Disclaimer : Pasti punya seorang penulis novel,dong ga mungkin tukang sapu ya kan, (di lempar nimbus 2011)

Warning : Gaje, typos, shonen-ai(pangkat+akar x kuadrat),ooc parah, alur lambat melambai-lambai.

Genre : Romance, humor garing yang berhamburan,friendship.

Rate : Well ini T, jadi aman dikonsumsi ibu/uke-uke hamil. (Disumpal duit 100rb).

Don't like?, don't read

Slytherin vs Hufflepuff who love Gryffindor

By

Tidus Arrain Gizamaluke Grotto

Cedric dan Draco tengah menggendong Harry yang terluka parah di bagian kaki dan tangannya, mereka berjalan cepat ke Hospital Wings, sambil sesekali menatap khawatir pada pemuda berambut berantakan yang sedang meringis menahan sakit. satu pertanyaan mungkin, kenapa 2 pemuda itu harus menggendong harry bersama-sama? well, apakah badan Harry terlalu berat? Cedric terlalu lemah ataukah Draco tidak sanggup membawa Harry sendirian, demi celana Merlin yang kedodoran semua itu salah, yang sebenarnya terjadi adalah,diantara mereka berdua, tidak ada yang mau mengalah untuk membiarkan salah satu menggendong Harry menyusul ron dan Hermione, sahabat Harry, Hermione hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua pemuda cakep tersebut, sedangkan Ron, ia sangat kesal setengah hidup pada kedua pemuda yang dijuluki pangeran di asramanya masing-masing itu, sebab pertama, karena kelakuan keduanya yang menggendong Harry secara bersamaan seperti itu ditambah lagi Cedric dan Draco sama sekali mengacuhkan Ron dan 'yayangnya' (Hermione), padahal mereka itu sahabat Harry, mereka ada disitu, mereka hidup, mereka berbicara tapi sekali lagi, mereka diacuhkan.

''Merlin,'' pekik sebuah suara ketika mereka semua masuk ke Hospital Wings.

''Apa yang terjadi dengan Mr. Potter ?'' sebuah suara yang dikenalinya sebagai Madam Pomfrey, tengah mendekat kearah Cedric dan Draco yang tengah membaringkan Harry dikasur rumah sakit, sedangkan Hermione dan Ron berada dibelakang mereka. Hermione ingin menjawab tapi sudah didahului dua pemuda itu.

''Begini Madam Pomfrey,'' ucap mereka berdua bersamaan, mereka saling melirik dengan pandangan kesal.

''Harry,''lagi-lagi mereka berdua berbicara bersamaan.

''Cukup satu orang saja yang menjelaskan, tuan-tuan!''

''Harry mengalami kecelakaan saat latihan melawan Hufflepuff vs Slytherin vs Gryffindor, ia terjatuh dari sapunya saat terbang dengan kecepatan sangat tinggi di atas ketinggian yang melebihi normal.'' jelas Cedric, Madam Pomfrey melempar tatapan terkejut, latihan Quidditch dengan 3 asrama, Well, dia baru pernah dengar.

Madam Pomfrey, memeriksa keadaan Harry yang kelihatan sangat parah termasuk juga memeriksa kondisi dan suhu pemuda tersebut.

''well, Harry, kau melakukan latihan dengan kondisi sedang tidak bagus rupannya.'' ucap Healer itu menatap tajam pada Harry Potter yang sejak tadi hanya membisu.

Keempat remaja itu terkejut, terutama 2 pangeran Hogwarts,dahi Draco dan Cedric mengernyit, dalam hitungan 5 detik kedua pemuda tampan itu mengetahui maksud perkataan Madam Pomfrey.

''Harry,'' tegur keduanya.

''Pantas kau kelihatan aneh tadi pagi, sebelum latihan.'' Draco menatap wajah tampan tersebut dengan sadis.

''Dan kau tidak bilang kalau kau sedang sakit.'' ucap Cedric dengan kesal, kali ini 3 orang tengah menghakiminya minus Ron dan Hermione yang cuma diam membisu hanya jadi penonton dalam sinetron ini.

''Err...'' Harry tengah mencoba membela diri dari 3 orang tersebut.

''Tidak perlu mencari alasan Mr. Potter, kau harus menginap disini, tolong jaga dia aku akan membuat sebuah ramuan untuknya.'' ucap Madam Pomfrey pada keempat remaja tersebut, yang dijawab dengan anggukan oleh semuanya.

''Ta...pi,'' Harry masih ingin memberontak, ia menatap kedua sahabatnya,mencari dukungan. Tapi keduanya hanya menggelengkan kepala, pertanda tidak setuju.

''Kalau kau masih keras kepala Mr. Potter, akan ku tambah waktu untuk menginap disini.'' ucap Madam Pomfrey sembari pergi.

...

Dengan sedikit paksaan, bentakan kecil Madam Pomfrey , dukungan sahabatnya dan rayuan maut dari 2 pemuda menawan, akhirnya Harry mau meminum ramuan yang dibuat Madam Pomprey. ''bagus, nak, dengan begini kau akan sembuh dalam 2 hari kedepan.'' ucap Madam Pomprey puas melihat Harry menghabiskan ramuan yang ada digelasnya, yang menurut Harry rasanya seperti ingus Dementor?.

''Err, tidak bisakah aku keluar besok saja.'' ucap Harry dengan wajah kusut mendengar dirinya akan terkurung selama 2 hari yang rasanya terasa 1 tahun bagi Harry.

''Ooh tentu nak, asal kau mau meminum ramuan ini lagi dengan ukuran lebih banyak supaya penyembuhanmu lebih cepat,bagaimana?'' ucap Madam Pomprey dengan kalem.

''What, tidak terimakasih, oke 2 hari baiklah aku mau deh.'' ucap harry dengan wajah murung.

''Ohh, baiklah, aku harus pergi dulu, istirahatlah dengan tenang Mr. Potter.'' ucap Healer itu riang, senang melihat Harry menurutinya atau lebih tepatnya patuh karena ancamannya. Ia melirik 4 remaja yang ada di belakangnya, sedari tadi tidak sengaja diacuhkan oleh dia dan harry karena saking serius berbicara.

''Well, Murid-murid, kalian bisa pergi, Mr. Harry Potter sudah bisa ditinggal sekarang.'' ucap Healer itu sambil berlalu pergi.

''Harry, apa kau yakin bisa ditinggal sendiri, kalau kau mau kami bisa bergantian menjagamu.'' ucap Hermione pada Harry, sambil diangguki Ron.

''Yeah, mate, aku dan Hermione bisa bergantian menjagamu,kami inikan sahabatmu.'' ucap Ron dengan penekanan pada kata sahabat, seolah menyindir Cedric dan Draco yang menurut Ron sebenarnya bukan siapa-siapa Harry, Ron cuek saja menanggapi tatapan maut 2 orang cowok yang masih berada di sana, sekarang, gantian mereka yang diacuhkan, balas dendam nih.

''Thanks, hermione ,ron aku tak apa,aku bisa sendiri kok, lagi pula ini hanya luka kecil.'' ucap Harry sambil tersenyum pada keduanya.

Hermione dan Ron menatapnya dengan tidak yakin, walaupun begitu dengan berat hati 2 sahabatnya mengiyakan saja perkataan Harry.

''well, kalau memang begitu maumu, baiklah. Besok, kami akan menjengukmu lagi. Istirahat yang banyak, mate,''

''Sampai jumpa besok Harry,'' ucap Hermione, ia berpaling pada Draco dan Cedric dan berkata, ''uumm, thanks, untuk bantuannya terhadap Harry,'' ucap Hermione sambil berlalu, diiringi Ron yang tak berkata sepatah katapun karena masih sebal dengan keduanya.

Harry kemudian menatap Draco dan Cedric yang masih diam mematung.

''Err, kalian sudah bisa pergi kok, aku tak apa ditinggal sendirian.'' ucap Harry yang melihat keduanya masih mematung.

''Aku akan menjagamu Harry, aku tak yakin kau bisa ditinggal sendirian.'' ucap Cedric akhirnya, '' kau kembali saja ke kelasmu, Draco, akulah yang akan menjaga Harry disini.'' sambung Cedric lagi.

''Tidak, lebih baik aku saja yang menjaga Harry, lagipula bukankah kau ada urusan Diggory,'' ucap Draco dengan ketus.

''Well, aku sudah minta ijin tadi, Malfoy,''

''Kau pikir aku tidak, Diggory,''

''Hei, kalian...'' ucap Harry dengan kepala pening melihat pertengkaran keduanya.

''Bukankah Madam Pomfrey bilang aku sudah bisa ditinggal sendiri jadi kalian berdua bisa sama-sama pergi, jangan buat aku jadi beban kalian.''

''Kau dengar itu Malfoy, dia tak mau membebanimu, kembali ke kelas mu saja sana.'' ucap Cedric bersikeras mengusir Draco dari tempat itu.

''Hell no, Diggorry kau pikir kau siapa, huh, aku tidak mau diperintah orang sepertimu, lagipula, lebih baik aku yang menjaga Harry, kau saja yang pulang ke asramamu.'' ucap sang Slytherin yang juga tak mau mengalah.

''Tidak, kamu saja!''

''No!''

''Dasar Slytherin keras kepala, licik,''

''Dasar Hufflepuff kepala batu,''

''Eerr, kalian berdua...''

''Jangan ikut campur, Gryffindor,'' ucap keduanya yang masih berperang mulut dan tidak mau diinterupsi.

Harry terdiam melihat keduanya sambil menggelengkan kepalanya yang sedikit pusing, lagi-lagi mereka bertengkar heboh, pagi tadi karena memperebutkan siapa yang berhak menggendongnya ke Rumah Sakit dan berakhir dengan keduanya yang sama-sama tidak mau mengalah dan sekarang mereka bertengkar untuk mengusir satu sama lain dari ruangan tersebut. Dasar dua orang kurang kerjaan, kini matanya mulai mengantuk, karena efek dari ramuan yang dibuat Madam Pomfrey tadi mulai bekerja, sedikit demi sedikit kelopak matanya tertutup dan kemudian akhirnya ia pun tertidur.

Cedric dan Draco yang masih bertengkar tadi tiba-tiba berhenti karena mendengar dengkuran halus dari atas ranjang tersebut. Keduanya terpana melihat pemandangan di depannya yang jarang terjadi, pemandangan Harry tertidur di depan mata keduanya. Sungguh sangat menawan.

''Manisnya.'' ucap Cedric dalam hati.

''Harry my beautiful Prince.'' ucap draco yang juga dalam hati.

'Kau milik...' bisik keduanya

''Ku,'' mereka berdua serempak tanpa sengaja mengeluarkan kata tersebut.

Wajah keduanya yang tersenyum, tiba-tiba menjadi kesal mereka melirik satu sama lain dengan pandangan sebal.

''Hmm 'ku'?...apa maksudmu dengan kata itu Diggory,''

'' Tidak ada, Malfoy, lagi pula kau juga mengatakan 'ku' tadi,''

''Huh, kau hanya salah dengar.''

''Ohh, ya.''

''Well, Malfoy aku tahu, diantara kita pasti tidak akan ada yang mau mengalah untuk menjaganya sendirian.'' ucap Cedric

''Yeah, lalu,''

''Jangan berpura-pura bodoh, aku tahu yang kau pikirkan.''

''Ohh baiklah-baiklah, aku tak akan egois, kita sama-sama menjaganya, itu maksudmu bukan,''

''Yeah.''

Akhirnya, mereka berdua sepakat, dengan setengah hati tentunya, menjaga Harry bersama-sama. Berbagi pemandangan menawan didepannya, walau dengan rasa tidak rela yang besar.

Bersambung

Tidus Note : Hai, saya mengedit cerita ini lagi,walau mungkin saja masih ada kesalahan. well, lelah juga nih tapi ga apalah untuk readers bagaimana mungkin sih Tidus nolak (plak ! dilempar asbak)...ok, readers, minta duit donk eh maksud saya reviewnya...