Setiap orang pasti pernah─atau akan─mengalami satu babak dalam kehidupannya, di mana ia terjatuh dan terpuruk. Begitu pula yang terjadi pada seorang Lee Donghae.

Pekerjaannya sebagai seorang idola internasional membuatnya jauh dari lingkup keluarga, dan itu membuat kehilangan terbesar dalam hidupnya terjadi. Kehilangan sosok Appa membuat Donghae jatuh terpuruk dengan sangat dalam, berbagai spekulasi berterbangan dalam pikirannya.

Ketika itu Donghae berharap disambut dengan senyum bangga keluarganya, terutama sang Appa. Namun siapa sangka, ia tak akan pernah bisa melihat senyuman dari wajah tua Appa-nya, merasakan pelukan hangat penuh kebanggaan untuknya.

Sejak saat itu, Donghae mengira hidupnya berubah. Semua senyumnya hanyalah kamuflase dari tangis dan jerit hatinya. Tapi ia salah, begitu banyak yang mendukungnya. Begitu banyak orang yang mengharapkan kehadirannya dan memberi dukungan terbesar untuknya.

Salah satunya dari dia. Namja yang lebih tua beberapa tahun darinya, yang rela menghabiskan waktunya untuk menjaga Donghae─yang saat itu tenggelam dalam kehilangan. Dan namja itu juga yang telah mengembalikan senyum dan warna dalam hidup Donghae. Dengan beribu liter cairan semangat penuh kasih sayang.

"Donghae-ya. Kau bisa menganggapku sebagai Appa keduamu…"


.

.

Cast © themselves

Yesung-appa, Saranghaeyo! © Cloud1124

Warning: OOC, Typo(s) – Miss Typo(s), Crack Pair, BL

.

Don't like? Don't read, okay?


Leeteuk ingat benar ketika ia bertemu dengan sosok namja tua yang berstatus sebagai kepala keluarga Donghae saat itu. Begitu pula dengan kata-kata terakhir sebelum namja tersebut pulang ke rumahnya. Sebuah kata penitipan kecil yang berujung pesan warisan.

"Our little Donghae, tolong dijaga, karena aku tak bisa menjaganya lagi. Tolong berjanji jaga dia. Dia adalah anak yang baik dan kau adalah Hyung yang baik untuknya. "

Leeteuk begitu shock ketika pada akhirnya mendengar kabar bahwa Appa Donghae telah tiada. Ia menangis semalam penuh. Hingga akhirnya bertekad untuk melaksanakan pesan terakhir tersebut sepenuh hatinya.

Namun leader boyband Super Junior itu tak bisa melakukannya sendiri. Dengan tulus ia mengajak siapapun yang mau membantunya untuk menjaga, dan menjadi penyemangat bagi Donghae. Dan yang dengan senang hati mau berjalan bersamanya adalah dia.

Sang main vocal Super Junior, Yesung.

.

Yesung selalu sebisa mungkin berada tak jauh dari Donghae─kecuali memang kondisi tidak memungkinkan. Contohnya saja, selama mereka semua tak ada jadwal yang mendesak, dan hanya bersantai di dorm, Yesung sebisa mungkin selalu berada di sisi Donghae. Ia menemani Donghae bermain, mengobrol, makan, menonton televisi, dan berbagai hal lainnya.

Semua member sudah sangat hapal dengan kebiasaan Yesung tiap pagi. Ia akan dengan santai naik dari lantai sebelas, masuk seenaknya ke unit apartemen mereka di lantai 12, dan memasuki kamar yang Donghae dan Leeteuk tempati.

Namja pemilik Kkoming itu pasti akan langsung mendekati ranjang Donghae. Membuka selimut tempat namdongsaeng-nya itu bergelung, dan membangunkannya.

Setelahnya, setengah memaksa, Yesung akan menarik Donghae ke depan pintu kamar mandi. Memberikan handuknya, Yesung dengan senang hati mendorong Donghae masuk ke dalam. Dan dengan penuh senyum mengucapkan, "Pagi, Hae…"

.

Untuk urusan makanan, tampaknya tak ada yang bisa mengalahkan sang ratu dapur. Kim Ryeowook. Masakan namja itu tak ada duanya di indra pengecap anggota boyband tersebut. Namun terkadang, hal itu bisa berubah. Donghae, misalnya. Ia tak akan segan-segan mengomentari masakan dongsaeng-nya itu dengan halus, mengatakan bumbu yang kurang dan sebagainya. Bahkan terkadang Ryeowook harus meredam emosinya yang hampir meledak mengenai komentar Donghae.

"Kenapa tidak Hyung saja yang memasak?" sindir Ryeowook suatu hari. Rupanya, kekesalannya sudah melebihi limit.

Donghae tampaknya kurang peka dengan nada penuh sindiran yang eternal maknae itu gunakan. "Mianhae, tapi aku tidak berbakat memasak…"

Kala itu, Ryeowook ingin sekali menggigit penggorengannya keras-keras untuk melampiaskan dongkol hatinya. Namun ia harus rela ketika marah itu sirna karena kata-kata Hyung sekaligus roommate-nya.

"Berhentilah berkomentar, Hae. Masih beruntung Wookie mau memasak untukmu! Masakanmu sempurna, Wookie-ya," kata Yesung seraya memberikan jitakan kecil di puncak kepala Donghae dengan sumpit yang menganggur di tengah meja.

Donghae tampak cemberut, sebelum akhirnya menerima deathglare dari Yesung, dan buru-buru merubah ekspresi wajahnya. Ia tersenyum lebar pada Ryeowook, dan berujar setengah malu-malu, "Mianhae, Wookie. Masitta!"

Dan karena itu, Ryeowook hanya mampu tersenyum balik dan mengangguk.

.

Semenjak Yesung dan Leeteuk secara resmi menjadi sosok pengganti Appa bagi Donghae, namja penyuka tokoh Nemo itu tumbuh menjadi namja manja dan makin cengeng. Selain saat-saat yang memang mengharukan, Donghae akan dengan mudah menitikkan airmata apabila ada yang memarahinya.

Namun kebiasaan itu tak berlangsung lama, karena Yesung dengan segera menegur Donghae.

Kalau tidak salah, saat itu adalah ketika ada Super Junior sedang berada pada suatu acara. Mereka mendengarkan dengan cermat ketika Master of ceremony membacakan beberapa surat dari penggemar mereka.

Donghae menangis pada surat ketiga. Ia terisak dalam diam.

Yesung─yang saat itu berada di sebelahnya─meringsut mendekat. Lalu membisikkan kata-kata singkat yang bermakna dalam bagi Donghae.

"Uljima. Sebagai seorang namja, kau sudah meneteskan terlalu banyak air mata…"

Dan tangis Donghae benar-benar berhenti.

.

Semakin hari, Donghae mulai merasakan getaran berbeda ketika Yesung berada di sekitarnya. Terlebih lagi, ketika ia tahu bahwa Hyung─merangkap Appa keduanya─nya itu menjalin hubungan spesial dengan maknae grup mereka.

Kala itu, Donghae sedang melangkah masuk menuju dapur karena melihat Yesung berada di sana. Saat tinggal beberapa langkah lagi ia akan mencapainya, suara bisikan pelan dari orang di dapur terdengar masuk ke telinganya.

Lewat suara khas kedua namja itu, Donghae dengan mudah menebak bahwa Kyuhyun lah yang menjadi lawan bicara Yesung.

Donghae memutuskan untuk menghentikan langkahnya, lalu merapatkan tubuhnya ke dinding.

"─saranghae, Hyung. Maukah kau jadi namjachingu-ku?"

Donghae merasakan dadanya berdenyut sakit. Silahkan katakan Donghae egois, namun pada kenyataannya, ia mulai mengklaim Yesung sebagai miliknya. Dan kini, ia merasa tak sanggup mendengar ada orang lain yang akan memiliki Yesung. Berdebar, Donghae menunggu jawaban Yesung. Tanpa sadar ia menahan napasnya.

"Ne. Na do saranghae, Kyu…"

Dan Donghae merasakan tubuhnya merosot jatuh. Sebisa mungkin Donghae kembali berdiri, menarik napas panjang guna menetralisir rasa sesak dalam dadanya. Ia menguatkan langkahnya, lalu berjalan masuk ke dapur.

Ia mendapati Yesung sedang duduk dan menghadapi semangkuk ramyeon panas. Kyuhyun sendiri sedang berdiri di depan lemari es dengan tangan menggenggam sebotol minuman dingin.

"Ah, Hae-hyung mau makan? Mau kupanggilkan Wookie-hyung?" tawar Kyuhyun─tak biasanya.

Donghae memaksakan sebuah kekehan seraya menggeleng. Lalu mendekati Yesung.

"Hyung, aku minta sesendok…" ujarnya manja.

Yesung melirik Kyuhyun, lalu tersenyum. Ia menyendokkan ramyeonnya dan menyuapkannya pada Donghae.

"Masitta?" tanya Yesung lembut.

Donghae tersenyum tipis, merasakan matanya memanas. "Masitta, Appa…" bisiknya.

.

Sejak saat itu, Donghae menjadi jarang berdekatan dengan Yesung. Walau pada kenyataannya, Yesung selalu berusaha mendekati dongsaeng kesayangannya itu. Sebisa mungkin, Donghae akan mendekat pada member lain yang sedang menganggur.

Seperti saat ini, Donghae terlihat asyik menemani Ryeowook dan Sungmin yang memasak di dapur. Walau ia tak bisa memasak, namja berjuluk Fishy itu memaksakan diri untuk membantu, entah sekedar memberikan bumbu yang Ryeowook atau Sungmin minta.

Yesung masuk ke dapur beberapa menit kemudian, tampak panik. Namun ketika mendapati Donghae sibuk di dapur, raut paniknya menghilang, ia menarik napas lega.

"Memang kau bisa memasak, Hae?" canda Yesung. Donghae tampak terkejut, tak mengira bahwa hyung-nya itu sudah berada di meja makan.

Ryeowook dan Sungmin menanggapi dengan kekehan pelan, sementara Donghae bingung harus merespon seperti apa.

"Aniyo, Hyu─" jawaban Donghae terpotong karena ia melihat Kyuhyun yang berjalan masuk dengan PSP di genggaman. Evil maknae yang mempunyai berjuta julukan itu mendekati Yesung, lalu memberikan backhug pada namjachingu-nya itu.

"Aku mencari kau sejak tadi, Chagiya~" ujarnya manja. Donghae terdiam melihat Kyuhyun mengecup sebelah pipi Yesung dari belakang.

Sungmin mencibir pelan, "Lovey-dovey…"

Ryeowook yang berdiri di sebelah Sungmin terkikik, lalu mencolek sebelah pipi Sungmin. "Hyung iri?" Dan Sungmin terdiam mendengar penuturan namjachingu-nya itu.

Donghae merasakan ada sesuatu yang bersiap melesak keluar dari ujung matanya. Dengan segera ia melepaskan apron merah yang melekat pada tubuhnya.

"Aku ke kamar mandi dulu…" gumamnya seraya menunduk dan berlari keluar dari dapur.

Tanpa Donghae tahu, semua yang ada di dapur menyeringai melihat kepergiannya.

.

Seolah tidak cukup menyiksa Donghae dengan segala romance talk mereka, pasangan Kyuhyun dan Yesung makin membuat perasaan Donghae tercabik dengan seringnya skinship yang mereka lakukan, entah itu di dorm ataupun di acara-acara yang mendaulat Super Junior sebagai guest.

Cukup menjadi rahasia Leeteuk, Donghae menangis tiap malam di ranjangnya. Bahkan terkadang, tangisan itu terbawa hingga tidurnya. Tak jarang, Leeteuk harus bangun tengah malam karena mendengar isakan pelan dari Donghae yang sesungguhnya telah terlelap.

Hingga suatu saat, Leeteuk memberanikan diri membangunkan Donghae dari tidurnya yang mengharu biru.

"Hae-yagwaenchanhayo?" tanya Leeteuk seraya menarik tubuh Donghae yang gemetar dalam pelukannya.

Donghae tampak berusaha menghentikan tangisnya, namun entah apa yang terjadi, tangisan itu justru makin tak terbendung. Hingga akhirnya baik Donghae dan Leeteuk hanya membiarkan isakan pilu itu terdengar keras memenuhi kamar tidur mereka─bahkan mungkin hingga kamar anggota lain.

Saat itu, jam di kamar mereka telah menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Namun kedua belah pihak tak berniat buka suara selain membiarkan isakan itu menjadi lullaby yang membuat mereka tertidur.

Namja bernama asli Park Jungsoo itu ingat benar apa kata-kata terakhir yang Donghae bisikkan padanya sebelum jatuh tertidur.

"Hyung, aku jatuh cinta pada Yesung-hyung…"

.

Paginya, Donghae merasakan déjà vu sejak bangun tidur. Ia mendapati Yesung membangunkannya, menariknya, memberikan selembar handuk padanya, dan mendorong Donghae masuk ke dalam kamar mandi setelah mengucapkan, "Pagi, Hae…"

Ia juga mendapati Yesung sibuk meletakkan berbagai lauk pada mangkuk miliknya. Bahkan terkadang, tanpa segan menyuapkannya pada Donghae.

Donghae tampak setengah malu dan bingung. Ada sedikit rasa senang yang menyusup masuk ke dalam benaknya, namun rasa itu dengan cepat tergantikan dengan rasa sakit ketika mengingat bahwa Yesung bukanlah orang yang sama seperti dulu. Mungkin memang Yesung tetaplah sosok penyayang yang memanjakannya, namun kini bukan hanya Donghae yang ia fokuskan, ada nama Kyuhyun yang masuk ke dalam hatinya.

Donghae dengan cepat menepis tangan Yesung yang siap menyuapkan sepotong daging. "Hentikan, Hyung. Jangan perlakukan seolah aku tidak bisa apa-apa… aku punya tangan, dan aku bisa makan sendiri…" kata Donghae dingin.

Semua member yang melingkari meja makan menghentikan gerakan mereka. Berpasang-pasang mata menatap bingung pada Donghae. Tak biasanya, namja childish itu berlaku seperti ini. Pada Yesung, apalagi.

Yesung terdiam sebelum akhirnya tersenyum. "Arraseo, anak Appa sudah besar, ne?" candanya.

Donghae menggigit bibir bawahnya. Merasakan ada sesuatu yang meledak dalam dadanya. Tanpa sadar, air matanya meluncur jatuh. Donghae meletakkan sumpitnya.

"Hentikan, Hyung! Berhenti menyebut dirimu sebagai Appa-ku! Appa-ku tidak mungkin menyakitiku! Seperti apa yang kau lakukan padaku!" hardik Donghae penuh emosi. Semua yang ada terdiam, dan Yesung tampak shock.

"A-apa maksudmu, Hae? Apa aku menyakitimu?"

Donghae merasa airmata telah membanjiri pipinya. "Ne! Kau menyakitiku, Hyung! Kau membuatku sakit dengan semua tingkahmu dengannya!" sentaknya seraya menunjuk Kyuhyun yang duduk di samping Shindong. Kyuhyun diam, hanya melemparkan pandangan datar.

Yesung hendak menyanggah, namun terhenti ketika Donghae menjerit frustasi, "TIDAK TAHUKAH KAU, HYUNG? SARANGHAE, HYUNG! Jeongmal saranghae…"

Donghae mencengkram kausnya sendiri, melampiaskan rasa sakit hatinya.

Suasana dalam ruang makan makin canggung. Yesung melempar pandangan ke seluruh namja yang ada di sana, lalu menyunggingkan segaris senyum penuh kemenangan.

Yesung bangkit dari kursinya, lalu berjongkok di samping kursi tempat Donghae duduk dengan kepala tertunduk saat ini. Perlahan, ia meraih dagu Donghae, membuat namja penyuka topi itu berhadapan dengannya dengan wajah bingung.

Main vocal Super Junior itu mendaratkan sebuah ciuman lembut di bibir plum Donghae. Cukup lama, hingga akhirnya ia melepaskannya, membiarkan Donghae bernapas dengan benar─tentunya dengan wajah tak mengerti apapun.

"Na do saranghae, Hae" tutur Yesung lembut seraya mengelus pipi kanan Donghae yang masih dibasahi air mata.

Donghae mengerjap bingung, ia masih belum bia mencerna maksud di balik seluruh perlakuan Yesung barusan.

"Ta-tapi, K-kyuhyun?" gagapnya. Yesung dan beberapa member lain terkekeh.

"Semua yang kau dengar, semua yang kau lihat, itu hanya sandiwara… Yesung ingin melihat, apa kau mencintainya atau tidak…" terang Leeteuk sabar.

Mulut Donghae terbuka lebar, ia membeku dalam posisinya. Hingga akhirnya, ia melayangkan sebuah tamparan pelan pada pipi kiri Yesung.

"YA! KALIAN SEMUA MENGERJAIKU? TEGA SEKALI! Kau juga, Hyung! Appa macam apa kau? Kejam pada anak sendiri!" seru Donghae keras. Yesung cemberut seraya mengelus pipinya yang baru saja menjadi tempat pendaratan telapak tangan Donghae.

"Hyung sendiri yang bodoh. Terlalu buta karena cemburu, sampai tidak ingat, aku ini namjachingu Siwon-hyung!" ujar Kyuhyun setengah mengejek. Ia kembali menyuapkan makanannya.

Semua yang ada di sana terbahak keras. Membuat rona merah menjalari seluruh wajah Donghae.

.

Siwon membuka pintu unit apartemen dorm mereka. Terkejut ketika mendengar tawa keras yang terdengar tidak elit dari ruang makan. Ia menyeret kopernya masuk, lalu melangkahkan kakinya ke dalam.

Kyuhyun yang saat itu tengah menyantap sarapannya, menoleh, mendapati sosok Siwon berdiri di ambang pintu masuk ruang makan dengan wajah bingung. Setengah melompat, ia mendekati Siwon dan memeluk lengan namja berjuluk gentleman tersebut.

"Project di Taiwan sudah selesai, Hyung?" tanya Kyuhyun seraya memberikan sebuah pelukan hangat pada Siwon. Namja yang baru saja menyelesaikan pengambilan CF di Taiwan itu tersenyum dan membalas pelukan namjachingu-nya.

"Sudah, Baby… tapi, apa yang terjadi di sini?" tanya Siwon penasaran.

Kyuhyun menyeringai, lalu memberikan kecupan singkat pada bibir Siwon.

"Kau ketinggalan banyak hal, Hyung… dan aku, sudah menjadi seorang Superman selama dua minggu kepergianmu ini…"

Siwon mengernyit, hendak menanyakan kelanjutannya, ia melihat wajah namja yang menjadi uke-nya selama setahun terakhir ini begitu dekat, mau tak mau, Siwon lebih memilih mendaratkan sebuah ciuman panjang dari pada buka suara.

"Kau berhutang satu cerita padaku, Baby…" bisiknya.

.

Donghae masih terhanyut pada sorakan tawa hyung dan dongsaeng-nya. Ia bisa merasakan, dadanya dipenuhi dengan euforia─entah kenapa. Mungkin, ia merasa bahwa klaimnya akan Yesung kini menjadi kenyataan.

Donghae meringsut mendekat pada Yesung yang telah kembali duduk di kursinya. Ia mengecup pipi namja itu.

"Yesung-appa, saranghaeyo!" ujarnya manja. Sekejap, seluruh ruangan hening, dan detik berikutnya, suara tawa membahana mengiringi rona yang menjalar di wajah Yesung.

.

.

.

final.


a/n:

Kkk~ another YeHae… ^^

Berhubung agak mentok di Mask dan All My Heart, jadi publish ini dulu ya... ^^

Tapi, kali ini Cloud bingung mau masukin fanfic ini ke genre apa… ==
Hingga akhirnya, jatuh pada Romance/Drama… -.-"

Entah reader sadar atau tidak, ada unsur humor yang Cloud masukin… tapi, berhubung humor adalah genre paling sulit untukku, Cloud gak yakin reader menyadarinya… : |

Sebenarnya, kali ini Cloud pake format cerita semi-drabble lho, tapi samar-samar aja… Ada yang tahu? ^^

Ahh~ Crack pair itu surga, ne? Ada aja tantangannya untuk masangin orang-orang berbeda, di fic ini Cloud masukin empat crack pair, walau akhirnya yang tiga cuma sekilas doang… Hahaha… #dor

Ah, cerewetnya Cloud kambuh, nih.. Lebih baik kita akhiri saja perbincangan (?) kali ini… Cloud ucapkan selamat ujian untuk sunbaenim yang sedang sibuk! Semoga dapat nilai kelulusan yang memuaskan! FIGHTING! #berapi-api #kicked

Saranghaeyo, Yeoreobun~!


Jeongmal Gomawo… :D


Mind to Review?


Cloud1124