CHAPTER PROLOGUE
Song: Super Junior - Mr Simple
Warning: Yaoi! misstypo! DON'T LIKE DON'T READ!
.
.
"Apa yang kau lakukan disini Cho Kyuhyun?"
Aku segera menaikkan kepalaku dan alhasil, kepalaku terbentur meja. Aku mengumpat pelan dan segera memalingkan kepalaku yang mulai benjol ke belakang.
"Ya! kau mengagetkanku hyung! ck!" decakku kesal.
"Aku kan hanya bertanya padamu, ngapain kamu disini? ini ruang OSIS tau. Tidak sembarang orang bisa masuk - keluar sini tanpa izin."
"Huh, aku kan hanya ingin bertemu hyung. Apa nggak boleh aku bertemu kekasihku sendiri hm?" tanyaku manja.
Kekasih? aku, Cho Kyuhyundan dia, Lee Sungmin memang mempunyai hubungan khusus. Kami yang awalnya teman sepermainan dari TK sudah menjadi hubungan yang lebih sejak aku menembaknya dua tahun yang lalu saat aku diterima masuk sekolah ini. Kalian harus tau betapa bahagianya aku saat dia mengucapkan kata 'Saranghae' saat aku menembaknya. Tidak sia - sia aku mati - matian belajar hanya demi ujian masuk sekolah yang sama dengannya dan menembaknya jika aku diterima hehe.
Kembali ke cerita...
.
Sungmin menatapku pasrah. Dia berjalan mendekatiku, lalu mengelus rambutku dengan sayang. Dia lalu memelukku pelan dan mencium rambutku dalam diam. Aku hanya pasif menerima perlakuan hyung kesayanganku ini. Toh, ini cara kekasihku ini memanjakanku hehe.
"Kepalamu sudah tidak apa - apa?" tanya Sungmin masih dengan mencium rambutku. Terdengar nada khawatir dalam suaranya. Aku menganggukan kepalaku pelan, lalu memeluknya balik dengan manja. Sungmin terkekeh pelan melihat kemanjaanku ini.
"Dasar anak manja." Sungmin melepas pelukannya lalu mencium keningku. Aku menutup kedua mataku, menikmati ciumannya di keningku.
"Hm, nanti pulang jam berapa hyung? bisa kita pulang bareng?" tanyaku pelan.
Sungmin melepas ciumannya. Dia memandangku sedih. Ok, aku sudah tahu jawabannya. Sebelum Sungmin menjawab pertanyaanku tadi, aku segera menaruh telunjukku di bibirnya dan mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi ingini kukasih di kantong celanaku.
"Permen stroberi?" tanya Sungmin bingung.
"Hyung ingat? ini permen yang sejak dulu hyung suka! kalau hyung sedang sedih, pasti hyung jadi ceria lagi jika memakan permen ini. Aku mengerti kesibukan hyung saat ini. Aku hanya berharap hyung tidak kecapekan dengan tugas - tugas hyung sekarang ini hehe." Ujarku malu - malu sambil menggaruk - garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.
Sungmin hanya diam mendengar ucapanku. Suasana menjadi hening, sampai aku merasakan ada sepasang tangan kekar memelukku erat. 'Terima kasih..' aku mendengar bisikannya yang lembut. Aku tersenyum senang, lalu memeluknya balik.
.
"Kui Xian!"
Aku menarik kepalaku ke belakang begitu mendengar ada seseorang memanggil namaku. Aku menatapnya bingung karena sosoknya agak buram.
"Kenapa kau menatapku pabobegitu Kui Xian? kau tidak mengenalku huh?" sebuah buku menghantam kepalaku dengan agak keras. Aku menggeram kesal.
"Ya! kau yang pabo! kepalaku yang sudah benjol tadi tambah benjol deh! ck!" keluhku kesal.
Pelaku utama yang menghantam kepalaku barusan dengan bukunya menatapku bingung. "He? emangnya kepalamu kenapa Kui Xian? bukannya kepalamu memang tempat yang pantas untuk dipukul?"
Plak!buku itu menghantam kepala pemiliknya sekarang. Aku mendelik kesal ke arahnya.
"Ck, kau ini.. sebenarnya ada apa kau memanggilku Zhou Mi?" tanyaku setengah kesal. Dia, Zhou Mi, teman dekatku sekaligus teman sepermainanku dulu. Kui Xianadalah nama cinaku dari Zhou Mi.
"Ehm.. begini, sebenarnya ada yang ingin kubicarakan denganmu." Ucap Zhou Mi pelan. Mukanya mulai merona merah ketika aku menatapnya bingung.
Aku menghentikan langkah kakiku, begitu juga dengan Zhou Mi. Aku menatapnya dalam. Dia melanjutkan ucapannya begitu melihat tatapanku. Sebelum sebuah kata keluar dari mulutnya, tiba - tiba ada seseorang memelukku dari belakang.
"Sungmin hyung?" tanyaku kaget begitu mengetahui siapa yang ternyata memelukku. Zhou Mi juga kaget begitu melihat Sungmin hyung yang notabene adalah seniornya di sekolah.
"Apa yang kalian berdua lakukan disini? apa kalian tidak sadar sekarang jam berapa hm?" tanyanya tegas. Dia memelukku tambah erat seolah aku akan pergi darinya.
"Mianhae senior, aku hanya ada urusan kecil dengan Kui Xian." Ucap Zhou Mi pelan. Siapa yang tidak takut dengan kekasihku ini yang notabene adalah ketua osisdi sekolahku dan penyandang sabuk hitamtaekwondo? hanya orang yang tidak waras saja yang tidak takut.
"Hm, bisakah dibicarakan lain kali saja? ini sudah terlalu malam." Ucap Sungmin sopan sambil memandang Zhou Mi dengan senyum mautnya. Aku hanya bisa diam melihat percakapan dua manusia di depan - belakangku ini.
Zhou Mi membalas senyum Sungmin takut - takut. Dia segera membungkukkan badannya ke Sungmin, lalu mengucapkan sesuatu padaku sebelum dia benar - benar pergi.
"Nanti aku SMS ya Kui Xian. Dadah!" begitulah ucapannya, dan setelah itu dia lari terbirit - birit meninggalkanku dan Sungmin. Aku hanya menatap kepergiannya dengan cengo.
".. hm, kenapa kau diam saja Kyu? ada sesuatu yang terjadi padamu hm?" tanya Sungmin membuyar lamunanku. Aku segera tersadar, lalu melepas pelukan Sungmin dengan tiba - tiba.
"Hyung, sedang apa disini? bukannya hyung masih sibuk dengan tugas hyung di OSIS?" tanyaku sambil memandang kedua mata Sungmin bingung. Aku menarik ujung blazer sekolahnya dan mengajaknya berjalan di sebelahku.
Sungmin tersenyum lalu menggandeng tanganku cepat. Tidak dipedulikannya pandangan orang - orang sekitar yang terlihat iri melihat kami sekarang haha.
"Kebetulan tugasnya tidak terlalu banyak seperti kemarin. Tadi aku juga melihat juniorku itu berlari - lari mengejarmu pulang. Makannya.. aku disini sekarang." Ucap Sungmin lugas. Aku tersenyum geli mendengar ucapan Sungmin yang menurutku terlalujujur.
"Ehm, kau jealous?" tanyaku to the point dengan senyuman devil.
Sungmin tidak menjawab. Dia hanya menuntun tanganku yang sedari tadi digandengnya masuk ke dalam kantong celananya dan berjalan di sebelahku dalam diam. Walaupun begitu, masih dapat kulihat jelas rona merah di pipinya yang chubby. Hehe.
Kami telah sampai di apartemen kami. Setelah mendapat restu dari kedua orang tua kami, kami memutuskan untuk tinggal berdua di apartemen yang deket dengan sekolah kami. Selain karena kami ingin hidup mandiri, kami ingin mencoba memulai kehidupan kami berdua haha.
"Hyung mau kopi?" tanyaku setelah menaruh tas sekolahku di kamar. Sungmin mengangguk lalu duduk di sofa sambil memijat keningnya pelan. Aku hanya tersenyum kecil melihatnya dan melangkahkan kakiku ke dapur. Aku mulai membuat kopi kesukaan Sungmin. Kopi dengan susu cair. Aku pernah sekali mencobanya dan terasa manis sekali di lidahku ugh.
Setelah selesai, aku melangkahkan kakiku lagi ke ruang TV dan menaruh gelas kopi di meja depan Sungmin. Sungmin segera meneguknya sambil sesekali menjilat bibirnya yang terkena kopi. Aku sibuk mengangkat tas sekolahnya yang lumayan berat ke dalam kamar dan lalu berlari kecil ke arah dapur lagi untuk memasak makan malam. Beginilah tugasku sehabis pulang sekolah. Aku mengerjakan tugas - tugas sekolahku ketika jam menunjukkan pukul di atas 10 malam, dan belajar hanya jika ada ulangan saja besoknya sebelum berangkat ke sekolah. Alhasil, aku tak pernah remed sekalipun dan selalu mendapat nilai tertinggi di kelas. Jangan salahkan otakku yang terlalu jenius ini haha.
Setelah beres memasak, aku segera mencuci piring, sendok dan garpu bekas makanku dan Sungmin tadi pagi. Aku tersentak kaget begitu merasakan ada yang memelukku dari belakang dan meniup tengkukku pelan. Untung saja mencucinya sudah selesai sebelum piring - piring ini yang menjadi korbannya.
"Hyung? huft.. apa yang kau lakukan disini? bukannya kau banyak tugas hm?" tanyaku sambil mengelus tangannya pelan yang melingkar di pinggangku.
"Hm.. sudah selesai semua. Btw, tugas - tugasmu sendiri juga sudah selesai Kyu?" tanya Sungmin balik sambil memainkan jari - jari tanganku.
Aku mengangguk mantap, lalu menyenderkan kepalaku di dadanya yang bidang, "Tadi sudah kukerjakan di sekolah. Hyung mau membantuku memasak sekarang?" tanyaku pelan.
Tanpa babibu, Sungmin segera membantuku masak dengan aku yang masih menyenderkan kepalaku di bahunya. Dia memeluk pinggangku erat dan sesekali mengelus rambutku sayang. Setelah 30 menit berlalu, acara masak - memasak kami telah selesai. Aku membantu Sungmin menata piring - piring di meja makan, tak lupa dengan teman - temannya, sendok dan garpu.
Aku duduk berhadap - hadapan dengan Sungmin. Pandanganku sekarang terpusat ke layar HPku yang mati - nyala yang sengaja kutaruh di atas meja makan. Aku segera mengambilnnya dan membukaflip HPku cepat. SMS dari Zhou Mi.
.
Kyu, aku ingin curhat denganmu perihal orang yang kusukai saat ini di sekolah. Bisakah aku menelponmu nanti?
From: Koala pabo
+0212XXXXXX (Ini no. sembarangan haha -,-v)
Aku segera membalas SMS dari Zhou Mi dan menutup flip HPku sambil tersenyum kecil. Hm, siapa ya kira - kira orang yang disukai koala itu? syukurlah si koala itu sudah menemukan pujaan hatinya, haha..
"Kyu, kau tersambet sesuatu? kenapa senyum - senyum sendiri?" tanya Sungmin bingung yang sedari tadi menatapku. Aku hanya nyengir lalu memakan masakan kami berdua dengan cuek. Sungmin hanya menggeleng - gelengkan kepalanya pelan.
Setelah makan dan membereskan piring - piring kotor, aku segera beranjak pergi ke ruang TV dimana terpampang channel TV yang ingin kutonton. Aku segera duduk di sofa sambil memeluk erat bantal kesayanganku. Sungmin yang sedari tadi berpacaran dengan laptopnya memandangku lucu. Dia mencabut USBnya lalu setelahnya dia menutup laptopnya dan berjalan ke arah sofa yang kududuki.
Aku memandang sosoknya lalu menyuruhnya duduk di sebelahku. Dia menurutinya lalu duduk di sebelahku dengan kepala tiduran di pangkuanku. Aku tersenyum lalu memainkan rambutnya dan tangannya.
"Hyung, jangan terlalu memaksakan diri. Kalau memang sudah tak kuat, kau boleh meminta bantuanku hyung." Ucapku lembut, lalu mencium keningnya.
Sungmin menutup kedua matanya lalu membukanya lagi pelan - pelan. Dia menatapku dalam. Dengan salah satu tangannya yang bebas, segera ditariknya kepalaku dan bibir kami berdua saling bertemu. Hanya menempel dan kami tidak butuh yang lebih dari ini. Sungmin mengecup bibirku sesekali dan akhirnya dia melepasnya.
"Saranghae Kyu.. karena aku menyangimu, aku tidak ingin kau juga kecapekan Kyu." Ucap Sungmin lembut. Diusapnya pipiku yang memerah sedikit dengan pelan dan sayang.
"Aku mengerti hyung.. saranghae.." ucapku dengan senyum kecil.
Aku menundukkan kepalaku lagi pelan - pelan dan sebelum bibir kami berdua bertemu lagi, lagu Mr Simplemengalun dari HPku. Aku mendecak kesal lalu mengambil HPku dengan geram.
"Yoboseyo?" tanyaku malas.
"Kyu! ada yang harus kuceritakan padamu penting tentang dia! jebal! kau harus dengan curhatanku ini Kui Xian!"
.
Haah.. DASAR KOALAAAA..! GANGGU ORANG PACARAN AJAA! ARGH...! :o
.
"Hyung.." aku melirik sedikit ke arah Sungmin yang sepertinya terlihat kesal juga. Dia menatapku balik lalu mengangguk mengerti. Aku tersenyum pelan lalu meninggalkan Sungmin yang mulai merutuki Zhou Mi di ruang TV. Poor Zhou Mi... ckck...
.
.
.
Tbc-
