam. #dibakarSasuke- keluarga tak selang beberapa lama sang Uchiha bungsu pun keluar. Dan akhirnya mereka bermain bersama Upin Ipin dan kawan-kawan. (Readers: Woy, inget ini fandom apa, lagian fandom UIDKK gak ada kale. Author: ya maap… # (?))

Skip time~

Sewaktu bermain bola, ternyata diam-diam ada yang memperhatikan Naruto. Setelah mereka sudah merasa capek bermain bola dan memutuskan untuk berhenti bermain bola untuk beristirahat sebentar. Naruto yang sedari tadi merasa diperhatikan oleh seseorang langsung celingak celinguk kayak banci nyari langganan. Setelah lama mencari, akhirnya naruto melihat seorang kakek yang memakai jubah hitam dan berjenggot putih, alhasil Naruto segera berlari menuju tempat kakek itu berada dan tidak mendengarkan teriakan gaje dari temannya seperti 'kau mau kemana Naruto?' dan lain-lain.

'Hosh… hosh… hosh…' Naruto terengah-engah seusai berlari. "Eh kek, kenapa kakek bisa berada di tempat seperti ini?" Tanya Naruto, sang kakek hanya membalas pertanyaan Naruto dengan senyuman. "Eh kek, jika kakek kesini untuk ikut bermain bola, nanti kakek ikut jadi timku saja." Tawar naruto dengan cengiran lima jempol khas miliknya –tuh kan kelihatan begonya-. Tapi tetap, kakek itu hanya membalas semua perkataan Naruto dengan senyuman yang masih mengembang di bibirnya. 'Nih kakek udah gila apa? Dari tadi senyum mulu? Atau dia udah kerasa mau mati, makanya dia senyum mulu?' batin Naruto. Kakek itu masih tersenyum, malah kini senyuman kakek itu semakin mengembang dan melebar. Mungkin kakek itu berniat untuk meniru iklan 'senyum pepsod*nt' tapi tidak bisa. Bukan gigi yang ditunjukkannya, melainkan gusi-gusi yang berwarna kehitaman, karena gigi kakek itu sudah habis dimakan oleh waktu. Naruto yang melihat senyum kakek itu hanya bisa menahan diri agar tidak muntah. Bagaimana tidak muntah, udah gigimya abis, tinggal gusi doang, eh malah dikasih hiasan kulit cabe bekas makan sambel tadi. (kakek: Kenapa lu tahu kalo gue habis makan sambel? Author: Udah kelihatan dari bau napas kakek yang agak bau-bau sambel busuk. #digetok)

"kamu akan jadi anak yang blak-blakan." Kata kakek itu bikin kaget. 'JLEGER…' tiba- tiba ada kilat yang menyambar pohon di pinggiran lapangan. Dan anehnya sewaktu kilat tadi menyambar pohon, keadaan hari ini sangat cerah, malah gak ada mendung, gak ada ujan, becak-becak *Eh salah* #gampar. Akhirnya diantara Naruto dan kakek itu dilanda kesunyian.

Setelah beberapa lama Naruto dan kakek itu dilanda kesunyian, akhirnya Narutolah yang memecah keheningan itu. "Kek ada upil," kata Naruto polos sambil menuding hidung kakek itu. Akhirnya si kakek hanya bisa 'kentut (?)' karena saking malunya. Lalu tiba- tiba kakek itu menghilang diiringi dengan asap yang mengepul dan berbau tidak sedap.

'Ohok… ohok…ohok' Naruto terbatuk-batuk sambil ngomel gak jelas plus menutup hidungnya sendiri. "sial, asap kentutnya tebel banget, warnanya kuning lagi (?)" 'Ohok…ohok…ohok…' Naruto masih terbatuk-batuk dan masih menutup hidungnya.

.

.

.

TBC or END

Silahkan beri saran kepada saya lewat 'REVIEW' apakah fic ini di TBCkan atau di END saja. O iya, tolong beri saya saran dan keritik yang membangun lewat 'REVIEW' juga ya.

Dan lagi, terima kasih untuk kitsune murasaki have a poker, bakaruy-kun yang sudah mereview fic saya yang lain tapi belum saya balas karena mereka berdua tidak login.

Ok, trimakasih sampai jumpa…...

^,^