Hai saya adalah penulis baru di fandom Avengers. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, tak ada maksud untuk mencuri karya aslinya. Fich ini sedikit mengandung unsur twist walaupun sebenanrnya saya sendiri kurang pandai bikin cerita twisted story. Yang pasti Marvel bukan punya saya. Enjooyyy!


.

.

Prize For Captain

.

.


Plot: 'What if' Steve dan Bucky ditemukan oleh HYDRA setelah perang dunia ke II selesai. Steve Rogers memegang jabatan sebagai supervillain bernama Captain HYDRA sekaligus ketua HYDRA secara resmi setelah kematian Red Skull dalam WW II . Chitauri tetap menyerang bumi, tragedi kelahiran Ultron tetap terjadi tapi JARVIS tidak mati. Anggota resmi Avengers adalah Ironman, Hawkeye, Black Widow, Hulk, Thor, Ant-man, Spider-man, Vision, Falcon, Quicksilver & Scarlet Witch.

.

.

BTW, saya sedikit ngebajak DC & Agent of SHIELD ke dalam cerita saya biar alurnya lebih seru. enjooyyy!

.

.

.

New York, kota yang disebut sebagai the city that never sleep. Kota di mana organisasi superhero bernama Avengers beroperasi sekaligus menetap. Warga New York sudah memandang Avengers sebagai fenomena yang 'normal' dalam kehidupan sehari-hari, walau pun baru terasa kemarin chitauri menyerang bumi.

Bicara soal organisasi superhero, sebenarnya masih banyak organisasi lain seperti X-Men, Fantastic 4, Guardians of the Galaxy, Defenders, Justice League, Teen Titans, Outlaws, dll.

Menurut berita yang beredar dari seorang penjual koran bernama Stan lee, baru-baru ini Justice League dan Avengers membangun sedikit hubungan baik, mengingat bahwa kedua organisasi superhero ini sering bertabrakan setiap kali supervillain (alien misalnya) menyerang bumi.

Pernah sekali, suatu hari seorang (kalau dia masih bisa dikatakan manusia) badut gila bernama Joker masuk ke dalam kota New York untuk menyebarkan gas tertawa beracun. Saat itu, seorang pria bernama Phil Coulson sedang asyiknya menyantap kopi di pagi hari sampai ia melihat sebuah kotak berukuran raksasa dengan lambang badut tertawa melayang tepat di atas kedai kopi kesayangannya.

Beruntung di waktu yang sama seorang (ya, kalau dia juga masih bisa dikatakan manusia) billionare kaya raya bernama Tony Stark datang untuk memborong kedai kopi tersebut dengan maksud agar supaya para agent SHIELD tidak punya tempat nongkrong di New York. Sebelum kotak raksasa tersebut meledak, dengan sigap Tony berubah menjadi Ironman lalu memindahkan kotak besar itu ke Samudera Pasifik.

Tanpa menunggu lama Phil langsung menahan Joker yang bersembunyi di balik kasir kedai kopi sebelum Joker berhasil kabur pulang ke Gotham dengan bantuan tembakan laser Ironman. Kini, sang badut gila ditahan di penahanan SHIELD yang tentunya memiliki penjagaan ketat 24 jam a.k.a susah diterobos kecuali kalau Joker adalah anggota HYDRA atau meta-human seperti Hulk.

Awalnya Batman tersinggung & marah besar karena villain langganannya dibawa oleh Avengers. Batman pikir Avengers akan menyiksa atau membunuh Joker untuk mendapatkan informasi tentang Injustice League (semacam organisasi supervillain di DCU). Apalagi gosip hangat yang beredar di kalangan superhero tentang kenyataan bahwa selama ini HYDRA ada di dalam SHIELD.

Batman sampai jauh-jauh datang ke New York untuk membicarakan masalah ini dengan Ironman, namun setelah melihat keadaan Joker yang telah mendapat pertolongan mental dari Black Widow, bahkan Joker sampai menangis menyesal atas segala hal yang telah ia lakukan, Batman pun akhirnya memutuskan untuk mempercayai Avengers sebagai teman bukan lawan.

"Aku rasa sudah saatnya Justice League membangun hubungan baik dengan Avengers." Kata Batman sebelum pulang kembali ke Gotham.

Tetapi tak ada satu pun yang menyadari, di dalam kedai kopi yang sama, di waktu yang sama sebelum Joker hendak mengacaukan kota New York, sepasang bola mata biru sapphire memperhatikan segala gerak-gerik Tony Stark ketika sang Ironman memasuki kedai kopi.

Seringai aneh muncul di balik wajah tampannya. Tangan pria tersebut yang sedari tadi menulis di atas dokumen putuh bersih dengan bahasa aneh mulai menggambar seluruh lekuk tubuh Tony secara keseluruhan.

.

.

Pagi itu bukanlah pagi yang damai bagi Avengers dikarenakan Nick Fury baru saja mengirimkan mereka semacam berita kecil yang bisa saja membuat Bruce Banner langsung berubah menjadi the other guy.

"HYDRA MENCULIK AYAH BETTY?" jerit Bruce panik, luckily enough Natasha segera mengelus pundaknya "Tenang dulu big guy. Kita harus memastikan dulu benar atau tidaknya berita itu." Bujuk Natasha.

"Kau benar Nat," Tony masuk ke dalam ruang TV sambil memainkan IPad di tangannya "Baru saja aku mendapatkan E-mail kasus dari Letjen Ross beberapa menit yang lalu. Mungkin saja berita itu cuma hoax belaka, atau orang yang HYDRA tahan hanya kebetulan orang yang mirip." Jelas Tony sebelum memperlihatkan apa yang ia cari di IPadnya lewat hologram.

Terlihat jelas dalam layar hologram itu video seorang pria tua berbaju militer yang memakai kacamata hitam yang dibekap lalu diseret paksa masuk ke dalam mobil hitam. Bruce segera menyadari bahwa orang tersebut bukan Ross, muncul sedikit rasa lega di dadanya sekaligus rasa panik kepada siapa pun itu orang yang HYDRA salah tangkap.

"Siapa kakek tua itu?" Tanya Bruce kepada Tony sebelum Clint sempat bertanya.

"Dia Stan Lee, pria legendaris yang telah meraih kesuksesannya sampai ke MCU (Marvel Cinematic Universe)." Jawab Vision sebelum Tony sempat membrowsing data tentang kakek tua di layar hologram.

"Loh bukankah dia si penjual koran di Manhattan?"

"Kurasa dia mirip dengan bartender di bar Texas tempat di mana aku bertemu dengan Wade Wilson."

"Dia juga mirip dengan tukang pos yang mengantarkan majalah mingguan tiap senin."

"Dia mirip seperti orang yang meminjamkanku celana ketika aku sadar setelah berubah menjadi Hulk di Indonesia."

"Kupikir kita baru saja mengorder pizza semalam yang lalu dan dialah si agen delivery-nya…."

Mereka semua terdiam, tak ada yang berani berkomentar sampai Wanda yang memecah keheningan "Jadi, apa sebaiknya kita menolong pria bernama Stan Lee ini?"

"Kurasa tak perl-"

"TONNYYY/STAAARKKK!"

"Ok guys mari kita selamatkan makhluk bernama Stan Lee ini." Daripada aku mati dihajar kalian beramai-ramai batin Tony.

"JARVIS, siapkan 5 pesawat jet untuk kami & periksa koordinat yang Fury kirim ke kami!. Kurasa sebaiknya aku tidak membawa banyak orang, jadi aku akan membawa Spider-man, Falcon, Natasha & Ant-man."

"Baik sir." Jawab JARVIS.

"Kau serius hanya membawa kami?" tanya Peter, insting laba-labanya mendadak menyala. Tony menjawab "Akan lebih baik jika kita tidak membawa banyak orang untuk serangan langsung ke markas HYDRA. Lagipula kita hanya akan menyelamatkan seorang kakek ajaib. Kalau ada apa-apa aku akan memanggil beberapa dari kalian untuk menyusul kami."

Sayangnya, ketika Avengers sudah bersiap-siap berangkat untuk menyelamatkan Stan Lee, tak ada yang memberitahu mereka bahwa kakek ajaib bernama Stan Lee ini telah menyelamatkan dirinya dengan menyamar menjadi pilot HYDRA…

Entah apa kakek ajaib itu bisa mengendarai pesawat atau tidak.

.

.

Di sebuah markas yang beroperasi di bawah laut, seorang pria bermata biru sapphire memperhatikan gerak-gerik Avengers melalui CCTV yang telah ia retas tanpa sepengetahuan JARVIS.

Di belakang kursi yang ia duduki, seorang agent HYDRA bernama Rumlow atau sering disebut Crossbones melaporkan tentang kakek tua yang mereka pikir adalah Jenderal Ross berhasil kabur dikarenakan kelalaian penjaga sel.

"Maafkan saya, Captain. Saya bersedia menerima hukuman apa pun."

"It's okay, aku sudah menduga dia bukan Ross dan aku juga sudah menduga bahwa kakek itu bisa kabur dengan cara mengelabuhi kita"

Menyadari sorot kebingungan dari bawahannya, Captain HYDRA menjelaskan maksud dari penculikan tersebut.

"Semenjak awal tujuanku menyuruh kalian menculik kakek tua yang kalian 'pikir' dia adalah Ross, sebenarnya hanya untuk memancing Avengers kemari. Sungguh suatu keberuntungan kau dan regumu 'salah' menangkap orang, jadi kita tak perlu repot 'membuang' kakek tua itu ketika Avengers datang kemari."

"Intinya meskipun Avengers datang kemari untuk menyelamatkan kakek tua ini, segalanya hanya percuma karena kita hanya menggunakan kakek ini sebagai bait. Kalau kau takut kalau sampai kakek tua itu menyebarkan informasi tentang HYDRA, kurasa kita tak perlu memikirkannya. Karena aku baru saja mendapatkan data tentang kakek itu dan dia bukan tipikal orang yang akan menceritakan hal-hal 'menakjubkan' yang ia alami dalam hidupnya. Kau boleh pergi."

Meski masih belum sepenuhnya mengerti, Rumlow segera keluar dari kantor sang ketua HYDRA setelah mengatakan 'Hail HYDRA'.

Seringai muncul di bibir sang Captain HYDRA. Senyuman sinis yang mampu menarik hati perempuan mana pun, bahkan perempuan baik-baik sekalipun dapat berubah menjadi bitch hanya dengan melihat lekuk wajah sempurna pria ini.

"Come to me, Tony Stark….." bisiknya lembut.

.

.

To Be Continued

.

.

YAAAPPPPP bagaimana pendapat anda tentang chapter 1 ini? Saya nggak minta banyak tapi kalau anda punya saran atau komentar silakan di-review. Terima kasih.