Konnichiwa minna-saaaan~

Saya baru disini dan ini fic perdana sayaaa :D

Senpai-senpai sekalian, mohon bantuannya ya :D


"Uchiha Sasuke berpacaran dengan Naruto Uzumaki". Itulah kalimat yang sekarang terngiang-ngiang di pikiran Sakura. Sejak kapan Sasuke menyukai sesama jenis? Mana mungkin??


Hanbunko

By : Amy Naouyuki

Genre : Romance/Humour

Rate : T

Pairing : SasuSaku

Disclaimer : Tokoh-tokoh dibawah ini sepenuhnya hak milik Om Masahi Kishimoto. kalo judul sama ringtone hape Saku ngopas dari lagu Stereopony. Pst, saya cuma pinjem aja tapi gak bilang-bilang.

WARNING! OC, OOC!

Flame diterima :D


ZRASSSSSHH

Hujan deras membasahi kota Tokyo, begitu pula dengan mata emerald gadis berambut pink yang tak kunjung berhenti menitikkan air mata.

'Hanbunko shita ai no kakera o, ima demo mada motte masu ka..'

Tiba-tiba ponsel yang digenggamnya sedari tadi berdering. Dengan setengah hati ia mengangkat telepon.

" Hei Sakura, kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang di seberang sana, dari nada bicaranya tersirat kekhawatiran.

"Hn" jawab Sakura singkat.

"Hm? Kenapa? Kau menangis?" Tanya orang itu lagi.

"Sudahlah, Ino. Aku sedang malas bicara"

"Tapi-"

TUT TUT TUT

Sakura menutup telepon. Ia menghela napas. Sungguh pikirannya sedang kacau balau. Ia merebahkan badannya di kasur kesayangannya seraya menutupi wajahnya dengan selimut.

"Hh.. Tidak mungkin.." ucap Sakura lirih.

TIT TIRIT TIT

Ponselnya berbunyi lagi, kali ini e-mail. Sakura meraih ponselnya.

"Hei aku mengerti perasaanmu, tapi belum tentu berita itu benar. Kau memang melihatnya, tapi mungkin saja semua itu bukan seperti yang kau kira. Ayolah Sakura, jangan percaya gosip sial itu. Berhentilah menangis. Oke"

Setelah membacanya, Sakura langsung menutup ponselnya lalu melemparnya ke sembarang tempat.

"Baka Ino"

(FLASHBACK)

Sore itu Sakura sedang berjalan menuju ke parkiran sepedanya. Baru beberapa langkah, ia berhenti, teringat akan sesuatu.

"Oh iya, aku belum mengembalikan buku perpustakaan. Gawat kalau aku didenda besok" ujarnya.

Sejurus kemudian dia kembali menyusuri lorong-lorong yang barusan dia lewati. Saat itu sekolah sudah sepi, karena memang sudah hampir petang. Sakura berjalan dengan gontai, di telinganya masih terngiang-ngiang perkataan temannya tadi siang.

"Uchiha Sasuke berpacaran dengan Naruto Uzumaki"

Kalimat itu sukses membuat Sakura tersedak . Ia jelas tidak percaya, namun sedari tadi di pikirannya masih terbayang-bayang hal yang tidak-tidak. Bagaimana jika itu benar? Sudah enam bulan ini ia memendam perasaan kepada seniornya itu, namun Sakura belum punya keberanian yang cukup untuk mengungkapkannya.

Tiba-tiba langkah Sakura terhenti. Ia melihat sosok yang sedari tadi menggeliat di pikirannya. Ya, Uchiha Sasuke. Dia sedang termenung sambil membaca buku plus memakai kacamata. Disuguhi pemandangan seperti itu, Sakura dengan senang hati menikmatinya.

"Hm, dilihat dari manapun dia memang menarik" pikir Sakura.

Tapi entah kenapa di sekolahnya ini, Sasuke tidak begitu populer. Walaupun Sasuke kaya, tampan dan pintar, namun setahu Sakura, hanya dirinyalah yang menyukai Sasuke. Tidak seperti Sai, Shikamaru, atau Kiba yang punya sederet fangirl yang meneriakkan nama mereka tiap pagi. Mungkin karena Sasuke terlalu sering menyendiri, dan tidak menunjukkan daya tariknya. Atau mungkin Sasuke benar-benar homo?

"Tidak tidak, itu tidak mungkin. Berpikirlah positif, Sakura. Mana mungkin dia ho- eh? Lho?" kalimat yang terurai di pikiran Sakura mendadak terpotong setelah ia melihat sosok Naruto yang menghampiri Sasuke lalu tiba-tiba Sasuke menarik lengan Naruto seraya mendekatkan bibirnya ke telinga Naruto dan kemudian Sasuke mulai melepaskan kancing seragamnya satu per satu.

Sakura yang melihatnya langsung sweatdropped dan berlari meninggalkan mereka. Ia tidak memperdulikan hujan yang membasahinya. Ia tidak peduli dengan buku yang ia pinjam. Ia juga tidak peduli kalau besok dia akan didenda karena belum mengembalikan buku perpustakaan. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, menerobos angin. Kejadian tadi masih terekam dengan jelas, bahkan sangat jelas di otak Sakura.

"Jadi.. Jadi gosip itu benar.. Tidak.. Tidak mungkin..Tapi itu tadi.."

"AAARGHH TIDAK MUNGKIIIIIIIIN!!!!!!"

-Sementara itu di tempat Sasuke-

"Uh.. Naruto cukup.. Ini sudah batasku.." desah Sasuke.

"Bersabarlah.. Sebentar lagi.. Bagian bawah belum merah.." jawab Naruto.

"Uh.. Sakit.. Pelan-pelan.." Sasuke mengaduh lagi.

"Iya iya.. Aduh gatal.." jawab Naruto.

"Ah.. Uh.. Panas.. Naruto.. Hentikan.. Kumohon..ahh" teriak Sasuke

" Heh diamlah bocah! Tadi kan kau yang minta dikerokin! Baka"

(END OF FLASHBACK)


(Sakura's POV)

Aduh, mataku rasanya sakit sekali. Sial, gara-gara si Uchiha itu aku jadi seperti ini. Nanti Ino pasti bakal menasehatiku panjang lebar. Pasti teman-teman masih ramai membicarakan gosip itu. Mereka juga pasti tidak mengira kalau aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kalau aku boleh memilih, lebih baik kemarin aku langsung pulang saja, masa bodoh dengan buku perpustakaan. Oh ya, ngomong-ngomong kemarin aku taruh mana ya bukunya?

BRUKK

Aku terjatuh. Kertas-kertas yang aku pegang pun berserakan di lantai, sial.

"Whoa, maaf! Aku tidak melihatmu tadi! Maaf ya! Biar aku bantu membereskan bukumu!" kata seseorang di hadapanku.

"Sialan.." aku mendongak.

"Hehe, maaf yaa. Aku benar-benar tidak melihat tadi" ujar si penabrak mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri dengan tampang tak berdosa. Cih, sial! Ternyata dia!

"Aku bisa sendiri" kataku singkat seraya mengambil kertas-kertas yang masih berserakan dan meninggalkan pria menjengkelkan itu. Dari jauh aku mendengar dia menggerutu. Biar saja, salahmu menabrakku. Dasar, Uzumaki Naruto sialan.

Sesampainya di kelas, Ino langsung menghampiriku.

"Hei Sakura, aku ada kabar bagus untukmu!" katanya sambil tersenyum lebar.

"Kabar apa? Uchiha Sasuke sudah diresmikan bahwa ia penyuka sejenis?" jawabku asal.

"Hee bukan!" ujar Ino bersemangat.

"Bahwa Naruto dan Sasuke adalah sepasang kekasih?" kataku lagi.

"Bukan juga!" jawabnya sambil menggeleng penuh arti. Lama-lama aku penasaran juga.

"Lalu apa?" tanyaku.

"Dengar ya, tadi aku diberitahu oleh Hinata. Kemarin dia berencana untuk mengungkapkan perasaannya pada Naruto. Tetapi karena ada ujian susulan akhirnya ia pulang sore. Hinata meminta Naruto untuk bertemu saat itu. Tapi Naruto bilang dia tidak bisa karena ada urusan dengan Sasuke.." jelas Ino panjang lebar.

"Urusan ya katanya.. Huh, lalu berita bagusnya apa?" tanyaku kemudian, aku mulai penasaran.

"Ih sabar sedikit dong, Haruno. Naruto bilang kalau Sasuke sakit" ujar Ino.

"Bohong. Jelas-jelas kemarin aku melihat mereka berduaan" kataku mulai kesal.

"Hei-hei dengarkan aku dulu. Hh.." Ino menghela nafas.

" Lalu, karena Hinata penasaran, akhirnya ia membuntuti Naruto, dan ternyata mereka-"

"Hei, nona yang di belakang! Coba kerjakan soal di depan! Daritadi sensei perhatikan mengobrol saja" perintah Kakashi-sensei menunjuk Ino. Fuh, untung saja bukan aku.

"Pst, ceritanya dilanjutkan nanti saja ya" kata Ino setengah berbisik.

"Oh ya, Haruno Sakura. Kurenai-sensei mencarimu. Katanya kau diminta menemuinya saat istirahat nanti. Kalau tidak salah tentang buku perpustakaan yang kau pinjam" kata Kakashi-sensei.

"Sial, lagi" umpatku.


"Sial lagi, sial lagi, sudah jatuh tertimpa tangga, ya Tuhan malang sekali nasibku" umpatku setelah beberapa langkah menjauhi perpustakaan. Tapi setidaknya aku sudah bisa melupakan sedikit hal kemarin. Mungkin benar kata Ino, aku harus percaya. Mana mungkin orang seperti Sasuke menyukai sesama jenis? Kalau si Naruto itu sih bisa saja. Eh tapi Naruto kan mesum. Dia sering kepergok mengintip ruang ganti. Pernah waktu itu Ino memukulnya karena dia salah masuk ke toilet wanita. Tapi aku heran, kenapa Hinata menyukainya ya? Tunggu, kalau misal Naruto tidak menerima cinta Hinata berarti dia sudah menyukai orang lain ya? Jangan-jangan itu Sasuke? Eh tapi Hinata kan cantik dan pintar, mana mungkin Naruto menolaknya. Tapi Hinata itu pemalu. Padahal Naruto kan blak-blakan dan cerewet. Apa Hinata bisa tahan punya pacar seperti Naruto? Lebih baik dia punya pacar seperti Neji. Tapi kan Neji saudaranya ya. Mungkin Shikamaru cocok. Sai juga sepertinya, apa Kiba saja ya? Eh? Aku ini sedang memikirkan apa sih?

Tiba-tiba ada mataku merekam dua sosok manusia yang menarik perhatianku. Mereka sedang duduk berdua di taman. Lho tunggu, rambut itu.. bukannya itu Sasuke?


つづく


Gimanaaa? Gaje kan? D:

Ayo ditunggu review nya, biar saya tau fic ini layak dilanjutkan atau tidak :D

Akhir kata, R&R pleaaaaase!! xD